numpangdakwahAvatar border
TS
numpangdakwah
Keutamaan Basmalah
بسم الله الرحمن الرحيم


Imam Abu Muhammad Abdur Rahman ibnu Abu Hatim mengatakan di didalam kitab Tafsir-nya. bahwa telah menceritakan kepada kami ayahku, telah rnenceritakan kepada kami Ja'far ibnu Musafir, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Mubarak As-San'ani, telah menceritakan kepada kami Salam ibnu Wahb Al-Jundi, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Tawus, dari Ibnu Abbas, bahwa Usman bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam tentang basmalah, Beliau SAW menjawab :

“Basmalah merupakan salah satu dari nama-nama Allah; antara dia dan asma Allahu Akbar jaraknya tiada lain hanyalah seperti antara bagian hitam dari bola mata dan bagian putihnya karena saking dekatnya.”

Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari hadis Yazid ibnu Khalid, da-ri Sulaiman ibnu Buraidah; sedangkan menurut riwayat lain dari Ab-dul Karim Abu Umayyah, dari Abu Buraidah, dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Telah diturunkan kepadaku suatu ayat yang belum pernah diturunkan kepada seorang nabipun selain Sulaiman ibnu Daud dan aku sendiri, yaitu bismillaahir rahmaanir rahiiim.” (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).

Ibnu Murdawaih meriwayatkannya pula benkut sanadnya melalui Ab-dul Karim Al-Kabir ibnul Mu'afa ibnu Imran, dari ayahnya, dari Umar ibnu Zar, dari Ata ibnu Abu Rabah, dari Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan bahwa ketika diturunkan kalimat berikut:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

Maka seluruh awan lari ke arah timur, angin hening tak bertiup, sedangkan lautan menggelora, semua binatang mendengar melalui telinga mereka, dan semua setan dirajam dari langit. Pada saat itu Allah Subhaanahu wa Ta’aala bersumpah dengan menyebut keagungan dan kemuliaan-Nya bahwa tidak sekali-kali asma-Nya (yang ada dalam basmalah) diucap-kan terhadap sesuatu melainkan Dia pasti memberkatinya. Waki' mengatakan dari Al-A'masy, dari Abu Wa'il, dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa barang siapa yang ingin diselamat-kan oleh Allah dari Malaikat Zabaniyah yang jumlahnya sembilan belas (Zabaniyah adalah juru penyiksa neraka), hcndaklah ia membaca:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

Allah SWT akan menjadikan sebuah surga baginya pada setiap huruf dari basmalah untuk menggantikan setiap Malaikat Zabaniah. Hal ini diketengahkan oleh Ibnu Atiyyah dan Al-Qurtubi, diperkuat dan didukung oleh Ibnu Atiyyah dengan sebuah hadits yang mengatakan, "Sesungguhnya aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat berebutan (mencatat) perkataan seorang lelaki yang mengucapkan, 'rabbana walakal hamdu hamdan ka'siran tayyiban mubanikan fihi' (Wahai Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji dengan pujian yang sebanyak-banyaknya, baik lagi diberkati), mengingat jumlah semua hurufnya ada sembilan belas." Dan dalil-dalil lainnya. Imam Ahmad ibnu Hambal di dalam kitab Musnad-nya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Asim yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar dari Abu Tamim yang menceritakan hadis dari orang yang pernah membonceng Nabi SAW. Si pembonceng menceritakan :

Unta kendaraan Nabi SAW. terperosok, maka aku mengatakan, "Celakalah setan." Maka Nabi SAW. bersabda, "Janganlah kamu katakan, 'Celakalah setan' karena sesungguhnya jika kamu katakan demikian, maka ia makin membesar, lalu mengatakan, 'Dengan kekuatanku niscaya aku dapat mengalahkannya' Tetapi jika kamu katakan, 'Dengan nama Allah' niscaya si setan makin mengecil hingga bentuknya menjadi sebesar lalat."

Demikian menurut riwayat Imam Ahmad. Imam Nasai di dalam kitab Al-Yaumu wal Lailah dan Ibnu Murdawaih di dalam kitab Tafsir-nya. Telah meriwayatkan melalui hadis Khalid Al-Hazza, dari Abu Ta-mimah (yaitu Al-Hujaimi), dari Abul Malih ibnu Usamah ibnu Umair, dari ayahnya yang menceritakan bahwa ia pernah membonceng Nabi SAW. Selanjutnya dia menuturkan hadis hingga sampai pada sabda Nabi SAW. yang mengatakan:

“Jangan kamu katakan demikian, karena sesungguhnya setan nanti akan makin membesar hingga bentuknya seperti rumah. Tetapi katakanlah, "Bismillah" (dengan nama Allah), karena sesungguh-nya dia akan mengecil hingga bentuknya seperti lalat.”

Demikian itu terjadi berkat kalimah bismillah karena itu, pada permulaan setiap perbuatan dan ucapan disunatkan terlebih dahulu membaca basmalah. Membaca basmalah disunatkan pada permulaan khotbah, berdasarkan sebuah hadis yang mengatakan:

“Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bacaan bismillahir rahmanir rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka perkara itu kurang sempurna.”

Disunatkan membaca basmalah di saat hendak memasuki kamar ke-cil, berdasarkan sebuah hadis yang menganjurkannya. Disunatkan pula membaca basmalah pada permulaan wudu, berdasarkan sebuah hadis yang disebutkan di dalam Musnad Imam Ahmad dan kitab-kitab Sunan. melalui riwayat Abu Hurairah dan Sa'id ibnu Zaid serta Abu Sa'id secara marfu’ yaitu:

“Tidak ada wudu bagi orang yang tidak menyebut asma Allah (bismillah) dalam wudunya.”

Hadis ini berpredikat hasan, di antara ulama ada yang mewajibkannya di saat hendak melakukan zikir, dan di antara mereka ada pula yang mewajibkannya secara mutlak. Membaca basmalah disunatkan pula di saat hendak melakukan penyembelihan, menurut mazhab Imam Syafii dan segolongan ulama. Ulama lain mengatakan wajib di kala hendak melakukan zikir, juga wajib secara mutlak menurut pendapat sebagian dari mereka, seperti yang akan dijelaskan pada bagian lain. Disunatkan membaca basmalah di saat hendak makan, seperti apa yang disebutkan di dalam hadis sahih Muslim yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada anak tirinya, yaitu Umar ibnu Abu Salamah:

"Ucapkanlah bismillah, dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah makanan yang dekat denganmu."

Sebagian ulama mewajibkan membaca basmalah dalam keadaan se-perti itu. Disunatkan pula membaca basmalah di saat hendak melakukan senggama, seperti yang disebutkan dalam hadis Sahihain melalui Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda:

“Seandainya seseorang di antara kalian hendak mendatangi istri-nya, lalu ia mengucapkan, "Dengan menyebut asma Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang Engkau rezekikan (anugerahkan) kepada kami," karena sesungguhnya jika ditakdirkan terlahirkan anak di antara ke-duanya, niscaya setan tidak dapat menimpakan mudarat terhadap anak itu untuk selama-lamanya.”

Dari Tafsir Imam Ibnu Katsir, wallaahu a’lam


A LETTER :

Uploaded with ImageShack.us
http://www.kaskus.co.id/thread/5110c...00012/a-letter

Aqidah :
http://www.kaskus.co.id/post/5133056...6ea1e26b000009

SEMPURNA :
http://www.kaskus.co.id/thread/51595...00007/sempurna

Tafakur:

Uploaded with ImageShack.us
http://www.kaskus.co.id/thread/517e8...00000e/tafakur

Yang mana..?
http://www.kaskus.co.id/thread/518b9...0011/yang-mana

NIAT
http://www.kaskus.co.id/thread/51ab7...905000002/niat

Kekuatan Islam

http://www.kaskus.co.id/thread/51b05...kekuatan-islam

Rumus Syurga :
http://www.kaskus.co.id/thread/51d61...b/rumus-syurga

Tata Krama Pergaulan :
http://www.kaskus.co.id/thread/51f7b...rama-pergaulan

Uploaded with ImageShack.us

Sucikan Jiwamu :
http://www.kaskus.co.id/thread/521ff...sucikan-jiwamu
Ilustrasi :

Uploaded with ImageShack.us
Diubah oleh numpangdakwah 06-06-2014 08:19
0
1.5K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan