Pada dasarnya gan, di Indonesia, bisnis apa aja boleh kok!
Mau fashion, kuliner, IT, sembako, konstruksi, whatever deh....

TAPIIII....
Ada dua aturan dasar yang harus agan perhatikan sebelum memantapkan bidang usaha yang akan dijalankan

Pertama,
KBLI atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.

KBLI secara lengkap berasal dari Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Dalam KBLI ini agan bisa lihat aja aja sih bidang usaha yang ada di Indonesia.
Bidang-bidang usaha ini tertera dalam bentuk kode-kode beserta penjelasan cakupannya.

Nah, kalau misalnya agan kemudian mendirikan perusahaan, kan pasti ngurus dokumen legalitasnya tuh.
Salah satunya adalah SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) atau izin lain yang setaranya.

Nah, saat agan mengurus SIUP, si KBLI ini penting banget.
Basically waktu agan bikin akta pendirian perusahaan, agan bisa tuh masukin sebanyak-banyaknya bidang usaha, jadi saat agan mentok jualan 1 komoditas, agan bisa ganti SIUP agan dengan komoditas lain tanpa harus mengubah akta agan. Lebih hemat deh

Nah balik lagi, saat agan mengurus SIUP, si KBLI ini penting banget.
Kenapa?
Soalnya KBLI ini biasanya akan jadi acuan instansi terkait mengenai kode bidang usaha yang akan dimasukkan ke dalam SIUP perusahaan agan.

Tapiiii... ga semua kode dalam KBLI bisa dimasukkan dalam SIUP ya gan!
Beberapa bidang usaha perlu izin lain yang setara SIUP.
Contohnya, untuk konstruksi butuh yang namanya SIUJK (Surat Izin Usaha Kasa Konstruksi).
Contoh lainnya, untuk bidang pariwisata seperti kuliner (restoran, katering, kafe, dll), tour and travel, dan penginapan butuh yang namanya TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata).

Balik lagi ke SIUP.
Saat agan mengajukan SIUP, agan bisa memasukkan 3 atau 4 kode bidang usaha dalam SIUP.
Tapi agan harus mengacu ke daftar kode KBLI yang dipakai di wilayah agan masing-masing karena tiap wilayah kadang suka beda nih daftar kode bidang usaha mana aja yang bisa dimasukkan ke SIUP.

Kedua,
DNI atau Daftar Negatif Investasi

DNI secara lengkap berasal dari Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal

Kapan nih harus memperhatikan DNI?
Gini gan, DNI itu perlu agan perhatikan bener-bener kalau misalnya dalam bakal perusahaan atau perusahaan agan saat ini akan ada modal asing yang masuk.

Apa itu modal asing?
Modal asing itu gan adalah modal yang berasal dari orang warga negara asing (WNA) dan/atau perusahaan luar negeri (perusahaan yang didirikan bukandengan hukum Indonesia).

Inget kan di thread sebelumnya kita bahas soal betapa seringnya perusahaan StartUp dapet suntikan modal dari investor asing
Sama halnya kalau pas agan mau bikin perusahaan, eh ada temen agan atau temennya temen agan atau kenalan agan deh yang WNA mau ikut jadi pemegang saham dalam perusahaan agan.

Di situasi-situasi seperti diatas, agan perlu memperhatikan DNI ini gan :beers

Memang soal DNI ini lekat banget gan sama bahasan kita yang sebelumnya.

Intinya gan, DNI ini perlu agan perhatikan bener-bener saat ada unsur modal asing yang akan masuk ke perusahaan agan.
Soalnya dalam DNI ini diatur tuh maksimal persentase modal asing yang boleh masuk ke perusahaan agan berdasarkan bidang usaha yang dijalanin oleh perusahaan agan.

Untuk lebih jelas dalam memilih bidang usaha, agan-agan sekalian bisa baca artikel ini.