- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(Keren Gan) Mengintip Pasukan Perdamaian Asal Indonesia


TS
fianSTANers
(Keren Gan) Mengintip Pasukan Perdamaian Asal Indonesia

Spoiler for No Repsol Gan:

Selamat datang di thread ane gan

Tanpa basa-basi langsung aja, cekibroooot:

Pasukan perdamaian adalah pasukan yang bertugas memantau dan mengawasi proses perdamaian di wilayah pasca-konflik dan menolong para bekas tentara yang terlibat dalam memberlakukan perjanjian perdamaian yang mungkin telah mereka tandatangani. Bantuan ini dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk langkah-langkah membangun rasa percaya diri, pengaturan pembagian kekuasaan, dukungan untuk proses pemilihan umum, memperkuat penegakan hukum, dan pembangunan sosial-ekonomi. Karena itu, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (sering disebut Topi Baja Biru sesuai dengan topi biru muda yang mereka kenakan) dapat mencakup tentara, polisi sipil, dan para petugas sipil lainnya.
Spoiler for Kontingen Garuda:

Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Di dunia internasional disebutnya Garuda Deployment.
Spoiler for Sejarah:

Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Mesir segera mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab. Pada 18 November 1946, mereka menetapkan resolusi tentang pengakuan kemerdekaan RI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah suatu pengakuan de jure menurut hukum internasional.
Untuk menyampaikan pengakuan ini Sekretaris Jenderal Liga Arab ketika itu, Abdurrahman Azzam Pasya, mengutus Konsul Jendral Mesir di India, Mohammad Abdul Mun'im, untuk pergi ke Indonesia. Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh dengan rintangan terutama dari pihak Belanda maka akhirnya ia sampai ke Ibu Kota RI waktu itu yaitu Yogyakarta, dan diterima secara kenegaraan oleh Presiden Soekarno dan Bung Hatta pada 15 Maret 1947. Ini pengakuan pertama atas kemerdekaan RI oleh negara asing.
Hubungan yang baik tersebut berlanjut dengan dibukanya Perwakilan RI di Mesir dengan menunjuk HM Rasyidi sebagi Charge d'Affairs atau "Kuasa Usaha". Perwakilan tersebut merangkap sebagai misi diplomatik tetap untuk seluruh negara-negara Liga Arab. Hubungan yang akrab ini memberi arti pada perjuangan Indonesia sewaktu terjadi perdebatan di forum Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB yang membicarakan sengketa Indonesia-Belanda, para diplomat Arab dengan gigih mendukung Indonesia.
Presiden Sukarno membalas pembelaan negara-negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi Mesir dan Arab Saudi pada Mei 1956 dan Irak pada April 1960. Pada 1956, ketika Majelis Umum PBB memutuskan untuk menarik mundur pasukan Inggris, Prancis dan Israel dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung keputusan itu dan untuk pertama kalinya mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir yang dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau KONGA I.
Spoiler for Daftar kontingen:
Spoiler for Kontingen Garuda I:

Kontingen Garuda I berkekuatan 559 pasukan dikirim pada 8 Januari 1957 ke Mesir. Kontingen ini mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 29 September 1957.
Spoiler for Kontingen Garuda II:
Konga II dikirim ke Kongo pada 1960, berada di bawah misi UNOC. KONGA II berjumlah 1.074 orang. Bertugas September 1960 hingga Mei 1961.
Spoiler for Kontingen Garuda III:

Konga III dikirim ke Kongo pada 1962, terdiri atas 3.457orang. Konga III berada di bawah misi UNOC.
Spoiler for Kontingen Garuda IV:
Konga IV dikirim ke Vietnam, berada di bawah misi ICCS. Pada tanggal 23 Januari 1973 pasukan Garuda IV diberangkatkan ke Vietnam, dengan kekuatan 294 orang.
Spoiler for Kontingen Garuda V:

Konga V dikirim ke Vietnam pada 1973. Konga V berada di bawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI Harsoyo.
Spoiler for Kontingen Garuda VI:
Konga VI di bawah pimpinan Kolonel Inf. Rudini, dikirim ke Timur Tengah pada 1973, berada di bawah misi UNEF. Kontingen Garuda Indonesia VI tiba kembali di Indonesia pada tanggal 31 September 1974.
Spoiler for Kontingen Garuda VII:

Konga VII dikirim ke Vietnam pada 1974. Konga VII berada di bawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI S. Sumantri.
Spoiler for Kontingen Garuda VIII:
Kontingen Garuda VIII dikirim dalam rangka misi perdamaian PBB di Timur Tengah paska Perang Yom Kippur antara Mesir dan Israel yang berlangsung dari tanggal 6 sampai dengan 26 Oktober 1973. Kontingen Garuda VIII dikirim dalam 9 gelombang rotasi, dan setiap rotasi bertugas selama 6 bulan. Terdiri dari Kontingen Garuda VIII/1 sampai dengan Garuda VIII/9 dari tahun 1974-1979.
Spoiler for Kontingen Garuda IX:

Konga IX/1 dikirim ke Iran-Irak pada 1988. Konga IX/1 berada di bawah misi UNIIMOG.
Konga IX/2 dikirim pada 1989.
Konga IX/3 dikirim pada 1990.
Spoiler for Kontingen Garuda X:
Konga X dikirim ke Namibia pada 1989. Konga X berada di bawah misi UNTAG dan dipimpin oleh Kol Mar Amin S.
Spoiler for Kontingen Garuda XI:

Konga XI/1 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992. Konga XI/1 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin oleh Letkol Inf Albert Inkiriwang.
Konga XI/2 dikirim pada 1992. Dipimpin oleh May CZI TP Djatmiko.
Konga XI/3 dikirim pada 1993. Dipimpin oleh May Kav Bambang Sriyono. Kontingen ini beranggotakan enam orang perwira ABRI. Mereka berangkat pada tanggal 19 April 1993 dan kembali ke tanah air pada tanggal 25 April 1994.
Konga XI/4 dikirim pada 1994. Dipimpin oleh May Inf Muh. Mubin.
Konga XI/5 dikirim pada 1995. Dipimpin oleh May CPL Mulyono Esa.
Spoiler for Kontingen Garuda XII:
Konga XII/A dikirim ke Kamboja pada 1992. Konga XII/A berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letkol Inf Erwin Sujono.
Konga XII/B dikirim pada 1992. Dipimpin oleh Letkol Inf Ryamizard Ryacudu.
Konga XII/C dikirim pada 1993. Dipimpin oleh Letkol Inf Darmawi Chaidir.
Konga XII/D dikirim pada 1993. Dipimpin oleh Letkol Inf Saptaji Siswaya dan Letkol Inf Asril Hamzah Tanjung. Pada tanggal 20 Januari 1993. Jumlah personel 850 orang terdiri atas 390 orang dari berbagai kesatuan.
Konga XII (Civpol) pada 1992. Konga XII berada di bawah misi UNTAC (civil police).
Spoiler for Kontingen Garuda XIII:

Konga XIII dikirim ke Somalia pada 1992. Konga XIII berada di bawah misi UNOSOM dan dipimpin oleh May Mar Wingky S.
Spoiler for Kontingen Garuda XIV:
Konga XIV/1 dikirim ke Bosnia-Herzegovina pada 1993. Konga XIV/1 berada di bawah misi UNPROFOR dan dipimpin oleh Letkol Inf Eddi Budianto.
Konga XIV/2 dikirim pada 1994. Dipimpin oleh Letkol Inf Tarsis K.
Konga XIV/3 dikirim pada 1994.
Konga XIV/4 dikirim pada 1994. Konga XIV/4 adalah (civil police) dan dipimpin oleh Letkol Pol Drs Suhartono.
Konga XIV/5 dikirim pada 1994. Dipimpin oleh Letkol Art Mazni Harun.
Konga XIV/A dikirim pada 1994. Dipimpin oleh Letkol CKM dr Heridadi. Konga XIV/A ini merupakan petugas kesehatan.
Konga XIV/B dikirim pada 1994. Dipimpin oleh Letkol CKM dr Budi Utoyo. Konga XIV/B ini merupakan pasukan yang bertugas mendukung misi kesehatan.
Konga XIV/C dikirim ke Bosnia pada 1995. Dipimpin oleh Letkol CZI Anwar Ende. Konga XIV/C ini adalah dari Batalyon Zeni.
Spoiler for Kontingen Garuda XV:

Konga XV dikirim ke Georgia pada 1994. Konga XV berada di bawah misi UNOMIG dan dipimpin oleh May Kav M. Haryanto. Bertugas di Rep. of Georgia untuk mengawasi perjanjian damai antara Rep. of Georgia dan Rep. of Abkhazia (Self Autonomous), yang merupakan upaya pemecahan diri dari sebagian wilayah. Pertama kali misi ini di kirimkan pada tahun 1994 dan berakhir tahun 2009.
Spoiler for Kontingen Garuda XVI:
Konga XVI dikirim ke Mozambik pada 1994. Konga XVI berada di bawah misi UNOMOZ dan dipimpin oleh May Pol Drs Kuswandi. Kontingen ini terdiri dari 15 pasukan.
Spoiler for Kontingen Garuda XVII:

Konga XVII dikirim ke Filipina pada 1994. Kontingen ini bertugas dari 17 Juni 1994 sampai 28 Desember 1994. Bertugas sebagai pengawas gencatan senjata setelah adanya perundingan antara MNLF dengan pemerintah Filipina.
Spoiler for Kontingen Garuda XVIII:

KONGA XVIII dikirim ke Tajikistan pada November 1997. Kontingen ini terdiri dari 8 perwira TNI yang dipimpin oleh Mayor Can Suyatno.
Spoiler for Kontingen Garuda XIX:
Konga XIX/1 dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002. Beranggotakan 10 perwira TNI dipimpin oleh Letkol K. Dwi Pujianto dan bertugas sebagai misi pengamat (observer mission).
Konga XIX/2 dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002. Beranggotakan 10 orang dipimpin oleh Letkol PSK Amarullah.
Konga XIX/3 dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002. Beranggotakan 10 perwira dipimpin oleh Letkol (P) Dwi Wahyu Aguk.
Konga XIX/4 dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002. Beranggotakan 10 perwira dan dipimpin oleh Mayor CZI Benny Oktaviar MDA.
Spoiler for Kontingen Garuda XX:
Konga XX/A dikirim ke Bungo, Kongo pada 6 September 2003. Berjumlah 175 prajurit dari Kompi Zeni dibawah pimpinan Mayor CZI Ahmad Faizal.
Konga XX/B bertugas di Republik Demokratik Kongo. Berasal dari Kompi Zeni.
Konga XX/C dikirim pada 28 September 2005. Berjumlah 175 personel dan dipimpin Mayor Czi Demi A. Siahaan.
Konga XX/D diberangkatkan berjumlah 175 personel dan dipimpin oleh Mayor Czi Jamalulael.
Spoiler for Kontingen Garuda XXI:

Kontingen Garuda XXI merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Liberia (UNMIL)
Konga XXI sampai saat 2009 sudah masuk gelombang ke-6:
1. Konga XXI-1 dipimpin oleh Letkol Lek. Bayu Roostono, bertugas tahun 2003-2004 dalam periode DDRR, pasca perang sipil II.
2. Konga XXI-2 dipimpin oleh Letkol (L) Putu Angga, bertugas tahun 2004-2005 dalam periode pasca pemilu dan pemilu.
3. Konga XXI-3 dipimpin oleh Letkol (L) Supriatno, beserta dua orang perwira lainnya yaitu Mayor Inf Fritz Pasaribu dan Mayor Pnb Andri G. bertugas tahun 2005-2006 dalam periode pemulihan keamanan, rekonstruksi, pemilu dan pemerintahan demokratis pertama semenjak perang sipil 14 tahun.
4. Konga XXI-4 dipimpin oleh Letkol Kav. Hilman Hadi, beserta dua orang perwira lainnya yaitu Mayor Mar Beni dan Kapten Adm Tri Ambar Nugroho, bertugas tahun 2006-2007.
5. Konga XXI-5 dipimpin oleh Letkol Lek. Joseph Rizki P., bertugas tahun 2007-2008, di saat misi UNMIL memulai tahap drawdown.
Spoiler for Kontingen Garuda XXII:
Kontingen Garuda XXII merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Sudan (UNMIS) yang terdiri dari perwira AD, AL, AU yang bertugas khusus sebagai pengamat militer (UN Military Observer).

Kontingen Garuda XXII/G berjumlah 6 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan) Periode Penugasan Konga XXII/G ini terhitung mulai tanggal 9 Pebruari 2008 sampai dengan 8 Pebruari 2009.
Kontingen Garuda XXII/H berjumlah 3 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan). Periode penugasan Konga XXII-H/08 terhitung mulai 23 Agustus 2008 - 22 Agustus 2009.
Kontingen Garuda XXII/I berjumlah 3 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan). Periode Penugasan Konga XXII/I ini terhitung mulai tanggal 4 September 2008 sampai dengan 3 September 2009. Tugas Pokok para Milobs adalah mengawasi gencatan senjata antara tentara SAF (pemerintah)& SPLA (pemberontak)untuk mendukung pelaksanaan Referendum.
Spoiler for Kontingen Garuda XXIII:
Konga XXIII/A bertugas sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Kontingen Garuda XXIII/A dipimpin oleh Kolonel Surawahadi dan terdiri dari 850 personel TNI. Anak pertama Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono juga ikut serta dalam pasukan ini.
Konga XXIII/B Bertugas di Lebanon Selatan pada tahun 2007 - 2008 di bawah komando Letkol Inf A M Putranto, S.Sos sebagai Dansatgas. Berkekuatan 850 personil.
Konga XXIII/C Bertugas di Lebanon Selatan pada tahun 2008 - 2009 dibawah UNIFIL
Konga XXIII/D Bertugas pada tahun 2009 - 2010 di bawah Pimpinan Letkol Inf Andi Perdana Kahar (Akmil 1992) sebagai Dansatgas dan Letkol Mar Guslin Kamase (AAL 1993) sebagai Wadansatgas. Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-D/UNIFIL berkekuatan 1000 personil dengan main body dari Yonif Raider 323/13/1 Kostrad.
Konga XXIII/E Bertugas pada tahun 2010- 2011, pimpinan Letkol Inf Hendy Antariksa. Untuk pertama kalinya Konga XXIII-E selain mendapat UN Medal seperti Konga pada umumnya, juga mendapatkan Brevet Kehormatan UNIFIL dari Komandan Sektor Timur UNIFIL.
Spoiler for Kontingen Garuda XXIV:

Bertugas di Nepal. Kontingen Garuda XXIV merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Nepal (UNMIN).
Konga XXIV sampai misi terakhir 2011 adalah gelombang ke-4:
1. Konga XXIV-1 dipimpin oleh Mayor , beserta 5 orang perwira lainnya bertugas selama 1 tahun dari tahun 2007-2008, pasca perang tahun 2006.
2. Konga XXIV-2 dipimpin oleh Kol Laut (T) (Anumerta) Sondang Dodi Irawan, beserta lima orang perwira lainnya, bertugas selama 1 tahun 6 bulan 2 minggu dari tahun 2008-2009 dalam periode pasca pemilu dan pemilu.
3. Konga XXIV-3 dipimpin oleh Mayor Kav Arief Munandar, bertugas selama 1 tahun dari tahun 2009-2010.
4. Konga XXIV-4 dipimpin oleh Mayor Arm Aziz Mahmudi, bertugas selama 4 bulan dari 28 Agustus 2010 sd 15 Januari 2011, sudah memasuki tahap konsolidasi.
Spoiler for Kontingen Garuda XXV:
Kontingen Satgas POM TNI 25A (Satgas POM TNI pertama) dipimpin oleh Letkol CPM Ujang Marteniz dalam kurun waktu 2008 - 2009, selanjutnya Satgas POM TNI 25B, dipimpin oleh Letkol CPM Ekoyatma Parnowo dalam kurun waktu 2009 - 2010, kemudian, yang saat selanjutnya bertugas adalah Satgas POM TNI 25C, yang dipimpin oleh Letkol CPM Dwi Prasetyo Wiranto.
Spoiler for Kontingen Garuda XXVI:

Dalam pemeliharaan perdamaian di Lebanon Selatan dan atas permintaan PBB, maka dikirimkan pasukan tambahan Indonesia. Berjumlah 200 orang. Konga XXVI-A tiba pertama kali di Naqoura pada tanggal 31 Oktober 2008, dipimpin oleh Kolonel Mar Saud P. Tamba Tua.
Kontingen Garuda XXVI-B terdiri dari 2 Satuan Tugas; Konga XXVI-B1 di komandani oleh Kolonel Inf Restu Widiantoro dan Kontingen Garuda XXVI-B2
Kontingen Garuda XXVI-C1 dipimpin oleh Kolonel PNB Yulianta ini membawa serta 5 orang prajurit Wanita TNI (Wan TNI).
Kontingen Garuda XXVI-C2 mengawali misinya di Lebanon pada 19 Nopember 2010. Kontingen Garuda XXVI-C2 mengakhiri misinya di Lebanan pada tanggal 23 Nopember 2011.
Kontingen Garuda XXVI-D1 bertugas di Lebanon mulai tanggal 22 November 2011 sampai dengan 25 November 2012 sebagai satgas FHQSU (Force Headquarter Support Unit). Konga XXVI-D1 di bawah kepemimpinan Kolonel Adm Darmawan Bakti yang berlokasi di Markas UNIFIL.
Spoiler for Kontingen Garuda Indonesia XXVII:

Kontingen Garuda XXVII - 1 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur bertugas sejak tanggal 21 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2009 dalam satgas Milobs dipimpin oleh Mayor Pnb Destianto Nugroho.
Kontingen Garuda XXVII - 2 bertugas sejak tanggal 8 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 8 Oktober 2011 dalam satgas Milobs dipimpin oleh Letkol CHK Tiarsen, yang didukung oleh 2 personil.
Kontingen Garuda XXVII - 3 beranggotakan Mayor Arh Irwan Setiawan, Mayor Kal Bambang Witono dan Kapten Laut (P) Dian Wahyudi serta Satgas Military Staff atas nama Mayor Kal R.Akhmad Wahyuniawan.
Kontingen Garuda XXVII - 4 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur bertugas sejak tanggal 08 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 22 Nopember 2012.
Spoiler for Ada yg ce jg gan:


Spoiler for Sumber:
monggo ninggalin jejak

minta


yg silent reader



Kunjungi thread laen ane yg bermutu

Inilah negara yg harus dicontoh timnas Indonesia
(BB 17++) Penemuan Keren Untuk Mendeteksi Pasangan Yang Selingkuh
Diubah oleh fianSTANers 14-01-2015 05:45
0
15.5K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan