blekie182Avatar border
TS
blekie182
Jika Aku Indigo: Mada


"Bang, tolong, Bang. Anakku sering menangis tiba-tiba menjelang magrib. Apakah rumah baru yang kami tempati ini ada setannya?" Ucap seorang bapak kepadaku.

"Hmm, tenang pak, saya lihat dulu ya." Aku pun mengangkat tangan kanan ke atas sambil mengepal dan telapak tangan kiri di dada.

"Ya Tuhan, tunjukkanlah kebenaran. Jauhkanlah dari gangguan tipu muslihat iblis dan jin jahat. Aamiin!" Aku pun menutup mata.

Seketika pandanganku berubah, yang tadinya hanya melihat hal-hal yang manusia pada umumnya lihat. Sekarang aku mampu melihat hal-hal yang tak kasat mata. Ya, aku membuka mata batin. Dengan suasana gelap yang mencekam dan kabut putih menyelimuti alam sekitarku berubah. Dinding rumah yang tadinya putih bersih perlahan berubah menjadi kotor dan pekat. Besi jendela yang terlihat baru mulai perlahan berkarat, lantai pun menjadi tanah dan becek. Inilah dunia lain, setiap tempat memiliki dunia lainnya sendiri, ada yang menjadi lebih indah, bersih, dan menyejukkan, ada yang menjadi kotor atau kusam dan dingin. Kebetulan tempat ini seperti ini, di alam fisik rumah bersih dan rapi, tapi dalam alam lain adalah rumah terbengkalai yang sudah rusak, misteri memang. Tapi inilah dunia ku, penuh dengan misteri.

Tiba-tiba terdengar suara, "Haha, manusia kecil! Siapa kamu? Berani kamu datang kemari!" Sosok iblis tinggi besar dengan dua tanduk muncul di hadapanku.




"Kamu mengganggu keluarga ini, apa tujuanmu?" Tanyaku.

"Kau tahu pun apa gunanya bagimu, haha, tapi akan kuberi kamu sedikit rahasia. Anak ini akan menjadi pendosa dan penghancur di masa depan. Biarlah dia menjadi pialaku kelak, haha," kata iblis tersebut sambil menunjuk anak kecil yang berumur 5 tahun itu.

"Tuhan tidak akan mengijinkannya, selama anak ini masih punya pilihan, tujuanmu tidak akan tercapai," jawabku dengan lantang.

Sambil mencibir, iblis itu menjawab, "Heh, Tuhan, Tuhanmu tidak akan bisa menyentuhku, haha. Aku tidak melakukan apa-apa pada anak ini, lihatlah auranya sangat mirip denganku, aku hanya mendekati anak ini, dan dia menangis, apa yang kulakukan? Jelas aku tidak salah! Haha."

"Dasar iblis baj**an, itu hanya politikmu saja." Aku pun menggenggam kedua tangan, lalu tiba-tiba cahaya listrik keluar dari tubuhku. Sekejap, sebuah senjata astral berbentuk tombak emas berkilau dengan ukiran yang seolah-olah menyelimuti seluruh batangnya berada di genggamanku.

"Jika kamu tidak mau pergi, atas nama Tuhan akan kumusnahkan kamu dengan tombak ini!" Kuarahkan tombakku ke depan wajahnya.

"Dasar manusia sampah, apakah kamu tidak ingat dosa-dosamu sendiri di masa lampau? Sok suci! Kamu ingin memusnahkanku? Haha, mimpi! Lakukanlah jika bisa, haha," dengan bangga dan mengolok-olokku, iblis ini terus tertawa di depanku.

"Rasakan ini, iblis bajingan!" Aku pun menghempaskan tombakku ke arahnya, namun apa yang terjadi? Seakan-akan aku menghempaskan angin kosong. Aku terus mencoba, namun tetap gagal. Iblis itu tetap berdiri tegak dan tertawa-tawa. Ada yang salah di sini, ada yang miss. Aku pun segera membuka mata dan kembali ke alam fisik.


"Kamu gak apa-apa, Bang? Saya lihat Abang berkeringat dingin dan bergetar," Bapak itu bertanya padaku sambil menepuk pundakku.

"Saya tidak apa-apa, Pak. Bapak tolong jujur sama saya. Apa bapak pernah pergi ke dukun dan melakukan sebuah perjanjian?" Bapak tersebut langsung tertunduk. Dia lalu menceritakan semuanya dari awal.

Aku pun mengambil kesimpulan, itulah mengapa iblis tersebut tidak bisa disentuh. Ternyata bapak ini meminta kekayaan dan datang kepada seorang dukun sebagai perantara. Dengan bantuan jin jahat milik sang dukun, bapak ini melakukan transaksi. Tanpa disadari si bapak, dia melakukan perjanjian dengan iblis. Akhirnya aku pun meminta petunjuk dari Tuhan. Sambil berdoa, tiba-tiba muncul visi di depanku, seperti menonton TV namun berbentuk hologram, terlihat sebuah pohon. Lalu terlihat samar-samar mulai terlihat sesuatu. Dan itu adalah pisang. Lalu muncul lagi dengan cepat 'api yang menyala.' Ya, ternyata pohon pisang dan api. Dalam visi yang terlihat, ada api juga. 


“Hmm, apa maksudnya ya?” 

Aku pun bertanya kepada si bapak. “Apakah ada pohon pisang di kebun belakang?”

Namun menurutnya tidak ada pohon pisang di sekitar rumah. Aku mengingat-ingat dalam perjalanan ke rumah ini, pernah melewati sebuah pohon pisang yang besar di luar kompleks. Aku pun punya ide. Kusuruh bapak membawa sebotol minyak tanah dan korek api dan segera berangkat. Dalam perjalanan, aku terkoneksi kembali dengan si iblis.

"Hey, apa yang mau kamu lakukan?" Tanya si iblis dengan raut kaget, sedikit takut, dan penasaran. Aku pun hanya mengangkat jari tengah sambil tersenyum. "Tunggulah, iblis baik!"  Kututup langsung konesiku dengan-nya.


Di tempat tujuan, di depan sebuah pohon pisang yang besar. Aku berkata kepada si bapak, "Pak, Bapak sudah melakukan dosa. Bapak sudah bersekutu dengan Iblis. Namun Tuhan Maha Adil, Maha Penyayang, dan Maha Memaafkan. Mungkin ada karma baik yang membuat Bapak berjodoh dengan saya. Saya pun sama, penuh dengan dosa, dulu dengan ilmu yang saya punya, saya melakukan hal-hal yang tidak disukai Tuhan. Namun pada akhirnya, dengan 'Free Will' atau pilihan saya sendiri, saya kembali ke jalan Tuhan. Jika Bapak tidak keberatan, sebagai perantara, saya akan membuka jalan bagi Bapak untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan sebelum ajal menjemput Bapak. Berdoa atau melakukan apapun percuma jika Bapaknya sendiri tidak mau atau sadar akan hal ini."

Akhirnya, si Bapak tertunduk lesu, berlutut, dan menangis. Dia setuju untuk melepaskan semuanya atas kehendaknya sendiri. Aku pun memegang pundak si Bapak dan menyalurkan energi positif kepadanya. Dengan mata batin, kulihat asap hitam mengepul dari pundaknya, keluar bayangan hitam yang sangat lengket. Bayangan hitam itu sangat sulit untuk dilepaskan. Sambil terus memegang pundak si Bapak, aku mengatakan agar segera menyiramkan isi minyak tanah dalam botol ke pohon pisang dan membakarnya. 

Tiba-tiba terdengar suara jeritan entah dari mana, dan akhirnya bayangan dengan asap hitam yang menempel itu pun bisa lepas. Dalam visi, terlihat di belakang Iblis yang sebelumnya muncul sebuah tangan api raksasa yang mengintai, lalu tiba-tiba menangkap dan menarik si iblis ke bawah tanah. Si iblis pun hanya bisa berteriak dan meronta-ronta dalam genggaman dan masuk ke dalam kegelapan.

Akhirnya, dengan penuh rasa lega, aku melepaskan pundak si Bapak dan menepuk-nepuk bahunya, "Sudah, Pak, sudah selesai." Kumenoleh ke arah kanan dan terlihat sosok seseorang sedang berdiri dalam bayangan. Sambil tersenyum dan mengangkat jempol, aku berkata, "Beres, Zie, aman."



“Ayo bro cepet, gw dapat jurus baru nih” Kata si Sueb teman masa SMA ku.


“Lah maen buru-buru aja lu, emang nya gampang tingal cas cis cus cas cis cus? Noh, tanya dulu si Mada, bisa gak? Kalau iya, gas cuy udah gak sabar nih” Randu teman sebangku ku bertanya padaku.

“Kayanya sih aman, gw udah ngintip-ngintip kemarin. Itu kampung aman lah kita samperin” Timpalku.

Ya dimasa ini, aku sering melakukan hal-hal diluar nalar. Saat ini Aku, Sueb dan Randu akan melakukan kunjungan kesebuah perkampungan Jin untuk mengambil sebuah pusaka. Ya, dunia Jin, alam lain lho. Kok Bisa? Tentu saja bukan tubuh fisik kami yang secara langsung pergi. Namun, kami melakukan Astral Projection atau seni keluar tubuh dalam bentuk roh. 

Aku sejak kecil sudah melihat hal yang aneh-aneh dan orang menyebutku Indigo. Sueb mendapatkan ilmunya diturunkan langsung oleh bapaknya. Sedangkan Randu, dia berlatih disebuah perguruan dan mendapatkan ilmu supranatural dari sana.

Malam itu, kami bergegas berkumpul di kamar Sueb. Kami bertiga pun duduk bersila saling berhadapan. Pejamkan mata, Tenangkan pikiran, Atur nafas, Alirkan energi. Terdengar suara-suara aneh di telinga dan pikiran. Jangan hiraukan, jangan hiraukan itulah yang selalu kucapkan dihati, menurut cerita legenda suara-suara aneh dan pikiran yang menyeramkan disaat kita akan melakukan Astral Projection itu adalah karena mahluk-mahluk astral itu berusaha mencegah kita untuk masuk kesana, mereka tidak suka, begitu seorang manusia melakukan astral projection dia bisa berbuat dan melakukan apapun hanya dengan pikirannya saja. Seperti layaknya seorang dewa, misal ingin senjata tinggal mikir dan puff langsung dapat senjata, ingin mobil tinggal mikir dan puff langsung ada, Ingin pindah tempat tinggal mikir langsung pindah kemana saja. Ahhh tapi itu semua bulshit tetap saja semuanya butuh effort, sekarang saja kita berusaha untuk mendapatkan Pusaka di Dunia Jin ini haha.



Ok tetap fokus - fokus dan *puff saya pun keluar tubuh. Suasana sedikit berkabut dan remang-remang pencahayaan. Dengan sedikit melayang Kulihat tubuhku masih bersila, dan kedua temanku berhasil juga kali ini. Kami pun saling mengangguk dan bergegas terbang melayang menembus tembok keluar rumah. Diluar layaknya film-film misteri horor dan fantasy. Banyak sekali mahluk-mahluk aneh berkeliaran. Ada Mr. Ocong lagi lompat-lompat dijalan, sedikit lucu mereka berbaris menuju sebuah rumah seperti mau ada pembagian sembako. Ada banyak Miss K di pohon-pohon sedang bernyanyi “Indah” layaknya penyanyi K-Pop. Ada Raksasa Ijo lagi mancing di pinggir sungai. Ya sudahlah yah, dunia memang aneh. Kami bertiga sudah terbiasa melihat hal-hal tersebut dan sudah tidak menakutkan lagi.

Tibalah kami ditujuan, disini merupakan kampung Jin yang kecil. Awalnya saya tidak setuju untuk melakukan hal-hal buruk didunia jin. Namun berkaca dari pengalaman, terkadang mereka meremehkan manusia dan menyerang kami secara tiba-tiba. Setelah kami selidiki sebelumnya, kekuatan mereka tidak sekuat Jin daerah lain. Maka dari itu kami pun berani untuk datang kesini. Kami bertigapun mengeluarkan armor dan senjata masing-masing. Lalu terbang ke titik tengah perkampungan. 


Sueb mengeluarkan terompet besar lalu meniupnya *Tooeeeeettt! Para Jin pun keluar dan berkumpul, Keluarlah satu jin berjalan kedepan. Terlihat Kakek tua dan berjenggot. Lalu berkata “Ada apa gerangan wahai para Manusia datang ke Kampung kami yang kecil ini?”


Sambil meletakan terompet besarnya ketanah, lalu kembali mengecil dan masuk kedalam saku. Sueb berkata “BERIKAN KAMI..” 

“Huff!” Akupun memotong ucapan Sueb 

“Mohon maaf para tetua Jin, maksud kami disini sebenernya tidak buruk. Kami mendengar bahwa di dalam desa ini ada sebuah pusaka, kami berniat untuk menukarnya dengan pusaka lain yang kami punya jika berkenan”

Tetua desa pun menjawab “Uhuk huk.. Wahai manusia yang mulia, kami memang memiliki sebuah pusaka disini, namun pusaka tersebut merupakan warisan turun temurun yang sudah menjaga desa kami selama ribuan tahun. Akar, Pohon, Tumbuhan, Hewan ternak bahkan cuaca didaerah kami sangat membutuhkan pusaka ini”



*Tuk! Tiba-tiba sebuah batu mengenai kepala Randu, dengan kesal Randu berteriak “Hey! Siapa yang melempar batu?”

“Pergi kalian! Ini Tanah Kami!” Teriak seorang jin kecil.

“Ya benar, pergi! Kami disini tidak pernah menggangu kalian, kenapa kalian malah datang kedesa kami yang kecil ini?” Seorang jin lain ikut berkata.

“Pergi! Kalian tidak diterima!” Ricuh suara para jin yang lain. Dan merekapun melempari kami dengan batu-batu.

Aku berusaha menenangkan “Oh maaf, bukan ini yang kami mau. Kita bisa bekerjasa…” *Slash!  Tiba-tiba pedang Randu langsung menebas kepala salah satu seorang Jin yang melempar batu.

“Ma..” Itulah ucapan terakhir yang keluar dari bibirku. Antara shock, bingung dan takut akan hal yang akan terjadi.

Semua terdiam dan terkejut. Lalu para jin pun sebagian berlarian kesana kemari menyelamatkan diri ketakutan.

“Ya inilah dia yang gw tunggu-tunggu, yehaaaa!” Sueb mengeluarkan jurusnya dan menebas para jin yang bertahan. Sebagian jin ada yang mengeluarkan peralatan perangnya. Tak ketinggalan, Randu pun melancarkan aksinya dalam pertempuran. Tebasan, tangisan, teriakan terdengar disana sini. Dengan hanya kekuatan dua orang manusia dapat memporak porandakan seisi perkampungan.

Kakek tua jin pun berlutut dengan kedua tangan dan kepalanya menghadap ke atas “Ya Tuhan, lihatlah para manusia yang serakah dan angkuh ini, jika ini merupakan bagian dari rencana mu. Kami Ikhlas, berilah karma yang sepadan kepada mereka.” Tiba-tiba keluar sebuah cahaya dari bawah tanah, dan meluncur terbang ke angkasa. Dari langit terdengar suara “Wahai Manusia, inilah takdir dan karmamu” lalu cahaya itu kembali menukik kembali ke arahku dan masuk menyerap kedalam tubuh. *Whusss zuuup! Perlahan Munculah sesosok bayangan disampingku.

Aku hanya bisa terdiam dan tetap shock dengan tatapan kosong kulihat pemandangan yang mengerikan ini “harusnya bukan begini, ini bukan bagian dari rencana kita” Kejadian ini bukan lagi peperangan atau pertempuran. Tapi ini adalah sebuah PEMBANTAIAN.





----------------------------
Auto Biografi Ane

Side Effect
Andy (Misteri Horror)
Kemelekatan: Yang Tidak Percaya Tuhan Gak usah Masuk! (Inspirasi)
- Anto: Secangkir Kopi (Misteri)
- Jika Aku Indigo - Mada: Percakapan Iblis

emoticon-Cendol Gan Support Penulis, untuk beli susu anak gan (Click Disini)emoticon-Big Kiss


Spoiler for Gan Bantu Ane Donk.:

Diubah oleh blekie182 01-12-2023 20:48
bolapantai
anwaranwar93
twiratmoko
twiratmoko dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.2K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
holoairAvatar border
holoair
#19
buka lapak dlu, semoga lancar updatenya
sudah lama sekali cari cerita seru seperti ini emoticon-Shakehand2
joyanwoto
joyanwoto memberi reputasi
1
Tutup