- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
ORANG INI BUTA...TAPI HAFAL QURAN (Muslim Masup)


TS
azetalfa
ORANG INI BUTA...TAPI HAFAL QURAN (Muslim Masup)

Quote:
Mohon mangap kalo


Quote:
eramuslim- Cacat fisik bukan penghalang bagi Mohammad Islah Busakorn asal Thailand, untuk menjadi Muslim yang berprestasi. Meski matanya buta, Busakorn mampu menghapal Al-Qur'an dengan baik sehingga mendapat penghargaan bergengsi dari Internasional Organization for Memorizing the Qur'an (IOMQ), sebuah organisasi internasional penghapal Al-Qur'an.
Mohammad Islah Busakorn menjadi pemenang pertama dalam lomba kemahiran membaca Al-Qur'an (Mahir bil-Qur'an) yang diselenggarakan oleh organisasi itu di Jeddah, Arab Saudi.
"Alhamdulillah, para juri menilai Saya bagus, tapi Saya harap Saya juga bagus dalam pandangan Allah," kata Busakorn merendah.
Busakorn, bersama rekan senegaranya Humairah Rawoo, seorang gadis berusia 9 tahun dipilih oleh perwakilan IOMQ yang baru-baru ini berkunjung ke Afrika Selatan, untuk ikut dalam kompetisi tersebut. Humairah Rawoo menjadi satu-satunya peserta wanita dalam kompetisi itu.
Mohammad Islah Busakorn kehilangan penglihatannya pada usia 7 tahun. Penderitaan ini menjadi awal perubahan bagi kehidupannya. Pada usia 9 tahun, dengan tekad yang kuat, Busakorn mulai menghapal beberapa surat dalam Al-Qur'an dan pada usia 11 tahun ia memutuskan untuk belajar menghapal Al-Qur'an dibawah pengawasan seorang imam.
Busakorn tidak mengenyam pendidikan formal, karena satu-satunya institusi pendidikan bagi tuna netra di tempatnya tinggal adalah sekolah beragama Budha.
"Saya tinggal di rumah dan mulai mendegarkan bacaan-bacaan Al-Qur'an dari radio tape. Saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang hafidh (penghapal Al-Qur'an), " katanya seraya menjelaskan bahwa penghapal Al-Qur'an di negaranya, Thailand masih sangat jarang.
Keingintahuannya tentang Syariah dan ajaran-ajaran Islam, membawanya ke Afrika Selatan. Dari saudara laki-lakinya ia mengetahui ada sebuah institut pendidikan Islam untuk tuna netra dan mereka yang penglihatannya rusak di Afrika Selatan, namanya Madrasah Noor. Maka pergilah Busakorn ke Afrika Selatan dan mendaftarkan diri ke institut itu pada tahun 1997.
Ditanya apa saran-sarannya buat para penghapal Al-Qur'an, Busakorn mengatakan yang terpenting adalah ingat bahwa Al-Qur'an adalah yang terbaik dari apapun juga. "Kita harus ingat bahwa akan ada kendala dan cobaan dalam perjalanan kita menghapal, tapi kita harus sabar dan berusaha menghadapi segala tantangan," katanya.
Hassen Murchie, Kepala Sekolah Madrasah Noor menyatakan sangat bangga dengan muridnya itu. "Ini sebuah kebanggaan bagi institut dan negara kami, dia bersama para penghapal al-Qur'an dari 60 negara berbeda, tapi ia berhasil mendapatkan gelar mumtaz (tingkat sempurna)," kata Murchie.
Mohammad Islah Busakorn menjadi pemenang pertama dalam lomba kemahiran membaca Al-Qur'an (Mahir bil-Qur'an) yang diselenggarakan oleh organisasi itu di Jeddah, Arab Saudi.
"Alhamdulillah, para juri menilai Saya bagus, tapi Saya harap Saya juga bagus dalam pandangan Allah," kata Busakorn merendah.
Busakorn, bersama rekan senegaranya Humairah Rawoo, seorang gadis berusia 9 tahun dipilih oleh perwakilan IOMQ yang baru-baru ini berkunjung ke Afrika Selatan, untuk ikut dalam kompetisi tersebut. Humairah Rawoo menjadi satu-satunya peserta wanita dalam kompetisi itu.
Mohammad Islah Busakorn kehilangan penglihatannya pada usia 7 tahun. Penderitaan ini menjadi awal perubahan bagi kehidupannya. Pada usia 9 tahun, dengan tekad yang kuat, Busakorn mulai menghapal beberapa surat dalam Al-Qur'an dan pada usia 11 tahun ia memutuskan untuk belajar menghapal Al-Qur'an dibawah pengawasan seorang imam.
Busakorn tidak mengenyam pendidikan formal, karena satu-satunya institusi pendidikan bagi tuna netra di tempatnya tinggal adalah sekolah beragama Budha.
"Saya tinggal di rumah dan mulai mendegarkan bacaan-bacaan Al-Qur'an dari radio tape. Saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang hafidh (penghapal Al-Qur'an), " katanya seraya menjelaskan bahwa penghapal Al-Qur'an di negaranya, Thailand masih sangat jarang.
Keingintahuannya tentang Syariah dan ajaran-ajaran Islam, membawanya ke Afrika Selatan. Dari saudara laki-lakinya ia mengetahui ada sebuah institut pendidikan Islam untuk tuna netra dan mereka yang penglihatannya rusak di Afrika Selatan, namanya Madrasah Noor. Maka pergilah Busakorn ke Afrika Selatan dan mendaftarkan diri ke institut itu pada tahun 1997.
Ditanya apa saran-sarannya buat para penghapal Al-Qur'an, Busakorn mengatakan yang terpenting adalah ingat bahwa Al-Qur'an adalah yang terbaik dari apapun juga. "Kita harus ingat bahwa akan ada kendala dan cobaan dalam perjalanan kita menghapal, tapi kita harus sabar dan berusaha menghadapi segala tantangan," katanya.
Hassen Murchie, Kepala Sekolah Madrasah Noor menyatakan sangat bangga dengan muridnya itu. "Ini sebuah kebanggaan bagi institut dan negara kami, dia bersama para penghapal al-Qur'an dari 60 negara berbeda, tapi ia berhasil mendapatkan gelar mumtaz (tingkat sempurna)," kata Murchie.
Nih Pideo nya gan...buffer dikit

Spoiler for Buta:

Surat Ar Rahman
Quote:
Spoiler for pesan:
BAGAIMANA DENGAN KITA GAN..

Spoiler for sponsor:
Quote:



Quote:
Cek Nama Jepang Agan disini !!!
█[Gila] Jualan Shabu2 dipinggir jalan..!!!█
Anak-Anak Pemberani Gan....
Si Buta Penghapal Al Qur'an
KONDEKTUR STRESSSS.....
Jangan Pernah Lakukan Ini di Rumah...!!!!
░▒[Tips] Cara Menyimpan Kantung Plastik yang Efektif..▒░
►Jangan Buang Sendal Jepit Agan..Masih Kepake Kok...
♥♥Pelukis Yang Membuat Lukisan Menyatu dengan Dirinya...♥♥
0
17.8K
Kutip
350
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan