- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tukang Kopi Tewas di Tabrak Pembalap (Liar) Monas


TS
Fix.Vallen
Tukang Kopi Tewas di Tabrak Pembalap (Liar) Monas
Salam Kaskuser
Note: Tidak Tau Sudah Pernah di Post atau Belum, Namun Kalau Repost, yah ane berarti Kurang Beruntung.
Note: Tidak Tau Sudah Pernah di Post atau Belum, Namun Kalau Repost, yah ane berarti Kurang Beruntung.
Tukang Kopi Tewas di Tabrak Pembalap (Liar) Monas
Quote:
Setelah mencoba bertahan dua hari di Intensive Care Unit (ICU) RSUD Tarakan, Rujih (65), seorang pedagang kopi di kawasan Monumen Nasional (Monas) meninggal, Minggu (7/4). Sebelumnya, Rujih tertabrak motor di depan Istana Negara.
Rujih berasal dari Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Provinsi Madura, meninggal dengan luka di kepala, bagian dada sebelah kiri, dan punggung. Sampai meninggal, Rujih tak sempat sadarkan diri lagi.
Rujih mengalami koma selama dua hari setelah tertabrak aksi pembalap liar yang sering memacu kendaraan mereka di Jalan Medan Merdeka Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (5/4) malam. Saat itu, menurut Muksin (49) salah satu saksi, peristiwa itu terjadi begitu cepat ketika Rujih hendak membeli air panas di salah satu warung yang berada di seberang Jalan Medan Merdeka Utara.
"Waktu itu, Pak Rujih hendak ambil air, karena air untuk buat kopi sudah habis," ucapnya kepada SH, Minggu.
Muksin menambahkan, ketika itu ada tiga motor yang tengah kebut-kebutan saling kejar. Waktu yang bersamaan, almarhum akan menyeberang tepat di tikungan, mendadak motor pertama datang secara tiba-tiba langsung menghantam Rujih. Sebelum Rujih terjatuh menyentuh aspal, motor kedua pun seketika menghantam tubuh Rujih sehingga terpental sampai ke trotoar.
Motor pertama yang menabrak pun terjatuh dan pengemudinya tak sadarkan diri. "Melihat peristiwa itu, para pedagang langsung berteriak dan menolong Pak Rujih yang merupakan pedagang yang paling tua, " ucapnya.
Selain itu, Muklis mengatakan, setiap Jumat dan Sabtu kawasan Istana Negara kerap kali menjadi ajang balap liar.
Biasanya jalur balapan liar itu adalah berputar mulai dari Jalan Pejambon - Jalan Medan Merdeka Timur - Jalan Medan Merdeka Utara (arah Istana Negara) berputar di depan Mahkamah Agung dan kembali ke Jalan Medan Merdeka Utara (arah Masjid Istiqlal) - Jalan Perwira - Jalan Lapangan Banteng Barat - Jalan Katedral - Jalan Pos - Jalan Gedung Kesenian - Jalan Lapangan Banteng Utara - Jalan Perwira - kembali ke Jalan Pejambon.
Dalam pantauan SH, terlihat sangat jelas jalur kebut-kebutan di Monas memiliki belokan yang cukup tajam. Selain itu, jalan yang cukup lebar serta tak berlubang merupakan lokasi yang pas buat balapan liar.
Terhitung, di jalur trek-trekan itu delapan kelokan. Kelokan paling tajam adalah putaran berbalik arah di Jalan Medan Merdeka Utara yang berada persis di depan Mahkamah Agung.
Muksin menjelaskan, biasanya sang jagoan pembalap liar kerap menunggu dan memarkir motor di perbatasan antara Jalan Medan Merdeka Timur dan Jalan Medan Merdeka Utara. Muksin mengaku, biasanya polisi kerap mengusir pembalap liar. Tapi, terkadang setelah diusir dan polisi pergi, pembalap liar bakal kembali lagi dan membalap lagi.
Kasat Lantas Polrestro Jakpus, Ajun Komisari Besar Slamet Widodo, mengatakan anggota kerap main kucing-kucingan dengan para pembalap liar, dan anggota kepolisian kesulitan memberantas pembalap liar di kawasan Istana Negara.
"Ya kalau polisi nggak ada, pembalap langsung lajukan motor mereka. Kami sudah setiap malam Minggu dan Minggu menghalau dan membersihkan para pembalap liar dan menempatkan mobil patroli di lokasi balapan liar. Baik mobil patroli dari Polda Metro Jaya, Polrestro Jakarta Pusat, bahkan Polsek Gambir. "Tapi selalu kucing-kucingan," kata Slamet.
Dalam peristiwa tabrakan itu, polisi sudah mengamankan sang algojo pembalap liar bernama Roby M Ibrahim (34), warga Halim, Jakarta Timur. Selain itu motor Vega R pun telah diamankan polisi, Roby pun sudah masuk dalam sel tahanan Unit Laka Satuan Lalu Lintas Polrestro Jakarta Pusat di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Saya tidak ada niat kebut-kebutan, saya hanya mau nongkrong di Monas," ucap Roby yang bekerja sebagai mekanik saat ditemui SH di sel tahanan Unit Laka Satlantas Polrestro Jakpus. Terlihat, Roby masih meringis kesakitan karena bagian tangan sebelah kirinya terluka.
Roby pun sempat mengatakan tidak mengingat peristiwa kelam tersebut. Dia hanya ingat bahwa dia mendadak terjatuh, dan ketika sadar dirinya sudah ada di kantor polisi.
Ia pun mengaku tidak mengonsumsi narkoba ataupun minuman beralkohol. "Saya memang tidak ingat apa-apa akan peristiwa itu. Saya juga siap tes narkoba jika diperlukan," ujar ayah beranak dua itu kepada SH.
Rujih berasal dari Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Provinsi Madura, meninggal dengan luka di kepala, bagian dada sebelah kiri, dan punggung. Sampai meninggal, Rujih tak sempat sadarkan diri lagi.
Rujih mengalami koma selama dua hari setelah tertabrak aksi pembalap liar yang sering memacu kendaraan mereka di Jalan Medan Merdeka Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (5/4) malam. Saat itu, menurut Muksin (49) salah satu saksi, peristiwa itu terjadi begitu cepat ketika Rujih hendak membeli air panas di salah satu warung yang berada di seberang Jalan Medan Merdeka Utara.
"Waktu itu, Pak Rujih hendak ambil air, karena air untuk buat kopi sudah habis," ucapnya kepada SH, Minggu.
Muksin menambahkan, ketika itu ada tiga motor yang tengah kebut-kebutan saling kejar. Waktu yang bersamaan, almarhum akan menyeberang tepat di tikungan, mendadak motor pertama datang secara tiba-tiba langsung menghantam Rujih. Sebelum Rujih terjatuh menyentuh aspal, motor kedua pun seketika menghantam tubuh Rujih sehingga terpental sampai ke trotoar.
Motor pertama yang menabrak pun terjatuh dan pengemudinya tak sadarkan diri. "Melihat peristiwa itu, para pedagang langsung berteriak dan menolong Pak Rujih yang merupakan pedagang yang paling tua, " ucapnya.
Selain itu, Muklis mengatakan, setiap Jumat dan Sabtu kawasan Istana Negara kerap kali menjadi ajang balap liar.
Biasanya jalur balapan liar itu adalah berputar mulai dari Jalan Pejambon - Jalan Medan Merdeka Timur - Jalan Medan Merdeka Utara (arah Istana Negara) berputar di depan Mahkamah Agung dan kembali ke Jalan Medan Merdeka Utara (arah Masjid Istiqlal) - Jalan Perwira - Jalan Lapangan Banteng Barat - Jalan Katedral - Jalan Pos - Jalan Gedung Kesenian - Jalan Lapangan Banteng Utara - Jalan Perwira - kembali ke Jalan Pejambon.
Dalam pantauan SH, terlihat sangat jelas jalur kebut-kebutan di Monas memiliki belokan yang cukup tajam. Selain itu, jalan yang cukup lebar serta tak berlubang merupakan lokasi yang pas buat balapan liar.
Terhitung, di jalur trek-trekan itu delapan kelokan. Kelokan paling tajam adalah putaran berbalik arah di Jalan Medan Merdeka Utara yang berada persis di depan Mahkamah Agung.
Muksin menjelaskan, biasanya sang jagoan pembalap liar kerap menunggu dan memarkir motor di perbatasan antara Jalan Medan Merdeka Timur dan Jalan Medan Merdeka Utara. Muksin mengaku, biasanya polisi kerap mengusir pembalap liar. Tapi, terkadang setelah diusir dan polisi pergi, pembalap liar bakal kembali lagi dan membalap lagi.
Kasat Lantas Polrestro Jakpus, Ajun Komisari Besar Slamet Widodo, mengatakan anggota kerap main kucing-kucingan dengan para pembalap liar, dan anggota kepolisian kesulitan memberantas pembalap liar di kawasan Istana Negara.
"Ya kalau polisi nggak ada, pembalap langsung lajukan motor mereka. Kami sudah setiap malam Minggu dan Minggu menghalau dan membersihkan para pembalap liar dan menempatkan mobil patroli di lokasi balapan liar. Baik mobil patroli dari Polda Metro Jaya, Polrestro Jakarta Pusat, bahkan Polsek Gambir. "Tapi selalu kucing-kucingan," kata Slamet.
Dalam peristiwa tabrakan itu, polisi sudah mengamankan sang algojo pembalap liar bernama Roby M Ibrahim (34), warga Halim, Jakarta Timur. Selain itu motor Vega R pun telah diamankan polisi, Roby pun sudah masuk dalam sel tahanan Unit Laka Satuan Lalu Lintas Polrestro Jakarta Pusat di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Saya tidak ada niat kebut-kebutan, saya hanya mau nongkrong di Monas," ucap Roby yang bekerja sebagai mekanik saat ditemui SH di sel tahanan Unit Laka Satlantas Polrestro Jakpus. Terlihat, Roby masih meringis kesakitan karena bagian tangan sebelah kirinya terluka.
Roby pun sempat mengatakan tidak mengingat peristiwa kelam tersebut. Dia hanya ingat bahwa dia mendadak terjatuh, dan ketika sadar dirinya sudah ada di kantor polisi.
Ia pun mengaku tidak mengonsumsi narkoba ataupun minuman beralkohol. "Saya memang tidak ingat apa-apa akan peristiwa itu. Saya juga siap tes narkoba jika diperlukan," ujar ayah beranak dua itu kepada SH.
Quote:
ini Thread tentang TeKaPekejadian gan 

Quote:
Jangan Lupa di Rate Yah~~~







Sumber : shnews.co
"Turut Berduka Cita"



Akhir kata ane mengucapkan "Terima Kasih" sudah mampir di Trit ane.
Ane cuman berharap di
kalaupun di kasih
ane pasti seneng banget.
Ane cuman berharap di

kalaupun di kasih



Quote:
Quote:
My Thread:
[HOT!] Artis Richard Kevin Tabrak 2 Orang, Berusaha Kabur!
[HOT!] Tukang Kopi Tewas di Tabrak Pembalap (Liar) Monas
[HOT!] 27 Jiwa Melayang di Lokasi Syuting "The Hobbit"
[Unik!] Desa Dengan Jumlah Kembar Terbanyak Sedunia
[HOT!] Inilah 10 Orang Terkaya di Jepang
[Unik!] Marina Chapman - Tarzan in Real Life
[Ilmu Sains!] Materi Padat Paling Ringan Sedunia
[Joke] Make You Smile
[HOT!] Artis Richard Kevin Tabrak 2 Orang, Berusaha Kabur!
[HOT!] Tukang Kopi Tewas di Tabrak Pembalap (Liar) Monas
[HOT!] 27 Jiwa Melayang di Lokasi Syuting "The Hobbit"
[Unik!] Desa Dengan Jumlah Kembar Terbanyak Sedunia
[HOT!] Inilah 10 Orang Terkaya di Jepang
[Unik!] Marina Chapman - Tarzan in Real Life
[Ilmu Sains!] Materi Padat Paling Ringan Sedunia
[Joke] Make You Smile
Diubah oleh Fix.Vallen 11-04-2013 11:07
0
50K
Kutip
703
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan