Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

plainsugarAvatar border
TS
plainsugar
Leluhur yang Hilang
NA dari sebuah gua di Rusia menambah anggota baru dalam keluarga manusia.
OLEH JAMIE SHREEVE
FOTO OLEH ROBERT CLARK

Di Pegunungan Altay di bagian selatan Siberia, sekitar 350 kilometer dari titik persentuhan Rusia dengan Mongolia, Cina, dan Kazakhstan, terdapat sebuah gua bernama Denisova. Sudah sejak lama tempat itu menarik pengunjung.

Manusia Neolitik, dan kemudian para pastoralis, menggunakan gua itu sebagai tempat berteduh,
mengumpulkan hewan gembalaan mereka di sekitar gua selama musim dingin. Karena mereka, para ahli arkeologi yang bekerja di Denisova saat ini­—dikelilingi oleh dinding gua yang dipenuhi grafiti baru—harus meng­gali lapisan dalam kotoran kambing untuk mem­peroleh deposit yang terkandung di dalamnya.

Tetapi, bilik utama gua memiliki langit-langit tinggi melengkung. Ada lubang di dekat puncaknya, yang memungkinkan berkas sinar matahari menerobos langsung ke dalam gua, sehingga tempat itu seakan-akan sesakral gereja.

Di bagian belakang gua terdapat sebuah bilik yang lebih kecil. Pada Juli 2008, seorang ahli arkeologi muda dari Rusia bernama Alexander Tsybankov menggali di sana. Dia men­cari depo­sit yang dipercaya telah berusia sekitar 30.000 sampai 50.000 tahun, dan menemukan secuil tulang: sepotong serpihan dengan pinggiran bergerigi seukuran kerikil, yang bisa dengan mudah terlumat oleh ujung sepatu.

Selanjutnya, seorang ahli paleoantropologi yang saya temui di Denisova menggambarkan tulang tersebut sebagai “fosil paling spektakuler yang pernah saya lihat. Saking spektakulernya, ini membuat depresi.” Tsybankov memungut dan mengantonginya untuk ditunjukkan kepada seorang ahli paleontologi di kamp.

Sang ahli paleontologi mengidentifikasinya sebagai serpihan dari ujung jari primata—ter­utama bagian yang berhadapan dengan sendi ter­akhir kelingking. Karena tidak ada bukti mengenai keberadaan primata selain manusia di Siberia sejak 30.000 hingga 50.000 silam, fosil itu diperkirakan berasal dari semacam manusia.

Dilihat dari persendiannya yang belum tersambung sempurna, manusia tersebut diperkirakan mati muda, barangkali saat berumur delapan tahun. Anatoly Derevianko, ketua penggalian Altay, menduga bahwa tulang itu berasal dari anggota spesies kita sendiri, Homo sapiens.

Artefak-artefak canggih yang hanya bisa dihasilkan oleh manusia modern, termasuk gelang cantik dari permata hijau, sebelumnya telah ditemukan di deposit yang sama. Tetapi, DNA dari fosil yang ditemukan sebelumnya di sebuah gua di dekat sana terbukti berasal dari manusia Neanderthal, sehingga tulang ini kemungkinan juga milik manusia Neanderthal.





yuk mampir ke trit ane yg laen emoticon-Smilie

Leluhur yang hilang
Kostum ramah lingkungan ala Jokowi
Misteri mumi raja berlapis emas
Tujuh hewan berwarna pink menggoda
Mantap! C.Ronaldo tidak menerima uang saat menjadi duta
Yang punya akun email yahoo tapi gak pernah dibuka, siap-siap!
Goma, kota paling berbahaya di muka bumi
"kapal hantu" dari era Gold Rush
Agan suka jalan-jalan? coba ngalahin rekor capung ini
Diubah oleh plainsugar 05-07-2013 05:31
0
2.8K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan