Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

EX3CUTORAvatar border
TS
EX3CUTOR
Polisi Tembak Safira,Cuma Kasih Uang Bedak UtkTutup Mulut (Pengusutan Jalan Ditempat)
JAKARTA -- Kasus peluru nyasar yang menimpa Safira Raudatul Jannah di Jalan Cideng, 10 Maret 2013 lalu, diduga dilakukan polisi. Hal itu disampaikan orang tua Safira, Istiadi, di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Jumat (3/5). Dia menuntut Polsek Metro Gambir untuk mengusut kasus yang sudah dua bulan tak ada kejelasannya itu.

Untuk mencari tahu identitas pelaku, Istiadi dan istrinya mendatangi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tempat kejadian. Di sana, Istiadi sempat diperlihatkan potongan rekaman CCTV kejadian. Dalam CCTV terlihat sebuah mobil hitam dengan tiga orang pria di dekat mobil. Salah seorang pria terlihat menyeret paksa seorang remaja laki-laki dan seorang remaja perempuan ke dalam mobil. ‘’Tidak mungkin warga sipil berani melakukan hal itu,’’ kata Istiadi.

Safiri sendiri mengatakan beberapa saat sebelum penembakan, segerombolan orang bermotor mengebut di depan SPBU dan berteriak ‘’Polisi, polisi’’. Tak lama, muncul dua mobil hitam. Seorang pria keluar dari mobil dan langsung melepaskan dua kali tembakan, salah satunya mengenai kaki kiri Safira.

Proyektil peluru dari kaki Safira juga langsung diamankan seorang petugas Polsek Metro Gambir selepas operasi. Ibu Safira, Endang Susanti, kemudian mencoba menanyakan kejelasan kasus ke Polsek Metro Gambir pada 14 Maret 2013. Kepala Polsek Metro Gambir justru memberikan Endang uang Rp 4 juta. ‘’Kapolsek itu bilang uang itu silakan digunakan untuk apa saja, beli bedak pun silakan,’’ kata Endang.

16 Maret 2013, Istiadi meminta bantuan Komnas PA. Komnas PA meminta Istiadi untuk meminta salinan rekaman CCTV di SPBU. Saat kembali ke SPBU, Istiadi tidak bisa memperoleh salinan rekaman, karena sudah diambil seseorang yang mengaku saudara Safira. ‘’Selama tiga minggu tidak seorang saksipun dimintai keterangan,’’ kata Arist. Ia mempertanyakan motif pemberian uang itu. Ia tidak ingin uang itu dijadikan sebagai jalan damai dengan keluarga korban. Ia berharap kasus ini ditangani serius.

SOURCE : POLISI TEMBAK SAFIRA, CUMA KASIH UANG BEDAK UNTUK TUTUP MULUT (PENGUSUTAN JALAN DI TEMPAT)

OTHER SOURCE : POLISI SALAH TEMBAK SEORANG GADIS

GADIS KECIL SAFIRA TUNTUT KEJELASAN HUKUM

Cara kerja polisi Indonesia : Tangkap, Siksa, Aniaya, Tembak, Bunuh dulu, salah atau benar belakangan, kesalahan bisa dicari kemudian. Bila ketahuan, kambing hitamkan 1 orang yang loyality kelompoknya paling rendah. Korbankan 1 orang yang terlalu nasionalis dan terlalu loyal pada negara. Tidak ada yang rugi, tidak ada yang mempertanyakan. semua bisa direkayasa.

Tangkap, siksa, aniaya, tembak, Bila perlu bunuh dulu, salah benar silahkan nanti tanyakan sendiri kepada Sang Maha Pencipta di akhirat sana.

Masih Berharap dengan Polisi? well.. ITU SALAH BESAR!!!



Saatnya rakyat bergerak melawan kesewenangan dan ketidakadilan, jangan diam saja. Polisi bukanlah pengayom dan pelindung rakyat, mereka adalah musuh rakyat. Jangan pernah memandang polisi dengan hormat, pandanglah mereka dengan hina, mereka tak lebih dari sampah masyarakat, preman berseragam. Pandanglah anak, keluarga, orang tua dan saudara2 polisi dengan penuh keninaan dan kenistaan.

[size="4"]Bila bertemu dengan polisi, meludahlah ke tanah sebagai bentuk ketidaknyamanan dan ketidakamanan kita saat ada polisi di dekat kita. Meludahlah lah saat berhadapan, berpapasan, kena tilang atau bertemu polisi, sekaligus untuk membuang sial karena telah bertemu sampah masyarakat.



See.. polisi udah gak ada harganya dimata rakyat Indonesia, mereka tidak lebih hanya gerombolan preman berseragam yang lengkap isinya persis sebuah organisasi kejahatan yang terorganisir rapi, mirip mafia atau kartel organisasi kejahatan.

organisasi gerombolan polisi ini isinya lengkap dan akan saling mendukung satu sama lain, ada pemerkosa, pemalak, koruptor, pemabuk, penganiaya, perampok, pencuri, penipu, pemakai narkoba, pembunuh, penindas, sampai level yang terendah dalam gerombolan mereka yaitu pengemis, tau kan maksudnya? ya yang mengemis uang administrasi saat melakukan tugas negara yang seharusnya sudah menjadi tanggung jawab mereka, dan mereka sudah digaji untuk itu. Atau polisi yang mengemis uang logam di jalan2 republik Indonesia...

sampai kapan keadaan seperti ini akan terus berlangsung? titik titik api kecil mulai menyala di kejauhan, satu, dua, tiga, empat, lima titik titik api yang segera akan berkobar membakar habis gerombolan preman berseragam ini.

rakyat tidak boleh diam saja, saatnya hukum rakyat diberlakukan, saatnya hukum rakyat yang digunakan, saatnya rakyat yang menentukan arah hukum negeri ini, saatnya si penindas kita tindas, saatnya rakyat yang menentukan hukum untuk gerombolan polisi ini. saatnya rakyat yang menghakimi polisi, ingat hukum rakyat hukum tuhan. jangan takut jangan bimbang jangan pula mundur, api kecil segera menjadi besar, api semangat segera berkobar, kibarkan perlawanan rakyat terhadap kesewenangan dan ketidak adilan, angkat tinggi2 panji perlawanan rakyat terhadap hukum yang hanya menindas rakyat, bumi hanguskan mereka semua, basmi hingga ke akar2 nya, jika cucuran darah dan air mata yang diperlukan sebagai gantinya, berikan itu demi ibu pertiwi, hukum rakyat hukum tuhan, tidak akan ada yang bisa menghalangi!!!


Quote:


PRESTASI KRIMINAL POLISI SEPANJANG JAN - MAY 2013
Spoiler for PRESTASI POLIS 2013:
Diubah oleh EX3CUTOR 03-05-2013 11:31
0
3.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan