

TS
numpangdakwah
NIAT
بسم الله الرحمن الرحيم
[Q.S. 2.Al-Baqarah : 29] Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
[Q.S. 67.Al-Mulk :14] Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?
ALLAH subhaanahu wa ta'aala Maha Mengetahui, pengetahuan-NYA meliputi semua makhluk yang telah diciptakan-NYA, sulit mana menciptakan alam semesta atau menciptakanmu?? Atau sekedar mengetahui perbuatan dan apa yang ada di hati serta pikiran ciptaan-NYA...
Dari Al-Qamah bin Waqqash Al-Laitsi bahwa ia berkata, Aku mendengar bahwa Umar bin Khaththab Radhiallahu 'anhu berkata di atas mimbar, Aku mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam berkata "Tiap-tiap beramal harus disertai dengan niat, dan balasan bagi setiap amal Manusia sesuai dengan apa yang diniatkan. Barangsiapa yang berhijrah untuk mengharapkan dunia atau mengharapkan seorang perempuan untuk dinikahi, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkan" (Imam Bukhari).
Di dalam kitab Fathul Baari dijelaskan :
Al-Khauyi mengatakan"Seakan-akan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam memberi pengertian bahwa niat itu bermacam-macam sebagaimana perbuatan, seperti orang yang melakukan perbuatan dengan motivasi ingin mendapatkan Ridho ALLAH dan apa yang dijanjikan kepadanya, atau ingin menjauhkan diri dari ancaman-NYA subhaanahu wa ta'aala.
Imam Baidhawi berkata niat adalah dorongan hati untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan, baik mendatangkan manfaat atau menolak mudharat, sedangkan syariat adalah sesuatu yang membawa kepada perbuatan yang diridhai ALLAH dan mengamalkan segala perintah-NYA.
Niat dalam hadits ini menunjukan makna etimologi (bahasa). Seakan-akan hadits ini mengatakan, "Tidak ada perbuatan kecualai berdasarkan niat" Tapi niat bukan inti dari perbuatan tersebut, karena ada beberapa perbuatan yang tidak didasari dengan niat, maka maksud penafian tersebut adalah penafian hukumnya, seperti sah atau kesempurnaan perbuatan.
Guru kami Syaikh Islam berkata "Yang paling baik adalah menakdirkan bahwa suatu perbuatan tergantung kepada niatnya"
Imam Al-Qurthubi berkata kalimat ini (dan balasan bagi setiap amal Manusia sesuai dengan apa yang diniatkan) menguatkan bahwa suatu perbuatan harus disertai dengan niat dan keikhlasan yang mendalam.
Rasulullah menyabdakan hadits diatas yaitu ketika salah seorang di antara para sahabat Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam sewaktu ikut berhijrah dari Makkah ke Madinah semata-mata disebabkan terpikat oleh seorang wanita, sedang sahabat yang lain-lain dengan tujuan menghindarkan diri dari amarah kaum kafir dan musyrik yang masih tetap berkuasa di Makkah untuk kepentingan penyebaran agama dan keluhuran Kalimatullah. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui maksud orang itu, lalu bersabda sebagaimana diatas.
Mari senantiasa meluruskan niat kita, wAllahu A'lam...
A LETTER :

Uploaded with ImageShack.us
http://www.kaskus.co.id/thread/5110c...00012/a-letter
Aqidah :
http://www.kaskus.co.id/post/5133056...6ea1e26b000009
SEMPURNA :
http://www.kaskus.co.id/thread/51595...00007/sempurna
Tafakur:

Uploaded with ImageShack.us
http://www.kaskus.co.id/thread/517e8...00000e/tafakur
Yang mana..?
http://www.kaskus.co.id/thread/518b9...0011/yang-mana
Diubah oleh numpangdakwah 06-06-2013 14:59
0
973
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan