riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Seperti Apa Reaksi Setelah Vaksin Covid-19? Sakitkah Saat Disuntik?
Hai GanSis! Sekarang (saat thread ini dibuat) kita sudah berada di November 2021, sudah hampir di penghujung tahun. Artinya Pandemi Covid-19 sudah berjalan ke tahun kedua. Kabar baiknya Pandemi ini sudah menuju ke Endemi. Corona-nya belum hilang, tapi tren kasus sudah melandai dan kekebalan kelompok sudah mulai terbentuk.

Quote:


Apa kunci dari pencapaian ini? VAKSIN. Saya sudah pernah tulis sebelumnya, bahwa jalan paling masuk akal untuk keluar dari Pandemi itu vaksin. Titik!


By the way, sudahkah GanSis vaksin? Tidak ada kata terlambat, buruan vaksin. Saya termasuk yang belakangan mendapat vaksin. Sengaja nunggu vaksinasi tingkat kelurahan, agar tidak banyak antrian dan kerumunan.


Saya pikir ajakan vaksin ini mesti terus digaungkan. Karena ibarat kata kita ini sedang lomba lari marathon, sedikit lagi sudah mau garis finis. Tapi karena fokusnya hilang, jadi gagal finis. Jangan gitu ya.


Memang benar kasus covid semakin menurun dan (semoga) segera berakhir Pandemi ini. Tapi jangan lengah dengan narasi seperti : "Corona aja uda mau hilang, ngapain juga vaksin. Entar sertifikat vaksinnya juga gak guna". Saya ada dengar yang begini kemarin itu.


Hadeh… corona mereda juga karena vaksin. Kenapa narasinya jadi dibalik? Menjadi seolah vaksin gak ada gunanya karena Corona uda mau hilang.


Hah.. yauda ya. Sekarang mari kita pindah ke topik lainnya: TESTIMONI VAKSIN


karena reaksi setiap orang terhadap vaksin berbeda-beda. Maka saya juga ingin menulis testimoni versi saya sendiri. Sebenarnya ini lebih cocok disebut pengalaman vaksin ya, bukan testimoni.


Yauda kita mulai saja, entah itu testimoni atau pengalaman vaksin. PERTAMA, bisa saya pastikan sendiri bahwa vaksin Covid-19 (terkhusus di Indonesia) tidak ada terkandung semacam microchip, atau apapun itu yang bisa memancarkan sinar GPS guna mempermudah rezim mengontrol rakyatnya.


Hadeeh.., gimane bise vaksinasi di Indonesia menerapkan teknologi secanggih itu, wong kita mau vaksin saja masih disibukan dengan fotocopy-an berkas. KTP yang katanya elektronik saja masih difotokopi. Itu yang bikin hoax, khayalannya ketinggian banget pake segala ada microchip.


Kedua, suntikan vaksin Covid-19 kagak sakit. Satu yang saya takuti dari vaksin ialah jarum suntik. Asal kamu tahu, "momok" terbesar di hidup gw semasa kecil ialah suntik imunisasi di SD dan sunat (khitan). Alias gw takut jarum suntik.


Tapi berkah luar biasa yang saya dapati kemarin, yakni suntikan vaksin Covid-19 ternyata gak sakit. Atau memang saya mulai terbiasa dengan jarum suntik. Kamu tahulah, di usia saya yang sekarang, kalau berobat ke klinik itu memang sebaiknya disuntik. Karena lebih cepat sembuh, dibandingkan harus minum obat doang seperti masih kecil.


Ketiga, khayalan mendapat bubur kacang ijo hilang sirna musnah. Ya ini lucu-lucuannya netizen sih yang kemarin itu menanggapi vaksinasi di awal tahun 2021 ini. Ada yang bilang bakal dapat bubur kacang ijo. Tapi apa mau dikata, tidak ada ternyata.


Air minum gratis juga gak ada disuguhkan. Mana bekal air minum habis dan warungnya jauh lagi dari puskesmasnya. (Sekali lagi) hadeeh..


Tapi saya gak masukin hati kok, soal pelayanan saat vaksinasi. Menurut saya sih standar. Saya tahu kok, ini hanya untuk vaksinasi, bukan liburan di hotel yang apa-apa serba dilayani.

Apa reaksi setelah vaksin? ya ini reaksi yang saya alami sendiri ya. Pertama setelah pulang vaksin, terasa sakit kepala sedikit. Gak berat. Dibawa istirahat uda mendingan.

Besok hari setelah bangun pagi, tidak terasa keluhan apapun. Menjelang siang mulai terasa pegel di lengan bekas suntikan vaksin. Makin sore makin terasa pegel hingga ke kaki. Badan terasa seperti mau demam, tapi gak jadi demam.

Gimana ya jelasinnya. Ini juga pengalaman baru bagi saya. Seperti kayak kita terasa badan mau sakit, tapi gak jadi. Saya bayanginnya itu seolah virusnya mau nyerang tubuh kita, tapi karena vaksin ini tadi merupakan virus Covid-19 yang sudah dilemahkan atau dimatikan, maka kekebalan tubuh kita menang. Alhasil tubuh kita tetap sehat. Dan keuntungan lainnya, tubuh kita sudah mengenali virus ini tadi. Jadi semisal ada virus serupa, kekebalan tubuh kita sudah siap sedia.

Seperti itu sih yang saya pahami dari cara kerja vaksin.



Yauda ya GanSis, sekian testimoni dari saya. Mending kalian semua buruan vaksin. Kali ini saya gak mau banyak bikin kampanye ajakan vaksin. Toh ini (vaksin) juga demi kebaikan kita semua. Saya pikir kita semua sepakat soal itu. Jadi ya silahkan berpikir dan sadari masing-masing.

Rianda Prayoga
Salam dari Binjai, 4 November 2021
Diubah oleh riandyoga 04-11-2021 01:41
moumen
MasterSims
zeze6986
zeze6986 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
4.2K
218
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan