lensaindonesia..com: Dn, seorang anggota Bhayangkari (persatuan istri polisi), tinggal di Jl Kupang Segunting IV, ditahan di Mapolrestabes Surabaya. Diduga istri dari Aipda Bj, anggota reskrim Polsek Sawahan ini menjadi bandar judi togel.

Informasi yang dihimpun lensaindonesia..com penangkapan terhadap ibu tiga anak ini sangat dirahasiakan polisi karena khawatir mencemarkan institusi Polri mengingat status Dn adalah anggota Bhayangkari dan suaminya masih aktif bekerja sebagai polisi dinas di Mapolsek Sawahan. Bahkan sejumlah pejabat penting di Polrestabes Surabaya sepakat bungkam ketika dikorek keterangan tentang Dn.

Baca juga: Polsek Tambaksari ringkus pengepul togel beromzet jutaan dan Jadi pengecer togel, nenek setengah abad dibekuk polisi

Humas Polrestabes, Kompol Suparti mengaku tidak ada penahanan terhadap tersangka yang dimaksud. “Saya sudah ngecek ke Reskrim, tidak ada penahanan atas nama Dn yang disebut-sebut sebagai anggota Bhayangkari aktif,” elaknya.

Sementara Kasat Reskrim Polrestabes, AKBP Farman menjawab dengan lebih diplomatis dengan mengatakan agar lensaindonesia..com langsung berkoordinasi dengan Wakasat Reskrim, Kompol Hartoyo. “Saya masih ada rapat mas. Coba Anda cek langsung ke Wakasat Reskrim untuk lebih jelasnya,” jawabnya ketika dihubungi via ponsel, Selasa (30/4/2013)

Namun Wakasat Reskrim, Kompol Hartoyo membenarkan hal ini. Mantan Kasat Reskrim Polres Surabaya Timur ini menegaskan bahwa Dn sampai saat ini masih ditahan di Mapolrestabes untuk diproses hukum. “Dn masih ditahan. Ini menunjukkan kami tidak main-main dalam memberantas perjudian tanpa pandang bulu,” tegas perwira yang dikenal sangat akrab dengan para wartawan ini mantap. @LI-14

SOURCE : [URL="http://www.lensaindonesia..com/2013/04/30/jadi-bandar-togel-istri-polisi-ditangkap-reskrim-polrestabes.html"]ISTRI POLISI S E N S O R[/URL]


Satu lagi hasil didikan polisi, sampai istri pun diberdayakan untuk melanggar hukum, demi mengejar setoran sebanyak banyaknya. akibat mencari duit dengan cara yg gak bener akhirnya keluarga polisi gak ada yg bener. kalo gak anaknya idiot, biasanya berantakan hidupnya.

mereka akan saling melindungi demi menjaga nama baik kepolisian katanya, padahal nama polisi dah gak ada harganya di masyarakat. kasihan memuaskan diri sendiri tanpa melihat realita.

Saatnya rakyat bergerak melawan kesewenangan dan ketidakadilan, jangan diam saja. Polisi bukanlah pengayom dan pelindung rakyat, mereka adalah musuh rakyat. Jangan pernah memandang polisi dengan hormat, pandanglah mereka dengan hina, mereka tak lebih dari sampah masyarakat, preman berseragam. Pandanglah anak, keluarga, orang tua dan saudara2 polisi dengan penuh keninaan dan kenistaan.

Bila bertemu dengan polisi, meludahlah ke tanah sebagai bentuk ketidaknyamanan dan ketidakamanan kita saat ada polisi di dekat kita. Meludahlah lah saat berhadapan, berpapasan, kena tilang atau bertemu polisi, sekaligus untuk membuang sial karena telah bertemu sampah masyarakat.


See.. polisi udah gak ada harganya dimata rakyat Indonesia, mereka tidak lebih hanya gerombolan preman berseragam yang lengkap isinya persis sebuah organisasi kejahatan yang terorganisir rapi, mirip mafia atau kartel organisasi kejahatan.

organisasi gerombolan polisi ini isinya lengkap dan akan saling mendukung satu sama lain, ada pemerkosa, pemalak, koruptor, pemabuk, penganiaya, perampok, pencuri, penipu, pemakai narkoba, pembunuh, penindas, sampai level yang terendah dalam gerombolan mereka yaitu pengemis, tau kan maksudnya? ya yang mengemis uang administrasi saat melakukan tugas negara yang seharusnya sudah menjadi tanggung jawab mereka, dan mereka sudah digaji untuk itu. Atau polisi yang mengemis uang logam di jalan2 republik Indonesia...

sampai kapan keadaan seperti ini akan terus berlangsung? titik titik api kecil mulai menyala di kejauhan, satu, dua, tiga, empat, lima titik titik api yang segera akan berkobar membakar habis gerombolan preman berseragam ini.

rakyat tidak boleh diam saja, saatnya hukum rakyat diberlakukan, saatnya hukum rakyat yang digunakan, saatnya rakyat yang menentukan arah hukum negeri ini, saatnya si penindas kita tindas, saatnya rakyat yang menentukan hukum untuk gerombolan polisi ini. saatnya rakyat yang menghakimi polisi, ingat hukum rakyat hukum tuhan. jangan takut jangan bimbang jangan pula mundur, api kecil segera menjadi besar, api semangat segera berkobar, kibarkan perlawanan rakyat terhadap kesewenangan dan ketidak adilan, angkat tinggi2 panji perlawanan rakyat terhadap hukum yang hanya menindas rakyat, bumi hanguskan mereka semua, basmi hingga ke akar2 nya, jika cucuran darah dan air mata yang diperlukan sebagai gantinya, berikan itu demi ibu pertiwi, hukum rakyat hukum tuhan, tidak akan ada yang bisa menghalangi!!!



PRESTASI KRIMINAL POLISI SEPANJANG JAN - MAY 2013