- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
MELIHAT INDONESIA YANG (SEANDAINYA)TIDAK PERNAH DIJAJAH


TS
kolompraktis
MELIHAT INDONESIA YANG (SEANDAINYA)TIDAK PERNAH DIJAJAH

Spoiler for ...Syair Anak Bumi...:
...aku adalah bumi yang kupijak. raga ku terbentuk dari saripatinya, sedangkan jiwa dan pikiran ku adalah tetesan dari air matanya...
Sejenak aku merenung, memutar roda waktu kembali ke masa sebelum bangsa eropa menancapkan kuku imperialisme-nya di bumi nusantara, lalu sesaat kemudian terbang maju ke masa sebelum proklamasi 17 agustus 1945. Indonesia lahir tepat dalam masa gejolak Perang Dunia II. Entah ini sebuah skenario by design, atau sebuah perjalanan yang terjadi begitu saja, by accident, tentu saya sendiri belum mampu menjawabnya.
Namun tiba-tiba saja terbesit didalam tempurung kepala yang keras ini, seperti apakah negeri yang dikenal dengan nama NUSANTARA ini seandainya saja tidak ada imperialisme dan kolonialisme..? Seperti yang kita ketahui, bahwa, kolonialisme lah yang sesungguhnya telah banyak melakukan perubahan yang begitu radikal dan multidimensi di nusantara, baik materi maupun non materi. Kolonialisme pulalah yang menjadikan kita sekarang digolongkan (hanya) menjadi Negara Dunia ke-III
Apa yang saya pikirkan, kira-kira seperti ini :
Spoiler for Bagian Pertama:
1. Tidak ada Nama Indonesia dengan Segala Atributnya
Yang paling pasti yang kan terjadi apabila indonesia bumi nusantara tidak dijajah adalah nama Indonesia tidak akan ada.
Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan ini dinamai Nan-hai(Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Sementara Bangsa Arab menyebutnya Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai Kulluh Jawi (semuanya Jawa).
Tepat sebelum bangsa Eropa pertama kali datang ke nusantara abad 17 M, telah berdiri kerajaan-kerajaan yang bedaulat dan independen. Tidak hanya sebagai kekuatan politik yang menguasai wilayah tertentu, mereka juga eksis secara sosial sebagai sebuah masyarakat berbudaya yang memiliki bahasa tulis dan seni sendiri. Mereka memiliki sistem ekonomi dan jaringan politik internationalnya masing-masing. Sebut saja :
Akibat penjajahan yang berlangsung sangat lama oleh VOC dan Pemerintah Belanda, maka sejarah akhirnya menyatukan kerajaan-kerajaan tadi menjadi negara Indonesia (awalnya Hindia Belanda).
Nah, seandainya hal itu tidak terjadi, maka hampir pasti, kerajaan-kerajaan tersebut masih tetap berdiri atau paling tidak bertransformasi menjadi negara Monarki Konstitusional modern layaknya negara-negara yang tidak pernah dijajah seperti negara-negara Eropa, Jepang, Thailand dan sebagainya.
Sekali lagi, maaf, Nama Indonesia tidak akan pernah ada. Tidak ada Bendera Merah Putih, Tidak ada Lagu Indonesia Raya, tidak ada perayaan 17 Agustus, kita tidak akan pernah mengenal istilah dari Sabang sampai Merauke.
Pada masa itu mereka telah memenuhi segala syarat (secara sosiologis dan geopolitik) untuk menjadi negara.
Yang paling pasti yang kan terjadi apabila indonesia bumi nusantara tidak dijajah adalah nama Indonesia tidak akan ada.
Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan ini dinamai Nan-hai(Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Sementara Bangsa Arab menyebutnya Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai Kulluh Jawi (semuanya Jawa).
Tepat sebelum bangsa Eropa pertama kali datang ke nusantara abad 17 M, telah berdiri kerajaan-kerajaan yang bedaulat dan independen. Tidak hanya sebagai kekuatan politik yang menguasai wilayah tertentu, mereka juga eksis secara sosial sebagai sebuah masyarakat berbudaya yang memiliki bahasa tulis dan seni sendiri. Mereka memiliki sistem ekonomi dan jaringan politik internationalnya masing-masing. Sebut saja :
- Kerajaan Mataram yang menguasai wilayah Jawa bagian tengah dan bagian timur
- Kerajaan Banten yang menguasai sebagian besar wilayah jawa barat dan pantai-pantainya.
- Kesultanan Aceh Darussalam
- Kerajaan Gowa-Tallo (Makassar) yang menguasai jazirah sulawesi bagian selatan dan diakui kedaulatannya di seluruh indonesia timur (maluku, nusa tenggara, papua dan kalimantan timur)
- Kerajaan Buton di Sulawesi Tenggara dan kepulauan Buton.
Akibat penjajahan yang berlangsung sangat lama oleh VOC dan Pemerintah Belanda, maka sejarah akhirnya menyatukan kerajaan-kerajaan tadi menjadi negara Indonesia (awalnya Hindia Belanda).
Nah, seandainya hal itu tidak terjadi, maka hampir pasti, kerajaan-kerajaan tersebut masih tetap berdiri atau paling tidak bertransformasi menjadi negara Monarki Konstitusional modern layaknya negara-negara yang tidak pernah dijajah seperti negara-negara Eropa, Jepang, Thailand dan sebagainya.
Sekali lagi, maaf, Nama Indonesia tidak akan pernah ada. Tidak ada Bendera Merah Putih, Tidak ada Lagu Indonesia Raya, tidak ada perayaan 17 Agustus, kita tidak akan pernah mengenal istilah dari Sabang sampai Merauke.

Pada masa itu mereka telah memenuhi segala syarat (secara sosiologis dan geopolitik) untuk menjadi negara.
Spoiler for Bagian Kedua:
2. Di nusantara akan terdapat banyak negara
Karena indonesia tidak ada, maka di nusantara ini akan terdapa banyak negara. Kita akan mengenal Negara Mataram, Negara Aceh, Negara Gowa-Tallo (Makassar), Negara Bali, Negara Banten, Negara Palembang, Negara Banjar, Negara Buton Negara Papua dan banyak negara-negara lain. Negara-negara bangsa yang merdeka, yang mempunyai bahasa, tulisan, dan sejarah sendiri. Mempunyai kekuatan politik, ekonomi dan mata uang sendiri.
Kita lihat hari ini, negara-bangsa seperti Jepang, Cina, India, Rusia, Arab dan lainnya masih terpelihara indentitas kebangsaannya. Identitas kebangsaan yang paling mudah diidentifikasi adalah Bahasa dan Aksara. Sebagai contoh misalnya produk-produk negara mereka masih bertuliskan dengan aksara asli mereka. Saya membayangkan hari ini produk-produk yang beredar di wilyah nusantara menggunakan aksara-aksara jawa, aksara bugis makassar, aksara melayu asli dan lainnya...
Saya membayangkan kita sehari-hari menggunakan bahasa negara masing-masing, baik dalam lingkup formal maupun sosial.





Karena indonesia tidak ada, maka di nusantara ini akan terdapa banyak negara. Kita akan mengenal Negara Mataram, Negara Aceh, Negara Gowa-Tallo (Makassar), Negara Bali, Negara Banten, Negara Palembang, Negara Banjar, Negara Buton Negara Papua dan banyak negara-negara lain. Negara-negara bangsa yang merdeka, yang mempunyai bahasa, tulisan, dan sejarah sendiri. Mempunyai kekuatan politik, ekonomi dan mata uang sendiri.
Kita lihat hari ini, negara-bangsa seperti Jepang, Cina, India, Rusia, Arab dan lainnya masih terpelihara indentitas kebangsaannya. Identitas kebangsaan yang paling mudah diidentifikasi adalah Bahasa dan Aksara. Sebagai contoh misalnya produk-produk negara mereka masih bertuliskan dengan aksara asli mereka. Saya membayangkan hari ini produk-produk yang beredar di wilyah nusantara menggunakan aksara-aksara jawa, aksara bugis makassar, aksara melayu asli dan lainnya...

Saya membayangkan kita sehari-hari menggunakan bahasa negara masing-masing, baik dalam lingkup formal maupun sosial.
Spoiler for Produksi dengan aksara negara masing-masing:
Spoiler for Jepang:

Spoiler for Arab:

Spoiler for Thailand:

Spoiler for India:

Spoiler for Negara Mataram:
Spoiler for Lambang dan Bendera:
Lambang dan Bendera :



Spoiler for Pakaian dan Mata Uang:
Pakaian dan Mata Uang :



Spoiler for Aksara:
Aksara :

Spoiler for Negara Banten:
Spoiler for Wilayah Negara:

Spoiler for Lambang dan Bendera:
Lambang dan Bendera :

Spoiler for Pakaian dan Mata Uang:
Pakaian dan Mata Uang :


Spoiler for Aksara:
Aksara :

Spoiler for Negara Aceh Darussalam:
Spoiler for Wlayah Negara:
Wilayah Negara :

Spoiler for Bendera dan Lambang:
Bendera dan Lambang :



Spoiler for Pakaian dan Mata Uang:
Pakaian dan Mata Uang :


Spoiler for Aksara:
Aksara :

Spoiler for Negara Makassar (Gowa-Tallo):
Spoiler for Wilayah Negara:

Spoiler for Bendera dan Lambang:


Spoiler for Pakaian dan Mata Uang:


Spoiler for Aksara Lontara:

Spoiler for Kerajaan Ternate:
Spoiler for Wilayah Negara:

Spoiler for Lambang dan Bendera:


Spoiler for Pakaian dan Mata Uang:


Spoiler for Bagian Ketiga:
3. Akan terbentuk Asosiasi Uni-Nusantara
Hmmm... Melihat Eropa yang mencoba membangun suatu aliansi Uni-Eropa guna membendung kekuatan ekonomi-politik negara-negara seperti AS, Jepang & Timur Tengah, saya juga membayangkan, bahwa negara-negara kecil di nusantara ini akan membentuk aliansinya sendiri.
Pada akhirnya, secara defacto wujud Indonesia akan muncul juga tetapi bukan sebagai Indonesia, tetapi sebagai Uni-Nusantara yang terdiri dari gabungan kekuatan-kekuatan EKOPOL dari negara-negara tadi. Hal ini hampir dipastikan akan terjadi, karena memang sejak abad 15M, diantara mereka sudah terjadi berbagai hubungan bilateral antar negara dalam berbagai bidang agama, seni, budaya, militer, politik dan tentu saja ekonomi.
Sampai sejauh ini, seandainya saja tidak ada penjajahan kolonialisme, sekali lagi seandainya saja tidak ada, saya yakin bahwa asia tenggara akan menjadi kekuatan politik ekonomi yang akan sangat diperhitungkan di dalam konstalasi global, karena beberapa hal :

Hmmm... Melihat Eropa yang mencoba membangun suatu aliansi Uni-Eropa guna membendung kekuatan ekonomi-politik negara-negara seperti AS, Jepang & Timur Tengah, saya juga membayangkan, bahwa negara-negara kecil di nusantara ini akan membentuk aliansinya sendiri.
Pada akhirnya, secara defacto wujud Indonesia akan muncul juga tetapi bukan sebagai Indonesia, tetapi sebagai Uni-Nusantara yang terdiri dari gabungan kekuatan-kekuatan EKOPOL dari negara-negara tadi. Hal ini hampir dipastikan akan terjadi, karena memang sejak abad 15M, diantara mereka sudah terjadi berbagai hubungan bilateral antar negara dalam berbagai bidang agama, seni, budaya, militer, politik dan tentu saja ekonomi.
Sampai sejauh ini, seandainya saja tidak ada penjajahan kolonialisme, sekali lagi seandainya saja tidak ada, saya yakin bahwa asia tenggara akan menjadi kekuatan politik ekonomi yang akan sangat diperhitungkan di dalam konstalasi global, karena beberapa hal :
- Bahan Bakar Industri Dunia seperti karet, minyak dan batu bara sangat melimpah di hampir seluruh wilayah nusantara.
- Batu dan logam mulia seperti emas, perak, tembaga, nikel, Baja dan lainnya juga sangat melimpah. Terutama emas yang menjadi nilai tukar yang paling stabil, akan menjadi sejata ekonomi paling ampuh bagi Uni-Nusantara.
- Bahan Kayu dan Hutan, tidak diragukan lagi keberlimpahannya di bumi Nusantara.
- Hasil Laut
- Stabilitas Cuaca
- Dari segi SDM, Kemampuan belajar dan penyerapan teknologi orang-orang nusantara sangat diakui oleh kalangan international.
- dan sungguh masih banyak lagi potensi-potensi yang tidak akan ditemukan ditempat lain..
Dijamin Uni Eropa dan AS akan sangat takut dengan hal ini...

Spoiler for Bagian Keempat:
4. Quo Vadis Indonesia
Demikianlah apa yang saya pikirkan. Seperti ada rasa penyesalan, seandainya saja pendulum waktu bisa diputar ke 350 tahun kebelakang. Namun percuma saja meneggelamkan diri dalam penyesalan yang tidak berguna itu. Yang paling penting adalah apa yang kita bisa lakukan sekarang dengan keadaan kita sekarang ini.
Jika negara-negara Nusantara ini memang kuat, semestinya Indonesia sekarang haruslah juga kuat. Indonesia adalah asosiasi dari negara-negara yang sekalipun kecil tapi sangat kuat dalam hal apapun. Paling tidak nenek moyang kita telah membuktikannya pada bangsa-bangsa terdahulu.
Seperti apa Indonesia hari ini..? Tentu sangat jauh dari model Uni-Nusantara yang ada dalam imajinasi saya. Namun bukan hal yang tidak mungkin kita bisa lebih kuat dari itu. Kembali ke diri kita semua apakah ingin menjadi seperti itu atau tidak. By designatau mau by accident..?
Penjajahan dengan segala pembodohannya memang telah membuat kita lupa terhadap apa yang pernah dicapai pendahulu kita beratus-ratus tahun yang lalu. Tugas kita untuk keluar dari sakit 'amnesia sejarah' ini dan mengangkat kembali negeri yang kita pijak ini ke tempat yang semestinya. Dan sesungguhnya Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan mereka sendiri yang merubahnya.
Demikianlah apa yang saya pikirkan. Seperti ada rasa penyesalan, seandainya saja pendulum waktu bisa diputar ke 350 tahun kebelakang. Namun percuma saja meneggelamkan diri dalam penyesalan yang tidak berguna itu. Yang paling penting adalah apa yang kita bisa lakukan sekarang dengan keadaan kita sekarang ini.
Jika negara-negara Nusantara ini memang kuat, semestinya Indonesia sekarang haruslah juga kuat. Indonesia adalah asosiasi dari negara-negara yang sekalipun kecil tapi sangat kuat dalam hal apapun. Paling tidak nenek moyang kita telah membuktikannya pada bangsa-bangsa terdahulu.
Seperti apa Indonesia hari ini..? Tentu sangat jauh dari model Uni-Nusantara yang ada dalam imajinasi saya. Namun bukan hal yang tidak mungkin kita bisa lebih kuat dari itu. Kembali ke diri kita semua apakah ingin menjadi seperti itu atau tidak. By designatau mau by accident..?
Penjajahan dengan segala pembodohannya memang telah membuat kita lupa terhadap apa yang pernah dicapai pendahulu kita beratus-ratus tahun yang lalu. Tugas kita untuk keluar dari sakit 'amnesia sejarah' ini dan mengangkat kembali negeri yang kita pijak ini ke tempat yang semestinya. Dan sesungguhnya Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan mereka sendiri yang merubahnya.
bersama angin timur dan ombak ganasnya
laut nusantara bisa menjadi kuburan siapa saja
namun tidak bagi mereka
Sang Ksatria Nusantara
laut nusantara bisa menjadi kuburan siapa saja
namun tidak bagi mereka
Sang Ksatria Nusantara
Berhenti menjadi orang terjajah di negeri sendiri...!!!

Spoiler for Dari agan yang kritis:
Quote:
Original Posted By bhre.kertabhumi►
VOC lebih muda gan, eropa itu paling pertama alfonso de alberquque
portugis sudah datang lebih dahulu dan melakukan beberapa expansi di wilayah nusantara pada tahun 1512 ..dan Vereenigde OostIndische Compagnie (voc) baru di resmikan tahun 1602 itupun belum banyak di pulau jawa masih berkisar di maluku voc masih di pimpin pieter both, baru setelah JP Coen, VOC berpusat di batavia,
kalo bangsa eropa sendiri udah ada yang masuk ke nusantara gan sebelum VOC yaitu inggris dan portugal
.. Francis Drake dan Thomas Cavendish itu asal inggris gan,, dia masuk kesini sekitar tahun 1500an masih dan udah sampe di ternate sebelum abad 17.
mataram islam adalah kerajaan yang sudah terjajah,
dimana raja PB 1 tahun 1705 sudah melakukan perjanjian penghapusan hutang oleh VOC dengan pembagian wilayah monopoli, VOC udah berkerjasama dengan mataram dari pemberontakan trunajaya tahun 1675, sedangkan mataram sultan agung sudah bekerja sama dengan pembagian wilayah dagang dengan portugis dari semenjak senopati sutawijaya wafat,..disini sudah ada expansi kolonialisme sebenernya bahkan mesti di ingat pula.. sunda kelapa itu sudah di jajah dari zaman portugis berkuasa, yaitu masih dalam kerajaan demak, mesti di ingat tahun 1527 pada 22 juni fatahillah dan tentara kasultanan demak menyerbu sunda kelapa yang sudah di huni oleh portugis, dan dirubah namanya menjadi jayakarta setelah di takhlukan oleh fatahillah, jauh sebelum mataram dan VOC nusantara udah di jajah gan,,,
dan di perparah baru setelah era V.O.C dengan perjanjian giyanti taktik devide at impera nya VOC untuk mecah belah nusantara,..
dan inilah awal nusantara di jajah yaitu pada saat istilah "SIRNA ILANG KERTANING BHUMI" di cetuskan... yaitu dimana pemerintahan majapahit sudah di adu domba oleh para oknum2 pedagang dan saudagar yang ingin berkuasa di nusantara jauh sebelum eropa masuk
dengan tujuan 3G (gold glory and gospel) bukan hanya eropa loh gan yang menjalankan 3G
heheheh... dan gospel itu juga bukan penyebaran agama nasrani saja, tapi lebih tepat gospel yang sebenrnya adalah penyebaran "keyakinan"....kerajaan Demak - pajang - mataram itu semua sudah menjadi wilayah "terjajah" sebenernya oleh bangsa lain
dimana perbedaan sudah lagi tidak di terima dan dijadikan sarana adu domba oleh mereka yang datang kesini.tadinya nusantara adalah bangsa yang sangat menghargai perbedaan dan sangat tolerant terhadap keyakinan apapun yang ada selama adalah tujuannya kebaikan, namun budaya kebersatuan itu dirusak dan dibuat golongan2 yang akhirnya saling membenci satu sama lain, ..ingat ada banyak bangsa datang ke nusantara bukan cuman eropa, ada china, arab, india, dan sisi barat indonesia bukan lah cuman eropa
eropa itu datang setelah nusantara sudah terjajah dan kondisi itu baru dimanfaatkan sejadi2nya oleh bangsa eropa.. kesalahan nusantara hanya 1 hal gan kenapa bisa terjajah.. meninggalkan budaya sendiri dan mengadopsi budaya asing.... sehingga terpecah lah kesatuannya, tidak ada lagi bhinneka tunggal ika tan hana darma mangrwa, maka mudah lah menjajah kita karna kita sudah tidak punya jati diri lagi, dan sudah di telanjangi dari kekuatan bangsa kita
jadi ane ga setuju kalo yang jajah nusantara itu dimulai dari VOC...VOC itu anak bau kencur di nusantara, VOC itu cuman manfaatin kondisi yang ada di nusantara..VOC itu cuman banci yang manfaatin keadaan, tapi penjajah sebenernya yang berhasil ngeruntuhin nusantara itu bukan mereka..penjajah asli itu masih menjajah nusantara sampe detik ini...bikin bodoh rakyat dan bikin perpecahan karena suatu hal yang rakyat indonesia itu ga ngerti tapi ngejalaninnya, yang dia ga tau itu tuh apa, dan sejarahnya gimana tapi kata orang itu benar yaudah kita ikutin, itulah mental bodoh orang indonesia yang ga mau belajar tentang sejarah sesuatu itu secara benar..sehingga dia mudah di bodohin ratusan tahun oleh penjajah sampe kita ga sadar disuruh nyembah2 sama bangsa yang dibarat dengan arah pedoman kita dirubah dari timur ke barat.
"Tidak ada Bendera Merah Putih" ---> statement salah... majapahit terkenal dengan umbul2 gula kelapa...yang berarti (MERAH PUTIH) merah putih itu bukan berani dan suci tapi itu suatu filsafat kehidupan manusia, info lebih lengkap cari aja di google makna gula kelapa..
jadi ane cuman mau bilang, nusantara terakhir adalah majapahit bukan mataram..mataram itu udah boneka kolonial...nusantara itu adalah kerajaan yang nyatuin nusantara dari ujung ke ujung dengan sumpahnya gajah mada palapa..tapi pada era demak kenapa itu jadi malah pada berantem lagi?? ada siapa sih yang seneng banget adu domba..dan kenapa arsip2 lontar asli babad dan serat2 kerajaan di bakarin sama raden patah?? siapa yang nyuruh?? kenapa sunan kalijaga namanya dibawa2?? padahal dia aja di adu domba sama rekanya yang bernama syeh siti jenar dengan disuruh menghukum mati syech siti jenar..?? lantas budaya asli kita seperti apa?? ini kerjaan siapa?? dan ini semua karangan tahun berapa?? jawabannya jika agan sudah bisa mengartikan secara hakekat prasasti2 itulah bahwa ini semua adalah cerita yang di karang pada tahun 1700an dimana nusantara betul2 mau di adu domba dan di musnahkan budaya aslinya... kalo yang merasa orang nusantara sadarlah...kita hidup buat mengenal..siapa yang harus kita kenal lebih dahulu... ya budaya kita..budaya kita itu apa sih ?? budaya kita itu budaya bagaimana berbudi pekerti luhur dan berbuat kebaikan..bukan budaya saling bunuh dan mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan dia dan golongannya..apapun saya,, apapun agama saya,, tujuan saya adalah berbuat baik untuk kalian dan saya sendiri...

saya orang yang bodoh dan bisa salah...mohon maaf..jika ada yang ga suka ya mohon sekali atas ucapan ane..yang penting ane cuman mau ngasih pendapat aja. supaya nusantara nih bisa inget sesama sodara walaupun beda ras dan agama..supaya nusantara nih kuat lagi kaya dulu..itu aja doa ane..
salam buat agan semua.. jaya terus nusantara
VOC lebih muda gan, eropa itu paling pertama alfonso de alberquque



mataram islam adalah kerajaan yang sudah terjajah,


dan inilah awal nusantara di jajah yaitu pada saat istilah "SIRNA ILANG KERTANING BHUMI" di cetuskan... yaitu dimana pemerintahan majapahit sudah di adu domba oleh para oknum2 pedagang dan saudagar yang ingin berkuasa di nusantara jauh sebelum eropa masuk






jadi ane ga setuju kalo yang jajah nusantara itu dimulai dari VOC...VOC itu anak bau kencur di nusantara, VOC itu cuman manfaatin kondisi yang ada di nusantara..VOC itu cuman banci yang manfaatin keadaan, tapi penjajah sebenernya yang berhasil ngeruntuhin nusantara itu bukan mereka..penjajah asli itu masih menjajah nusantara sampe detik ini...bikin bodoh rakyat dan bikin perpecahan karena suatu hal yang rakyat indonesia itu ga ngerti tapi ngejalaninnya, yang dia ga tau itu tuh apa, dan sejarahnya gimana tapi kata orang itu benar yaudah kita ikutin, itulah mental bodoh orang indonesia yang ga mau belajar tentang sejarah sesuatu itu secara benar..sehingga dia mudah di bodohin ratusan tahun oleh penjajah sampe kita ga sadar disuruh nyembah2 sama bangsa yang dibarat dengan arah pedoman kita dirubah dari timur ke barat.
"Tidak ada Bendera Merah Putih" ---> statement salah... majapahit terkenal dengan umbul2 gula kelapa...yang berarti (MERAH PUTIH) merah putih itu bukan berani dan suci tapi itu suatu filsafat kehidupan manusia, info lebih lengkap cari aja di google makna gula kelapa..
jadi ane cuman mau bilang, nusantara terakhir adalah majapahit bukan mataram..mataram itu udah boneka kolonial...nusantara itu adalah kerajaan yang nyatuin nusantara dari ujung ke ujung dengan sumpahnya gajah mada palapa..tapi pada era demak kenapa itu jadi malah pada berantem lagi?? ada siapa sih yang seneng banget adu domba..dan kenapa arsip2 lontar asli babad dan serat2 kerajaan di bakarin sama raden patah?? siapa yang nyuruh?? kenapa sunan kalijaga namanya dibawa2?? padahal dia aja di adu domba sama rekanya yang bernama syeh siti jenar dengan disuruh menghukum mati syech siti jenar..?? lantas budaya asli kita seperti apa?? ini kerjaan siapa?? dan ini semua karangan tahun berapa?? jawabannya jika agan sudah bisa mengartikan secara hakekat prasasti2 itulah bahwa ini semua adalah cerita yang di karang pada tahun 1700an dimana nusantara betul2 mau di adu domba dan di musnahkan budaya aslinya... kalo yang merasa orang nusantara sadarlah...kita hidup buat mengenal..siapa yang harus kita kenal lebih dahulu... ya budaya kita..budaya kita itu apa sih ?? budaya kita itu budaya bagaimana berbudi pekerti luhur dan berbuat kebaikan..bukan budaya saling bunuh dan mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan dia dan golongannya..apapun saya,, apapun agama saya,, tujuan saya adalah berbuat baik untuk kalian dan saya sendiri...



saya orang yang bodoh dan bisa salah...mohon maaf..jika ada yang ga suka ya mohon sekali atas ucapan ane..yang penting ane cuman mau ngasih pendapat aja. supaya nusantara nih bisa inget sesama sodara walaupun beda ras dan agama..supaya nusantara nih kuat lagi kaya dulu..itu aja doa ane..
salam buat agan semua.. jaya terus nusantara

Quote:
Diubah oleh kolompraktis 26-02-2014 22:57


aslavinovic memberi reputasi
1
95K
Kutip
773
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan