- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Belajar bersama Hantu, memangnya kenapa? (cekibrott gan) PART 2


TS
frutablend
Belajar bersama Hantu, memangnya kenapa? (cekibrott gan) PART 2


Sesuai judul gan, ane lanjutain trit ane yang lama...
ini adalah kelanjutan ceritannya.
sebelumnya terimakasih pada agan2 dan aganwati2 yang telah komeng untuk melanjutkan cerita ini.
Penting gan, bagi yang belum baca part 1 silakan buka di sini..dan kemudian part 3 .thank for reading.
Spoiler for for part 1 and part 3:
okey gan, biar gak lama,
yuk ikut ane yang sudah siap baca part 2 nya...

Spoiler for part 2:
“
Andi…Andi…bangun?, apa kau tidak ke kuliah hari ini?”, kata Ibu. Iya “bentar Bu…! Terimakasih sudah membangunkan” jawabnya. Sekarang Andi sudah tidak tinggal dekat rel kereta api lagi, dia sudah memliki rumah kontrakan yang di sewanya. Ini membuat hidupnya mengalami perubahan.
“Bu aku berangkat ya..!, terima kasih sarapannya”. Teriak Andi. Dia juga sudah memiliki motor pribadi, ini semua karena Andi sudah bekerja sambil kuliah. Masih sering terlintas penglamannya di SMA yang dulu, terkadang dia memang sengaja lewat situ hanya sekedar untuk melihat saja.
Di kampus, Andi juga memiliki teman. Hanya saja dia belum menemukan teman yang dulu dia pernah miliki, meskipun begitu, Tedy teman barunya adalah teman yang paling dekatnya. Andi pernah membicarakan pengalamannya pada Tedy, tapi seperti kebanyakan orang, dia belum percaya.
Suatu saat banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang melihat kejadian aneh di kampus, mereka bilang ada hantu di lantai atas gedung ini. Kelas itu memang tidak terpakai lagi. Itu hanya rumor, belum jelas kebenaran. Hal ini membuat beberapa orang ketakutan sehingga pulang lebih awal,
“aku akan mencari tahu” kata Andi pada Tedy. “Kau gila kah?” Tanya Tedy. Andi melihat ke sekitarnya, “bantu aku tetap di sini sampai malam hari, aku mau melihatnya sendiri” kata Andi. “Kamu ini memang gila juga tak bisa di percaya!” Sahut Tedy.
Setelah itu mereka pun menyusun rencana supaya Andi bisa tetap tinggal di kampus lebih lama sampai malam hari, Tedy memberitahukan penjaga kampus, awalnya dia menolak. Tapi..akhirnya dia memberikan izin, tentu saja dengan beberapa imbalan. “Tapi jangan terlalu malam ya…nanti kalau ketahuan, bisa di pecat tahu,” kata pak penjaga kampus.
Jadi tibalah saatnya, hari pun sudah mulai malam. “Aku akan menunggumu di luar saja, jika kamu ada perlu berikan tanda. Jadi aku bisa mencari bantuan” kata Tedy sambil berlalu. Sementara Andi tetap tinggal, ini memang membuatnya sedikit takut, setelah lama tidak bertemu dengan hal yang seperti ini.
Kampus sudah menjadi sepi seketika, Andi mulai berjalan menuju tempat yang
menjadi rumor tersebut. Saat tiba di tempat, ternyata tidak ada yang tampak, Andi melihat di sekitarnya, menunggu untuk beberapa saat. “Hmm…ternyata tidak ada” sambil bergumam lalu hendak pergi. Terdengar suara “kamu sudah dewasa sekarang?”. Langkah pun terhenti sambil membalikan badanya. Dia melihat seorang pria paruh baya, orang yang pernah menasehatinya dulu waktu di SMA.
Setelah sekian lama sudah tak bertemu. “pak guru kan?” Tanya Andi. Pria itu terseyum, menghilang dan muncul di hadapannya. “Akhirnya kita bertemu lagi yah, mungkin kita memang berjodoh ya Andi”. Kata pak guru adalah hantu waktu di SMA dulu.
Banyak hal yang di bicarakan antara pak guru dan Andi. Ternyata Pak guru dan yang lain memutuskan untuk berpisah satu-sama lainnya, semua ini di karenakan salah satu murid yang pernah kesal dengan Andi pergi dengan amarah yang tidak menyenangkan, dan kami pun memutuskan untuk berpisah, mencari tempat yang baru untuk di tempati, hanya saja tidak bisa kembali lagi ke tempat yang semula, begitulah peraturannya yang di jelaskan oleh Pak guru.
Semuanya sudah pergi, kecuali satu orang yang memutuskan untuk bertahan. “Siapa itu pak?” Tanya Andi. Pak guru kemudian berkata “aku rasa kamu bisa pergi mencarinya, dia masih mengingat kamu lebih daripada yang lain. Dia adalah Moriko.” Pak guru kemudian menghilang dan muncul di depan pintu, memberi tanda pada Andi, bahwa percakapan mereka telah selesai.
Andi berjalan ke depan sambil bertanya, “tapi pak, anda pernah bilang supaya supaya aku jangan melakukan hal ini bukan?”. Pak guru mendekat dan bilang “ memang benar, yang penting kamu bisa mengendalikan dirimu, kamu bebas melakukan apapun”.
Setelah itu Andi pun pergi, pak guru megatakan bahwa Andi boleh mengunjungi jika memang ada waktu luang. Andi menghampiri Tedy yang sudah menunggunya. Kemudian menemui penjaga kampus agar pintunya bisa di tutup kembali. Dan Tedy banyak bertanya tentang apa saja yang terjadi selama dia berada di dalam, dan Andi menjelaskan padanya, Tedy pun masih meragukannya.
Di tempat kerja Andi memiliki seorang teman wanita yang menyukainya, hanya saja Andi tidak pernah mencoba memahami hal itu. saat pulang ke rumah, sendirian di kamar. Andi mengambil sebuah kalung yang pernah dia terima dari Moriko. dia membayangkannya, dia terseyum saat menngingatnya dan dengan motornya dia pun pergi menuju SMAnya dulu.
Sebelum itu, dia mengunjungi pegurus sekolah untuk mendapatkan izin masuk ke sekolah tersebut pada malam hari. Rumahnya tidak jauh dari sekolah. setelah bertemu dengannya, “masihkah anda ingat saya pak?” sambil memberikan makanan untuk di berikan padanya. “Tentu nak, Kamu mau mengunjungi mereka lagi?.
Setelah terjadi percakapan, pak pengurus memberikan kunci tersebut pada Andi. Sampai di sekolah dia langsung saja masuk, dia masih membayangkan wajah yang dulu pernah dia lihat malam itu. saat sudah di dalam ruangan, Andi melihat sebuah kelas yang kosong, masih sama seperti yang dulu. dia duduk sambil menunggu, belum ada tanda-tanda yang muncul sampai suatu ketika ada orang yang muncul dari langit-langit dalam kelas dengan posisi badanya terbalik. Andi terkejut, tapi menjadi tenang setelah tahu bahwa itu adalah Moriko. “halo Andi apa kabar?” sapa Moriko. “ba..ba..baik, kamu mengejutkan aku!” Kata Andi. “haha..maaf ya Andi, aku hanya ingin memberikan kejutan”.
Saat bertemu Keduanya merasa sangat cocok, sehingga berbicara panjang lebar.
karena waktu sudah malam, Andi pun kembali ke rumah. Dia merasakan sesuatu dari pertemuan itu. pada malam hari sebelum tidur, dia membayangkan wajah yang barusan dia temui, dan dia merasa bahagia.
Hari-hari terus berlalu, Andy sudah jarang bertemu dengan Tedy. Karena dia menunggu malam hanya untuk bertemu dengan Moriko saja. Tadinya Andi hanya mengunjunginya seminggu sekali, tapi sekarang malah hampir setiap hari, dan dia menikmati pertemuan itu.
Suatu hari Andi bilang pada Moriko dia punya tugas kuliah yang membuatnya sulit untuk di kerjakan, tapi ternyata Moriko bisa mengerti, dia membantu Andi mengerjakan tugasnya. Hal ini telah membuat Andi bertambah suka pada Moriko.
“Dia hantu yang pintar.” kata Andi pada Tedy, di kampus ketika mereka bertemu di kampusnya. “Aku rasa kamu menyukainya?” Tanya Tedy. Lalu Andi berbalik dan bilang “baiklah aku harus pulang lebih cepat hari ini”. Tedy keheranan melihatnya, “kamu datang hanya ingin menceritakan tentang hantu itu. dasar gila!”. Andi pergi dengan motornya sambil terseyum.
Andi menunggu dari sore hingga malam untuk bertemu dengan Moriko di sekolah lamanya. Anehnya tidak ada tanda-tanda kedatangannya, menunggu sebentar, tapi tak datang juga, Andi memutus menunggu sebentar lagi.
Hal ini membuatnya sedih, cemas dan takut. “ke mana Moriko?” adalah pertayaan terbesarnya. Pada akhirnya dia memutuskan untuk pulang dan berbaring pada kasurnya, tidak untuk tidur, tapi memikirkan Moriko.
Keesokan Harinya, Andi tidak pergi ke kampus atau pun bekerja. Dia hanya diam di rumah saja. Sang ibu berpikir anaknya sedang sakit. Pada malam hari Tedy mengunjungi Andi, dia tak pernah melihatnya seperti itu. pada akhirnya Andi menceritakan semuanya pada Tedy. “Saya tidak menyangka kamu bisa melakukan hal ini, sampai tidak kuliah dan kerja. Kamu ini mencintai seseorang yang sudah mati, tahu?”
Andi yang pun tiba-tiba sadar, berkata “mari kita ke kampus sekarang juga juga”, Tedy terkejut, tapi Andi menngajak Tedy ikut bersamanya. Mereka pun sampai di kampusnya, kemudian meminta kunci pada penjaga kampus dan menggunakan cara lama supaya dia mengizinkan mereka masuk. “Aku akan ikut masuk dengan, sekarang!” kata Tedy. Andi merasa sedikit keheranan sambil berkata “ kamu yakin?, kamu tidak takut?”. Tedy pun menjawab “aku lebih takut melihat sahabatku kehilangan masa depan”.
Dan Andi menemui salah satu hantu yang di kampusnya, iya benar dia adalah pak guru. Ketika membuka pintu itu, mereka melihat lelaki paruh baya itu, termasuk Tedy. “Aku memutuskan menunggu di luar kelas ini ok?”. Kata Tedy kelihatan agak ketakutan.
Andi pun masuk ke dalam kelas menemui pak guru, “aku tahu mengapa kamu ke sini Andi, kamu pasti mau menanyakan tentang Moriko bukan?” Andi menganggukan kepalanya. Saya tahu karena kemarin adalah waktunya dia harus terlahir kembali, Andi yang hendak ingin berbicara, namun pak guru langsung memotongnya dengan berkata “ alasan dia tidak memberitahukanmu, bukan karena dia tidak ingin kamu mengetahuinya, tapi ini sebuah aturan kami di dunia yang lain. Dan aku juga tidak bisa memberitahukannya padamu.
Pak guru menepuk bahu Andi, “saya tahu perasaan kamu, saat kamu mulai menaruh harapan padanya, dan mulai melakukan hal yang gila karena terus menemuinya, itu karena kamu menyukainya’’.
Andi yang menjadi murung pun berkata, “pak bisakah anda memberitahukan saya, bagaimana caranya supaya saya bisa menemuinya lagi?”. Pak guru yang tidak tega pun berkata “dia itu akan lahir kembali, anak itu bernama Chery. Dan itu adalah adik dari temanmu yang sedang menunggu di luar, Moriko tahu kamu akan kesulitan mencarinya. Maka dia mencari yang terdekat dari semua temanmu.
Andi pun memeluk pak guru, rasanya seperti memeluk batang es, sangat dingin, mungkin pak guru adalah hantu. dan berkata “terima kasih pak, anda telah banyak membantu saya, ini sangat penting bagi saya. Apa yang bisa saya lakukan untuk anda?”.
Pak guru terseyum sambil berlalu, “baiklah kamu jangan ceritakan hal ini pada siapapun juga, termasuk pada temanmu itu”.
lalu Andi pun pergi dari kampus itu. Tedy melihatnya sahabatnya itu kelihatan senang, seperti habis dapat pencerahan. Sambil bertanya “apa yang terjadi di dalam sana?”.
Andi pun tersenyum bahagia ( setelah tahu bahwa adiknya Tedy yang baru lahir adalah Moriko), dan berkata “tidak ada apapun, O..iya apakah kamu baru saja memiliki seorang adik ya?, kok bisa ibumu masih bisa melahirkan?”. Tedy melihat Andipun berkata, “iya dong ibuku itu, dulu nikahnya masih muda, jadi masih bisa produksi, adikku itu perempuan lho, oh..iya darimana kamu tahu?”. Makin kebingunan dah si Tedy.
Andi…Andi…bangun?, apa kau tidak ke kuliah hari ini?”, kata Ibu. Iya “bentar Bu…! Terimakasih sudah membangunkan” jawabnya. Sekarang Andi sudah tidak tinggal dekat rel kereta api lagi, dia sudah memliki rumah kontrakan yang di sewanya. Ini membuat hidupnya mengalami perubahan.
“Bu aku berangkat ya..!, terima kasih sarapannya”. Teriak Andi. Dia juga sudah memiliki motor pribadi, ini semua karena Andi sudah bekerja sambil kuliah. Masih sering terlintas penglamannya di SMA yang dulu, terkadang dia memang sengaja lewat situ hanya sekedar untuk melihat saja.
Di kampus, Andi juga memiliki teman. Hanya saja dia belum menemukan teman yang dulu dia pernah miliki, meskipun begitu, Tedy teman barunya adalah teman yang paling dekatnya. Andi pernah membicarakan pengalamannya pada Tedy, tapi seperti kebanyakan orang, dia belum percaya.
Suatu saat banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang melihat kejadian aneh di kampus, mereka bilang ada hantu di lantai atas gedung ini. Kelas itu memang tidak terpakai lagi. Itu hanya rumor, belum jelas kebenaran. Hal ini membuat beberapa orang ketakutan sehingga pulang lebih awal,
“aku akan mencari tahu” kata Andi pada Tedy. “Kau gila kah?” Tanya Tedy. Andi melihat ke sekitarnya, “bantu aku tetap di sini sampai malam hari, aku mau melihatnya sendiri” kata Andi. “Kamu ini memang gila juga tak bisa di percaya!” Sahut Tedy.
Setelah itu mereka pun menyusun rencana supaya Andi bisa tetap tinggal di kampus lebih lama sampai malam hari, Tedy memberitahukan penjaga kampus, awalnya dia menolak. Tapi..akhirnya dia memberikan izin, tentu saja dengan beberapa imbalan. “Tapi jangan terlalu malam ya…nanti kalau ketahuan, bisa di pecat tahu,” kata pak penjaga kampus.
Jadi tibalah saatnya, hari pun sudah mulai malam. “Aku akan menunggumu di luar saja, jika kamu ada perlu berikan tanda. Jadi aku bisa mencari bantuan” kata Tedy sambil berlalu. Sementara Andi tetap tinggal, ini memang membuatnya sedikit takut, setelah lama tidak bertemu dengan hal yang seperti ini.
Kampus sudah menjadi sepi seketika, Andi mulai berjalan menuju tempat yang
menjadi rumor tersebut. Saat tiba di tempat, ternyata tidak ada yang tampak, Andi melihat di sekitarnya, menunggu untuk beberapa saat. “Hmm…ternyata tidak ada” sambil bergumam lalu hendak pergi. Terdengar suara “kamu sudah dewasa sekarang?”. Langkah pun terhenti sambil membalikan badanya. Dia melihat seorang pria paruh baya, orang yang pernah menasehatinya dulu waktu di SMA.
Setelah sekian lama sudah tak bertemu. “pak guru kan?” Tanya Andi. Pria itu terseyum, menghilang dan muncul di hadapannya. “Akhirnya kita bertemu lagi yah, mungkin kita memang berjodoh ya Andi”. Kata pak guru adalah hantu waktu di SMA dulu.
Banyak hal yang di bicarakan antara pak guru dan Andi. Ternyata Pak guru dan yang lain memutuskan untuk berpisah satu-sama lainnya, semua ini di karenakan salah satu murid yang pernah kesal dengan Andi pergi dengan amarah yang tidak menyenangkan, dan kami pun memutuskan untuk berpisah, mencari tempat yang baru untuk di tempati, hanya saja tidak bisa kembali lagi ke tempat yang semula, begitulah peraturannya yang di jelaskan oleh Pak guru.
Semuanya sudah pergi, kecuali satu orang yang memutuskan untuk bertahan. “Siapa itu pak?” Tanya Andi. Pak guru kemudian berkata “aku rasa kamu bisa pergi mencarinya, dia masih mengingat kamu lebih daripada yang lain. Dia adalah Moriko.” Pak guru kemudian menghilang dan muncul di depan pintu, memberi tanda pada Andi, bahwa percakapan mereka telah selesai.
Andi berjalan ke depan sambil bertanya, “tapi pak, anda pernah bilang supaya supaya aku jangan melakukan hal ini bukan?”. Pak guru mendekat dan bilang “ memang benar, yang penting kamu bisa mengendalikan dirimu, kamu bebas melakukan apapun”.
Setelah itu Andi pun pergi, pak guru megatakan bahwa Andi boleh mengunjungi jika memang ada waktu luang. Andi menghampiri Tedy yang sudah menunggunya. Kemudian menemui penjaga kampus agar pintunya bisa di tutup kembali. Dan Tedy banyak bertanya tentang apa saja yang terjadi selama dia berada di dalam, dan Andi menjelaskan padanya, Tedy pun masih meragukannya.
Di tempat kerja Andi memiliki seorang teman wanita yang menyukainya, hanya saja Andi tidak pernah mencoba memahami hal itu. saat pulang ke rumah, sendirian di kamar. Andi mengambil sebuah kalung yang pernah dia terima dari Moriko. dia membayangkannya, dia terseyum saat menngingatnya dan dengan motornya dia pun pergi menuju SMAnya dulu.
Sebelum itu, dia mengunjungi pegurus sekolah untuk mendapatkan izin masuk ke sekolah tersebut pada malam hari. Rumahnya tidak jauh dari sekolah. setelah bertemu dengannya, “masihkah anda ingat saya pak?” sambil memberikan makanan untuk di berikan padanya. “Tentu nak, Kamu mau mengunjungi mereka lagi?.
Setelah terjadi percakapan, pak pengurus memberikan kunci tersebut pada Andi. Sampai di sekolah dia langsung saja masuk, dia masih membayangkan wajah yang dulu pernah dia lihat malam itu. saat sudah di dalam ruangan, Andi melihat sebuah kelas yang kosong, masih sama seperti yang dulu. dia duduk sambil menunggu, belum ada tanda-tanda yang muncul sampai suatu ketika ada orang yang muncul dari langit-langit dalam kelas dengan posisi badanya terbalik. Andi terkejut, tapi menjadi tenang setelah tahu bahwa itu adalah Moriko. “halo Andi apa kabar?” sapa Moriko. “ba..ba..baik, kamu mengejutkan aku!” Kata Andi. “haha..maaf ya Andi, aku hanya ingin memberikan kejutan”.
Saat bertemu Keduanya merasa sangat cocok, sehingga berbicara panjang lebar.
karena waktu sudah malam, Andi pun kembali ke rumah. Dia merasakan sesuatu dari pertemuan itu. pada malam hari sebelum tidur, dia membayangkan wajah yang barusan dia temui, dan dia merasa bahagia.
Hari-hari terus berlalu, Andy sudah jarang bertemu dengan Tedy. Karena dia menunggu malam hanya untuk bertemu dengan Moriko saja. Tadinya Andi hanya mengunjunginya seminggu sekali, tapi sekarang malah hampir setiap hari, dan dia menikmati pertemuan itu.
Suatu hari Andi bilang pada Moriko dia punya tugas kuliah yang membuatnya sulit untuk di kerjakan, tapi ternyata Moriko bisa mengerti, dia membantu Andi mengerjakan tugasnya. Hal ini telah membuat Andi bertambah suka pada Moriko.
“Dia hantu yang pintar.” kata Andi pada Tedy, di kampus ketika mereka bertemu di kampusnya. “Aku rasa kamu menyukainya?” Tanya Tedy. Lalu Andi berbalik dan bilang “baiklah aku harus pulang lebih cepat hari ini”. Tedy keheranan melihatnya, “kamu datang hanya ingin menceritakan tentang hantu itu. dasar gila!”. Andi pergi dengan motornya sambil terseyum.
Andi menunggu dari sore hingga malam untuk bertemu dengan Moriko di sekolah lamanya. Anehnya tidak ada tanda-tanda kedatangannya, menunggu sebentar, tapi tak datang juga, Andi memutus menunggu sebentar lagi.
Hal ini membuatnya sedih, cemas dan takut. “ke mana Moriko?” adalah pertayaan terbesarnya. Pada akhirnya dia memutuskan untuk pulang dan berbaring pada kasurnya, tidak untuk tidur, tapi memikirkan Moriko.
Keesokan Harinya, Andi tidak pergi ke kampus atau pun bekerja. Dia hanya diam di rumah saja. Sang ibu berpikir anaknya sedang sakit. Pada malam hari Tedy mengunjungi Andi, dia tak pernah melihatnya seperti itu. pada akhirnya Andi menceritakan semuanya pada Tedy. “Saya tidak menyangka kamu bisa melakukan hal ini, sampai tidak kuliah dan kerja. Kamu ini mencintai seseorang yang sudah mati, tahu?”
Andi yang pun tiba-tiba sadar, berkata “mari kita ke kampus sekarang juga juga”, Tedy terkejut, tapi Andi menngajak Tedy ikut bersamanya. Mereka pun sampai di kampusnya, kemudian meminta kunci pada penjaga kampus dan menggunakan cara lama supaya dia mengizinkan mereka masuk. “Aku akan ikut masuk dengan, sekarang!” kata Tedy. Andi merasa sedikit keheranan sambil berkata “ kamu yakin?, kamu tidak takut?”. Tedy pun menjawab “aku lebih takut melihat sahabatku kehilangan masa depan”.
Dan Andi menemui salah satu hantu yang di kampusnya, iya benar dia adalah pak guru. Ketika membuka pintu itu, mereka melihat lelaki paruh baya itu, termasuk Tedy. “Aku memutuskan menunggu di luar kelas ini ok?”. Kata Tedy kelihatan agak ketakutan.
Andi pun masuk ke dalam kelas menemui pak guru, “aku tahu mengapa kamu ke sini Andi, kamu pasti mau menanyakan tentang Moriko bukan?” Andi menganggukan kepalanya. Saya tahu karena kemarin adalah waktunya dia harus terlahir kembali, Andi yang hendak ingin berbicara, namun pak guru langsung memotongnya dengan berkata “ alasan dia tidak memberitahukanmu, bukan karena dia tidak ingin kamu mengetahuinya, tapi ini sebuah aturan kami di dunia yang lain. Dan aku juga tidak bisa memberitahukannya padamu.
Pak guru menepuk bahu Andi, “saya tahu perasaan kamu, saat kamu mulai menaruh harapan padanya, dan mulai melakukan hal yang gila karena terus menemuinya, itu karena kamu menyukainya’’.
Andi yang menjadi murung pun berkata, “pak bisakah anda memberitahukan saya, bagaimana caranya supaya saya bisa menemuinya lagi?”. Pak guru yang tidak tega pun berkata “dia itu akan lahir kembali, anak itu bernama Chery. Dan itu adalah adik dari temanmu yang sedang menunggu di luar, Moriko tahu kamu akan kesulitan mencarinya. Maka dia mencari yang terdekat dari semua temanmu.
Andi pun memeluk pak guru, rasanya seperti memeluk batang es, sangat dingin, mungkin pak guru adalah hantu. dan berkata “terima kasih pak, anda telah banyak membantu saya, ini sangat penting bagi saya. Apa yang bisa saya lakukan untuk anda?”.
Pak guru terseyum sambil berlalu, “baiklah kamu jangan ceritakan hal ini pada siapapun juga, termasuk pada temanmu itu”.
lalu Andi pun pergi dari kampus itu. Tedy melihatnya sahabatnya itu kelihatan senang, seperti habis dapat pencerahan. Sambil bertanya “apa yang terjadi di dalam sana?”.
Andi pun tersenyum bahagia ( setelah tahu bahwa adiknya Tedy yang baru lahir adalah Moriko), dan berkata “tidak ada apapun, O..iya apakah kamu baru saja memiliki seorang adik ya?, kok bisa ibumu masih bisa melahirkan?”. Tedy melihat Andipun berkata, “iya dong ibuku itu, dulu nikahnya masih muda, jadi masih bisa produksi, adikku itu perempuan lho, oh..iya darimana kamu tahu?”. Makin kebingunan dah si Tedy.
The End
Spoiler for GAMBAR ilustrasi:

Spoiler for perhatian sebelum part 3:

DAN

Spoiler for trit ane yang lainnya:
Quote:
Quote:
Quote:
Anak ini di temanin hantu yag berada di bawah kasurnya, penakut jangan masuk !
SUMPAH!, nih orang keren abis dan maho jangan masuk!
Anak SMP ini promosikan warteg (truestory) keren gan...
bermacam-macam karakter Kaskuser
[URL="[URL="http://www.kaskus.co.id/thread/51fa85aae374b48a08000005/ternyata-mata-byakkugan-klan-hyuga-beneran-ada-naruto-lover-masuk"]"]TERNYATA mata byakugan (klan hyuga) beneran ada gan!, naruto lover masuk![/URL]

SUMPAH!, nih orang keren abis dan maho jangan masuk!

Anak SMP ini promosikan warteg (truestory) keren gan...

bermacam-macam karakter Kaskuser

[URL="[URL="http://www.kaskus.co.id/thread/51fa85aae374b48a08000005/ternyata-mata-byakkugan-klan-hyuga-beneran-ada-naruto-lover-masuk"]"]TERNYATA mata byakugan (klan hyuga) beneran ada gan!, naruto lover masuk![/URL]

Diubah oleh frutablend 16-08-2013 08:47
0
6.4K
Kutip
59
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan