Kenapa Semakin Tinggi Suatu Tempat Udara Semakin Dingin?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Kenapa Semakin Tinggi Suatu Tempat Udara Semakin Dingin?

tts123

17-10-2016 06:09

Kenapa Semakin Tinggi Suatu Tempat Udara Semakin Dingin?

Selamat Siang/Sore/Malam/Pagi Semuanya

Pernah Kepantai?
Bagaimana Udaranya?
Panas Bukan?

Pernah Ke Gunung?
Bagaimana Udaranya?
Dingin Bukan?

Pernah ga sih bertanya-tanya kenapa semakin tinggi suatu tempat udara bisa semakin dingin?
Padahal kan kalau semakin tinggi suatu tempat, justru akan semakin dekat dengan matahari, namun kenapa malah semakin dingin?

Jika anda memiliki pertanyaan seperti itu maka wajar, saya pun awalnya demikian.
Namun kenapa ya bisa seperti itu?

Pasti anda akan menjawab karena pohon.
Ya, memang pohon dapat memberikan rasa sejuk.

Namun bukan itu jawabannya, buktinya himalaya tak ada pohon tetap dingin.

Lalu Kenapa?
Yuk simak penjelasannya

Pertama-tama kita buat persamaannya terlebih dahulu.

Quote:

Persamaanya yang benar untuk menggambarkan kasus diatas adalah sebagai berikut, jika kamu ditimpa oleh dua temanmu yang berbadan sama besar. Pikirkan, siapa yang merasa paling sakit dan menanggung berat paling besar? Pasti orang yang ada di dasar tumpukan bukan? Dan yang paling ringan bebannya adalah orang yang berada di paling atas

Sama halnya dengan udara. Udara juga memiliki berat dan punya kecenderungan untuk menekan udara di bawahnya. Akibatnya lokasi yang lebih rendah memiliki kerapatan molekul udara yang lebih tinggi. Intinya, molekul udara di dataran rendah menjadi lebih padat, sedangkan di dataran tinggi jadi lebih renggang. Makin tinggi dari permukaan laut, suhu udara akan berubah-ubah.

Lalu apa hubungannya molekul udara dengan suhu yang dingin?

Quote:

Semua itu berkaitan dengan teori Gerak Brown (Browning Motion). Jadi ternyata molekul gas itu bergerak terus sepanjang waktu, menghasilkan energi kinetis (energi yang diperoleh karena gerakan). Dan seperti yang dijelaskan di atas, di dataran rendah molekulnya lebih padat daripada dataran tinggi.

Perumpamaannya, bayangkan sebuah ruangan dengan 10 orang yang terus bergerak. Pasti suatu saat menimbulkan tabrakan dan gesekan antar orang bukan?
Nah di hukum fisika, gesekan dan tabrakan akan menimbulkan panas. Sekarang apa yang terjadi bila dengan ruangan yang sama kita tambah menjadi 100 orang, lalu 1000 orang. Pasti semakin padat orang yang ada di ruangan tersebut semakin banyak gesekan yang terjadi bukan?
Begitu pula dengan molekul gas yang ada di sekitar kita.

Jadi Kesimpulannya adalah, semakin tinggi sebuah wilayah, tekanan udara makin kecil, energi kinetis makin kecil, gesekan antar molekul udara makin berkurang dan suhu juga makin kecil.

Lalu bagaimana cara mengetahui suhu suatu tempat tanpa menggunakan termometer?
Perlu diketahui bahwa setiap naik 100m, suhu udara akan turun 0.6 derajad C atau disebut dengan gradien geothermis. Dengan mengetahui hal ini kita dapat menghitung atau memperkirakan suhu suatu tempat tanpa menggunakan termometer.
oke rumusnya adalah, T= 26,3-(0,6x(h/100))

T adalah suhu udara yang akan kita cari
h adalah ketinggian tempat
Jadi seperti ini, 26,3 adalah suhu rata-rata di permukaan air laut, jadi angka tersebut sebagai patokan.

suhu rata-rata di permukaan laut kemudian dikurangi dengan hasil perkalian antara 0,6 dan ketinggian tempat dibagi 100.
kenapa harus dibagi 100? karena penurunan udara sebesar 0,6 terjadi setiap naik 100m.

sebagai contoh:
Anda berada di Ranu Kumbolo dengan ketinggian 2.400 Mdpl, berapakah suhunya ?
Tinggal hitung saja :
T= 26,3 – 0,6x(2400/100)
= 26,3-(0,6x24)= 11,9 derajad C.