di Luar negeri R&D dianggap penting makanya nga sungkan negara dan lembaga swasta ngeluarin dana puluhan sampai ratusan trilyun rupiah untuk 1 proyek R&D saja di Indonesia BRIN hanya dikasih dana hampir Rp 700 milyar untuk tahun 2024 untuk semua proyek penelitian (langsung dari yt BRIN) ap
mau harap apa dari BRIN coba tengok yt BRIN disitu ada video yg mengungkapkan dana penelitian buat tahun 2024 meningkat dari tahun2 sebelumnya yaitu hampir Rp 700 milyar (artinya thn sebelum2nya lebih kecil) bayangin klo selama hampir 80 tahun merdeka Indonesia hanya punya 100 peneliti dana Rp 70
mereka ditangkap bukan karena speech nya tapi lantaran sudah mengganggu kegiatan belajar mahasiswa lainnya yg nga ikut demo berhari-hari lagian kenapa juga demo maen occupy fasilitas kampus dan halangi mahasiswa laen yg masih mau ikut kegiatan kampus klo sehari 2 hari mungkin masih di kompromikan
Yuwenitu dia benar lulusan IPK 4.00 hanya kualifikasi standartnya namun klo nga ada Industri yg mampu mepekerjakan dan mengembangkan lulusan berkualifikasi tinggi sesuai bidangnya itu semua bakal percuma jadinya seperti situasi yg sering didengar di Indonesia seperti sarjana Pertanian lulusan ITB
YuwenIa benar tetap masih akan ada orang-orang cerdas yg bekerja diluar negeri yg mempunyai jiwa nasionalisme tinggi yg tetap memikirkan negara asalnya tapi yg terjadi juga banyak juga yg malah memilih meninggalkan negara asalnya yg sudah berinvestasi banyak untuk kemajuan sektor pendidikan China...
masalah sebenarnya klo pemerintah hanya peduli meningkatkan sektor pendidikan tanpa memikirkan lapangan pekerjaan untuk para lulusan berpendidikan tinggi adalah bisa terjadinya fenomena Brain Drain di negara tersebut dimana tenaga kerja berpendidikan tinggi pada keluar bermigrasi ke negara-negara m
GEMPAL00 ushirota setau gw Pemerintah hanya tidak bisa ikut campur di cabang olah raga yg punya Federasi International nya kuat seperti Sepak Bola, Basket, Voli, bultang etc atau cabor yg punya nilai pemasaran tinggi klo cabor lain semua tergantung aturan Federasi International masing-masing apal...
klo gw jumawa dikit sekarang bolelah lantaran sudah melebihi target baik dari PSSI maupun target pribadi STY untuk gw sudah melebihi ekspectasi pribadi gw awalnya gw ragu timnas u23 bakal capai target PSSI lolos babak penyisian grup secara Timnas u23 kita baru pertama kalinya ikut Piala Asia kali
ushirota GEMPAL00 Buat nambah ilmu agan Pemain Timnas itu tidak ada gaji nya dari negara nanti klo Timnas berhasil capai prestasi atau pencapaian target barulah Negara kasih bonus jikalau nga ada pencapaian apa-apa yg tanggung semua itu dana PSSI kemudian sejak kasus dulu rame-rame takut sama san
caliber gw ikutin yt BRIN disitu dipaparkan anggaran yg di anggarkan 2024 untuk penelitian BRIN hampir Rp 700 "milyar" bayangin klo peneliti di Indonesia cuma 100 orang Rp 700 milyar dibagi 100 = masing-masing cuma 7 milyar itu mah klo diluar negeri hitungan gaji per bulan peneliti merek
jenonz sama orde baru juga bahkan di era sekarang kebanyakan mindset proyek industri mercusuar bangga banget klo ada produk pesawat, kapal, kereta, mobil etc buatan Indonesia nga tau nya itu hanya model proyek mercusuar hanya bisa rakit komponen2 buatan luar negeri ditambah komponen2 yg mudah dan h
udinarief faktanya gdp per capita malaysia sudah jauh diatas Indonesia sejak 60an gdp per capita itu salah satu tolak ukur kemakmuran suatu negara ini data yg berbicara bukan masalah nasionalisme egosentris
udinarief klo era 70-80an indonesia merdeka itu 1945 sudah 3 dekade sampai era itu jelas system pendidikan Indonesia sudah menghasilkan SDM berpendidikan tinggi jadi wajar ada dosen Indonesia yg mau pergi ke malaysia tapi itu semua faktor gaji dosen di malaysia yg jauh lebih tinggi ketimbang di
udinarief Ini konteks bicara kenapa malaysia lebih maju dari pada Indonesia berdasarkan data baik gdp per capita maupun keberlangsungan Industri diantara kedua negara jumlah orang terpelajar berpendidikan tinggi jua mau kita sangkal gdp per capita malaysia ditahun 60-70-80an sudah meninggalkan jau
udinarief itu yg gw dengar dari podcast malaysia yg bahas kenapa Malaysia lebih maju dari Indonesia, padahal Indonesia merdeka duluan mereka bahas pakai data langsung dari Inggris dan Belanda Import Guru yg ngajar dimana dulu klo sekedar guru sd, smp, sma ,tu h mah lulusan sekolah guru sudah bisa
gw pernah dengar di podcast malaysia waktu malaysia merdeka dari Inggris, akibat dari kebijakan pendidikan colonial Inggris malaysia sudah memiliki sekitar 10ribu Sarjana dan beberaparatus setingkat S2 keatas dan sudah puluhan ribu yg selesai pendidikan menengah atas jadi ketika kemerdekaan malays