- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Komparasi Pertarungan Kuda Besi 1/4 Liter di Awal Tahun 2014


TS
MG1
Komparasi Pertarungan Kuda Besi 1/4 Liter di Awal Tahun 2014

Buat yang lagi ngidam tunggangan Kuda Besi atau biasa dikenal Motor Sport atau biasa disebut MoGe kelas dasar.. Nih ane punya link pembahasan komparasi motor-motor 1/4 liter... Langsung aja disimak gan...
Spoiler for Komparasi Moge 1/4 Liter :
Quote:
Original Posted By

Komparasi Motor Sport 250 CC, New Ninja 250 FI, Ninja RR Mono, CBR 250R dan Suzuki Inazuma 250

Ini dia! Em-Plus memandang, tahun 2014 ini juga sebagai tahun peperangan kuda besi alias pacuan sport. Disebut kuda, karena memang macam kuda. Artinya, memiliki tangki di bagian depan untuk dikempit. Bukan kayak bebek atau skubek! He,he,he.
Tahun ini, persaingan di kelas kuda besi 250 cc cukup ketat. Terlebih hadirnya Kawasaki Ninja RR Mono. Maka itu, lewat tulisan ini, Em-Plus ingin merangkum dan menyajikan ke sobat. Kiranya, ’kuda’ seperti apa yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai keperluan harian atau memang buat salurkan hobi. Baik itu hobi mengaspal alias balap, ataupun hobi riding jarak jauh alias long distance atawa turing.
Setidaknya, ada tiga pabrikan motor berbeda yang juga menyuguhkan dua karakter pacuan dengan genre yang bisa dikatakan enggak sama. Misalnya, dari Honda. Diwakili varian Honda CBR 250. Pacuan ini, punya karakter sport turing. Lalu, ada juga Kawasaki.
Dari pabrikan ’Geng Ijo’ ini, menawarkan Kawasaki New Ninja 250 FI yang sesungguhkan juga masih mengusung genre sport turing. Sedang untuk tipe Ninja RR Mono, Em-Plus lebih mengarah ke pacuan sport yang sporty layaknya pacuan buat balap. Itu karena karakter dan riding position yang ditawarkan.
Sebenarnya, masih ada juga varian dari Kawasaki di kelas sport 250 cc. Yaitu, Z250. Yup, berbeda dengan dua saudaranya, varian ini menyuguhkan karakter sport naked bike. Hanya saja, gaya riding yang ditawarkan cenderung agresif. Ya, posisi tubuh seakan dibuat sigap kala menggenggam setang lebar dengan tubuh condong ke depan.
Yang terakhir, ada Suzuki Inazuma yang bisa saja menyihir rider penyuka turing. Sebab dengan posisi riding yang ditawarkannya, membuat pengendara terasa santai untuk tempuh perjalanan jarak jauh. Bahkan, perkotaan juga. So, untuk handling dan performa, silakan simak halaman sebelah ya (06 – 07). Soal harga, New Ninja 250 dijual Rp 52,9 juta dan Rp 60,9 juta (versi ABS). Lalu, Rp 48,5 juta untuk Z250. Sedangkan Suzuki Inazuma, Rp 46 juta. Dan, CBR 250 diharga Rp 48.950.000 untuk versi standar, Rp 56,7 juta bagi versi ABS dan Rp 57,95 juta bagi versi ABS Repsol Edition
Tahun ini, persaingan di kelas kuda besi 250 cc cukup ketat. Terlebih hadirnya Kawasaki Ninja RR Mono. Maka itu, lewat tulisan ini, Em-Plus ingin merangkum dan menyajikan ke sobat. Kiranya, ’kuda’ seperti apa yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai keperluan harian atau memang buat salurkan hobi. Baik itu hobi mengaspal alias balap, ataupun hobi riding jarak jauh alias long distance atawa turing.
Setidaknya, ada tiga pabrikan motor berbeda yang juga menyuguhkan dua karakter pacuan dengan genre yang bisa dikatakan enggak sama. Misalnya, dari Honda. Diwakili varian Honda CBR 250. Pacuan ini, punya karakter sport turing. Lalu, ada juga Kawasaki.
Dari pabrikan ’Geng Ijo’ ini, menawarkan Kawasaki New Ninja 250 FI yang sesungguhkan juga masih mengusung genre sport turing. Sedang untuk tipe Ninja RR Mono, Em-Plus lebih mengarah ke pacuan sport yang sporty layaknya pacuan buat balap. Itu karena karakter dan riding position yang ditawarkan.
Sebenarnya, masih ada juga varian dari Kawasaki di kelas sport 250 cc. Yaitu, Z250. Yup, berbeda dengan dua saudaranya, varian ini menyuguhkan karakter sport naked bike. Hanya saja, gaya riding yang ditawarkan cenderung agresif. Ya, posisi tubuh seakan dibuat sigap kala menggenggam setang lebar dengan tubuh condong ke depan.
Yang terakhir, ada Suzuki Inazuma yang bisa saja menyihir rider penyuka turing. Sebab dengan posisi riding yang ditawarkannya, membuat pengendara terasa santai untuk tempuh perjalanan jarak jauh. Bahkan, perkotaan juga. So, untuk handling dan performa, silakan simak halaman sebelah ya (06 – 07). Soal harga, New Ninja 250 dijual Rp 52,9 juta dan Rp 60,9 juta (versi ABS). Lalu, Rp 48,5 juta untuk Z250. Sedangkan Suzuki Inazuma, Rp 46 juta. Dan, CBR 250 diharga Rp 48.950.000 untuk versi standar, Rp 56,7 juta bagi versi ABS dan Rp 57,95 juta bagi versi ABS Repsol Edition
Spoiler for Komparasi Fitur Tangki Bensin Dan Speedometer:
Quote:
Original Posted By

Bicara tentang kebutuhan indikator berkendara bagi rider, tiga pacuan memadukan teknologi model analog bagi indikator putaran mesin (takometer) dan digital untuk spidometer. Yaitu, CBR 250, New Ninja 250 dan Inazuma. Sedangkan bagi Ninja RR Mono, kedua indikator tersebut sudah aplikasi model full digital. Jadi, tak ada jarum lagi.
Kapasitas tangki, bisa jadi salah satu faktor penting bagi penyemplak pacuan sport. Terlebih mereka yang suka turing. Mungkin, kapasitas tangki semakin besar, juga semakin baik. Ninja, hadir dengan kapasitas tangki 17 liter. CBR 250, 13 liter dan Inazuma 13,3 liter. Selain itu, tipe setang setang diaplikasi oleh keempat varian ini sama. Yaitu, sama-sama aplikasi setang model jepit ke sok depan dan segitiga atas.
Komparasi Fitur Spidometer dan Tangki BBM Motor Sport 250 cc, Punya Kelebihan Masing-Masing

Bicara tentang kebutuhan indikator berkendara bagi rider, tiga pacuan memadukan teknologi model analog bagi indikator putaran mesin (takometer) dan digital untuk spidometer. Yaitu, CBR 250, New Ninja 250 dan Inazuma. Sedangkan bagi Ninja RR Mono, kedua indikator tersebut sudah aplikasi model full digital. Jadi, tak ada jarum lagi.
Kapasitas tangki, bisa jadi salah satu faktor penting bagi penyemplak pacuan sport. Terlebih mereka yang suka turing. Mungkin, kapasitas tangki semakin besar, juga semakin baik. Ninja, hadir dengan kapasitas tangki 17 liter. CBR 250, 13 liter dan Inazuma 13,3 liter. Selain itu, tipe setang setang diaplikasi oleh keempat varian ini sama. Yaitu, sama-sama aplikasi setang model jepit ke sok depan dan segitiga atas.
Spoiler for Komparasi Sistem Pengereman ABS dan Non ABS:
Quote:
Original Posted By

Setidaknya, dua merk varian yang coba menyuguhkan sistem pengereman model ABS (antilock Braking System). Yaitu, Honda dan Kawasaki. Seperti di Honda CBR 250 dan Kawasaki New Ninja 250 serta Ninja RR Mono. Ketiganya, punya kesamaan.
Tetapi, dua pabrikan tersebut juga tetap memberikan pilihan bagi konsumennya versi non-ABS lho. Artinya, versi standar. Sedang Suzuki Inazuma juga tawarkan satu versi saja. Yaitu, versi standar. Makanya, dari sisi harga pun, tak ada pilihan.

Jika melihat bobot pacuan yang akan disemplak, Inazuma merupakan varian terberat dari tiga varian lain. Sebab, bobotnya mencapai 182 kg. New Ninja 250, 10 kg lebih ringan dari Inazuma. Yaitu, 172 kg. Tempat ketiga diisi CBR 250 yang bobotnya sentuh 161 kg. Dan tempat terakhir alias paling ringan diantaranya, dihuni Ninja RR Mono dengan bobot 151 kg.
Komparasi Sistem Pengereman Motor Sport 250 cc, Tawarkan Fitur ABS Dan Non ABS!

Setidaknya, dua merk varian yang coba menyuguhkan sistem pengereman model ABS (antilock Braking System). Yaitu, Honda dan Kawasaki. Seperti di Honda CBR 250 dan Kawasaki New Ninja 250 serta Ninja RR Mono. Ketiganya, punya kesamaan.
Tetapi, dua pabrikan tersebut juga tetap memberikan pilihan bagi konsumennya versi non-ABS lho. Artinya, versi standar. Sedang Suzuki Inazuma juga tawarkan satu versi saja. Yaitu, versi standar. Makanya, dari sisi harga pun, tak ada pilihan.

Jika melihat bobot pacuan yang akan disemplak, Inazuma merupakan varian terberat dari tiga varian lain. Sebab, bobotnya mencapai 182 kg. New Ninja 250, 10 kg lebih ringan dari Inazuma. Yaitu, 172 kg. Tempat ketiga diisi CBR 250 yang bobotnya sentuh 161 kg. Dan tempat terakhir alias paling ringan diantaranya, dihuni Ninja RR Mono dengan bobot 151 kg.
Spoiler for Komparasi Pengaplikasian Ban Besar:
Quote:
Original Posted By

Sebagai pacuan yang memiliki kapasitas 250 cc, pabrikan Jepang mulai memahami kebutuhan atau keinginan konsumennya. Salah satunya, pengaplikasian pelek dan ban lebar. Tiga varian, memiliki lingkar roda dengan profil ban yang sama. Untuk depan, pakai 110/80-17 dan 140/70-17 buat ban belakang. Nah, lagi-lagi yang beda ada di Ninja RR Mono.
Pacuan yang juga memiliki wheel base lebih pendek ketimbang ketiga pesaingnya itu aplikasi ban depan 110/80-17 dan ban belakang 130/70-17.
Buat saluran buang alias knalpot, hanya Inazuma yang adopsi dobel muffler. Selain karena dobel silinder juga, mungkin karena untuk memperkuat konsep pacuan yang diusungnya, sport cruiser.
Komparasi Motor Sport 250 cc, Aplikasi Ban Lebar Jadi Nilai Jual Tersendiri

Sebagai pacuan yang memiliki kapasitas 250 cc, pabrikan Jepang mulai memahami kebutuhan atau keinginan konsumennya. Salah satunya, pengaplikasian pelek dan ban lebar. Tiga varian, memiliki lingkar roda dengan profil ban yang sama. Untuk depan, pakai 110/80-17 dan 140/70-17 buat ban belakang. Nah, lagi-lagi yang beda ada di Ninja RR Mono.
Pacuan yang juga memiliki wheel base lebih pendek ketimbang ketiga pesaingnya itu aplikasi ban depan 110/80-17 dan ban belakang 130/70-17.
Buat saluran buang alias knalpot, hanya Inazuma yang adopsi dobel muffler. Selain karena dobel silinder juga, mungkin karena untuk memperkuat konsep pacuan yang diusungnya, sport cruiser.
Spoiler for Komparasi Handling:
Quote:
Original Posted By MotorPlus

Jika sobat sudah mengetahui fitur, lalu bagaimana dengan handling, performa dan kondumsi bbm. ketiganya, juga parameter penting selain harga dan fitur. EM-Plus ingin sobat menilai tiap varian sebelum memutuskan pilihan 'hati' diantara keempat kuda besi ini. Sebab, masing-masing pacuan memberikan suguhan yang berbeda.
Dimulai dari Kawasaki Ninja RR Mono sebagai pendatang baru di kelas 250 cc campuran. Iya, maksudnya, engine 1 silinder dan 2 silinder. He,he,he.
Sebagai pacuan satu silinder yang memiliki bobot paling ringan ketimbang tiga pesaingnya itu, handling yang diberikan Ninja RR Mono tergolong lincah. Meskipun, posisi setang yang disuguhkan lebih menekuk ke dalam dan lebih pendek ketimbang pesaingnya.
Buat menaklukkan beragam tipe tikungan pun, RR Mono lebih siap. Tetapi, ada sedikit kelemahan yang bisa diberikan dari pacuan ini ketika dipakai bermain di lalu lintas yang padat. Bukan, bukan karena kudu sabar selap-selip. Melainkan, karena posisi badan yang merunduk. Akhirnya, badan seakan kurang nyaman. Lain jika bicara jalur sepi! Seperti berkendara menembus larut malam kota Jakarta. Pastinya, enggak masalah.
Agak beda ketika menyemplak Honda CBR 250R. Begitu juga ketika nunggangi New Ninja 250. Keduanya, memiliki karakter beda-beda tipis. Sebelas dua belas. Karena ketika dipakai berkendara di jalur perkotaan, bukan problem besar. Hal ini, karena ditolong dari posisi setang yang cukup tinggi. Jadi, posisi riding masih cukup tegak.
Akibatnya, lengan dan bahu tak terlalu pegal buat menopang badan dan menggerakan setang. Memang sih, meski tergolong pacuan sporty berfairing, tetapi riding position yang ditawarkan agak cenderung ke cruiser atau penjelajah.
Untuk Suzuki Inazuma, sejatinya sudah menerapkan genre cruiser murni. Walau, setang yang diaplikasi anut model jepit. Namun, dengan setang yang jepit yang tinggi, membuat posisi riding menjadi lebih tegak dekati 90 derajat. Efeknya, posisi riding buat turing menjadi nyaman. Begitu juga di jalan sepi.
Namun, sedikit kelemahan yang disuguhkan Inazuma. Yaitu, soal bobot! Ketika dipakai melintasi jalur sarat kemacetan, kontrol arah motor tergolong cukup berat untuk dilakukan. Meskipun, proses stop and go dilakukan dengan kedua kaki menapak sempurna ke aspal.
Komparasi Kawasaki New Ninja 250 FI Vs Kawasaki Ninja RR Mono Vs Honda CBR 250R Vs Suzuki Inazuma Tiga Parameter Penting (Seri 1) Handling

Jika sobat sudah mengetahui fitur, lalu bagaimana dengan handling, performa dan kondumsi bbm. ketiganya, juga parameter penting selain harga dan fitur. EM-Plus ingin sobat menilai tiap varian sebelum memutuskan pilihan 'hati' diantara keempat kuda besi ini. Sebab, masing-masing pacuan memberikan suguhan yang berbeda.
Dimulai dari Kawasaki Ninja RR Mono sebagai pendatang baru di kelas 250 cc campuran. Iya, maksudnya, engine 1 silinder dan 2 silinder. He,he,he.
Sebagai pacuan satu silinder yang memiliki bobot paling ringan ketimbang tiga pesaingnya itu, handling yang diberikan Ninja RR Mono tergolong lincah. Meskipun, posisi setang yang disuguhkan lebih menekuk ke dalam dan lebih pendek ketimbang pesaingnya.
Buat menaklukkan beragam tipe tikungan pun, RR Mono lebih siap. Tetapi, ada sedikit kelemahan yang bisa diberikan dari pacuan ini ketika dipakai bermain di lalu lintas yang padat. Bukan, bukan karena kudu sabar selap-selip. Melainkan, karena posisi badan yang merunduk. Akhirnya, badan seakan kurang nyaman. Lain jika bicara jalur sepi! Seperti berkendara menembus larut malam kota Jakarta. Pastinya, enggak masalah.
Agak beda ketika menyemplak Honda CBR 250R. Begitu juga ketika nunggangi New Ninja 250. Keduanya, memiliki karakter beda-beda tipis. Sebelas dua belas. Karena ketika dipakai berkendara di jalur perkotaan, bukan problem besar. Hal ini, karena ditolong dari posisi setang yang cukup tinggi. Jadi, posisi riding masih cukup tegak.
Akibatnya, lengan dan bahu tak terlalu pegal buat menopang badan dan menggerakan setang. Memang sih, meski tergolong pacuan sporty berfairing, tetapi riding position yang ditawarkan agak cenderung ke cruiser atau penjelajah.
Untuk Suzuki Inazuma, sejatinya sudah menerapkan genre cruiser murni. Walau, setang yang diaplikasi anut model jepit. Namun, dengan setang yang jepit yang tinggi, membuat posisi riding menjadi lebih tegak dekati 90 derajat. Efeknya, posisi riding buat turing menjadi nyaman. Begitu juga di jalan sepi.
Namun, sedikit kelemahan yang disuguhkan Inazuma. Yaitu, soal bobot! Ketika dipakai melintasi jalur sarat kemacetan, kontrol arah motor tergolong cukup berat untuk dilakukan. Meskipun, proses stop and go dilakukan dengan kedua kaki menapak sempurna ke aspal.
Spoiler for Komparasi Performa:
Quote:
Original Posted By MotorPlus

Sebagai pacuan 250 cc, performa juga jadi salah satu nilai jual yang dilirik bikers. Terutama, soal akselerasi. Keempat pacuan, diajak berlari di atas mesin dyno milik Ultraspeed Racing di Jl. Panjang, Kebon Jeruk. Hal ini, ditujukan untuk melihat performa power maksimal dan torsi puncak yang disajikan.
Dalam hal ini, New Ninja 250 yang disesaki bore X stroke 62 mm X 41,2 mm, memiliki power terbesar. Yaitu, 28,9 hp/ 11.445 rpm. Lalu, torsi yang dihasilkan sentuh 18,44 Nm/ 10.339 rpm.
Ninja RR Mono, berada diperingkat kedua untuk urusan power. Mengaplikasi satu silinder dengan bore X stroke 72 mm X 61,2 mm, tenaga puncak sentuh 26,24 hp dan torsi maksimum di 21,42 Nm.
Peringkat ke-3 dihuni CBR 250. Sama mengusung satu silinder segaris layaknya Ninja RR Mono, tetapi diameter piston dan stroke yang diusung berbeda. CBR 250, punya kombinasi bore 76 mm X stroke 55 mm. Makanya, torsi maksimum yang digapai bermain 19,8 Nm/ 7.445 rpm dan peak power 22,34 hp/ 9.570 rpm.
Inazuma, menjadi penghuni tempat terakhir diantara keempat pacuan. Punya kombinasi piston 53,5 mm X langkah piston 55,2 mm, membuat tenaga dan torsi seakan merata. Misalnya, untuk power bermain di angka 21,36 hp/ 8.878 rpm dan torsi 18,45 Nm/ 7.200 rpm.
Pengaruh power dan torsi serta bobot pacuan yang dimiliki, tentunya bisa berakibat ke akselerasi yang dihasilkan. Misalnya, untuk akselerasi 0 – 60 km/jam. Inazuma, 4 detik. CBR 250R, 3,3 detik. New Ninja 250, 3,08 detik dan Ninja RR Mono 2,37 detik.
Lalu untuk akselerasi 0 – 100 meter. Ninja RR Mono yang memang punya karakter bengis di putaran bawah mencapainya dalam waktu 5,53 detik. Rivalnya yang juga satu silinder, CBR 250 menggapainya di 6,5 detik. Catatan waktu CBR pun agak setara dengan New Ninja yang bermain di 6,27 detik. Sedang Inazuma, berada di kisaran 7,05 detik. Mungkin, ini terkait dengan karakter Inazuma yang terasa smooth di putaran bawah.
Komparasi Kawasaki New Ninja 250 FI Vs Kawasaki Ninja RR Mono Vs Honda CBR 250R Vs Suzuki Inazuma Tiga Parameter Penting (Seri 2) Performa

Sebagai pacuan 250 cc, performa juga jadi salah satu nilai jual yang dilirik bikers. Terutama, soal akselerasi. Keempat pacuan, diajak berlari di atas mesin dyno milik Ultraspeed Racing di Jl. Panjang, Kebon Jeruk. Hal ini, ditujukan untuk melihat performa power maksimal dan torsi puncak yang disajikan.
Dalam hal ini, New Ninja 250 yang disesaki bore X stroke 62 mm X 41,2 mm, memiliki power terbesar. Yaitu, 28,9 hp/ 11.445 rpm. Lalu, torsi yang dihasilkan sentuh 18,44 Nm/ 10.339 rpm.
Ninja RR Mono, berada diperingkat kedua untuk urusan power. Mengaplikasi satu silinder dengan bore X stroke 72 mm X 61,2 mm, tenaga puncak sentuh 26,24 hp dan torsi maksimum di 21,42 Nm.
Peringkat ke-3 dihuni CBR 250. Sama mengusung satu silinder segaris layaknya Ninja RR Mono, tetapi diameter piston dan stroke yang diusung berbeda. CBR 250, punya kombinasi bore 76 mm X stroke 55 mm. Makanya, torsi maksimum yang digapai bermain 19,8 Nm/ 7.445 rpm dan peak power 22,34 hp/ 9.570 rpm.
Inazuma, menjadi penghuni tempat terakhir diantara keempat pacuan. Punya kombinasi piston 53,5 mm X langkah piston 55,2 mm, membuat tenaga dan torsi seakan merata. Misalnya, untuk power bermain di angka 21,36 hp/ 8.878 rpm dan torsi 18,45 Nm/ 7.200 rpm.
Pengaruh power dan torsi serta bobot pacuan yang dimiliki, tentunya bisa berakibat ke akselerasi yang dihasilkan. Misalnya, untuk akselerasi 0 – 60 km/jam. Inazuma, 4 detik. CBR 250R, 3,3 detik. New Ninja 250, 3,08 detik dan Ninja RR Mono 2,37 detik.
Lalu untuk akselerasi 0 – 100 meter. Ninja RR Mono yang memang punya karakter bengis di putaran bawah mencapainya dalam waktu 5,53 detik. Rivalnya yang juga satu silinder, CBR 250 menggapainya di 6,5 detik. Catatan waktu CBR pun agak setara dengan New Ninja yang bermain di 6,27 detik. Sedang Inazuma, berada di kisaran 7,05 detik. Mungkin, ini terkait dengan karakter Inazuma yang terasa smooth di putaran bawah.
Spoiler for Komparasi BBM:
Quote:
Original Posted By MotorPlus

Punya pacuan sport yang kerap dipakai turing, juga terkadang butuh tangki lebih besar. Eit, tapi bisa juga tidak. Asalkan, konsumsi BBM alias bahan bakar yang dihasilkan tergolong irit.
Untuk pacuan dua silinder, New Ninja 250 memiliki perbedaan 3,06 km/liter dengan Inazuma. New Ninja 250 dengan konsumsi BBM 27 km/liter. Sedangkan Inazuma, sanggup 30,6km/liter.
Lalu, bagaimana dengan pacuan satu silinder. Ternyata, CBR 250, tak terlalu haus kala dipakai berpacu. Sebab, pacuan sport dari Honda ini sanggup menghabiskan 1 liter Pertamax Plus untuk jarak 32 km. Tetapi, Ninja RR Mono, cukup di 28 km/liter.
So, jika diambil rata-rata pacuan ini punya tangki 10 liter, maka kuda besi itu bisa disemplak hingga jarak 250 - 320 km hingga bensin di tangki habis.
Komparasi Motor Sport Segmen 250 cc, Konsumsi BBM Bervariasi

Punya pacuan sport yang kerap dipakai turing, juga terkadang butuh tangki lebih besar. Eit, tapi bisa juga tidak. Asalkan, konsumsi BBM alias bahan bakar yang dihasilkan tergolong irit.
Untuk pacuan dua silinder, New Ninja 250 memiliki perbedaan 3,06 km/liter dengan Inazuma. New Ninja 250 dengan konsumsi BBM 27 km/liter. Sedangkan Inazuma, sanggup 30,6km/liter.
Lalu, bagaimana dengan pacuan satu silinder. Ternyata, CBR 250, tak terlalu haus kala dipakai berpacu. Sebab, pacuan sport dari Honda ini sanggup menghabiskan 1 liter Pertamax Plus untuk jarak 32 km. Tetapi, Ninja RR Mono, cukup di 28 km/liter.
So, jika diambil rata-rata pacuan ini punya tangki 10 liter, maka kuda besi itu bisa disemplak hingga jarak 250 - 320 km hingga bensin di tangki habis.
Quote:
Original Posted By
"Semua dikembalikan kepada selera agan" semua, klo ane sih kesemsem ama Ninja 250R Mono, secara ane banget lah...
"Semua dikembalikan kepada selera agan" semua, klo ane sih kesemsem ama Ninja 250R Mono, secara ane banget lah...

Spoiler for Baca Juga:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 13 suara
Motor Mana yang agan suka?
Kawasaki Ninja 250 R
8%
Honda CBR 250
8%
Suzuki Inazuma
15%
Kawasaki Ninja 250 RR Mono
69%
Diubah oleh MG1 18-03-2014 20:12
0
4.8K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan