Berita mengenai kepastian Ben Affleck menjadi Batman di sekuel Man of Steel mengundang kehebohan para pecinta film.

Rumor bahwa Affleck akan berperan sebagai Batman, sebenarnya sudah muncul dari sekitar bulan Februari lalu, tak lama setelah film arahan Affleck yang berjudul Argo, berhasil memenangkan film terbaik Oscar.

Akan tetapi, waktu itu Affleck diincar untuk memerankan Batman di film Justice League of America.

Banyak di antara pecinta film yang bereaksi melalui jejaring sosial media, terlihat khawatir mengenai pemilihan Affleck sebagai Ksatria Kelelawar yang baru. Hal itu disebabkan oleh rekam jejak Affleck sebagai aktor yang kurang menggembirakan.

Affleck memang pernah memiliki "noda" saat ia mendapat cacian sewaktu tampil di Gigli, bersama kekasihnya waktu itu, Jennifer Lopez. Ia juga dikritik sewaktu berperan sebagai karakter komik, Daredevil, adaptasi komik Marvel.

Tapi "noda" di karir Affleck sudah lama terjadi dan aktor ini sudah membuktikan bahwa ia belajar banyak dari kesalahannya di masa lampau.

Berikut beberapa alasan mengapa terpilihnya Affleck sebagai Batman tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

1. Zack Snyder adalah sutradara yang bisa "menaikkan" performa aktornya

Memang harus diakui bahwa pemilihan Affleck sebagai Bruce Wayne/Batman di sekuel Man of Steel, sedikit janggal. Terlebih dengan standar yang telah diterapkan Christian Bale di trilogi Batman milik Christopher Nolan sudah tinggi.

Tapi bila menilik masa lalu, saat Snyder menggarap adaptasi komik Watchmen, para aktor yang bekerja untuk Synder kala itu pun bukanlah aktor nomine Oscar.

Contoh paling nyata adalah Malin Akerman terlihat bagus dan berbeda sewaktu memerankan karakter Silk Spectre. Coba saja tengok filmografi Akerman sebelum bermain di Watchmen.

2. Ben Affleck memang seorang pecinta komik

Memang banyak yang tidak menyukai Affleck sewaktu memerankan Daredevil. Dan banyak yang lupa bahwa ia juga berperan sebagai George Reeves, karakter yang kemudian memerankan Superman, di film Hollywoodland.

Affleck juga pernah memerankan karakter artis komik dalam film Chasing Amy. Ditambah fakta bahwa Affleck memang seorang penggemar komik.

Saat ini banyak aktor yang bersedia bermain dalam film adaptasi komik, lebih dikarenakan honor yang tinggi. Menurut beberapa sumber, salah satu alasan mengapa Affleck terpilih sebagai Batman adalah karena ia menghormati dan mencintai komik.

3. Affleck salah satu "anak kesayangan" Warner Bros.

Ben Affleck pernah diberitakan jadi salah satu kandidat sutradara Justice League, selain memang dijagokan untuk memerankan Batman di film tersebut. Affleck juga dikabarkan memang sudah lama tertarik untuk memerankan karakter Batman.

Affleck dikenal sebagai orang yang hanya mau menyutradarai proyek yang ia suka atau berperan di film yang ia suka naskahnya. Suami Jennifer Garner ini juga dikenal memiliki komitmen kuat terhadap satu proyek.

Ditambah bahwa Affleck memiliki insting menyutradarai yang kuat dan pernah memenangkan Oscar sebagai penulis naskah ( Good Will Hunting, bersama Matt Damon), membuat DC Comic dan Warner Bros percaya bahwa mereka bisa menyamai Marvel.

4. Ditilik dari perjalanan karirnya? Affleck semakin lama semakin bagus

Affleck terlihat jelas merupakan orang yang belajar dari kesalahannya di film-film, seperti Daredevil, Gigli, Jersey Girl atau Paycheck.

Sempat hiatus beberapa lama, ia kembali dengan di The Town dan Argo, membuktikan bahwa ia bisa berakting dan sekaligus menyutradarai. Ia juga kini cenderung lebih memilih proyek-proyek idealis, ketimbang proyek berbujet besar.

Masa selama ditempa sebagai sineas "proyek idealis", tentunya membawa perubahan besar bagi Affleck. Sehingga saat ia menerima proyek Batman/Superman, tentu ada satu hal istimewa dari proyek ini yang menarik perhatian Affleck.

Mengingat menurut sebuah sumber, besaran honor yang diterima Affleck untuk proyek ini masih relatif kecil, bila dibandingkan honor yang diminta Christian Bale untuk mengulang perannya di Batman.

5. Ben Affleck Akan Jadi Bruce Wayne Yang Bagus

Christian Bale mengubah suaranya menjadi lebih "berat" saat berperan sebagai Bruce Wayne/Batman di Trilogi The Dark Knight karya Nolan. Hal itu memang sesuai dengan tujuan Nolan, menjadikan filmnya menjadi "gelap" dan dewasa.

Tetapi bila kita kembali menilik Snyder sebagai sutradara Batman/Superman, maka tentu treatment Batman-nya akan berbeda dari milik Nolan. Terlebih nanti Batman di sekuelnya digambarkan sebagai sosok yang lebih dewasa dan bisa "ngemong" Superman yang diperankan Henry Cavill.

Terkait itu, Affleck bisa menjadi Bruce Wayne/Batman yang bagus. Ia mampu terlihat mudah disukai dan dijauhi orang di saat yang bersamaan. Affleck juga bisa tampil sebagai sosok yang "bermata dingin" dan tangguh.

Faktor itu sudah cukup untuk meyakinkan kita bahwa ia , sekali lagi, bisa menjadi sosok Bruce Wayne/Batman yang tepat.

6. Affleck Tidak Bertanggung Jawab Atas Kesalahan Daredevil.

Bicara mengenai penampilannya di adaptasi komik, memang kita harus menyebut Daredevil. Dan penampilannya di film itu, bukanlah penampilan terbaiknya.

Akan tetapi terlalu berlebihan bila disebut bahwa aktingnya sebagai Daredevil merupakan akting terburuk Affleck. Kesalahan Daredevil terletak pada, di mana memang harus diakui, banyaknya adegan yang tidak bisa dieksekusi secara baik dan kemudian ditampilkan secara berulang-ulang.

Film adaptasi komik pahlawan super memang selalu berpotensi untuk dipuji atau dicela. Bila Anda menonton versi director's cut-nya, maka Anda akan melihat sebuah film yang lebih baik.

Kesalahan Daredevil terletak pada terlalu banyaknya campur tangan studio terhadap proses kreatif, sehingga merusak apa yang telah direncanakan sebelumnya. Jadi bukan kesalahan Affleck dalam memerankan Daredevil ataupun kesalahan sutradara Mark Steven Johnson.