agan-agan tercinta.....udah lama nih ane belon bikin joke lagi, monggo di- abis itu kita bisa ber- ria
Kalo udah nya, hayu atuh mangga dibaca, & semoga
Spoiler for Monggo:
Kebiasaan lama sulit diubah, dan ini terkadang bisa menyusahkanmu. Ane (TS) punya temen yang pernah bercerita ke ane tentang pengalamannya:
"Beberapa puluh tahun lampau untuk pertama kalinya aku menginap di sebuah hotel berbintang saat piknik sekolah. aku dan satu teman, sebut saja namanya Bambang. kamar yang bagus ber-AC, membuat pemalas sepertiku enggan bangun pagi. Tetapi Tuhan tahu betul cara memaksa pemalas bangun: dimanamana, rasa malam akan berhasil dikalahkan oleh rasa mules akut. Aku bangun langsung berlari dengan panik ke toilet, dan kebingungan mulai melanda melihat bentuk toilet duduk untuk pertama kalinya. Hotel orang-orang kaya ini rupanya suka menyusahkan orang tidak kaya sepertiku. Saat itu di otakku tak ada konsep yang namanya be-ol sambil duduk . Jadi, bagaimana aku harus jongkok? karena angin sudah meledak bertubitubi dari pantat dan khawatir ampasnya ikut nyeprot, aku terpaksa nangkring -- jongkok menjaga keseimbangan di atas toilet duduk. Aneh betul rasanya. rupanya cobaan belum selesai. aku baru sadar, tak ada bak mandi, tak ada gayung, tak ada air. hanya ada gulungan tisu tergantung di tembok dekat toilet duduk dan semprotan air di kanan toilet. Tetapi aku tak tahu fungsi semprotan itu, kupikir ia hanya aksesoris. Lalu bagaimana aku harus cebok??
Satu-satunya 'bak' yang kulihat adalah bathup. menurutku aneh sekali bak mandi kok rendah. Tetapi ini kondisi darurat, aku harus cebok karena kondisinya usai mencret, dan tentu ada beberapa kopet di pantat. Maka sambil berjalan 'mekokohmekokoh' aku menuju bathup, menyalakan kran, jongkok menunggu sampai agak penuh, lalu masuk ke bathup, jongkok dan cebok di situ. alhamdulillah, persoalan selesai. muncul persoalan baru: bagaimana aku membuang air bathup itu? sementara jelas ada sedikit bekas serpihan mencret berwarna kuning hasil dari cebokan mengambang di sana? Untung aku melihat botol kecil warna hijau, bertuliskan shampo. nah. daripada pusing cari cara nguras bathup, aku tumpahkan semua sampo ke bathup, kuadukaduk sampai berbusabusa. Aman. Kutinggalkan kamar mandi sambil menghela nafas lega. Habis itu teman sekamarku si Bambang ke kamar mandi.
Yang membuat aku kaget, kudengar ia berteriak, "Aasiiiik, bisa berendam nih. Sabunnya banyak..!" aku merasa bersalaah sekali, tapi bagaimana lagi, sudah terlanjur."
Quote:
the Old Habbit, Die Hard
Seperti biasa Jokes ane rada nggilani...wkwk
Ane menolak ya, tapi mengharap