Kalau teman seperti ini umumnya paling dicari banyak orang. Dan umumnya orang-orang yang mencari teman karena faktor U (uang) biasanya adalah para anak kos yang punya penyakit kantong kering , pegawai baru yang ‘labil ekonomi’ para pengangguran , dan simamat (si manusia matre) .

Harapan mereka pada teman seperti ini sederhana, yaitu.. buat diminta investasi kalo mau buka usaha kecil2an, diutangin kalo lagi bokek, atau minimal ditraktir kalo lagi makan bareng.

Kalau teman yang seperti ini paling dibutuhkan bagi para pelajar atau mahasiswa. Secara yang namanya pelajar atau mahasiswa selalu butuh informasi update tentang jadwal kuliah yang ganti, kisi2 ujian, sukur-sukur bocoran soal

Kalau buat para pengusaha, biasanya teman seperti ini dicari untuk ekspansi bisnis, cari lapak baru buat dagang, ato cari supplier baru yang lebih murah.

Kalau buat pencari kerja, jelas dong.. cari informasi lowongan kerja. Hehe..

Nah.. kalau teman seperti ini, banyak dipandang sebelah mata atau tidak disadari oleh kebanyakan orang, tapi umumnya teman seperti ini lah yang menuntun kita meraih kesuksesan, karena apa? Karena ide bisa memunculkan banyak kreasi, banyak informasi, bahkan banyak uang. Kebanyakan orang selalu menyangka bahwa uang adalah segalanya yang menentukan kesuksesan. Namun ternyata tidak.

Kita lihat tokoh-tokoh sukses dunia yang namanya sudah tersohor di dunia persilatan, misalnya Bill Gates si penemu Microsoft, Akio Honda si pendiri perusahaan Honda, Mark Zuckenberg si pencipta Facebook, dan JK Rowling si penulis novel terlaris Harry Potter. Dahulu ketika memulai usahanya, mereka hanya punya sedikit uang dan beberapa butir informasi. Tapi yang membuat mereka berhasil adalah sekantong penuh ide cemerlang di kepalanya.

Gimana kalau orang-orang seperti itu ada di sekitar kita sebagai teman?

Wah.. Kalau teman tipe ini, udah jelas bikin kita makin deket ke surga. Ato minimal bau surga udah kecium dah di dunia.

Umumnya yang paling demen ama teman macam ini adalah orang-orang yang baru terbuka mata hatinya dan kepingin tobat dari maksiat. Dan tentunya para orang tua yang hendak mencarikan jodoh buat anaknya yg masih jombloh, berharap si teman punya anak soleh buat dijodohin dengan anaknya.

Tak salah lagi, teman seperti inilah yang bisa dikatakan sebagai teman sejati.

Pada hakikatnya seorang teman adalah tempat saling berbagi baik susah maupun senang, kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit. Tapi kebanyakan orang hanya mau jadi teman ketika senangnya doang. Kalau sudah susah, semua pada menjauh, seakan-akan kita tak pernah punya teman.

Tapi kalau ketemu teman yang selalu datang membantu saat kita susah.. rasanya hati dan fikiran menjadi ringan, dan kita menyadari siapa teman kita sesungguhnya.

SUDI KIRANYA DI

TS DOYAN AMA

KAGAK DOYAN DI