Selamat Malam/Pagi Siang Sore Semuanya
Tak dapat dipungkiri negara kita merupakan negeri seribu bencana gan, mulai dari gempa bumi, tsunami, erupsi gunung, longsor, banjir sampai puting beliung. Setiap tahun pasti ada berita bencana di TV, bukan hanya satu, namun puluhan, dan bahkan ratusan.

Tak jarang, bencana yang terjadi juga memakan korban jiwa. Saat terjadi sebuah bencana maka orang-orang akan beramai-ramai datang untuk menyalurkan bantuan dan dukungan terhadap korban bencana.
Namun keramaian bukan hanya disebabkan oleh para relawan dan pemberi bantuan. Ada sebagian atau banyak yang datang hanya untuk melihat-lihat, dan ingin tahu. Seolah mereka menemukan tempat wisata baru.
Sebagai contoh,
Quote:
Kasus 1: Tahun 2010 lalu, terjadi sebuah banjir bandang di wilayah saya. Tiada korban memang, namun peristiwa tersebut menyebabkan sungai berpindah. Ya, sungai memang berpindah dalam kejadian tersebut. Sungai yang seharusnya berbelok, berubah menjadi lurus. Sungai menerjang sawah yang baru saja tanam. Dengan lebar sekitar 50 meter dan panjang 150 meter, sunagi baru merubah sawah menjadi hamparan bebatuan dan derasnya aliran sungai. Hingga fenomena tersebut terkenal dengan “Sungai Berpindah”. Kabar dengan cepat menyabar, baik dari mulut ke mulut, maupun melalui media. Dengan seketika lokasi bencana berubah menjadi tempat wisata. Orang-orang berbondong-bondong datang untuk melihat fenomena tersebut, bahkan ada yang sampai percaya air sungai dapat menyembuhkan penyakit. Konyol bukan?

Merah=Sungai Asli
Kuning=Sungai Baru
Tak sekedar itu, pedagang pun bermunculan, muali pedagang nasi, minuman, bakso dan lain-lain. Dan mereka yang berdagang bukanlah pemilik sawah yang terdapak “Sungai Berpindah”. Bahkan lahan parkir dapat menghasilkan sekitar 1 juta rupiah sehari. Sungguh sebuah berkah diatas musibah.
Dan lagi-lagi yang menikmati bukanlah pemilik sawah yang terdampak, kebeltulan sawah bapak saya juga terdampak, dan tiada efek satupun dari keramaian yang terjadi.
Yang lebih glangya lagi gan, disaat para pemilik sawah mereatapi sawahnya yang menjadi sungai, di lokasi bencana malah diadakan konser dangdut. Wow.., semakin rame gan.
Quote:
Kasus 2: saat saya kecil entah tahun berapa, terjadi longsor di wilayah kemanukan, purworejo. Dan hal yang sama terjadi, orang berbondong-bondong datang untuk hanya sekedar melihat.[/
Quote:
Kasus 3: Longsor yang terjadi di Burat, Wonosobo yang memutus jalan Purworejo-Wonosobo, lagi-lagi ramai dikunjungi warga yang hanya sekedar untuk melihat.

Quote:
Quote:
Saya tidak menyalahkan mereka yang datang hanya untuk melihat-lihat di lokasi bencana. Namun terkadang mereka juga secara tidak langsung mengganggu proses evakuasi dan pencarian korban bencana. Namun dibalik fenomena tersebut, menurut saya ada dampak postifnya,
Quote:
Pertama, menggerakkan ekonomi, seperti kasus kasus pertama diatas, musibah yang terjadi telah menggerakkan ekonomi warga sekitar, meskipun tak berpengaruh terhadap warga yang terdampak bencana
Quote:
Kedua, memberikan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran bagi mereka yang berkunjung. Member pengetahuan mengenai bencana yang terjadi. Mereka mendapat pembelajaran bagaimana bencana tersebut terjadi, sehingga dapat mengantisipasi jika suatu saat tempat mereka juga terdampak hal yang sama. Mereka akan lebih waspada dan siaga terkait potensi bencana di sekitar mereka.
Quote:
Ketiga, meningkatkan keimanan dan rasa syukur mereka kepada Tuhan. Mereka akan bersyukur karena diberi kesehatan, dan keselamatan, disaat yang lain terkena musibah.
Mampir
Kesini Gan
Sekian Thread Dari Saya, Terimakasih Sudah Membaca