Pernah dengar program revolusi mental? Yap, program yang diserahkan sepenuhnya pada Kementerian yang dibawahi oleh Puan Maharani ini memang belum terlaksana sepenuhnya. Meski begitu, bukan berarti kontroversi tidak terjadi lho. Sebabnya, sejak pengajuan dana tambahan untuk perwujudan program ini saja sudah banyak kejanggalan.

Mulai dari jumlah dana yang tak wajar, program yang tidak jelas perinciannya, persetujuan dari DPR atas dana yang belum jelas bakal ke mana hingga peluncuran sebuah situs atau website resmi revolusimental.go.id yang jauh lebih menggemparkan lagi daripada fakta-fakta sebelumnya.

Semua rentetan kejanggalan terus bergulir hingga analisa teknologi yang dahsyat dari netizen, komentar masyarakat yang membangun hingga tanggapan dari pemerintah yang terkait. Seperti apa sih rentetan kasus yang merebak dan bikin gempar dunia maya ini? Inilah 5 fakta soal situs revolusi mental yang bakal bikin kamu semakin geleng-geleng kepala.


1. Minta Rp 149 M dan Tambah Lagi



Sejak Jokowi mencalonkan diri jadi Presiden, beliau memang sudah menggembar-gemborkan seruan Revolusi Mental. Hingga akhirnya kala dirinya sudah jadi pemimpin Indonesia, Revolusi Mental pun lahir dalam bentuk website. Bukannya dipuji, web itu malah panen hujatan ketika dirilis hari Senin (24/8). Menjadi miris karena web Revolusi Mental harusnya memberikan harapan baru bagi bangsa Indonesia.

Kecaman tak berhenti di situ. Menteri Puan Maharani yang notabene putri dari mantan Presiden Megawati mengajukan tambahan dana mencapai Rp 149 miliar! Sungguh, uang yang bisa kamu pakai beli kerupuk udang satu kota itu bakal dipakai untuk pelaksanaan program Revolusi Mental. Seperti dirimu yang selalu merasa kurang saat diberi uang saku oleh ibumu, Puan juga meminta tambahan anggaran yang katanya untuk pengembangan kebijakan mencapai Rp 19 miliar! Lantaran itu pagu APBN 2015 dari Rp 153,3 m bengkak jadi Rp 172,3 m! Nah lho, heboh sendiri deh netizens...


2. Puan: Program Revolusi Mental Mengejutkan



Mengejutkan atau miris? Dana yang berkisar senilai 140 miliaran itu tadinya bakal dipakai untuk sosialisasi saja. Di mana rencananya sih, akan dijadikan iklan, film, dialog publik dan masih banyak yang lainnya. Mungkin, salah satunya adalah website atau situ Revolusi Mental itu kali ya?

Ketika ditanya soal rincian program atau kegiatan yang bakal diluncurkan oleh para pencari berita waktu itu, Puan pun tidak mau membocorkan sama sekali. Ia malah berkilah dengan alasan akan membuat program yang bakal mengejutkan. Ya, bagaimana tidak terkejut dengan peluncuran website dan buku pedoman revolusi mental yang ala kadarnya itu.


3. DPR Pun Setuju Dana Ditambah



Sudah dengar kalau dana sebanyak itu telah disetujui dan diloloskan oleh DPR? Yap, kok bisa diloloskan? Mungkin ini bisa jadi pertanyaan bagus bagi DPR atau Puan sendiri. Sebabnya, saat ditanya soal detail program revolusi mental ini DPR pun tidak tahu pasti rinciannya. Nah lho, kok bisa lolos dan disetujui begitu saja bila belum ada rincian yang jelas duit itu bakal lari ke mana?

Lucunya di sini, Puan sendiri mengaku kalo dia bakal bikin program komunikasi publik yang secara teknis akan dilakukan oleh Kemenkominfo. Bahkan ia sendiri berharap kalau alokasi dananya bisa menyerap Rp 130 miliaran. Makanya itu jadi alasannya mengusulkan Rp 149 miliar ke DPR. Bisa kan dibayangkan sendiri program komunikasi publik macam apa yang teknisnya dilakukan Kemenkominfo kalau bukan salah satunya berwujud website atau situs Revolusi Mental itu.


4. Web Dirilis dan Banjir Hujatan



Semua pertanyaan soal program Revolusi Mental pada bulan Februari pun berakhir dengan peluncuran website yang katanya untuk komunikasi publik itu pada tanggal 24 Agustus yang lalu. Situs yang juga diluncurkan dan dikenalkan ke ranah publik plus dengan buku pedoman Revolusi Mental itu memang bikin penasaran.

Ya, wajar saja kalau rakyat mendadak penasaran. Sebabnya, mereka ingin tahu seperti apa sih bentuknya website yang kabarnya dalam setahun bisa menyerap dana begitu besar? Dan wajar pula kalau mereka kecewa dengan kenyataan bahwa website itu bisa dibilang tidak layak dengan serapan dana fantastis begitu.

Mengapa tidak layak? Netizen yang melek teknologi membeberkan fakta melalui analisa soal website yang menggunakan hosting murahan dengan perkiraan dana sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 120 ribu per bulan, situs domain hibah, kapasitas web yang terbatas, overload dan desain tampilan jiplakan dari situs Barack Obama.

Tak heran bukan kalau akhirnya masyarakat kembali mempertanyakan dan membahas soal program dan website Revolusi Mental ini.


5. Situsnya Nggak Bisa Diakses



Setelah perbincangan ini merebak di mana-mana, akhirnya sanggahan demi sanggahan dilayangkan oleh pejabat-pejabat yang terkait dengan kontroversi ini. Mulai dari website yang diluncurkan hanya jadi ajang uji coba, dana untuk website belum turun, dana pembuatan website yang bakal dipakai kira-kira sekitar Rp 20 jutaan hingga maksimal Rp 200 jutaan.

Lalu, apa kabar dengan nasib websitenya kini? Ya, hingga kini sih masih belum bisa diakses kembali. Entah apa akan diperbaiki seperti janji-janji mereka sebelumnya atau malah dibiarkan saja tak bisa diakses begitu. Atau mungkin bakal mengaku diserang hacker lagi kali ya?

Sebenarnya yang perlu Revolusi Mental siapa ya? Kita atau...?


Sumber


rePOLUSI Mentalini namanya


#rePOLUSImental