Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

EX3CUTORAvatar border
TS
EX3CUTOR
Polisi Main Tembak Sembarangan, Korban Salah Tangkap Mati Mengenaskan
MAKASSAR, KOMPAS.com - Rizal (23), korban penembakan yang diduga dilakukan aparat Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Tamalate, meninggal dunia di rumahnya, Jalan Manunggal 31, Makassar, Senin (15/04/2013). Korban meninggal dalam kondisi lumpuh akibat proyektil yang bersarang di kaki kirinya.

Informasi yang diperoleh, selain ditembak, korban juga dianiaya. Namun, sebelum ditembak, korban sempat dibawa berputar-putar di Jalan Tanjung Bunga, Makassar menggunakan mobil. Selain itu, kepala korban juga dibungkus kemudian kakinya ditembak lantaran korban tidak mengakui apa yang dituduhkan kepadanya.

"Anak saya dibawa polisi menggunakan mobil, lalu kaki kirinya ditembak tanggal 15 November 2011 lalu. Proyektil yang bersarang di kakinya tidak diangkat hingga meninggal dunia. Anak saya meninggal akibat penganiayaan polisi," beber Burhan Hasan, ayah korban, kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Senin (15/04/2013).

"Anak saya menjadi korban salah tangkap. Saat itu, empat aparat Kepolisian Sektor Tamalate menjemput Rizal di rumah menggunakan mobil karena diduga melakukan aksi pencurian sepeda motor dan sudah lama dicari. Waktu itu kami juga sempat keberatan karena anak saya tidak tahu apa-apa," lanjut Burhan.

Rizal, kata Burhan, meninggal karena fisiknya terus memburuk. Sebelumnya ia sempat dirawat selama satu pekan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Namun, proyektil yang bersarang di kakinya tidak dapat diangkat saat itu, karena kondisinya masih lemah.

"Sehari pascapenembakan, seorang polisi mendatangi rumah kami dan memperlihatkan surat perintah penangkapan atas nama Rizal. Belakangan diketahui, Rizal yang dimaksud bukanlah anak saya dan yang dicari adalah Rizal Pokko," katanya.

Sebelumnya, pada 2012 lalu keluarga korban salah tangkap melapor ke Markas Polda Sulselbar terkait anggota Polsekta Tamalate yang salah tangkap serta menganiaya korban. Saat itu keluarga korban melaporkan, Inspektur Satu (Iptu) Sukaryono yang saat itu menjabat sebagai Perwira Unit (Panit) Reskrim Polsekta Tamalate yang bermarkas di belakang Mal GTC.

Laporan yang sama kemudian diulang pada Januari lalu, namun hingga kini keluarga belum menerima informasi soal tindak lanjutnya.


Kapolsek Tamalate, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suaeb Abdul Madjid yang dikonfirmasi mengatakan, dirinya tidak banyak mengetahui soal kasus salah tangkap tersebut. Sebab saat kejadian 2011 lalu, dia belum menjabat sebagai kepala Polsekta Tamalate. Saat itu Polsekta Tamalate dipimpin Komisaris Agung Setyo Wahyudi yang kini bertugas sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Mudji Waluyo.

Sementara itu, Iptu Sukaryono dimutasi ke Mapolrestabes Makassar sebelum dipindahtugaskan ke Mamuju dengan kasus dugaan pemerasan terhadap tahanan narkoba Polrestabes Makassar akhir tahun 2012 lalu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi berjanji akan mengusut tuntas kasus salah tangkap yang dilakukan anggota Polri tersebut. Saat ini yang bersangkutan tugas di wilayah hukum Polres Mamuju Utara dan di sanalah dia akan diberikan sanksi sesuai pelanggaran yang dilakukannya.

SOURCE : POLISI MAIN TEMBAK SEMBARANGAN, KORBAN SALAH TANGGAP MATI MENGENASKAN

Tidak ada azas praduga tak bersalah untuk rakyat, salah atau bener, tangkap dulu, siksa dulu, bila perlu tembak dulu di tempat. bila perlu bunuh dulu, baru cari kesalahannya belakangan. itulah mentality polisi indonesia. Jika pun dapat sanksi paling mutasi, gak percaya? Baca berita di atas baik2. Rakyat masih berharap pada mereka? well.. itu SALAH BESAR!!!


Saatnya rakyat bergerak melawan kesewenangan dan ketidakadilan, jangan diam saja. Polisi bukanlah pengayom dan pelindung rakyat, mereka adalah musuh rakyat. Jangan pernah memandang polisi dengan hormat, pandanglah mereka dengan hina, mereka tak lebih dari sampah masyarakat, preman berseragam. Pandanglah anak, keluarga, orang tua dan saudara2 polisi dengan penuh keninaan dan kenistaan.

[size="4"]Bila bertemu dengan polisi, meludahlah ke tanah sebagai bentuk ketidaknyamanan dan ketidakamanan kita saat ada polisi di dekat kita. Meludahlah lah saat berhadapan, berpapasan, kena tilang atau bertemu polisi, sekaligus untuk membuang sial karena telah bertemu sampah masyarakat.



See.. polisi udah gak ada harganya dimata rakyat Indonesia, mereka tidak lebih hanya gerombolan preman berseragam yang lengkap isinya persis sebuah organisasi kejahatan yang terorganisir rapi, mirip mafia atau kartel organisasi kejahatan. organisasi gerombolan polisi ini isinya lengkap dan akan saling mendukung satu sama lain, ada pemerkosa, pemalak, koruptor,
pemabuk, penganiaya, perampok, pencuri, penipu, pemakai narkoba, pembunuh, penindas, sampai level yang terendah dalam gerombolan mereka yaitu pengemis, tau kan maksudnya? ya yang mengemis uang administrasi saat melakukan tugas negara yang seharusnya sudah menjadi tanggung jawab mereka, dan mereka sudah digaji untuk itu. Atau polisi yang mengemis uang logam di jalan2 republik Indonesia...

sampai kapan keadaan seperti ini akan terus berlangsung? titik titik api kecil mulai menyala di kejauhan, satu, dua, tiga, empat, lima titik titik api yang segera akan berkobar membakar habis gerombolan preman berseragam ini.
rakyat tidak boleh diam saja, saatnya hukum rakyat diberlakukan, saatnya hukum rakyat yang digunakan, saatnya rakyat yang menentukan arah hukum negeri ini, saatnya si penindas kita tindas, saatnya rakyat yang menentukan hukum untuk gerombolan polisi ini. saatnya rakyat yang menghakimi polisi, ingat hukum rakyat hukum tuhan. jangan takut jangan bimbang jangan pula mundur, api kecil segera menjadi besar, api semangat segera berkobar, kibarkan perlawanan rakyat terhadap kesewenangan dan ketidak adilan, angkat tinggi2 panji perlawanan rakyat terhadap hukum yang hanya menindas rakyat, bumi hanguskan mereka semua, basmi hingga ke akar2 nya, jika cucuran darah dan air mata yang diperlukan sebagai gantinya, berikan itu demi ibu pertiwi, hukum rakyat hukum tuhan, tidak akan ada yang bisa menghalangi!!!


Quote:


PRESTASI KRIMINAL POLISI SEPANJANG JAN - MAY 2013
Spoiler for PRESTASI POLIS 2013:
Diubah oleh EX3CUTOR 02-05-2013 13:45
0
5.4K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan