- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
7 ANAK-ANAK YANG MENGUBAH DUNIA


TS
riS E N S O R
7 ANAK-ANAK YANG MENGUBAH DUNIA
Quote:

Berikut ini adalah daftar 7 orang yang masih berusia anak-anak namun telah mampu menggugah dunia dengan kegiatan dan aksi-aksinya untuk perkembangan dunia.
Dan yang patut disayangkan dari 7 nama yang tertera dibawah ini hanya dua yang masih hidup hingga saat ini.
7. Anne Frank ( 1929 – 1945 )

Annelies Marie “Anne” Frank adalah seorang gadis Yahudi kelahiran Jerman dari kota Frankfurt. Dia memperoleh ketenaran setelah penerbitan buku hariannya yang mendokumentasikan pengalamannya bersembunyi selama pendudukan tentara Jerman di Belanda. Anne dan keluarganya pindah dari Jerman ke Belanda pada tahun 1933, setelah Nazi memperoleh kekuasaan di Jerman.
Nazi Jerman yang menguasai Belanda pada tahun 1940 mengakibatkan jumlah penganiayaan terhadap penduduk Yahudi semakin meningkat. Keluarga Anne bersembunyi di kamar tersembunyi di gedung kantor ayahnya, Otto Frank. Selama dua tahun keluarga ini hidup di persembunyian dari bulan Juli 1942 hingga 1944. Namun akhirnya posisi mereka diketahui dan diangkut ke kamp-kamp konsentrasi.
Tujuh bulan setelah penangkapan, Anne Frank meninggal dunia karena tifus di kamp konsentrasi Bergen-Belsen, menyusul kakaknya yang lebih dahulu meninggal hanya selang beberapa hari. Ayahnya Otto yang menjadi satu-satunya keluarga yang selamat, kembali ke Amsterdam setelah perang dan menemukan buku diari Anne masih utuh dan selamat.
Oleh Otto buku tersebut dipublikasikan pada tahun 1947 dengan menggunakan bahasa Belanda. Pada tahun 1952 untuk pertama kalinya buku tersebut diterjemahkan dan di publikasikan dengan menggunakan bahasa Inggris dengan judul ” Diary of a Young Girl.
Anne Frank telah diakui untuk kualitas tulisannya, dan telah menjadi salah satu korban yang paling terkenal dan sering dibahas dalam korban Holocaust.
6. Samantha Smith ( 1972 – 1985 )

Samantha Reed Smith adalah seorang siswi Amerika dari Manchester, yang menjadi terkenal di era perang dingin Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Pada bulan November 1982, ketika Smith berusia 10 tahun, dia menulis surat kepada pemimpin Soviet, Yuri Andropov.
Samantha berusaha untuk memahami mengapa hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat begitu tegang. Suratnya diterbitkan oleh koran Soviet, Pravda. Samantha sangat senang mengetahui bahwa suratnya telah diterbitkan dikoran harian Soviet. Namun, dia tidak menerima balasan dari presiden Uni Soviet.
Samantha kemudian mengirim surat kepada duta besar Uni Soviet untuk Amerika Serikat menanyakan apakah Pak Presiden Andropov akan merespons suratnya ? Akhirnya pada tanggal 26 April 1983 dia menerima respons dari Andropov.
Samantha Smith menarik perhatian media luas di kedua negara sebagai ” Goodwill Ambassador ” dan dikenal sebagai “Duta Besar Termuda Untuk Amerika Serikat”. Samantha juga berpartisipasi dalam kegiatan perdamaian di Jepang. Samantha menulis sebuah buku dan membintangi sebuah serial di televisi sebelum kematiannya pada usia 13 tahun di Bar Harbor Airlines yang mengalami kecelakaan.
5. Hector Pieterson ( 1964 – 1976 )

Hector Pieterson ( 1964 – 16 Juni 1976 ) merupakan tokoh ikonik di Afrika Selatan dalam usahanya membebaskan negaranya dari politik Apartheid yang tidak mengenal keadilan. Hector Pieterson dibunuh pada usia 12 tahun ketika polisi menembaki protes para pelajar.
Gambar diatas adalah gambar yang diambil oleh Sam Nzima yang mengambil gambar Hector yang sedang sekarat digendong oleh sesama pelajar lainnya, sementara Antoinette, kakak dari Hector berlari disampingnya.
Selama bertahun-tahun 16 Juni kemudian dikenal sebagai simbol perlawanan terhadap kebrutalan pemerintah Apartheid. Hingga kini tanggal 16 Juni ditetapkan sebagai “Hari Pemuda” oleh pemerintah Afrika Selatan untuk mengenang Hector Pieterson.
Sejak bulan Juni 1976 nama Hector telah salah dieja menjadi Peterson atau Pietersen oleh pers tapi pihak keluarga menegaskan kalau ejaan yang benar adalah Pieterson. Keluarga Pieterson sendiri sebenarnya adalah bernama Pitso tetapi memutuskan untuk mengadopsi nama Pieterson untuk mencoba lulus sebagai ras ” berwarna ” ( nama di era aparheid di Afrika Selatan bagi orang-orang ras campuran ).
Hal tersebut karena orang kulit berwarna menikmati hak istimewa yang lebih baik dibandingkan penduduk asli, kulit hitam.
4. Iqbal Masih ( 1982 – 1995 )

Iqbal Masih adalah seorang anak dari Pakistan yang dijual ke industri karpet sebagai budak pada usia 4 tahun hanya seharga $ 12. Iqbal dipaksa untuk bekerja disebuah kota kecil bernama Muridke dekat Lahore. Ia harus bekerja selama 12 jam sehari. Karena jam kerja yang panjang, keras dan tidak cukup makanan serta perawatan, mengakibatkan Iqbal bertubuh mini.
Pada usia 12 tahun, Iqbal hanya memiliki ukuran tubuh sebesar anak berusia 6 tahun. Pada usia 10 tahun, Iqbal berhasil meloloskan diri dari perbudakan brutal tersebut dan kemudian bergabung dengan Serikat Front Pembebasan Buruh Pakistan yang menyerukan penghentian pekerja bagi anak-anak di seluruh dunia.
Iqbal membantu 3000 anak di Pakistan yang berada di perbudakan dan mendapatkan kebebasannya. Iqbal memberi ceramah tentang pekerja anak diseluruh dunia. Namun dia dibunuh pada hari Minggu 1995. Beberapa orang lokal percaya dan yakin kalau Iqbal dibunuh oleh para mafia karpet, karena Iqbal gencar melancarkan publisitas ke arah industri pekerja anak.
Di tahun 1994, Iqbal dianugerahi Reebok Human Rights Award. Di tahun 2000 ketika penganugerahan World Children’s Prize untuk Hak Anak dibentuk, Iqbal secara kehormatan dianugerahi hadiah ini sebagai salah satu pemenang pertama.
3. Nkosi Johnson ( 1989 – 2001 )

Nkosi Johnson lahir di kota sebelah timur Johannesburg pada tahun 1989. Ia tidak pernah tahu ayahnya adalah seorang pengidap HIV positif sejak lahir. Nkosi kecil kemudian diadopsi oleh Gail Johnson seorang praktisi di Johannesburg.
Ibunya tidak lagi mampu untuk merawatnya setelah dilemahkan oleh penyakit akibat mengidap HIV. Nkosi Johnson pertama kali mencuri perhatian dunia pada tahun 1997, ketika sebuah sekolah dasar di pinggiran Johannesburg, Melville menolak untuk menerima dirinya sebagai murid karena status HIV positifnya.
Insiden itu menyebabkan kehebohan di konstitusi tertinggi politik Afrika Selatan yang memiliki aturan pelarangan perlakuan diskriminasi atas dasar status medis seorang siswa. Sekolah tersebut setelahnya melakukan revisi atas keputusannya tersebut.
Nkosi adalah pembicara kunci pada 13 konferensi AIDS internasional, dimana ia mendorong korban AIDS untuk berani terbuka tentang penyakit yang mereka derita dan untuk mendapatkan hak pengobatan yang sama dengan pasien lainnya.Berikut sedikit petikan kata-kata dari Nkosi Johnson :
” Pedulilah kepada kami, dan terimalah kami . Kami semua juga adalah manusia, kami adalah manusia normal yang memiliki tangan, juga memiliki kaki. Kami sama seperti anda bisa berjalan, bisa berbicara dan juga memiliki kebutuhan seperti orang lainnya. Jangan takut kepada kami, kita semua sama !! “
Pada saat kematiannya, Nkosi adalah pasien terpanjang yang dapat hidup dengan HIV Positif bersamanya. Bersama dengan ibu angkatnya, Nkosi mendirikan tempat perlindungan bagi ibu HIV positif dan anak-anak mereka yang bernama ” Nkosi Haven” di Johennesburg.
Pada bulan November 2005, Gail Johnson ayah angkat dari Nkosi Johnson menerima hadiah perdamaian untuk anak atas nama Nkosi Johnson dari mantan presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.
Kehidupan Nkosi Johnson juga telah dibukukan oleh penulis Jim Wooten dengan judul ” We Are All The Same “
2. Om Prakash Gurjar – 1992

Pada usia lima tahun, dia diambil dari orang tuanya dan selama 3 tahun berikutnya bekerja di ladang. Setelah ia diselamatkan oleh aktivis dari Bachpan Bachao Andolan, Om berkampanye untuk pendidikan gratis di daerah asalnya, Rajasthan.
Dia kemudian membantu untuk mengatur jaringan yang dikenal dengan sebutan ” Desa Ramah Anak ” tempat dimana hak-hak anak dihormati dan tidak memperbolehkan pekerja anak. Dia juga mendirikan sebuah jaringan lainnya yang bertujuan untuk memberikan semua anak akta kelahiran sebagai cara untuk membantu dan memerangi eksploitasi anak-anak.
Dia bekerja keras untuk memastikan anak-anak mendapatkan akte kelahiran. Dimana dia mengatakan registrasi akte lahir tersebut merupakan langkah pertama untuk membantu melindungi anak-anak dari perbudakan, perdagangan, perkimpoian paksa atau dipaksa menjadi tentara anak-anak.
Om Prakash Gurjar dianugerahi hadiah perdamaian anak internasional oleh mantan presiden Afrika Selatan, FW de Klerk yang memenangkan hadiah nobel perdamaian pada tahun 1993.
1.Thandiwe Chama – 1991

Seorang gadis Zambia berusia 16 tahun, Thandiwe Chama dari kota Lusaka Chawama telah memenangkan hadiah nobel perdamaian untuk anak mengalahkan 28 nominator lainnya dari seluruh negara.
Nobel perdamaian untuk anak tersebut diberikan kepada Thandiwe Chama atas usahanya untuk memperjuangkan hak-hak anak terutama bagi mereka yang mengidap penyakit AIDS. Pada tahun 1999 saat Thandiwe masih berusia 8 tahun, sekolahnya ditutup akibat tidak memiliki guru pengajar. Thandiwe menolak hal ini yang menyebabkan 60 anak-anak lain harus berjalan jauh untuk mencari sekolah lain.
Akibat penolakannya tersebut, semua anak-anak dibawa ke Jack Cecup School. Diperkuat dengan prestasinya ini Thandiwe juga terus berjuang atas hak anak untuk mendapatkan pendidikan. Tak cukup sampai disana, Thandiwe juga berani mendobrak kebiasaan masyarakat, misalnya dengan berbicara di gereja-gereja tentang anak-anak dan AIDS.
Kedua hal tersebut tidak mudah untuk dibahas dan tidak pernah dilakukan sebelumnya di gereja-gereja setempat. Berikut petikan dari Thandiwe Chama :
” Sangat penting untuk diketahui bahwa seorang anak juga memiliki hak. Di sekolah saya belajar tentang hak, dan aku tahu bahwa ini adalah sesuatu yang ingin saya perjuangkan. Karena jika anak-anak diberi kesempatan, mereka pasti dapat berkontribusi dalam membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik ” – Thandiwe Chama
Honourable Mention
4 Pahlawan Reformasi Indonesia
Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie dan Herry Hertanto adalah seorang mahasiswa Universitas Trisakti, angkatan 1996. Dia bersama teman – teman dan mahasiswa lainnya dari seluruh Indonesia berjuang ke gedung DPR/MPR menuntut perubahan perbaikan atas berbagai krisis yang melanda bangsa Indonesia. Saat itu, bangsa Indonesia dilanda krisis moneter yang menyebabkan masyarakat kesulitan hidup. Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal tahun1998.
Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke gedung DPR/MPR, termasuk Elang dan mahasiswa Universitas Trisakti lainnya. Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju gedung DPR/MPR pada pukul 12:30 WIB. Namun, aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer. Beberapa mahasiswa pun mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri.
Akhirnya, pada pukul 17.15 WIB para mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Para mahasiswa panik dan berhamburan, sebagian besar berlindung di Universitas Trisakti. Namun, aparat keamanan terus saja melakukan penembakan. Satuan pengamanan yang berada di lokasi pada saat itu adalah Brigade Mobil Kepolisian RI, Batalyon Kavaleri 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri Pertahanan Udara Kostrad, Batalyon Infanteri 202, Pasukan Anti Huru-Hara Kodam, serta Pasukan Bermotor. Mereka dilengkapi dengan tameng, gas air mata, Styer, dan SS-1.Puluhan mahasiswa yang berlarian ke dalam kampus ditembaki dari luar kampus. Korban luka dan tewas pun mulai berjatuhan. Akhirnya pada tanggal 12 Mei 1998, Keempat pahlawan reformasi Indonesia tewas tertembak. Atas perjuangannya, mereka pun dianugerahi gelar Pahlawan Reformasi. Pada peringatan Kemerdekaan RI ke-60, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi mereka berempat dengan Bintang Jasa Pratama.
Elang Mulya Lesmana

Lahir : 5 Juli 1978
Wafat : Jakarta, 12 Mei 1998
Makam : TPU Tanah Kusir, Jakarta
Gelar Pahlawan : Keppres No. 057/TK/2005,
15 Agustus 2005
Hafidhin Royan

Lahir : Bandung, 28 September 1976
Wafat : Jakarta, 12 Mei 1998
Makam : Sirnagalih-Padasuka, Bandung
Gelar Pahlawan : Keppres No. 057/TK/2005,
15 Agustus 2005
Hendriawan Sie

Lahir : Balikpapan, 3 Maret 1978
Wafat : Jakarta, 12 Mei 1998
Makam : TPU Islam Al-Kamal, Jakarta Barat
Gelar Pahlawan : Keppres No. 057/TK/2005,
15 Agustus 2005
Herry Hertanto

Lahir : 5 Februari 1977
Wafat : Jakarta, 12 Mei 1998
Makam : TPU Tanah Kusir, Jakarta
Gelar Pahlawan : Keppres No. 057/TK/2005,
15 Agustus 2005
Sumber : Faktanesia
Jika dirasa bermanfaat boleh di rate yah gan....
Terima kasih...
Quote:
Jangan Lupa Mampir di Thread Ane Lainnya
10 TEMPAT NYATA DI BUMI YANG SECARA ILMIAH MUSTAHIL
10 KONTES KECANTIKAN ZAMAN BAHEULA YANG ANEH DAN KOCAK HABIS
10 PENEMUAN ILMIAH TERBAIK TAHUN 2016
10 HAL YANG DILAKUKAN OTAK TANPA KITA SADARI
10 INSPIRASI MENARIK DUNIA NYATA DIBALIK KARAKTER POKEMON
10 LAGU KUNO DAN MISTERINYA KINI
10 ORGANISASI PEMBUNUH MEMATIKAN DALAM SEJARAH
10 KISAH CINTA YANG PALING MENGHARUKAN
10 MASJID TERINDAH DAN TERBESAR DI DUNIA
15 FOTO BERSEJARAH DUNIA
10 TEMPAT NYATA DI BUMI YANG SECARA ILMIAH MUSTAHIL
10 KONTES KECANTIKAN ZAMAN BAHEULA YANG ANEH DAN KOCAK HABIS
10 PENEMUAN ILMIAH TERBAIK TAHUN 2016
10 HAL YANG DILAKUKAN OTAK TANPA KITA SADARI
10 INSPIRASI MENARIK DUNIA NYATA DIBALIK KARAKTER POKEMON
10 LAGU KUNO DAN MISTERINYA KINI
10 ORGANISASI PEMBUNUH MEMATIKAN DALAM SEJARAH
10 KISAH CINTA YANG PALING MENGHARUKAN
10 MASJID TERINDAH DAN TERBESAR DI DUNIA
15 FOTO BERSEJARAH DUNIA
Diubah oleh riS E N S O R 14-09-2016 19:00
0
5.5K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan