- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
SMAKBO-Z (ZOMBIE'S STORY)


TS
trisyan96
SMAKBO-Z (ZOMBIE'S STORY)

Selamat Datang Gan !
Permisi buat para momod di forum SFTH ane mau numpang cerita nih
Ane sangat mengucapkan terimakasihbagi agan yang sudah mau mampir ke trit sederhana ini, perkenalkan ane penghuni baru di forum SFTH gan

Kali ini ane ingin berbagi cerita nih gan, ane sangat ingin berbagi gan
niat ini murni untuk menghibur semua orang di forum SFTH ini gan. Walaupun gaya tulisan ane masih newbie dan mungkin belum dapat dibandingkan dengan para sesepuh di forum SFTH tapi ane sangat berharap agan dan sista suka dengan cerita ini

cerita ini ditulis dengan ide-ide dari temen sekelas ane, spesial thanks to Rafid yang bantuin ane nyelesaiin bikin ide cerita. Oh iya cerita ini berlatar sekolah ane gan SMK-SMAKBo

Spoiler for yang mau tau sejarah sekolah ane gan:
Sejarah
Didirikan pada tanggal 1 September 1950. Awalnya bukan merupakan suatu sekolah formal melainkan hanya sebuah kursus berjangka waktu 4 tahun yang dipelopori oleh Balai Penelitian Kimia dan dikepalai oleh Herman Busser. Kursus ini bertujuan memenuhi kebutuhan akan tenaga analis kimia dalam bidang penelitian dan sektor industri. Kursus ini terdiri atas pembelajaran selama dua tahun di sekolah yang diselesaikan dengan Ujian Analis Bagian I dan dilanjutkan dengan dua tahun Kerja Nyata di Balai penelitian atau perusahaan terkait. Selesai mengerjakan Kerja Nyata, siswa kembali ke sekolah untuk diuji Teori secara Lisan maupun Praktek mengenai jurusan yang dipilihnya. Akhir kelulusan siswa akan mendapat ijazah analis (kursus/lengkap).
Pada tanggal 8 September 1959, Kursus Analis berubah bentuk menjadi Sekolah Analis Kimia (SAK)yang dikepalai oleh Sdr. Achmad Chon, B. Sc. menggunakan kurikulum yang diadopsi dari kursus yang sebelumnya.
Perubahan besar lain terjadi pada tahun 1961, Supervisi atas SAK berpindah tangan dari Balai Penelitian Kimia ke PNPR Nupiksa Yasa. Terdapat perubahan besar dalam kurikulum dari dua tahun pembelajaran di sekolah dan dua tahun kerja nyata ke tiga tahun pembelajaran di sekolah dan satu tahun Kerja Nyata. Lulusan berhak atas ijazah Analis (Lengkap).
Sejak 23 Juni 1966, SAK berubah menjadi SAKMA, Sekolah Analis Kimia Menengah Atas, perubahan kurikulum hanya sedikit terjadi dari tiga tahun pembelajaran di sekolah dan satu tahun kerja nyata, ke tiga tahun enam bulan pembelajaran di sekolah dan enam bulan PKL.
Akhirnya pada tahun 1985, SAKMA berubah menjadi SMAKBO atau Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor, salah satu sekolah terbaik di Indonesia. Seperti yang akan disajikan di dalam profil ini, animo siswa SMP yang mendaftar ke SMAKBO sangat tinggi, begitu juga animo perusahaan yang menginginkan lulusan kami untuk bekerja di perusahaan mereka. Sejak 2009 SMAKBO dikepalai oleh Dra Hadiati Agustine.
sumber : http://www.smakbo.sch.id/p/sejarah.html
Didirikan pada tanggal 1 September 1950. Awalnya bukan merupakan suatu sekolah formal melainkan hanya sebuah kursus berjangka waktu 4 tahun yang dipelopori oleh Balai Penelitian Kimia dan dikepalai oleh Herman Busser. Kursus ini bertujuan memenuhi kebutuhan akan tenaga analis kimia dalam bidang penelitian dan sektor industri. Kursus ini terdiri atas pembelajaran selama dua tahun di sekolah yang diselesaikan dengan Ujian Analis Bagian I dan dilanjutkan dengan dua tahun Kerja Nyata di Balai penelitian atau perusahaan terkait. Selesai mengerjakan Kerja Nyata, siswa kembali ke sekolah untuk diuji Teori secara Lisan maupun Praktek mengenai jurusan yang dipilihnya. Akhir kelulusan siswa akan mendapat ijazah analis (kursus/lengkap).
Pada tanggal 8 September 1959, Kursus Analis berubah bentuk menjadi Sekolah Analis Kimia (SAK)yang dikepalai oleh Sdr. Achmad Chon, B. Sc. menggunakan kurikulum yang diadopsi dari kursus yang sebelumnya.
Perubahan besar lain terjadi pada tahun 1961, Supervisi atas SAK berpindah tangan dari Balai Penelitian Kimia ke PNPR Nupiksa Yasa. Terdapat perubahan besar dalam kurikulum dari dua tahun pembelajaran di sekolah dan dua tahun kerja nyata ke tiga tahun pembelajaran di sekolah dan satu tahun Kerja Nyata. Lulusan berhak atas ijazah Analis (Lengkap).
Sejak 23 Juni 1966, SAK berubah menjadi SAKMA, Sekolah Analis Kimia Menengah Atas, perubahan kurikulum hanya sedikit terjadi dari tiga tahun pembelajaran di sekolah dan satu tahun kerja nyata, ke tiga tahun enam bulan pembelajaran di sekolah dan enam bulan PKL.
Akhirnya pada tahun 1985, SAKMA berubah menjadi SMAKBO atau Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor, salah satu sekolah terbaik di Indonesia. Seperti yang akan disajikan di dalam profil ini, animo siswa SMP yang mendaftar ke SMAKBO sangat tinggi, begitu juga animo perusahaan yang menginginkan lulusan kami untuk bekerja di perusahaan mereka. Sejak 2009 SMAKBO dikepalai oleh Dra Hadiati Agustine.
sumber : http://www.smakbo.sch.id/p/sejarah.html
jangan lupa di rate juga ya gan !!


Nah sebagai penulis pemula, ane sangat berharap agan dan sista mau membagikan kritik, komentar, atau apapun buat masukan ane gan. Agar kedepannya tulisan ane menjadi lebih baik. Jadi silahkan berkomentar ya gan, ane sangat berterimakasih jika ada yang mau memberi masukan buat cerita ini

oke tanpa lama-lama, selamat dinikmati gan ceritanya.
Spoiler for PROLOG:
PROLOG
Disebuah ruangan yang gelap, terlihat seorang lelaki paruh baya sedang bergelut dengan pekerjaannya. suara cairan yang mendidih, ditambah bau dari bahan kima yang khas membuat ruangan ini terasa asing. Suasana yang sunyi membuat lelaki itu semakin fokus pada apa yang dilakukannya. Dia terus melakukan percobaan, entah apa yang ia cari namun ia terlihat enggan pergi meninggalkan ruangan ini walaupun sekejap saja.
“sedikit lagi...sedikit lagi aku akan menemukan obat untuk mu” ucapnya dengan suara yang tersenggal-senggal
“bersabarlah Carlie...aku akan menyembuhkan mu, mengembalikan mu, agar kita bisa bersama kembali Carlie....” ucap lelaki itu kepada wanita yang mungkin dapat dibilang sedang ‘tertidur’ di dekat meja kerjanya.
Sosok wanita itu terkulai tak berdaya dalam sebuah peti yang teramat dingin karena adanya aliran gas hidrogen cair yang dialikan.
Setidaknya hanya itu yang selalu ia ucapkan, lainnya dia hanya menghabiskan waktunya di ruangan itu....
Hari berganti, tahun berlalu... sudah 3 tahun sejak lelaki ini terus ‘mencari’ dan berharap keajaiban dapat membuat Carlie istrinya ‘terbangun’ kembali. Berusaha menentang takdir Tuhan, egois memang makhluk yang melawan roda kehidupan, melawan takdir yang sudah digariskan sang kuasa. Tapi hari ini tak seperti biasanya, ia berjalan begitu tergesa-gesa. Mendobrak masuk ke ruangan itu dan kembali melakukan percobaannya. Tak berapa lama ia terperangah, terlihat kerutan di matanya tatkala bibirnya tersenyum. Tanpa menunda waktu, lelaki ini langsung menghampiri Charlie yang selalu berada ditempatnya. hanya sekelebatan sinar lilin yang sejak tadi setia menerangi ruangan.
“Charlie..ingatkan ? hari ini adalah hari terindah bagi ku, karena ini adalah hari dimana 20 tahun yang lalu kita berjanji untuk hidup bersama...selamanya charlie” kata lelaki itu sambil menatap mata Charlie.
Dengan penuh harap, iya menusukan sebuah jarum yang terhubung dengan alat pengekstrak bahan kimia. Perlahan-lahan ia menusukkan jarum itu ke lengan Charlie, dengan serius lelaki itu memegangi tangan Charlie sambil sesekali mengatur alat tersebut. Charlie tetap pada posisinya, tak terlihat perubahan apapun. Meski begitu lelaki ini tidak mau menyerah, tatapan matanya tetap tertuju pada Istrinya.
Kini cairan yang berada di alat tersebut telah habis, masuk seluruhnya ke tubuh Charlie. Namun tidak terjadi perubahan apapun, lelaki ini terlihat mulai putus asa...dengan langkah gontai ia berjalan mundur dan terduduk lesu di pojok ruangan itu. Hujan diluar terasa menambah pedih sakit dihatinya. badan yang bersandar perlahan-lahan terjatuh ke lantai, ia tertunduk. Terkenang kembali saat hari-hari itu, saat Charlie sehat, setia mendampingi pekerjaannya. terbayang sekelebatan senyum manis diwajah Charlie. Lelaki itu merenggut kepalanya diantara lutut, tangannya mendekap erat kedua kakinya.
“apa yang salah Charlie...seharusnya ini bekerja...seharusnya sekarang kau sudah terbangun....” ucap lelaki itu sambil menatap lurus dengan tatapan kosong.
“bruaaaaaaakk”
tiba-tiba terlihat alat ekstraksi itu terjatuh, lelaki ini pun langsung terbangun . dan berjalan perlahan menuju tempat suara berasal. Gemercik air hujan, membuat suasana diruangan yang gelap ini semakin terasa sunyi. Terbesit dibenak lelaki ini sedikit rasa takut, namun rasa takut ini tak dapat mengalahkan keingintahuannya.
“ch..ch..charlie...kamu kah itu ?” ucapnya tergagap-gagap
Ia melangkah perlahan, api pada lilin yang bergoyang-goyang menandakan ada sesuatu yang bergerak. keringat dingin mulai membasahi tangannya, alunan detak jantungnya tak stabil. beberapa kali ia menggosok matanya yang tak gatal itu, memastikan matanya tak salah lihat. itu tangan Charlie, terlihat terangkat ke atas dan bergerak perlahan. sang lelaki langsung berlari menghampiri.
"charlie charlie !!" lelaki itu berusaha mengguncangkan badan charlie, tetapi charlie tak kunjung membukakan matanya
sang lelaki sudah tak dapat membendung lagi air matanya, ia tertunduk disamping tubuh charlie yang tak bergerak itu.
kesedihan seketika menguasai hatinya, ia menangis, terisak. bagai hidup ini tak akan berarti lagi tanpa senyuman indah dari charlie istrinya. tetapi tiba-tiba lengan charlie bergerak, perlahan mendekati lengan sang lelaki yang sedang bersedekap menutup kepala. tiba tiba sang lelaki langsung terperanjat kaget, ia langsung menatap wajah charlie yang terlihat sedikit berubah, terlihat semakin pucat dan mulutnya terlihat gemetaran. dengan perasaan haru, sang lelaki langsung memeluk tubuh charlie.
Namun mendadak badan charlie bergetar hebat, tangannya bergerak tak karuan, badannya tersentak ke atas. Ia sedang koma. Sang lelaki mencoba menahan gertakan badan charlie, ia menekan keras badan charlie dengan kedua tangannya. Ia sangat berharap, charlie dapat terbangun kembali. Tak lama, mulut charlie terbuka tanpa ada suara disertai punggunynya yang terhentak ke atas, dan lalu badannya terhempas begitu saja. Badannya mendadak lemas dan kembali ke posisi semula, lelaki itu pun menatap dengan sisa-sisa air mata di pipinya.
Ia berharap charlie akan membuka matanya, ia terus menunggu-sambil duduk di samping charlie.Namun akhirnya ia sadar, charlie tak akan bisa terbangun. Sang lelaki kembali menyundulkan dahinya ke pegangan besi, sambil berteriak. Perasaan marah, kesal, sedih bercampur menjadi satu. Ia pun berjalan gontai, menuju ke arah meja kerjanya. Mengambil pensil, Lantas menuliskan beberapa kata di sebuah lembaran kertas.
Tak lama, ia mengambil sebuah pisau kecil yang terletak disebelah alat ekstraksi. Ia berjalan kembali menemui charlie. Lalu dengan cepat ia goreskan ujung pisau itu ke bagian dalam lengannya, merobek pembuluh nadinya. Darah merah memancar perlahan dari luka tersebut, lalu ia pun berjongkok dan tangannya menggenggam erat tangan charlie.
“semoga kita dapat bertemu, disana charlie....”
Lelaki itupun tewas, kehabisan darah. Ia meninggal disebelah pujaan hatinya, meninggal dengan luka sedih dihatinya. Namun sang lelaki tak sadar sesuatu, sebuah hal yang ia tinggalkan, merupakan awal dari sebuah bencana.
ini lah awal dari segalanya....
Spoiler for Chapter 1- Dimana Semua Berawal:
Chapter 1- Dimana Semua Berawal
Senin 22 April 2014, SMAKBo
Perkenalkan nama ku Trisyan (Djarot, Inyonk, Iyong), siswa biasa kelas 11 di SMK-SMAK Bogor. Hari itu setelah menyelesaikan kegiatan ku di lab mikrobiologi, aku berniat pulang. Kulihat arloji ditangan ku, hampir jam 16.15. Sudah lumayan sore, karena langit sudah terlihat mendung aku bergegas mengemasi barang-barang ku di lemari.
"yong, balik yu ? edan lemes siah gua bungkusin petri “ ucap yoga dengan wajah yang memerah terlihat sekali ia kelelahan.
"iya slow, tapi ini si poltak kumaha ? dia katanya mau balik bareng gua cenah " jawabku seraya memasukan sepatu lab ke dalam tas.
Yoga pun menghela nafas, dan sepertinya ia setuju untuk menunggu Poltak.Kebiasaan pulang bersama poltak ini dimulai sejak kelas 10 karena rumahnya cukup dekat dengan rumahku. Dia tidak membawa motor ke sekolah, jadi Poltak selalu membookmark jok belakang vespa ku. Jika ditanya kenapa ia tidak naik angkot saja,Poltak pasti menjawab dengan alasan yang sama ‘biar hemat ongkos bro’. Satu orang teman ku yang lain, sedang mondar mandir didepan koridor Lab mikrobiologi. Sepertinya ia kesal menunggu si Poltak yang dari tadi belum keluar juga.
"bego lah poltak ngelamain udah tinggalin aja" oceh rafid dengan wajah kesal.
Aku mencoba menenangkan Rafid, meyakinkan untuk sabar beberapa saat lagi. Kami memang biasa pulang bareng, karena arah rumah kami sama. Beberapa saat kemudian akhirnya keluar lah si poltak, sambil bawa-bawa 2 cawan petri di masing-masing tangannya. Sepertinya dia sedang bertugas piket hari ini. Dengan terburu-buru ia langsung bergegas ke arah kami, takut ditinggalkan pulang.
"anjir lah disuruh nyuci petri gua ama pak agus, bantuin gua su." teriak si poltak dengan muka memucat kekelahan.
"ah lama lagi, orang medan kok ngomong asu? Ketularan pak Agus lu? Kata gua ge beres piket langsung balik. kalau lama ntar disuruh-suruh lagi" jawab ku.
"ah lama anjir udah cabut aja tak! hahaha" sahut yoga sambil menyimpulkan tawa usil di wajahnya.
Tiba-tiba dari dalam pintu, terlihat seorang bertubuh kurus dengan badan berwarna seperti gula jawa yang wajahnya yg asli jawa yg kami kenal. Dia pak agus salah satu guru pengawas di lab mikro ini. Orang ini terkenal dengan keanehannya, ia guru ‘terdingin’ di lab ini. Ya setidaknya begitu kepada setiap lelaki, namun akan berbeda saat ia berhadapan dengan cewe-cewe, ia akan terlihat sok keren. Kali ini aku yakin, ia tak senang melihat kami mengganggu ‘kandangnya’. Dengan tatapan mata yang tajam bak elang dia menatap kami.
" tubagus ko pekerjaannya ga diselesaiken! selesakan dulu sana. kalian juga bukannya pulang !! jangan mengganggu yang sedang piket" tegur pak agus dengan logat jawanya yang khas, yg kemudian masuk ke kamar mandi di depan pintu lab mikrobiologi tersebut.
" eta kunaon pak agus" celetuk yoga dengan mata melirik sinis ke arah kamar mandi, seakan tak terbiasa dengan sikap Pak Agus.
" ah bodo lah mungkin dia sakit perut kali, gua mau jemput si ratu dulu. balik gua rot" teriaknya kepada ku.
Lalu si rafid pun pulang duluan meninggalkan kami. Yah begitulah orang yang punya pacar, datang ke sekolah bawa penumpang, pulang harus jemput juga. Ribet. Mening jadi tukang ojek sekalian dapet uang pula, ucap ku dalam hati.
"udh yong lu balik aja, gua naek angkot deh... beli bahan busaknya besok aja" kata poltak dengan nada suara pelan, kurasa ia sangat malas untuk melakukan piket ini.
" yaudah gua duluan tak, hati-hati lu ama pak agus ntar di suntik dari belakang lu hahaha" jawab ku sambil memperagakan jari telunjuk tangan kiri yang masuk ke lingkaran antara jari telunjuk dan ibu jari di tangan kanan.
"mane ntik..?" ucap Poltak dengan tawa yang terdengar terpaksa.
Setelah itu aku pulang bersama yoga, sepertinya hujan sudah mulai turun.
Aku memutuskan untuk berteduh di mesjid sekalian solat ashar. Karena yoga beragama Kristen jadi kami berpisah disini, selesai solat bergegas aku memakai sepatu kembali. Rintik hujan semakin terlihat jelas, semakin deras turun. Ku nyalakan lagi hp ditangan ku. Tak lama setelah itu tiba-tiba hp ditangan ku bergetar, ternyata ada sms masuk. Alih alih kubaca ternyata dari yoga
‘yong ke poli klinik cepet, si poltak pingsan !’
membaca sms itu aku langsung berlari-lari sekuat tenaga berangkat menyusul yoga. Menyusul ke Poliklinik sekolah, jaraknya tak terlalu jauh dari mesjid. Begitu tiba di poli klinik ku lihat dari pintu ada yoga bersama seorang wanita bertubuh ramping dengan wajah yang menatap serius kepada yoga. Nampaknya dia adalah dokter jaga di poli klinik. Karena penasaran aku pun mengetuk pintu poli klinik lalu masuk ke dalam.
"assalamualaikum, permisi bu saya mau jenguk teman saya" ucap ku sambil mengangguk agar terlihat sopan.
"iya masuk saja, temen kamu masih pingsan, badannya lemah sekali. kalian punya no hp keluarganya ? lebih baik kita beritahu saja agar keluarganya tidak kawatir" jawab Ibu Dokter.
Aku ingat poltak pernah ngesms menggunakan no adik nya, untung saja no hp nya masih ada. lalu ku suruh yoga untuk menelepon ke no yang aku berikan, benar saja yang angkat telpon adalah adiknya poltak. Hp kemudian yoga berikan ke dokter jaga, agar adik poltak percaya kalau ini benar-benar serius. Setelah menceritakan apa yang terjadi, dokter mengakhiri panggilannya.
"sudah saya ceritakan semua, dan ayahnya akan menjemput sebentar lagi. kalian pulang saja biar saya yang jaga disini " Kata ibu dokter dengan wajah serius, namun akhirnya tersenyum ke arah kami.
Beberapa saat aku mencoba berfikir, apa yang terjadi dengan si Poltak. Padahal kami belum sampai 1 jam berpisah dengannya. Karena yoga mengajak ku pulang, akhirnya kami berdua pamit ke ibu dokter tersebut. Hujan diluar sepertinya sudah reda, aku pun bergegas pulang menggunakan Vespa ku.
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19NEW !
*Cerita ini ane Update setiap hari Jumat malam gan
Spoiler for Note:
Note :
Mohon maaf jika Cerita ini kadang telat apdet, karena banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan dan kelancaran ane menulis. agar mendapatkan cerita yang gak 'asal-asalan' jadi ane lebih senang menulis jika memang dalam keadaan yang baik. Tapi ane selalu komitmen untuk melanjutkan cerita ini sampai selesai jadi dimohon dukungannya dan kesabarannya jika terkadang trit telat apdet atau cerita kurang memuaskan. ane masih terus belajar ko gan
Mohon maaf jika Cerita ini kadang telat apdet, karena banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan dan kelancaran ane menulis. agar mendapatkan cerita yang gak 'asal-asalan' jadi ane lebih senang menulis jika memang dalam keadaan yang baik. Tapi ane selalu komitmen untuk melanjutkan cerita ini sampai selesai jadi dimohon dukungannya dan kesabarannya jika terkadang trit telat apdet atau cerita kurang memuaskan. ane masih terus belajar ko gan
Quote:
PERHATIAN
Cerita ini hanya FIKTIF belaka, jika ada kesamaan nama orang, perilaku dan seterusnya itu hanyalah karangan saya dan bukan Kenyataan. Oleh karena itu mohon kelapangan hatinya bila ada kata-kata atau kejadian yang menjadi kurang berkenan dihati pembaca. karena disini saya hanya hendak menghibur saja 

Diubah oleh trisyan96 22-07-2016 06:51
0
18.8K
Kutip
139
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan