Apa itu hipnoterapi?
Hipnoterapi terdiri atas dua kata, hipnosis dan terapi. Hipnoterapi adalah terapi, dengan menggunakan teknik atau metode apa saja, yang dilakukan dengan bantuan atau di dalam kondisi hipnosis.
Sedangkan definisi hipnosis menurut Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology :
“Hypnosis is psychoneurophysiology science based scientifically on brainwave frequency and amplitude changes from beta state to delta state resulting in enhancing and increasing focus, magnified concentration, and receptivity towards any mental message given to the subconscious” (hipnosis adalah ilmu psikoneurofisiologis yang secara saintifik berdasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitudo gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan meningkatnya fokus, konsentrasi, dan penerimaan terhadap pesan-pesan mental yang diberikan kepada pikiran bawah sadar).
Mengacu pada definisi di atas maka kondisi hipnosis sesungguhnya adalah kondisi kesadaran khusus (altered state of consciousness) di mana pikiran berada dalam kondisi yang sangat reseptif sehingga dapat dilakukan perubahan atau modifikasi berbagai program pikiran dengan cepat, mudah, dan bersifat permanen.
Sumber
Berikut adalah artikel yang dikutip dari Kompas mengenai berbagai dinamika aplikasi Hipnoterapi yang berkembang dalam kehidupan dewasa ini. Terlepas dari apakah agan mempercayai atau tidak mengenai kehidupan masa lampau (
Past Life), temuan kami, hipnoterapis klinis, dalam menangani berbagai masalah yang dialami klien, ketika kami mencari akar masalah yang dialami klien, klien mengalami regresi, bahkan ketika klien di dalam kandungan, atau seperti artikel di bawah ini, kepada kehidupan sebelum kehidupan sekarang.
Quote:

Kutukan Ibu di Tahun 1.600 M Itu Berlaku Hingga Kini
Past Life Regression
Liputan6.com, Jakarta Surga di telapak kaki ibu, namun bencana bisa terjadi di kata-kata ibu. Bencana di sini terjadi jika kata-kata ibu selalu negatif atau buruk bagi anak-anaknya. Dalam hipnoterapi PLR (Past Life Regression) yang saya lakukan, kata-kata negatif dari seorang ibu tidak hanya bepengaruh dalam kehidupan satu waktu, tetapi bisa belaku dalam waktu kehidupan yang berbeda.
Salah satu kasus ialah seorang istri yang katakanlah bernama Imel mengalami kekerasan dari suami, dan bertahun-tahun tidak berdaya seakan menikmati penderitaan itu. Akhirnya, ia bercerai dari suami pertama dan menikah lagi. Namun ia bertemu lagi dengan suami yang melakukan kekerasan fisik padanya. Dengan suami kedua Imel sudah bercerai juga.
Di pengantar sebelum hipnoterapi, Imel ingin mengetahui mengapa ia selalu mendapatkan suami yang kasar. Ini membuatnya kuatir untuk memulai pernikahan lagi. Dalam sesi hipnoterapi di regresi masa kini, tidak ditemukan akar penyebab. Dalam PLR ditemukanlah sebuah kisah.
Imel di abad pertengahan, di tahun 1.600, adalah seorang putri yang tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya. Karena kesal dengan sikap keras kepala anaknya, sang ibu mengatakan: “kalau tidak menurut orangtua nanti kamu dapat suami yang menyiksamu!”.

Dalam kehidupan ketika kata-kata sang Ibu ini terucap, Imel tidak menikah sampai ia meninggal dunia.
Ketika disadari bahwa kalimat sang Ibu di masa lampau adalah penyebab ia mendapat suami yang suka melakukan kekerasan kepadanya, kata-kata itu bisa diputuskan pengaruhnya dengan cara mohon pertolongan Tuhan untuk memutus kata-kata itu. Hal lain ialah dengan meminta persetujuan sang Ibu di masa lampau untuk setuju agar kata-kata tersebut tidak mempunyai pengaruh lagi di kehidupan kini.
Imel mengalami transformasi dengan meminta maaf tidak bisa mengikuti kemauan sang ibu sekaligus juga memberi maaf kepada Sang ibu yang kata-kata buruknya mengikat dia mendapatkan suami yang suka melakukan kekerasan. Proses transformasi ini membuat Imel lebih bersikap bijaksana dan ada kepercayaan diri untuk memulai hubungan baru dengan lawan jenisnya. Saya sendiri yakin, setelah proses transformasi ini Imel akan mendapatkan jodoh yang lebih baik.
Kasus di atas hanya salah satu contoh dahsyatnya kata-kata negative dari seorang ibu yang diucapkan untuk anaknya, apalagi ketika mengucapkan kata-kata negatif itu disertai dengan emosi yang kuat, akan menjadi kenyataan. Dalam sesi hipnoterapi, saya banyak membantu orang untuk melepaskan dampak kata-kata buruk, atau istilah saya, kata-kata kutuk seorang ibu dalam kehidupan dengan “meminta ampun” dan “mengampuni”. Proses ini selalu diakhiri dengan menyertakan Tuhan untuk membawa pergi kata-kata kutuk itu menjauh.
Namun sesungguhnya, reflesi mendalam saya dalam kasus kata-kata kutuk seorang ibu ialah “jangan ucapkan kata-kata itu”, sekalipun itu sifatnya bercanda. Pebanyaklah kata-kata positif, kata-kata yang mendukung, dan mencerahkan. Sekalipun ingin marah dan emosi menguat, Ibu yang bijak tetap mengatakan hal-hal baik bukan kata-kata kutuk. Inilah sebenarnya hakikat dari hypnoparenting, bagaimana hal positif semakin menguat di volume 100, dan hal negatif mengecil di volume 0.
Heri Siswanto Cht
Hipnoterapis Klinis
Sumber
Semoga dengan artikel ini, dapat menambah wawasan kita mengenai dinamika pengobatan untuk kesehatan kita (dapat melalui salah satunya hipnoterapi), dan yang terpenting adalah agar kita lebih berhati-hati terhadap apa yang kita pikirkan, ucapkan, dan perbuat dalam kehidupan sehari-hari, karena seperti kata pepatah:
"Mulutmu, harimaumu"
Semoga bermanfaat.
Salam hangat,
Yoffy Jo S.E.,CH.t
__________________________
Certified Hypnotherapist
Quote:
Simak juga thread saya yang lain gan: