republik.wayangAvatar border
TS
republik.wayang
Teriakan Orang Kampung


Sekarang ini semakin banyak orang pintar, tapi karena semakin banyaknya mereka yang pintar malah ingin terlihat paling pintar diantara orang-orang pintar.
Masalah demi masalah yang pelik bermunculan, seolah masalah itu suatu kewajiban yang harus muncul bergantian dan sudah terjadwal dengan rapi.



Manusia-manusia pun silih berganti menghakimi yang menurut mereka salah. Ingat ya...menurut mereka pribadi!
Sebenarnya apa sih tujuanya?
Sampai-sampai mereka tak malu didepan publik saling menjatuhkan satu sama lain.
Yang satu mengklaim programnya sudah teruji, yang satu lagi programnya akan jalan dan pasti akan sukses. Tak mau kalah, dikubu samping pun nyinyir bahwa program mereka hanyalah program copy dari program-sebelumnya. Iya, program copy..termasuk visi misinya. Bedanya mungkin belum dilaminating.



Slogan demi slogan bermunculan, visi misi diobral, seolah olah mereka lah maha benar dan maha dipercaya yang harus dipilih pada saatnya nanti.
Semua bingung mencari celah dari berbagai media, berbagai arsip, berbagai info, dan berusaha membuat opini seenak jidat.
Itu demi apa? Demi Jabatan om, Demi uang tante, Demi golongan mereka sendiri.



Di sisi lain para organisasi yang katanya dari masyarakatpun tak mau kalah ambil bagian, ada yang rela jalan kaki dari kampung demi kepentingan kepercayaan, ada yang hanya duduk dikursi empuk sambil memastikan apakah uang yang mereka alirkan sudah bermanfaat untuk mengadu domba? Ada juga yang sibuk bermain jempol depan Gadget demi menebar kebencian antar agama dan suatu golongan.



Banyak artis yang sepertinya gatal melihat suasana, emosi mereka tak terbendung sehingga khilaf melontarkan kalimat-kalimat yang selama ini mereka pendam dalam-dalam. Jagat maya akhirnya berontak, Komentar bertebaran, Negatif-Positif sudah biasa. Yang jadi luar biasa adalah banyak orang yang mengarbit dirinya sendiri untuk menjadi ulama, psikolog, guru bahkan politikus.
Ya....Seperti saya ini, mendadak jadi penulis jadi-jadian yang kesal melihat kanan kiri, depan belakang, atas bawah sepertinya sudah oleng.

Negara ini sebenarnya jika dilihat dari hati nurani memang sudah oleng, Bagaimana tidak? Hal-hal kecil selalu saja diributkan dan menjadi panas.
Hati saya terkadang berkata WOW!!!!..Apa mereka tidak ada kerjaan, atau mereka ingin terlihat kerja, atau menyibukkan diri atau apalah sebutanya? Masalah-masalah yang tidak penting menjadi penting bagi mereka yang mempunyai kepentingan.



Lihat saja, Uang yang tidak bersalah dicari kesalahanya, moncong kereta biasa aja pengen yang luar binasa, belum lagi masalah masalah sepele yang dulu-dulu-dulu banget.
Padahal kan uang itu benda mati, hehehe...
Kenapa mereka disalahkan sebagai penganut aliran komunis?
Kenapa mereka yang merasa paling benar tidak mempermasalahkan ini pada saat soft opening, saya yakin untuk orang-orang yang punya pengaruh pasti taulah desas desus akan munculnya uang baru, bahkan tau pasti akan diluncurkan kapan?
Saya sebagai orang awam cucu adam yang baru lahir kemarin sore berfikir kenapa sebelum dilhirkan ke muka bumi tuh uang tidak dipermasalahkan? Ya iyalah...Namanya juga belum lahir, bagaimana bisa dilihat, bagaimana bisa dipermasalahkan.
Maksud saya gini loh om tante, sebelum uang itu diterbitkan kenapa mereka (yang mempermasalahkan) tidak mengoreksi terlebih dahulu? Bukanya logo itu dari uang sebelum sebelumnya sudah ada. Kalau mau ngoreksi kesalahan bukanya harus belajar dari pengalaman. Sekarang kan sudah terbit, terus lucunya kenapa dipermasalahkan baru-baru ini bukan pada saat pertama peluncuran. Ahhhh...hanya mereka dan Tuhan yang tahu.



Ada lagi yang meributkan moncong kereta katanya mirip hewan peliharaan yang sering diadu. Lagi-lagi menurut saya nih, inget ya menurut saya sebagai orang miskin yang sering ngadu jangkrik.
Apa tidak ada kerjaan lain gitu yang lebih ELEGAN, yang lebih bermakna daripada ngributin seekaor jangkrik,
Jadi inget film JANGKRIK BOSS, jangan-jangan??.......JANGKRIK BOSS!!!

Tak terasa sudah panjang banget ini tulisan, tapi masih ada sedikit yang ingin saya sampaikan sebagai keluh kesah yang selama ini membasahi jiwa.
Saya hanya sekedar mengingatkan, Tidak ada satu orang pun yang menjamin kalian menuju pintu surga kecuali Tuhan kalian.
Sefanatik-fanatiknya orang atau golongan, belum tentu mereka akan masuk surga.
Saya sempat berfikir, Kalau saya tiba-tiba mati demi orang yang saya idolakan. Apa dia akan kerumah saya, apa dia akan ziarah kemakam saya, apa dia menjenguk saya pada saat sakaratul maut, dia hanya mengucapkan terima kasih. Dan itupun kalau ingat dan kenal baik dengan saya.



Oke, saya rasa segini dulu lah tulisan ini. Terima kasih sudah sempat membaca dan memahami emoticon-Smilie

NKRI HARGA MATI, AGAMA PEDOMAN KAMI!!!



Sumber : https://www.facebook.com/Republik.Wayang



Diubah oleh republik.wayang 08-02-2017 03:13
0
7.6K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan