- Beranda
- Komunitas
- Debate Club
[FREE] QUO VADIS INDONESIA, FEDERASI ATAU NEGARA KESATUAN?
TS
kolompraktis
[FREE] QUO VADIS INDONESIA, FEDERASI ATAU NEGARA KESATUAN?
![[FREE] QUO VADIS INDONESIA, FEDERASI ATAU NEGARA KESATUAN?](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-l-r7hv3jaZM/TxjLZ5CTnyI/AAAAAAAAABs/Nc4KCxmfMng/s1600/II.Selamat+Datang+Generasi+Penerus.jpg)
Salam Gan...
Dengan niat ikhlas dan hati yang tulus,
ane ajak agan-agan sekalian memikirkan kembali negara kita,
Indonesia.
![[FREE] QUO VADIS INDONESIA, FEDERASI ATAU NEGARA KESATUAN?](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-1pUiLrWOYR4/UY5a5EGnltI/AAAAAAAAADY/gWH9YRp-Zb4/s1600/generasi-penerus.jpg)
Quote:
Indonesia adalah negara yang sangat unik. Salah satu keunikannya adalah terletak pada keragaman entitas budaya yang eksis. Keragaman tersebut telah tumbuh sekian lama dan beberapa telah mencapai bentuknya yang sangat baik. Budaya tersebut mewujud menjadi lembaga negara monarki bernama Kerajaan. Indonesia tempo dulu adalah sebuah kawasan yang dipenuhi kerajaan-kerajaan. Mereka independen dan mandiri. Mereka produktif dan cerdas. Mereka belajar dari mana saja, timur tengah (filsafat dan agama), eropa (militer dan pertahanan keamanan), cina (perdagangan dan produktifitas) dan mereka juga memadukan ilmu-ilmu dari luar tersebut dengan filsafat dan kearifan-kearifan hasil menggali dari tanah sendiri. Mereka adalah masyarakat yang sarat identitas dan berkarakter.
Namun politik imperialisme menghancurkan semua tatanan yang telah mereka bangun. Syahdan, terbentuklah negara indonesia yang didasari oleh kesamaan penderitaan kerajaan-kerajaan tadi. Para bangsawan, kaum terpelejar, pemuka agama dan cendikiawan bertemu pada satu titik, menolak imperialisme. Dari titik itu lahir gagasan indonesia. Gagasan yang menyatukan semua entitas masyarakat tadi dari sabang sampai merauke dibawah satu bendera nasionalisme.
![[FREE] QUO VADIS INDONESIA, FEDERASI ATAU NEGARA KESATUAN?](https://dl.kaskus.id/quiksilva.wikispaces.com/file/view/imperialisme2.JPG/100377037/imperialisme2.JPG)
Indonesia lalu memulai kehidupannya sebagai bangsa yang baru. Layaknya bayi yang belum lahir, dinamika yang terjadi berkutat pada persoalan membangun indentitas. Perdebatan panjang dan masih berlangsung hingga sekarang, bagaimana keragaman kebudayaan indonesia bisa disatukan tanpa mereduksi kearifan-kearifan lokal yang menjadi harta warisan berharga dari kerajaan-kerajaan lampau. Bagaimana menciptakan keadilan disegala bidang kehidupan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir dan tumbuh hingga kini. Sistem pemerintahan kesatuan dengan nafas republik telah menaungi kita selama lebih dari 6 dekade. Tapi alih-alih menciptakan kebersatuan, konflik antar etnis dan agama masih saja menjadi menu berita sehari-hari di negara kita. Akarnya tidak lain dan tidak bukan adalah ketidakadilan. Negara kesatuan gagal menciptakan pemerataan. Kesenjangan antar daerah sangat terasa. Hal ini jika dibiarkan bisa menciptakan disintegrasi.
Konsep negara federal kemudian dilirik. Konsep kesatuan yang selama ini dipakai mesti dievaluasi. Dan memang jika kita melakukan telaah sejarah nusantara, kultur kita adalah kultur federasi. Dahulu negara-negara kerajaan yang besar menerapkan sistem federasi kepada kerajaan-kerajaan kecil yang dikuasainya. Dan mereka makmur dengan itu. Federasi dengan istilah lain pada dasarnya telah menjadi kultur nusantara.
Lalu terjadi kompromi antar konsep negara federal dan konsep negara kesatuan yang melahirkan konsep otonomi daerah. Namun otonomi daerah hanya menjadi sebuah federasi yang malu-malu. Tanggung dan tidak tepat ke sasarannya.
Namun politik imperialisme menghancurkan semua tatanan yang telah mereka bangun. Syahdan, terbentuklah negara indonesia yang didasari oleh kesamaan penderitaan kerajaan-kerajaan tadi. Para bangsawan, kaum terpelejar, pemuka agama dan cendikiawan bertemu pada satu titik, menolak imperialisme. Dari titik itu lahir gagasan indonesia. Gagasan yang menyatukan semua entitas masyarakat tadi dari sabang sampai merauke dibawah satu bendera nasionalisme.
Indonesia lalu memulai kehidupannya sebagai bangsa yang baru. Layaknya bayi yang belum lahir, dinamika yang terjadi berkutat pada persoalan membangun indentitas. Perdebatan panjang dan masih berlangsung hingga sekarang, bagaimana keragaman kebudayaan indonesia bisa disatukan tanpa mereduksi kearifan-kearifan lokal yang menjadi harta warisan berharga dari kerajaan-kerajaan lampau. Bagaimana menciptakan keadilan disegala bidang kehidupan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir dan tumbuh hingga kini. Sistem pemerintahan kesatuan dengan nafas republik telah menaungi kita selama lebih dari 6 dekade. Tapi alih-alih menciptakan kebersatuan, konflik antar etnis dan agama masih saja menjadi menu berita sehari-hari di negara kita. Akarnya tidak lain dan tidak bukan adalah ketidakadilan. Negara kesatuan gagal menciptakan pemerataan. Kesenjangan antar daerah sangat terasa. Hal ini jika dibiarkan bisa menciptakan disintegrasi.
Konsep negara federal kemudian dilirik. Konsep kesatuan yang selama ini dipakai mesti dievaluasi. Dan memang jika kita melakukan telaah sejarah nusantara, kultur kita adalah kultur federasi. Dahulu negara-negara kerajaan yang besar menerapkan sistem federasi kepada kerajaan-kerajaan kecil yang dikuasainya. Dan mereka makmur dengan itu. Federasi dengan istilah lain pada dasarnya telah menjadi kultur nusantara.
Lalu terjadi kompromi antar konsep negara federal dan konsep negara kesatuan yang melahirkan konsep otonomi daerah. Namun otonomi daerah hanya menjadi sebuah federasi yang malu-malu. Tanggung dan tidak tepat ke sasarannya.
Quote:
Kita perlu memikirkan ulang konsep bangsa ini, apakah masih bertahan pada otonomi daerah atau kembali ke sistem federal seperti nusantara dulu yang berkarakter..?
Spoiler for Tentang Sistem Federasi:
Spoiler for federasi vs kesatuan:
![[FREE] QUO VADIS INDONESIA, FEDERASI ATAU NEGARA KESATUAN?](https://s.kaskus.id/images/2014/02/21/2832870_20140221030418.png)
Quote:
Diubah oleh kolompraktis 27-02-2014 05:51
0
8.9K
94
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan