- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
LAGI dan LAGI !!! MEREKA BILANG AKU KAFIR !!! (Renungan Penyakit Hati Masyarakat)


TS
ghazlan.ulum
LAGI dan LAGI !!! MEREKA BILANG AKU KAFIR !!! (Renungan Penyakit Hati Masyarakat)

Quote:

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian penulis dalam menanggapi kenyataan bahwa semakin banyaknya orang-orang yang sangat mudah menjatuhkan vonis "sesat" atau menilai pihak lain di luar komunitasnya dan/atau yang berseberangan pendapat dengannya dengan sebutan "kafir".
>>>
<<<
>>>

Pembukaan :

Spoiler for KLIK:
Kadang kala manusia seringkali berprasangka dan berlaku buruk atas perbuatan orang lain, bahkan memfitnahnya, menjadi hakim atas orang lain. Mengatakan “orang itu” sesat/kafir/bid'ah. Padahal diri kita sendiri tidak tahu bagaimana isi hati orang secara pasti dan sebenar–benarnya tetapi kita sudah tampil sebagai orang yang “Maha Mengetahui”.
Penulis teringat salah satu pesan dari Umar bin Khattab (salah satu sahabat Nabi Muhammad saw.) yang berkata, Jika seorang melakukan sesuatu, hakimilah zhahirnya (lahirnya/yang tampak) saja, tetapi jangan kalian hakimi hatinya...
Setiap orang yang terlahir ke dunia ini diberikan 2 malaikat pendamping di kedua sisinya, di sisi kanan ada malaikat yang mencatat amal kebaikan dan di sisi kiri ada malaikat yang mencatat keburukan. Maka sudah seharusnya kita sibuk menghakimi hati diri kita sendiri, karena kita punya pengetahuan akan diri kita sendiri ketimbang kita menghakimi hati orang yang kita tidak Allah berikan kemampuan kepada manusia untuk memiliki pengetahuan akan hal itu. Namun setan selalu menggoda manusia dengan berbisik "sebelum kau tengok dirimu, marilah kita tengok dulu orang lain".
Dia Allah Tuhan yang Maha mengetahui, tidak ada sesuatupun yang terlewatkan dari-Nya, tidak ada yang tersembunyi, apalagi membohongi diriNya. Dia-lah Allah yang berhak menghakimi seseorang.
Menghakimi seorang hanya menambah pekerjaan yang sia-sia, menambah sesak pikiran, menambah racun dan penyakit hati, dan semua itu menyebabkan jiwa rusak, ketika jiwa anda rusak maka rusaklah pula perbuatan anda.
Menghakimi seorang hanya menambah kecurigaan, menambah prasangka, menambah fitnah, dan karena itu semua tambahlah pula perpecahan dalam kehidupan umat beragama. Menghakimi seseorang hanya menambah kesombongan, membangga-banggakan diri, dan mengambil hak-hak Tuhan sebagai Zat yang Maha dan Mampu untuk Menghakimi.

Penulis teringat salah satu pesan dari Umar bin Khattab (salah satu sahabat Nabi Muhammad saw.) yang berkata, Jika seorang melakukan sesuatu, hakimilah zhahirnya (lahirnya/yang tampak) saja, tetapi jangan kalian hakimi hatinya...
Setiap orang yang terlahir ke dunia ini diberikan 2 malaikat pendamping di kedua sisinya, di sisi kanan ada malaikat yang mencatat amal kebaikan dan di sisi kiri ada malaikat yang mencatat keburukan. Maka sudah seharusnya kita sibuk menghakimi hati diri kita sendiri, karena kita punya pengetahuan akan diri kita sendiri ketimbang kita menghakimi hati orang yang kita tidak Allah berikan kemampuan kepada manusia untuk memiliki pengetahuan akan hal itu. Namun setan selalu menggoda manusia dengan berbisik "sebelum kau tengok dirimu, marilah kita tengok dulu orang lain".
Dia Allah Tuhan yang Maha mengetahui, tidak ada sesuatupun yang terlewatkan dari-Nya, tidak ada yang tersembunyi, apalagi membohongi diriNya. Dia-lah Allah yang berhak menghakimi seseorang.
Menghakimi seorang hanya menambah pekerjaan yang sia-sia, menambah sesak pikiran, menambah racun dan penyakit hati, dan semua itu menyebabkan jiwa rusak, ketika jiwa anda rusak maka rusaklah pula perbuatan anda.
Menghakimi seorang hanya menambah kecurigaan, menambah prasangka, menambah fitnah, dan karena itu semua tambahlah pula perpecahan dalam kehidupan umat beragama. Menghakimi seseorang hanya menambah kesombongan, membangga-banggakan diri, dan mengambil hak-hak Tuhan sebagai Zat yang Maha dan Mampu untuk Menghakimi.
Lalu apa sih arti sebenarnya dari kafir itu ?

Spoiler for KLIK:
Kafir itu kata serapan yang berasal dari bahasa Arab: (كافر kafir; Jamak ارّكف kuffar) Kafir berasal dari kata kufur yang juga berarti ingkar, menolak atau menutup, menyembunyikan sesuatu, atau menyembunyikan kebaikan yang telah diterima atau mengingkari kebenaran.
Dalam kitab suci umat muslim (Al-Quran), kata kafir dengan berbagai bentuk kata disebut sebanyak 525 kali. Kata kafir digunakan dalam Al-Quran berkaitan dengan perbuatan yang berhubungan dengan Tuhan, seperti : Mengingkari nikmat Tuhan dan tidak berterima kasih
kepada-Nya (QS.16:55, QS. 30:34), Lari dari tanggung jawab (QS.14:22), Menolak hukum Tuhan (QS. 5;44),
Meninggalkan amal saleh yang diperintahkan Tuhan (QS. 30:44).
Ditinjau darisegi bahasa, kata kafir tidak selamanya berarti non muslim, karena ada penggunaan kata kafir atau pecahan dari kata kafir seperti kufur, yang bermakna inkar saja.Contohnya kufur nikmat, yaitu orang yang tidak pandai/mensyukuri nikmat Tuhan, atau dalam istilah lain disebut sebagai kufrun / kufrin.
Secara istilah, kafir adalah orang yang menentang, dan menolak kebenaran, atau secara singkat kafir adalah kebalikan dari iman. Jika kita tela'ah melalui sisi istilah, maka kafir tidak bisa secara langsung disandingkan dengan arti non-muslim (orang yang tidak mengimani Allah dan para Nabi beserta ajarannya).
(Sebenarnya hanya sedikit sekali perbedaan antara keyakinan yang diyakini oleh umat Muslim, Nasrani dan Yahudi, ini terbukti dari para nabi yang diakui oleh mereka)
1. Adam = Adam
2. Idris = Enoch,
3. Nuh = Noah,
4. Hud = Eber,
5. Shaleh = Shelah,
6. Ibrahim = Abraham,
7. Lut = Lot,
8. Ismail = Ishmael,
9. Ishak = Isaac,
10. Ya'kub = Jacob,
11. Yusuf = Joseph,
12. Ayub = Job,
13. Syuaib = Jethro,
14. Musa = Moses, <--- Yahudi (Kitab Taurat)
15. Harun = Aaron,
16. Zulkifli = Ezekiel,
17. Daud = David,
18. Sulaiman = Solomon,
19. Ilyas = Elijah,
20. Ilyasa' = Elisha,
21. Yunus = Jonah,
22. Zakaria = Zach / Zachary / Zechariah
23. Yahya = John,
24. Isa = Jesus, <--- Nasrani (Kitab Injil)
25. Muhammad = Mohammed. <--- Muslim (Kitab Al-Qur'an)
Hanya berbeda 1 Nabi saja mengapa umat Muslim begitu anti kepada kaum Nasrani ?
Islam tidak pernah menyebut "kafir" kepada pengikut Nabi Isa as. ketika Ia berada pada masanya (zaman Nabi Isa as.) karena mereka para pengikutnya pun turut mengagungkan dan meng-Esa-kan Allah. Tapi masa kini terdapat pertentangan yang sangat besar dalam umat muslim antara ajaran Nabi Isa as. yang dahulu kala dengan ajarannya sekarang ini yang diklaim menyatakan pemahaman bahwa Nabi Isa as. adalah jelmaan Tuhan dalam konsep Trinitas.
Silahkan anda googling (minta wejangan dari mbah Google) dengan kata kunci "kebingungan konsep trinitas" yang menyatakan bahwa Nabi Isa as. adalah Tuhan, mohon anda membaca dari sumber yang berimbang antara yang pro dan yang kontra, jangan hanya dari satu sumber saja !!!
Disini penulis akan cantumkan link sumber yang Pro dan Kontra, silahkan anda buka dengan meng-klik tulisan dibawah ini untuk lebih memahaminya secara berimbang (Ingat !!! Berimbang !!! bukannya Bimbang gan !!!) :
Yang Pro terhadap pernyataan Trinitas
Yang Kontra terhadap pernyataan Trinitas
Berhubung masih banyak umat muslim di kaskus ini yang masih "KURANG SUKA MEMBACA", maka penulis cantumkan link video singkat bagi umat Muslim (maaf bukan untuk dikonsumsi oleh umat Nasrani) terhadap hal-hal yang menjadi penyebab munculnya pro dan kontra tersebut :
Youtube
Dalam kitab suci umat muslim (Al-Quran), kata kafir dengan berbagai bentuk kata disebut sebanyak 525 kali. Kata kafir digunakan dalam Al-Quran berkaitan dengan perbuatan yang berhubungan dengan Tuhan, seperti : Mengingkari nikmat Tuhan dan tidak berterima kasih
kepada-Nya (QS.16:55, QS. 30:34), Lari dari tanggung jawab (QS.14:22), Menolak hukum Tuhan (QS. 5;44),
Meninggalkan amal saleh yang diperintahkan Tuhan (QS. 30:44).
Ditinjau darisegi bahasa, kata kafir tidak selamanya berarti non muslim, karena ada penggunaan kata kafir atau pecahan dari kata kafir seperti kufur, yang bermakna inkar saja.Contohnya kufur nikmat, yaitu orang yang tidak pandai/mensyukuri nikmat Tuhan, atau dalam istilah lain disebut sebagai kufrun / kufrin.
Secara istilah, kafir adalah orang yang menentang, dan menolak kebenaran, atau secara singkat kafir adalah kebalikan dari iman. Jika kita tela'ah melalui sisi istilah, maka kafir tidak bisa secara langsung disandingkan dengan arti non-muslim (orang yang tidak mengimani Allah dan para Nabi beserta ajarannya).
(Sebenarnya hanya sedikit sekali perbedaan antara keyakinan yang diyakini oleh umat Muslim, Nasrani dan Yahudi, ini terbukti dari para nabi yang diakui oleh mereka)
1. Adam = Adam
2. Idris = Enoch,
3. Nuh = Noah,
4. Hud = Eber,
5. Shaleh = Shelah,
6. Ibrahim = Abraham,
7. Lut = Lot,
8. Ismail = Ishmael,
9. Ishak = Isaac,
10. Ya'kub = Jacob,
11. Yusuf = Joseph,
12. Ayub = Job,
13. Syuaib = Jethro,
14. Musa = Moses, <--- Yahudi (Kitab Taurat)
15. Harun = Aaron,
16. Zulkifli = Ezekiel,
17. Daud = David,
18. Sulaiman = Solomon,
19. Ilyas = Elijah,
20. Ilyasa' = Elisha,
21. Yunus = Jonah,
22. Zakaria = Zach / Zachary / Zechariah
23. Yahya = John,
24. Isa = Jesus, <--- Nasrani (Kitab Injil)
25. Muhammad = Mohammed. <--- Muslim (Kitab Al-Qur'an)
Hanya berbeda 1 Nabi saja mengapa umat Muslim begitu anti kepada kaum Nasrani ?

Islam tidak pernah menyebut "kafir" kepada pengikut Nabi Isa as. ketika Ia berada pada masanya (zaman Nabi Isa as.) karena mereka para pengikutnya pun turut mengagungkan dan meng-Esa-kan Allah. Tapi masa kini terdapat pertentangan yang sangat besar dalam umat muslim antara ajaran Nabi Isa as. yang dahulu kala dengan ajarannya sekarang ini yang diklaim menyatakan pemahaman bahwa Nabi Isa as. adalah jelmaan Tuhan dalam konsep Trinitas.
Silahkan anda googling (minta wejangan dari mbah Google) dengan kata kunci "kebingungan konsep trinitas" yang menyatakan bahwa Nabi Isa as. adalah Tuhan, mohon anda membaca dari sumber yang berimbang antara yang pro dan yang kontra, jangan hanya dari satu sumber saja !!!
Disini penulis akan cantumkan link sumber yang Pro dan Kontra, silahkan anda buka dengan meng-klik tulisan dibawah ini untuk lebih memahaminya secara berimbang (Ingat !!! Berimbang !!! bukannya Bimbang gan !!!) :
Yang Pro terhadap pernyataan Trinitas
Yang Kontra terhadap pernyataan Trinitas
Berhubung masih banyak umat muslim di kaskus ini yang masih "KURANG SUKA MEMBACA", maka penulis cantumkan link video singkat bagi umat Muslim (maaf bukan untuk dikonsumsi oleh umat Nasrani) terhadap hal-hal yang menjadi penyebab munculnya pro dan kontra tersebut :
Youtube
Apakah umat Muslim boleh menyebut kaum Nasrani dan Yahudi dengan sebutan kafir ?

Spoiler for KLIK:
Iya, boleh bagi seorang muslim menyebut orang Yahudi dan Nasrani dengan sebutan "kafir"karena memang Allah menyebut mereka seperti ini dalam Al Qur’an.
Permasalahan ini sudah sangat diketahui bagi mereka yang betul-betul merenungkan Al Qur’an, bahkan hal itu disebutkan hingga 525 kali..
Ketua Al Lajnah Ad Da’imah : Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
[Sumber: Fatwa Al Lajnah Ad Da’imah lil Buhuts wal Ifta’ (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi) no. 4252, 2/143]
Kesimpulannya : adalah Boleh seorang Muslim mengatakan Yahudi dan Nashrani kafir karena perkataan seperti ini sering ditemui dalam Al Qur’an. Namun bukan berarti umat Muslim boleh sembarangan berkata "kafir" didepan mereka, karena sebutan ini merupakan sesuatu hal yang mengandung konotasi negatif (dapat menyinggung perasaan), sebutlah mereka dengan kata-kata yang baik dan bijak seperti : kaum Nasrani, umat Kristiani, dan lain sebagainya tanpa menyinggung perasaan siapapun. Biar ditinjau bagaimanapun Islam melarang keras hal ini (menghukumi orang dengan sebutan/gelar yang berkonotasi negatif). Dimana Allah berfirman dalam surat Al-Hujarat ayat 11 :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya hanyalah Allah yang berhak menghakimi, karena dialah Al-Hakim sang Maha Penghakim janganlah sekali-kali kita sebagai manusia mencoba mengambil hak-hak-Nya !!!
Permasalahan ini sudah sangat diketahui bagi mereka yang betul-betul merenungkan Al Qur’an, bahkan hal itu disebutkan hingga 525 kali..
Ketua Al Lajnah Ad Da’imah : Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
[Sumber: Fatwa Al Lajnah Ad Da’imah lil Buhuts wal Ifta’ (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi) no. 4252, 2/143]
Kesimpulannya : adalah Boleh seorang Muslim mengatakan Yahudi dan Nashrani kafir karena perkataan seperti ini sering ditemui dalam Al Qur’an. Namun bukan berarti umat Muslim boleh sembarangan berkata "kafir" didepan mereka, karena sebutan ini merupakan sesuatu hal yang mengandung konotasi negatif (dapat menyinggung perasaan), sebutlah mereka dengan kata-kata yang baik dan bijak seperti : kaum Nasrani, umat Kristiani, dan lain sebagainya tanpa menyinggung perasaan siapapun. Biar ditinjau bagaimanapun Islam melarang keras hal ini (menghukumi orang dengan sebutan/gelar yang berkonotasi negatif). Dimana Allah berfirman dalam surat Al-Hujarat ayat 11 :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya hanyalah Allah yang berhak menghakimi, karena dialah Al-Hakim sang Maha Penghakim janganlah sekali-kali kita sebagai manusia mencoba mengambil hak-hak-Nya !!!
Fenomena peng-"kafir"-an yang lagi nge-"trend" sekarang ini dikalangan umat Muslim sendiri :

Spoiler for KLIK:
Maraknya Fenomena 'Takfir' - REPUBLIKA.CO.ID
Tampaknya, ada yang beranjak hilang dari etika persaudaraan internal Muslim, yaitu tentang fikih perbedaan. Hanya lantaran berbeda pandangan, vonis kafir begitu mudah dilayangkan.
Di paruh kedua abad ke-20 ini, fenomena pengafiran (takfir) antarsesama Muslim meningkat. Baik di tingkat individu atau kelompok.
Padahal, menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas, tindakan semacam ini tidak bisa dibenarkan. Vonis kafir terhadap seseorang harus dijatuhkan karena alasan dan dasar yang kuat dan sesuai syariat.
“Jika sekadar klaim dan menghukumi serampangan maka bisa berdampak bumerang bagi dirinya sendiri. Siapa tahu, masih terdapat keimanan dalam diri orang yang tertuduh,” kata Yunahar.
Menurut dia, kafir dari segi bahasa berasal dari kata “kafara” yang berarti menutupi. Artinya, mereka yang telah menutupi hatinya dari keimanan, itu baru kafir. Ilmu tauhid membagi kafir menjadi dua, yaitu kafir i'tiqadi.
Kategori ini meliputi mereka yang keluar dari Islam, tidak percaya rukun Iman dan rukun Islam. Kedua kafir amali yaitu perbuatan yang menunjukkan keingkaran, tapi tidak keluar dari Islam.
Seperti orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat disebut kufur nikmat. Mereka ini tetap Islam, tapi perbuatannya menunjukkan keingkaran. Man baa akhahu kafiran faqad kafar.
Hadis itu, kata Yunahar, tegas menyatakan bahwa mereka yang mengafirkan sesamanya, padahal jelas tudingan itu tak benar, maka kekafiran kembali kepadanya. "Jadi jangan terlalu cepat mengafirkan orang lain," imbaunya.
Kesepuluh kriteria aliran sesat yang dikeluarkan MUI, tidak berarti kelompok yang dinyatakan masuk dalam 10 kategori itu, dianggap kafir.
Ini adalah sebatas pedoman, bukan acuan pengafiran. Karena itu, menurut Prof Yunahar Ilyas, upaya yang dilakukan berikutnya ialah dakwah dan menasihati, bukan menghukumi secara membabi buta.
Vonis sesat yang dikeluarkan MUI merujuk pada ajaran dan bukan personal. Jika mereka menyebarluaskan kepada masyarakat sekitar lebih baik laporkan kepada MUI. "Kita tidak punya otoritas mengafirkan seseorang," ujarnya.
Di Negri ini bahkan ada kelompok Islam yang apabila ada Jamaah lain yang bergabung shalat di masjid mereka, dianggap najis dan wajib dibersihkan bekas shalatnya.
Apakah ada konspirasi di balik fenomana takfir yang sedang merebak ? Yunahar enggan menuduh dan menyalahkan pihak lain. Ia menyarankan agar umat Islam meningkatkan introspeksi dan menyibukkan diri dengan kekurangan internal.
Dosen Fakultas Dirasah Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Kusyairi Suhail, MA, mengatakan salah satu faktor pemicu mudahnya klaim dan tuduhan kafir ialah ilmu dan pemahaman tentang Islam yang dangkal dan belum sempurna.
“Seringkali muncul anggapan dari pemvonis, dirinyalah yang paling benar. Ia menyerukan agar sesama Muslim lebih berhati-hati menjatuhkan vonis kafir,” ujarnya.
Tampaknya, ada yang beranjak hilang dari etika persaudaraan internal Muslim, yaitu tentang fikih perbedaan. Hanya lantaran berbeda pandangan, vonis kafir begitu mudah dilayangkan.
Di paruh kedua abad ke-20 ini, fenomena pengafiran (takfir) antarsesama Muslim meningkat. Baik di tingkat individu atau kelompok.
Padahal, menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas, tindakan semacam ini tidak bisa dibenarkan. Vonis kafir terhadap seseorang harus dijatuhkan karena alasan dan dasar yang kuat dan sesuai syariat.
“Jika sekadar klaim dan menghukumi serampangan maka bisa berdampak bumerang bagi dirinya sendiri. Siapa tahu, masih terdapat keimanan dalam diri orang yang tertuduh,” kata Yunahar.
Menurut dia, kafir dari segi bahasa berasal dari kata “kafara” yang berarti menutupi. Artinya, mereka yang telah menutupi hatinya dari keimanan, itu baru kafir. Ilmu tauhid membagi kafir menjadi dua, yaitu kafir i'tiqadi.
Kategori ini meliputi mereka yang keluar dari Islam, tidak percaya rukun Iman dan rukun Islam. Kedua kafir amali yaitu perbuatan yang menunjukkan keingkaran, tapi tidak keluar dari Islam.
Seperti orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat disebut kufur nikmat. Mereka ini tetap Islam, tapi perbuatannya menunjukkan keingkaran. Man baa akhahu kafiran faqad kafar.
Hadis itu, kata Yunahar, tegas menyatakan bahwa mereka yang mengafirkan sesamanya, padahal jelas tudingan itu tak benar, maka kekafiran kembali kepadanya. "Jadi jangan terlalu cepat mengafirkan orang lain," imbaunya.
Kesepuluh kriteria aliran sesat yang dikeluarkan MUI, tidak berarti kelompok yang dinyatakan masuk dalam 10 kategori itu, dianggap kafir.
Ini adalah sebatas pedoman, bukan acuan pengafiran. Karena itu, menurut Prof Yunahar Ilyas, upaya yang dilakukan berikutnya ialah dakwah dan menasihati, bukan menghukumi secara membabi buta.
Vonis sesat yang dikeluarkan MUI merujuk pada ajaran dan bukan personal. Jika mereka menyebarluaskan kepada masyarakat sekitar lebih baik laporkan kepada MUI. "Kita tidak punya otoritas mengafirkan seseorang," ujarnya.
Di Negri ini bahkan ada kelompok Islam yang apabila ada Jamaah lain yang bergabung shalat di masjid mereka, dianggap najis dan wajib dibersihkan bekas shalatnya.
Apakah ada konspirasi di balik fenomana takfir yang sedang merebak ? Yunahar enggan menuduh dan menyalahkan pihak lain. Ia menyarankan agar umat Islam meningkatkan introspeksi dan menyibukkan diri dengan kekurangan internal.
Dosen Fakultas Dirasah Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Kusyairi Suhail, MA, mengatakan salah satu faktor pemicu mudahnya klaim dan tuduhan kafir ialah ilmu dan pemahaman tentang Islam yang dangkal dan belum sempurna.
“Seringkali muncul anggapan dari pemvonis, dirinyalah yang paling benar. Ia menyerukan agar sesama Muslim lebih berhati-hati menjatuhkan vonis kafir,” ujarnya.
Quote:
Sepucuk pesan dari penulis :


Perbedaan itu adalah suatu keindahan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, karena jika semua sama maka hanyalah jenuh yang ada !




Sekian dan terimakasih,
Salam hormat dari penulis

Silahkan mampir ke thread lainnya dari penulis, semoga bermanfaat bagi kita semua :

ANEH dan BINGUNG !!? (Apa yang Muslim lakukan ketika shalat ?) - Non Muslim Masuk ! -
Spoiler for TEASER:

MENGAPA BUTUH WAKTU LAMA BAGI ANDA UNTUK MEMAHAMI BAHWA DUNIA INI HANYALAH ILUSI !!?
Spoiler for TEASER:
LAGI dan LAGI !!! MEREKA BILANG AKU KAFIR !!! (Renungan Penyakit Hati Masyarakat)
Spoiler for TEASER:

JENIS-JENIS PENYAKIT YANG ADA DALAM LUBUK HATI MANUSIA - Apakah anda mengidapnya ?
Spoiler for TEASER:

Diubah oleh ghazlan.ulum 01-12-2014 05:22
0
9.5K
Kutip
59
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan