Selamat datang di trit pertama ane gan
mohon maap bila masih berantakan
Spoiler for NO REPSOL GAN:
Spoiler for PEMBUKAAN:
Negara pecahan Yugoslavia, bernama Bosnia-Herzegovina membuat sejarah baru dengan lolos langsung ke putaran final di Brasil
Gol semata wayang penyerang VFB Stuttgart Vedad Ibisevic di menit 68 ke gawang Lithuania setelah menerima umpan matang dari rekan setimnya di timnas Bosnia Herzegovina Edin Dzeko berhasil membawa negara bekas jajahan Yugoslavia ini lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah negara mereka, dengan tiga poin yang didapat Bosnia Herzegovina di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa di Grup G membuat Bosnia Herzegovina memiliki poin yang sama dengan Yunani, Bosnia Beruntung karena dapat lolos otomatis dan menghindari partai hidup mati playoff yang bakal di jalani Yunani berkat agregat gol.
Buat Bosnia Herzegovina, pencapaian ini tidak hanya sekedar prestasi Tim Nasional di sepak bola saja. Lebih dari pada itu, kemenangan dan raihan ini telah menyatukan negara mereka yang sejak berdiri telah terjadi konflik etnis yang sepertinya tidak pernah padam.
Mereka seperti lupa bahwa beberapa puluhan tahun lalu negara ini pernah menjadi korban ideologi dengan menjadi tempat medan pertempuran etnis Serbia Bosnia dengan Etnis Kroasia yang menjadi tragedi pahit di Srebrenica dimana ribuan nyawa warga Bosnia Herzegovina di genosida kan, mereka semua larut dalam kemegahan tampil sebagai negara yang lolos setelah berjuang 16 tahun lamanya semenjak Bosnia And Herzegovina Football Federation berdiri pada tahun 1998.
Spoiler for SANKSI FIFA:
Penduduk Bosnia Herzegovina terdiri dari tiga etnis besar: Bosnia, Sebia, dan Kroasia. Tidak mudah membentuk satu kesebelasan nasional yang solid dari tiga etnis tersebut yang terus saling membenci dan menyimpan dendam. Setiap etnis mengklaim sebagai yang terunggul dan merasa paling berhak dalam dunia sepak bola Bosnia-Herzegovina, hingga pada perebutan pejabat di federasi negara tersebut.
Untuk diketahui, Bosnia disanksi 1 April 2011 lalu karena memiliki tiga presiden asosiasi sepakbola ( NFSBiH). Kenapa tiga? Itu sebagai bentuk perwakilan dari tiga etnis utama di sana (Bosnian, Croatia dan Serbia).
FIFA meminta mereka memilih satu presiden namun ditolak karena (salah satu alasannya) sistem politik di negara mereka demikian.
Pemimpin negara dirotasi bergantian supaya tiga etnis itu dapat giliran berkuasa. Dalam hal ini Bosnia melanggar statuta FIFA bahwa presiden federasi hanya boleh dijabat satu orang.
Pada akhirnya NFSBiH menyatakan bahwa mereka menuruti kehendak FIFA dan UEFA. Mereka pun mengubah statuta dan sudah diumumkan pada kongres mereka pada 26 Mei 2011 silam.
UEFA kemudian mengangkat sanksi mereka pada 28 Mei 2011. Lalu kemudian, Komite Eksekutif FIFA juga mengonfirmasikan penghapusan sanksi mereka pada 30 Mei 2011 waktu setempat. Ini artinya, tak sampai sanksi FIFA untuk Bosnia tidak berlangsung sampai dua bulan.
Spoiler for SEPAK BOLA:
Bosnia terhitung terlambat menjadi anggota resmi Asosiasi Federasi Sepak bola Eropa (UEFA) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) lantaran disibukkan oleh perang di awal negara tersebut lepas dari Yugoslavia. Alhasil, tim yang berjuluk The Dragons atau Sang Naga ini baru bergabung ke UEFA pada 1998 dan bergabung ke FIFA dua tahun sebelumnya. Usai resmi menjadi anggota UEFA dan FIFA, mereka mulai serius membina sepak bola, namun tetap belum berhasil menarik perhatian penggemar sepak bola dunia karena masih berstatus tim "hampir lolos".
Pada kualifikasi Piala Dunia 1998, mereka berada di peringkat keempat di klasemen akhir babak kualifikasi. Lalu, pada Kualifikasi Piala Eropa 2000, ketika Slovenia lolos hingga putaran final, Bosnia mentok di peringkat ketiga di klasemen akhir. Nasib serupa dilanjutkan di Kalifikasi Piala Dunia 2002, kualifikasi Piala Eropa 2004, kualifikasi Piala Dunia 2006, dan kualifikasi Piala Eropa 2008.
Nasib sedikit lebih baik didapat pada kualifikasi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Masing-masing mereka berada di peringkat kedua di klasemen akhir pada babak kualifikasi dan berhak lolos ke play-off. Namun, di dua laga play-off tersebut, mereka kalah dengan tim yang sama pula yakni Portugal.
Namun tahun ini buah tangan hasil pelatih Safet Susic berbuah manis, berkat keseriusan NFSBiH dengan di tompang para pemain Bosnia yang menjadi musafir dengan bermain di luar kompetisi negara mereka membuat kulitas tim terangkat, menurut data di wikipedia hanya satu pemain yang bermain di liga Bosnia yakni Asmir Avdukic yang bermain di Borac Banja Luka yang dibawa oleh pelatih Safet Susic Saat Bosnia Herzegovina berjumpa dengan Lithuania, tak heran Bosnia Herzegovina kini menjadi negara berperingkat 13 dunia mengungguli 6 negara lainnya yang merupakan pecahan Yugoslavia.
Selain itu Safet Susic dan juga Miroslav Blazevic, mantan pelatih sebelumnya,yang dengan sabar dan berdarah-darah meretas batas dan menkombinasikan 3 kelompok dengan sejarah purba yang memilukan bermain dalam satu tim: Bosnia Herzegovina.
Sekedar menyebutkan. Kiper Asmir Begovic berasal dari etnis Bosnia. Kuartet pertahanan diisi Boris Pandza (Kroasia), Emir Spahic (Bosnia, dan Sasa papac (Serbia). Mereka sangat kompak menjaga lini belakang. Jala Begoviv hanya bergetar 6 kali dari 10 pertandingan.
Lini tengah Bosni juga hasil racikan antar etnis. Zvjesdan Misimovic berdarah Bosnia, Senad Lulic dan Miralem Pjanic asal etnis Kroasia,dan Sejad Salihovic dari etnis Serbia. Keampat gelandang ini tampil konsisten dalam menyuplai pada duet ujung tombak ; Edin Dzeko (Bosnia) dan Vedad Ibisevic (Serbia).
Sembari berpesta, mereka melupakan perang brutal, ketakaman politik, keadaan ekonomi memprihatinkan, dan kebencian antar etinis selama lebih dua dekade. Negara Bosnia-Herzegovina kini memiliki masa depan yang cerah, lewat timnas yang menjadi simbol rekonsiliasi dan merajut persatuan.
Spoiler for KENANGAN MASA PERANG:
EDIN Dzeko, penyerang klub sepak bola Liga Primer Manchester City, masih mengingat dengan jelas akan perang di negaranya, Bosnia. Ibunya melarang ia untuk keluar rumah. Tapi hasrat menendang-nendang bola bersama teman-temannya tak tertahankan lagi. Ia memandangi halaman dan jalan yang sepi dimana ia biasanya bermain bola. Di situ, beberapa temannya tengah asyik memainkan bola yang compang-camping.
Ketika matanya tengah nanar memandang, tiba-tiba sebuah bom meledak. Edin kecil menjerit ketakutan. Ia melihat teman-temannya tewas dan terluka di depan matanya.
Edin menceritakannya dengan mata berkaca-kaca, “Beberapa menit setelah ibu melarang saya untuk bermain sepak bola di luar, bom menghantam tempat itu. Intuisi ibu menyelamatkan hidup saya. ”
Edin Dzeko memang dibesarkan di tengah perang. Ia tak pernah lupa, bahwa di Bosnia zaman perang, ia menempati sebuah flat kecil bersama 15 anggota keluarganya. Ketika perang pecah, Edin berusia enam tahun. Ia melihat di tanah airnya sekitar 100.000 atau mungkin 200.000 tewas.
Pemain yang mengawali karir sepak bola sebagai gelandang ini juga mengalami pahitnya mengungsi berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kadang di rumah kakeknya kadang berada di flat bercampur bersama 15 sanak saudaranya dalam satu ruangan karena rumahnya hancur. Kini Edin Dzeko yang juga duta UNICEF menjadi pemain paling terkenal di negaranya, menjadi pemain dengan gaji yang tinggi di Inggris, meski begitu dirinya tak pernah lupa akan kampung halamannya, selebrasi gol dengan memamerkan tulisan "Za Moje Mahalce" atau yang dalam bahasa Indonesia "Untuk Teman-Teman Di Lingkunganku" menunjukan bahwa Dzeko orang yang rendah hati dia tidak melupakan dari mana dia berasal, tidak pernah melupakan dia bermain sepak bola di jalanan di tengah-tengah bekas puing-puing sisa perang.
Edin mengatakan: “Tahun 1992-1995 adalah tahun-tahun sulit bagi kami semua, negara saya. Tidak ada yang bisa untuk dimakan, kami hampir tidak pernah makan tiga kali sehari. Saya terus-terusan ketakutan. Kami selalu harus bersembunyi ketika tembakan dan bom berjatuhan.
Walau tinggal di Inggris, Edin tak pernah lupa akan Bosnia. Ia juga tak pernah lupa bahwa ia seorang Muslim. Ia shalat lima waktu dalam sehari. Ketika pulang ke Bosnia, ia tak lupa mengunjungi sopir taksi yang selalu memberinya tumpangan ke tempat latihan ketika ia masih kecil. Ia memberinya sebuah mobil Skoda Octavia.
Bosnia yang merdeka baru tahun 1992 dan pernah disanksi FIFA aja bisa lolos ke piala dunia. Kapan ya Indonesia bisa nyusul????
Spoiler for PROFIL BOSNIA:
Spoiler for SKUAD:
Spoiler for HASIL KUALIFIKASI:
SUMBER sumber 1
[URL="http://sport.detik..com/sepakbola/read/2011/05/31/005848/1650486/73/tidak-sampai-dua-bulan-fifa-cabut-sanksi-bosnia"]sumber 2[/URL] sumber 3 sumber 4 sumber 5 sumber 6 sumber 7
Makasih buat agan2 yg udah mampir
Minta ato yang ijo2nya gan
No bata pleasS E N S O R...
Yang silent rider ane doain bisulan