TetrakillAvatar border
TS
Tetrakill
Suatu Sore di Perempatan Lampu Merah
Permisii agan-agan sekalian
numpang cerita ya.

Berhubung ini hasil rekaan ane sendiri, jadi dijamin no repost.
Jadi kalau berkenan tolong emoticon-Blue Guy Cendol (L) ya gan.


Alkisah ada seorang pemuda tanggung yang sedari bayi ditinggal orang tuanya di sebuah panti asuhan. Karena sudah terlalu besar, dia nggak enak sama ibu pengurus panti kalau masih terus membebani panti asuhan itu. Maka terpikirlah olehnya untuk mencari kerja.



Setiap hari dia mengirim lamaran ke beberapa perusahaan. Setiap hari pula dia mencari koran bekas dibaca orang, karena dia belum ada pendapatan. Koran-koran bekas itu didapatnya dari berbagai macam tempat, tetapi yang paling sering ia dapatkan adalah di stasiun kereta atau di terminal bis waktu malam.
Saking seringnya ia ke stasiun itu, seorang penjaja koran lalu mengajaknya bertemu agen koran agar ia bisa menjadi penjual koran.

Singkat cerita, jadilah ia seorang "pengusaha" koran. Dijajakannya koran itu dari pagi sampai sore, lalu setelah sholat dan membersihkan diri, dilanjutkannya jualan korannya sampai malam. Sering ia bertemu preman di jalan dan kalau sudah begitu, ludeslah penghasilannya hari itu.



Suatu hari bertemulah ia dengan seorang pemuda seusianya yang berpakaian lusuh, berwajah kumal, berkaki pincang, dan menggendong seorang anak kecil berusia 2 tahunan sedang meminta-minta di suatu perempatan lampu merah. Karena kasihan, disisihkanlah sedikit dari penghasilannya pada hari itu untuk pemuda itu. Pemuda itu tidak langsung menerima pemberian itu, tapi dilihatnya wajah penjaja koran itu lekat-lekat, lalu dengan kerlingan matanya ia mengajak penjaja koran itu ke sudut ruko yang gelap. lalu mengobrollah mereka.

Pengemis (P) : kenapa kamu kasih aku uang?
Penjaja koran (K) : Yah, mau beramal lah bro, emang kenapa?
P : Dengar ya, kamu sama saya itu sama saja, sedang cari duit. Sama sama orang susah. Jadi nggak usah kasihan sama saya

K : Tapi kakimu kan pincang, belum lagi kamu harus menjaga adikmu itu

Pengemis itu terbelalak, lalu tertawa keras-keras
P: Wah, kok kamu mikir gitu? lihat nih.

pengemis itu berdiri, lalu berjalanlah ia dengan tegap dan lancar !
Penjaja koran itu terpana, lalu cepat-cepat dimasukkannya uangnya ke dalam sakunya. Rasa iba yang tadi sempat menguasai hatinya lenyap, digantikan dengan rasa jengkel karena telah ditipu mentah-mentah.

K: Mengapa kamu berbuat begitu? kamu sudah menipu orang-orang tadi yang sudah memberimu sedekah !!
P: Ah elah, nggak usah munafik lah bro ! kamu kira dengan cara begitu berapa aku dapat hari ini?
K: Nggak peduli berapapun juga, tapi kamu sudah bohongin banyak orang!
P: (mengangkat bahu) ya sudah, terserah kamu. Asal tahu aja, hari ini aku sudah dapat hampir satu juta !

Penjaja koran itu terdiam
P: Nah, sudah mengerti kan kamu? nanti aku tinggal setor aja sama atasanku, nanti aku dapat bagian, mungkin sekitar 300 ribuan. Lumayan kan buat sehari kerja? Bapak ibuku juga pengemis, tapi beda lokasi. Nanti kalau sudah selesai kita baru kumpul lagi.
K: tapi anak kecil di gendonganmu itu?
P: ah, anak ini dipinjamin sama atasanku, supaya orang lebih kasihan. jadi lebih gampang dapat duit.
K: .......... (masih terkaget-kaget dan tidak percaya)
P: daripada kamu, seharian jualan koran, pendapatan nggak jelas, mending kamu ikut aku. Bentar lagi jam kerjaku selesai, kita ketemu atasanku bareng aja.
K: nggak deh, aku nggak mau kerja kaya gitu.
P: terserah kamu. kalo masih tertarik, besok sama lusa aku masih di sini. habis itu aku akan dipindahin ke daerah lain supaya orang-orang nggak curiga.


Penjaja koran itu bangkit dari duduknya, pergi untuk kembali menjajakan korannya. Beberapa langkah berjalan, pengemis itu berkata dengan keras kepadanya
K: ingat bro, jaman sekarang yang penting duit !!

Penjaja koran itu menulikan telinganya, tetap berjalan menuju mobil yang berhenti di belakang lampu merah. Ditawarkannya terus koran-korannya, tapi karena hari sudah menjelang malam, sudah tidak ada lagi yang membeli koran-korannya.
Ketika kembali ke agen koran, disetorkannya penghasilan hari itu. Agen koran menghitung uang tersebut, lalu memberikan dua lembar sepuluh ribuan pada pemuda itu. "hari ini agak sepi ya," penjaja koran itu mengangguk. Dipandanginya dua lembar sepuluh ribuan itu, lalu diambilnya, dan ia berjalan pulang.

Sambil berjalan pulang ke panti, terngiang terus perkataan pengemis tadi, "daripada kamu, seharian jualan koran, pendapatan nggak jelas, mending kamu ikut aku."

Kini ia terombang-ambing antara mengikuti ajakan pemuda pengemis tadi, atau terus menjajakan koran seperti biasanya ?
Di satu sisi ia merasa Tuhan tidak adil padanya, tapi di sisi lain kebutuhan akan uang sangat menggoda baginya.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Sekian dari ane.
Sori kalo belepotan
soalnya udah separuh tidur nih
Btw, mungkin nanti ane tulis sambungannya.
Tergantung jumlah emoticon-Blue Guy Cendol (L) yang didapat, emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak

Mohon pada para juragan juragan sekalian emoticon-Blue Guy Cendol (L) jika agan suka thread ane, atau emoticon-Rate 5 Star kalo agan belum ISO
Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak. Minimal comment
Menjadi Silent Reader berarti anda tidak menghargai hasil karya orang lain.

Silahkan mampir gan, ini beberapa thread ane
Spoiler for Thread:


Atau buka thread ane yang lain gan
Thread


BTW, ini bagian 2nya gan
Suatu Sore di Perempatan Lampu Merah - 2
Diubah oleh Tetrakill 08-10-2013 05:33
0
18.9K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan