Memberi nama anak butuh pertimbangan matang karena menyangkut sang anak seumur hidupnya. Saat traveler berinteraksi dengan masyarakat di 5 negara ini, mereka bisa belajar betapa ada tradisi unik untuk menamakan anak.
Jangan heran jika ada anak di sebuah daerah yang memiliki nama lebih dari satu. Jangan juga bingung jika ada satu nama yang bisa digunakan untuk anak laki-laki dan perempuan. Dari Pocket Culture, Jumat (24/10/2013) inilah 5 negara dengan tradisi penamaan anak yang unik:
Spoiler for 1. INDIA:
Karena memiliki kasta, kebanyakan anak India tidak punya pilihan mengenai nama. Saat lahir, sudah ditetapkan nama mereka apa. Namun, mereka masih bisa mendapat nama berbeda di nama depan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memilih nama anak.
Yang pertama adalah dengan menggunakan nama keluarga. Jadi, jangan heran jika ada anak yang namanya sama dengan nenek atau kakeknya. Tradisi penamaan anak lainnya yang juga dianut orang India adalah menamakan anak mereka dengan dewa. Tak perlu kuatir nama akan sama karena ada 330 juta dewa di India.
Selain itu, India juga memiliki beberapa nama berbeda. Sejenis nama panggilan namun tidak tercatat sebagai nama resmi. Nama panggilan sang anak bisa berbeda tergantung siapa yang menamakan.
Spoiler for 2. KOSTA RIKA:
Dahulu di Kosta Rika, setiap anak memiliki 3 hingga 4 nama berbeda. Namun makin ke sini, semakin sedikit yang menamakan demikian. Kini, maksimal anak memiliki dua nama berbeda yaitu nama dalam bahasa Spanyol dan nama dalam bahasa Inggris.
Selain itu, anak-anak yang lahir akan dinamakan sesuai dengan malaikat yang dipercaya. Setiap hari ada nama malaikat yang kemudian akan menjadi namanya, seperti contoh Jose, Maria, Pilar, Huan, Daniel dan lainnya.
Hampir mirip dengan tradisi yang ada di India, masyarakat Kosta Rika juga sering menamakan anaknya sama dengan nama di keluarganya. Misal, nama anaknya bisa sama dengan ayahnya, kakeknya atau pamannya. Satu lagi yang tak kalah unik adalah menamakan anak sama seperti seleb dan tokoh dunia seperti Pope John Paul atau Luis Miguel.
Spoiler for 3. POLANDIA:
Masyakarat Polandia memiliki nama yang cukup rumit seperti contoh Katarzyna, Małgorzata, Czesław, Grzegorz. Nama ini mungkin cukup sulit diucapkan bagi mereka yang tidak biasa dengan huruf konsonan yang berderet.
Untungnya, kebanyakan orang Slavia memiliki nama pendek yang menyederhanakan nama mereka. Misal saja Katarzyna menjadi Karsia, atau Malgorzata menjadi Gosia, Barbara jadi Basia, dan Joanna jadi Asia. Nama pendek ini yang akan jadi panggilan di sehari-hari mereka.
Spoiler for 4. PORTUGIS:
Nama anak di Portugis cukup panjang karena mereka memiliki banyak nama. Saat seorang anak lahir, mereka akan mendapatkan dua kata sebagai nama awal. Dua suku kata ini biasanya nama Kristen seperti Maria Helena atau Antonio Joaquim.
Setelah dua suku nama, mereka akan mendapat dua suku nama lanjutan sebagai nama belakang. Nama belakang mereka diambil dari nama ibunya dan juga ayahnya. Seperti contoh Maria Helena Pereira Silva, di mana Pereira dari ibu dan Silva dari ayah.
Nama Maria sangat populer di Portugis. Nama ini tidak hanya untuk anak perempuan tapi juga untuk laki-laki. Biasanya, setelah nama Maria, akan dilanjutkan dengan nama Kristen seperti Maria Helena. Sedangkan untuk anak laki-laki, nama Maria ditaruh di kata kedua seperti Dinis Maria, Jose Maria dan Manuel Maria.
Spoiler for 5. TURKI:
Sebagai negara Islam, Turki identik menamakan bayi dengan nama nama Islam seperti Muhammet (Muhammad). Yang tak kalah populer adalah nama istri atau anak nabi seperti Ayse (Aisyah) dan Fatma (Fatimah). Nama-nama nabi lainnya juga tak kalah banyak digunakan antara lain Isa, Ismail, Ibrahim dan Yusuf.
Banyak juga yang menamakan anaknya Mustafa. Mustafa sendiri adalah pendiri Republik Turki yang bernama lengkap Mustafa Kemal Ataturk. Maka dari itu, banyak orangtua sekuler yang menamakan anaknya demikian.
Tapi kemudian, saat revolusi terjadi, orangtua aliran kiri memiliki pilihan sendiri untuk menamakan anak mereka. Mereka menamakan anaknya Ozgur yang berarti Bebas atau Devrim yang berarti revolusi. Pada pertengahan tahun 70-an, nama-nama pahlawan dipilih sebagai nama anak mereka.
Sedangkan bagi penduduk yang tinggal di pinggir kota dan memiliki banyak anak, nama anak mereka memiliki arti yang cukup lucu. Ada yang menamakan anaknya Dursun yang berarti cukup (jangan tambah anak lagi). Sedangkan untuk anak perempuan, para orangtua senang mengambil dari nama bunga seperti Gul yang berarti mawar.