[RENUNGAN INSIDE] Kisah seorang Sarjana Ekonomi berjuang mencari kerja
TS
King.Cai
[RENUNGAN INSIDE] Kisah seorang Sarjana Ekonomi berjuang mencari kerja
Lagi baca2 di Kompas, nemu berita ini. Singkatnya, adalah Andreas Mochtar, disebut sebagai seorang Sarjana Ekonomi lulusan Trisakti. Tp dia susah payah melamar kerja, karena ditolak mulu. Sbelum judge n tarik kesimpulan ini-itu , coba kita ikuti dulu beritanya dibawah ya bro.
Cerita bermula dari bapak Andreas ini, dia menulis sebuah surat berisi pemberitahuan kalau dia sangat butuh pekerjaan. Dia fotokopi Surat tersebut lalu disebar di banyak tempat.
Spoiler for Cerita 1:
Ramai di Facebook, "Share" Selebaran Lulusan S-1 Cari Pekerjaan
JAKARTA, KOMPAS.com — "Sangat membutuhkan pekerjaan". Begitu tulisan tangan seseorang yang mengaku bernama Andreas Mochtar, lulusan S-1 Ekonomi Trisakti, yang tersebar di Facebook.
Tulisan tangan Andreas dalam selembar kertas itu difoto oleh pemilik akun Facebook, Michael Jonathan. Komentarnya memang tidak banyak, tetapi hasil posting itu disebar lebih dari 2.000 orang.
"Tolonglah saya, saya sangat membutuhkan pekerjaan untuk menghidupi keluarga saya (isteri dan anak), sekiranya bapak atau ibu dapat membantu/menolong saya untuk saya mendapatkan pekerjaan sebagai: karyawan kantor/ driver pribadi/ driver infal," tulisnya dalam selebaran itu.
Michael Jonathan mengaku mendapat selebaran itu di kawasan Green Ville yang diselipkan di mobil-mobil.
"Saya mendapatkan selebaran ini ketika mau pulang habis makan malam di daerah Green Ville, diselipkan di mobil-mobil yang parkir di sepanjang jalan. Mungkin ada yang butuh. Yang mau share silakan," tulis Michael di bawah unggahan foto tersebut.
Beragam komentar seperti "izin share" pun turut mewarnai hasil posting tersebut. Namun, pengguna Facebook lainnya, Kristo Putranda, memberi komentar berbeda. Ada juga yang mengingatkan untuk berhati-hati terhadap cara-cara orang mencari pekerjaan seperti ini.
Setelah berita tersebar di FB, kemudian ramai dibicarakan, lalu ada penjelasan dari bapak Andreas ini
Spoiler for Penjelasan:
Selebaran Cari Pekerjaan Ramai di Facebook, Ini Penjelasan Andreas
JAKARTA, KOMPAS.com - Andreas Mochtar, pria lulusan S1 Universias Trisakti yang menyebar selebaran lowongan pekerjaan rupanya kaget ketika tahu ramai diperbincangkan di Facebook.
Tulisan tangan Andreas dalam selembar kertas itu difoto oleh pemilik akun Facebook, Michael Jonathan. Komentarnya memang tidak banyak, tetapi hasil posting itu disebar lebih dari 2.000 orang.
"Apa? Tetapi saya tidak pernah nyebar selebaran ini ke Facebook lho. Kok bisa yah sampai ramai begini?" ujar Andreas sambil tertawa saat ditemui di kawasan tempat tinggalnya, Duri Kepa, Jakarta Barat, Senin (15/9/2014).
Andreas mengungkapkan jika ia hanya menyebar selebaran tersebut di tempat-tempat makan dan restoran. Dia menaruh selebaran itu di mobil-mobil pengunjung restoran. Biasanya, dia nyebarnya pada hari Sabtu dan Minggu. "Kan hari itu biasanya paling ramai," ucapnya.
Andreas menambahkan jika ia sempat menyebarkan selebaran tersebut di Mal Citraland, Jakarta Barat. "Sekali pernah di Mall Citraland. Selebihnya cuma di restoran-restoran saja kok, enggak penah via Facebook," katanya lagi.
Sejak sebulan lalu disebar, Andreas mengungkapkan jika baru mengeluarkan uang sebesar Rp 40.000. Sementara, sudah lebih dari 300 selebaran yang ia selipkan di mobil-mobil para pengunjung restoran.
Selain alasan demikian, ada juga alasan lain yang dikemukakan pak Andreas mengapa ia akhirnya memutuskan untuk menyebar CV nya ditempat umum
Spoiler for Alasan lain:
"Melamar di 20 Perusahaan, Tak Satu Pun Memanggil"
JAKARTA, KOMPAS.com - Ada alasan mengapa Andreas Mochtar memilih menyebarkan lamaran kerjanya dari rumah ke rumah, atau menyelipkan kertas fotokopian di kaca mobil. Menurut dia, cara itu lebih efektif ketimbang melamar ke perusahaan-perusahaan.
Andreas yang sudah menganggur selama kurang kebih 9 bulan ini bercerita jika dulu, ia sempat mengirimkan lamaran kerja ke kantor secara langsung.
"Dulu itu ada 20 perusahaan yang saya kirimkan lamaran kerja tapi cuma satu yang manggil saya,"ujar Andreas kepada Kompas.com, Senin (15/9/2014).
Selain itu, Andreas mengatakan, biaya cetak lamaran kerja juga lebih mahal. Sehingga, dengan dana terbatas, menurut dia, cara menyebarkan fotokopian lebih efisien dan efektif.
Melalui kolom di media massa pun, kata dia, tidak efektif. Dengan biaya tidak murah, belum tentu ada orang yang membacanya.
"Biasanya kan hanya dalam kolom-kolom kecil saja kan, belum tentu juga dibaca orang atau perusahaan. Jadi mereka belum tentu tahu kalau saya lagi cari kerja," tambahnya.
Untuk ide, ia mengaku jika terbesit dari dirinya sendiri. "Waktu itu saya sempet cari lowongan kerja juga di koran tapi saya mikir kalo kayaknya bakal enggak efektif jadi saya cari cara yang mengeluarkan uang cuma sedikit tapi bisa ada hasilnya," imbuh Andreas.
Hanya lewat fotokopi selebaran saja, kata dia, sudah puluhan perusahaan yang menghubungi Andreas untuk menawarkannya pekerjaan. Namun, hingga kini dia belum juga bekerja. Belum ada yang cocok, katanya.
Setelah CV nya tersebar di Facebook, banyak perusahaan nelpon dia sebagai berikut.
Spoiler for Perusahaan:
Selebaran Cari Kerja Tersebar di Facebook, Andreas Ditelepon 50 Perusahaan
JAKARTA, KOMPAS.com - Andreas Mochtar, pria yang menyebarkan lamaran kerjanya dan kemudian diunggah Michael Jonathan ke Facebook, banjir tawaran. Sekitar 50 perusahaan menawarkannya pekerjaan.
"Sekitar 50 perusahaan yang sudah menelpon. Sudah ada beberapa yang memanggil dan meminta saya untuk interview pula. Nih, saya baru pulang interview tadi,"kata Andreas kepada Kompas.com di kediamannya di Duri Kepa, Jakarta Barat, Senin (15/9/2014).
Pria lulusan S1 Universitas Trisakti tahun 2003, jurusan Manajemen ini, ditawarkan bekerja di berbagai bidang, mulai dari bagian pergudangan, distribusi, general affair, dan lainnya. Namun, Andreas mengaku belum menemukan perusahaan yang tepat untuknya.
"Kebanyakan perusahaan jauh, ada juga beberapa yang tidak sesuai tapi ada juga yang sesuai, kok. Ini lagi nunggu dipanggil saja, abis intervew," jelasnya.
Ia mengaku jika sudah sekitar satu bulan lamanya menyebar selebaran tersebut. Bisanya, dia menyebar kertas mencari kerja itu setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Ayah dua anak ini mengaku sudah menyebar ratusan selebaran yang ia fotokopi.
"Sekali fotokopi bisa mencapai 80 lembar. Sampai saat ini sih sudah lebih dari 300 lembar yang disebar," tambahnya.
Terkait sampai kapannya menyebar selebaran, Andreas mengaku akan melakukannya hingga ia mendapat pekerjaan tetap.
Sebagai info, selebaran yang ditulis dan disebarkan oleh Andreas rupanya banyak diunduh di social media, Facebook. Salah satunya diunggah oleh Michael Jonathan yang mengaku mendapat selebaran itu ketika mobilnya terpakirkan di kawasan Greenville.
Selain perusahaan lokal, ada juga perusahaan asing yang nelpon
Spoiler for Perusahaan Asing:
Selebaran Cari Kerja Ramai di Facebook, Andreas Juga Dihubungi Perusahaan Asing
JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya oleh perusahaan dalam negeri, Andreas Mochtar rupanya juga ditelepon oleh perusahaan asing, yakni Filipina dan Amerika. Andreas adalah pria yang menyebar selebaran lowongan pekerjaan lewat tulisan tangan.
"Saya terkejut sekali ketika mereka bilang dari Filipina. Ada juga yang satu dari Amerika. Saya benar-benar enggak nyangka sekali, ya ampun,"ujar Andreas kepada Kompas.com di rumahnya, kawasan Duri Kepa, Senin (15/8/2014). [Baca: Selebaran Cari Pekerjaan Ramai di Facebook, Ini Penjelasan Andreas]
Andreas mengaku bahwa kedua perusahaan asing itu mendapatkan info soal dia dari saudara mereka. "Saya sih enggak tahu, tetapi mereka bilangnya tahu info saya lagi cari kerja dari saudara mereka," ujarnya.
Namun, Andreas menolak pinangan dua perusahaan itu. Dia menolak karena masalah biaya hidup di sana.
"Memang gajinya pasti lumayan, tetapi cost di sana kan juga tinggi. Belum lagi saya harus mengajak anak dan istri saya," katanya.
Sebagai informasi, selebaran yang ditulis dan disebarkan oleh Andreas rupanya banyak diunggah oleh para pengguna Facebook. Salah satunya oleh Michael Jonathan, yang mendapat selebaran itu ketika mobilnya dipakir di kawasan Green Ville.
Setelah ane baca semua, ane bisa tarik kesimpulan n hikmah thd pak Andreas sbb;
Spoiler for Kesimpulan n Hikmah:
Kesimpulan
Ide nya kreatif, dengan menyebar CV ditempat umum atau melalui Facebook, bisa dicoba oleh orang lain yg saat ini sedang nyari kerja
Tapi setelah tawaran pekerjaan itu datang, dia malah menolaknya krn alasan jauh. Ada juga yg dekat, tapi tidak cocok (kenapa? ). Bahkan dari perusahaan asing yang bisa menggaji lebih besar, ditolak juga.
Padahal di surat beliau, tampak sekali klo dia sangat butuh pekerjaan. Bahkan sebagai Driver sekalipun, yg notabene ga ada sangkutpautnya dengan titel dia sebagai SE, dia mau terima.
Setelah kerjaan itu datang, tapi ga cocok?apa karena gaji?kalau gajinya kecil, menurut ane itu masih lebih baik ketimbang menganggur dan tidak berpenghasilan
Hikmah
Mencari uang itu ga cuma menjadi karyawan, kalau mau ada banyak cara menghasilkan uang yang pak Andreas belum coba
Dahulu membutuhkan dengan sangat pekerjaan, setelah beberapa tawaran itu datang, malah kemudian ditolak. Kalau mau nyari pekerjaan yang enak dan sesuai minat/bakat, menjadi bos saja alias wiraswasta
Quote:
Ada ungkapan begini..
Jaman sekarang, nyari kerja itu susah. Sarjana aja banyak yang nganggur..
apakah benar realita itu?
Pekerjaan yang ga ada, atau pencari kerja yang ga mau ngerjain kerjaan yang ada?