Calon Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa saling berpegangan tangan usai menyampaikan pidatonya dalam acara Deklarasi Pilpres Berintegritas dan Damai, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).Acara yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut menandai dimulainya masa kampanye Pilpres dari tanggal 4 Juni sampai 5 Juli, menjelang proses pencoblosan pada 9 Juli mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Format debat calon presiden yang hanya memakan waktu dua kali dirasakan kurang cukup. Juru bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Bara Hasibuan, mengusulkan agar debat antarcapres dilakukan tiga kali.

Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum sudah menetapkan jadwal debat capres-cawapres dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 sebanyak lima kali. Rinciannya, dua kali antarcapres, dua kali antarcawapres, dan satu kali antarcapres dan cawapres.

"Kami mendorong format debat pada pemilihan presiden ini menjadi tiga kali bagi calon presiden, tanpa melibatkan calon wakil presiden," kata Bara dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Ketua DPP Partai Amanat Nasional ini menambahkan, tiga kali debat antarcapres ini memberikan masyarakat pemahaman visi misi dan program para kandidat yang ditawarkan ke rakyat Indonesia. Sehingga masyarakat bisa menilai langsung pemimpin masa depannya.

Ia setuju jika nanti debat antarcapres menjadi tiga kali, harus mengorbankan debat antarcawapres. Saat ini, sambung Bara, yang terpenting masyarakat bisa mendengar visi misi dan program kerja yang disampaikan antarcapres.

Sebelumnya, KPU mengatakan ada perubahan jumlah debat antarcawapres, setelah berdiskusi dengan tim kampanye nasional masing-masing pasangan calon. "Semula, debat antarcawapres akan dilakukan dua kali, sekarang jadi satu kali saja," ujar komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, di Jakarta, Rabu (4/6/2014).