Pernah dengar kata website statis dan website dinamis ?, ya kali ini kita bahas keduanya tersebut dengan lebih sederhana. Lalu apa hubungannya dengan website ringan dan berat ???? , simak ulasan ini selengkapnya

website statis merupakan website yang konten (isinya) tidak berubah – ubah. Mirip dengan kita menyebar brosur atau pamflet di dunia nyata. Bedanya ini bisa dilihat orang 24 jam non stop dan dengan jangkauan yang lebih luas yaitu seluruh dunia.
Contoh website statis: company profile, web catalog, promosi produk, dll



Nah sesuai topik kita, Website statis ini masuk kategori website ringan (alias website yang bisa diakses dengan cepat). Mengapa demikian ?, karena website statis konten (isinya) tidak berubah-ubah jadi tidak memerlukan akses ke database (pusat penyimpan data).

Website Dinamis
website dinamis merupakan website yang konten (isinya) berubah-ubah karena diupdate secara berkala.
contoh website dinamis : blog, social network, portal berita,media promosi yang sering update dll



Berbeda dengan website statis, website dinamis ini tergolong website berat (akses ke website ini lebih lambat dibanding website statis). Mengapa demikian ? , karena website dinamis memerlukan akses ke database (pusat penyimpanan data). Selain itu biaya pembuatan website dinamis lebih mahal daripada website statis.

So, sebelum membuat website. Pertimbangkan terlebih dahulu kebutuhan Anda, apakah website tersebut sekedar untuk promosi atau untuk menjadi tempat menulis online seperti blog. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap biaya yang akan Anda keluarkan..

Demikian gan kurang lebih penjelasannya..klo kagak keberatan bagi2 cendol ya gan ,
jangan dikasih bata gan

Thanks