mayaarviniAvatar border
TS
MOD
mayaarvini
9 Cara Terapkan Work-Life Balance
Halo agan dan sista!
emoticon-2 Jempolemoticon-Toast emoticon-2 Jempol

Ketemu lagi sama ane. Buat yang belum kenal. Kenalin, ane Maya Arvini, ane wanita karir yang suka nulis dan bagi ilmu. Bagi yang masih penasaran siapa ane, bisa cek link ini.
Minggu lalu ane ngebahas tentang gimana caranya mengatasi stres, bagi yang belum baca bisa buka link ini ya, kali ini ane akan membahas tentang 9 Cara Terapkan Work-Life Balance.


Sumber : [url]https://www-304.ibm.com/connectionsS E N S O Rsocialbusiness/entry/email_or_nap_self_driving_cars_and_the_future_of_work_life_balance?lang=en_us[/url]

Terminologi Work-Life Balance sudah bukan hal baru, belakangan semakin sering kita dengar di dunia kerja. Ane sendiri sudah sering ditanya mengenai konsep Work-Life Balance khususnya pas seminar. Yang menarik, ini salah satu pertanyaan juri sewaktu saya berada di tahapan akhir panel interview untuk Kompetisi Young Woman Future Business Leader yang diadakan oleh Majalah SWA tahun 2010. Salah satu juri bertanya, “Mbak Maya ini kan kerjanya di Microsoft yang saking canggihnya katanya bisa kerja dimana aja, kapan aja. Mbak Maya sendiri weekend kerja engga ? Gimana mengatur waktu antara kerjaan dan keluarga?”.

Ane inget ane jawab dengan, "Weekend kadang-kadang kerja, sesuai kebutuhan. Role saya sebagai ujung tombak perusahaan dan langsung berhadapan customer, menyebabkan saya sebagai orang pertama yang dihubungi oleh mereka. Dan karena deal Microsoft cukup besar, terkadang jika ada yang urgent menghubungi saya di waktu weekend akan tetap saya angkat. Terkadang dikarenakan ada tender penting dari customer yang saya dan tim ikuti, menyebabkan saya dan tim harus kerja sampai malam dan terkadang weekend. Selain itu teknologi di kantor kami yang sangat canggih yang menyebabkan semua karyawan terhubung dengan sangat baik. Selain itu saya sendiri juga report ke Amerika dan Singapore, terkadang untuk berkomunikasi kita berkompromi untuk berkomunikasi melalui conference call di jam yang malam atau sangat pagi. Mengatur untuk keluarga saya selalu prioritaskan. Akan tetapi jika ada kondisi mendesak dan penting, saya akan selesaikan pekerjaan saya untuk kemudian kembali berkumpul dengan keluarga."

Yang ane inget, mayoritas juri ga seneng sama jawaban ane. Menurut mereka konsep work-life balance itu sebisa mungkin kerjaan ga di bawa kerumah dan weekend itu waktu untuk keluarga. Jujur aje secara prinsip ane setuju, lagian kalau bisa kerja ga sampai malam apalagi weekend, ya ngapain juga ya ga? Tapi satu hal yang ane ga bisa lepasin, kalau ane kerja di dunia IT, ane kerja di IBM lalu Microsoft yang secara teknologi karyawan dimungkinkan untuk kerja di mana aja dan kapan aja. Jadi konsep work-life balance jaman sebelumnya dengan sekarang sudah mengalami banyak pergeseran. Kita ga bisa pungkiri kita menggunakan gadget, tablet, laptop untuk memudahkan pekerjaan kita, bahkan anak kecil pun sudah terbiasa menggunakan gadget dan terkoneksi terhadap internet.

Yang penting untuk diingat bahwa teknologi tersedia dan kita gunakan untuk membuat hidup (dan pastinya pekerjaan) menjadi lebih mudah bukan teknologi untuk mendikte kita. Karena itu sebelum kita berdiskusi lebih lanjut kita harus tahu dulu apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan work-life balance.

Apa itu Work-Life Balance?


Sumber: http://under30ceo.com/wp-content/upl...fe-Balance.jpg

Definisi work-life balance menurut ane tidak harus berarti 50% seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kalau agan punya rencana untuk bikin schedule jumlah pekerjaan dan kehidupan pribadi harus 50%-50% itu ga akan pernah kejadian. Kenapa ga bisa? karena kehidupan kita berjalan tidak dihitung dengan banyaknya jam yang dikeluarkan dalam beraktivitas. Hidup itu lebih fleksibel dibanding dengan menghitung jumlah jam saja. Selain itu kehidupan kita setiap harinya akan bervariasi. Yang kita kerjakan hari ini apakah itu berhubungan dengan pekerjaan atau urusan pribadi, belum tentu sama keesokan harinya.

Tidak hanya itu, kehidupan kita ketika kita belum menikah dengan yang sudah menikah, atau memiliki anak, pasti akan berbeda. Tidak akan ada satu resep khusus untuk work-life balance yang bisa di terapkan ke semua orang karena setiap orang punya perbedaan prioritas dan kehidupan.

Yang paling penting untuk diperhatikan ada 2 (dua) komponen dalam work-life balance :
1. Prestasi atau achievement ketika melakukan suatu aktivitas
2. Kesenangan yang di capai dari melakukan aktivitas tersebut

Ane yakin jumlah waktu yang dikeluarkan tergantung achievement dan kesenangan kita melakukan hal tersebut. Ada yang menerapkan, pokoknya jam 8 pagi sampai dengan jam 5 sore kerja untuk perusahaan, jadi kalau ada meeting di kantor sampai malam atau harus lembur pokoknya ga mau aja. Tapi ada juga orang yang lebih fleksibel, kalau memang harus bekerja lembur dan terpaksa weekend masuk ya dikerjain aja. Ane sendiri karena kerja lama di dunia IT yang cukup fleksibel mengenai waktu, ane ga keberatan kalau kerja sampai malem atau bahkan weekend. Yang penting alasannya jelas, ga sering-sering banget, yang dikerjain penting dan mendesak. Ada orang yang menyisihkan 70% waktunya untuk urusan kerja dan sisanya untuk urusan pribadi. Kembali lagi ketika melakukan aktivitas terebut ane akan merasa berprestasi atau terpuaskan dan juga senang ketika melakukan sehingga tidak ada komplen.

Selama ini ane kerja dengan jam kerja cukup panjang dari pagi sampai malem bahkan kadang-kadang weekend ane tidak ada komplen karena merasa sudah kewajiban ane. Selain itu kantor ane di Microsoft juga memberikan waktu kerja yang fleksibel, jadi terkadang ane ada urusan Pribadi yang ane kerjain di jam kantor, misalnya perpanjang KTP atau ke bank. Fleksibilitas ini yang menurut ane cukup fair sehingga ane ga komplen. Lagipula kalau ane kerja weekend, ane bisa submit in lieu, maksudnya apa, weekend ane kerja ane minta persetujuan bos ane kasih hari pengganti cuti.

Apa tujuan dari work-life balance ?

Ada 3 alasan Utama kita harus menerapkan work-life balance, yaitu :

1. Dunia kerja dan kehidupan pribadi itu saling mempengaruhi

Biasanya kalau agan lagi ada masalah pribadi bisa berpengaruh ke urusan kerjaan, contohnya ketika lagi kesel gara-gara pembantu di rumah kerjanya ga bener, atau pas jalan kekantor macet, yang ada agan bete sampai kantor. Alhasil pagi-pagi mood udah rusak. Dan sebaliknya, kalo ada masalah di kantor kadang-kadang bisa pengaruh ke urusan pribadi.

Quote:


2. Work-life balance berpengaruh terhadap kepuasan kita dalam bekerja.

Kita punya rutinitas dikantor yang terkadang bisa bikin bosen. Dengan punya kehidupan lain selain kantor akan membuat kita merasa senang dan enjoy. Selain itu work-life balance adalah salah satu hal yang sering di cari oleh karyawan ketika mencari pekerjaan. Banyak orang punya hobi, interest, kegiatan lain di luar pekerjaan. Jika kantor tempat kita bekerja memberikan kesempatan untuk kita melakukan aktivitas di luar kantor maka kita akan menjadi semangat dalam bekerja. Contohnya, ane selain sibuk kerja, ane nyempetin untuk nulis buku, aktif ngeblog dan sering jadi speaker untuk seminar di kampus dan perusahaan. Kuncinya memang kantor memberikan izin dan support kita untuk melakukan aktivitas kita. Selain itu, nama perusahaan tempat kita bekerja akan terkena dampak positif diluaran.

3. Mengurangi stres dan kecapean yang disebabkan oleh pekerjaan
emoticon-Sorry

Kerja keras itu memang diperlukan untuk sukses tapi kita juga harus ingat bahwa kita adalah manusia yang punya batas kapasitas tertentu. Kita gak bisa kerja terus-menerus melakukan rutinitas. Sesekali kita perlu hang out, ngobrol bareng, bahkan rekreasi bareng teman kita di luar kantor. Kalau kita memaksakan diri untuk kerja terus, otak kita akan stres dan mungkin daya tahan tubuh kita juga menurun yang nantinya berkibat fatal bagi kesehatan dan kehidupan kita. Kita bisa hang out dengan temen kita setelah jam kerja atau weekend. Alhasil kehidupan kita ga monoton, kita bisa ngurangin stres dan kecapekan yang di sebabkan oleh pekerjaan.

Berikutnya ane mau kasih tips untuk 7 Cara Terapkan Work-Life Balance. Cekidot ya. emoticon-thumbsup

1. Buat daftar pekerjaan (to do list) dan lakukan pengaturan waktu


Sumber: http://www.mevvy.com/wp-content/uplo...mevvy.com_.jpg

Catat semua pekerjaan yang harus agan lakukan per hari. Ada cara ampuh yang ane dapet dari buku “7 Habits for Highly Effective People”, karangan Stephen Covey, yaitu bagi kerjaan-kerjaan agan dalam 4 kategori: Penting (important) dan mendesak (urgent), penting tapi tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak, dan tidak penting dan tidak mendesak. Dengan kategori ini bakal terlihat lebih jelas prioritas dan kerjaan mana yang harus didahulukan. Yang harus didahulukan adalah yang penting dan mendesak kemudian tidak penting tetapi mendesak, lalu tidak mendesak tetapi penting. Kalau pekerjaan yang tidak penting dan tidak mendesak bisa dilakukan di lain waktu ketika ada waktu luang.

Selanjunya agan buat pengaturan waktu. Pengaturan waktu ini bisa dilakukan pakai aplikasi di komputer, hp, atau agan bisa beli buku agenda kecil yang bisa agan bawa ke mana-mana. Pertama-tama, catet hal-hal yang agan lakukan secara rutin, contohnya meeting yang bersifat rutin dari jam berapa sampai jam berapa, kemudian catat juga waktu-waktu agan ada jadual meeting dengan orang lain. Kemudian, agan masukin juga kegiatan lain agan di luar kerjaan, misalnya kegiatan organisasi diluar kantor yang agan ikuti. Lakukan blok terhadap rentang waktu masing-masing kegiatan. Dari sini agan bisa liat kapan waktu luang agan. Waktu luang agan ini nantinya bisa dimanfaatin untuk diskusi pekerjaan dengan rekan kerja, olahraga, menyalurkan hobi, hang out sampai rekreasi sama temen.

2. Jangan menunda pekerjaan

Seringkali kita harus membawa pekerjaan kantor ke rumah. Harus tahu kapan kita bener-bener harus membawa pekerjaan kerumah, misalnya ketika hal yang penting dan mendesak seperti besok ada laporan pekerjaan yang harus dikirim ke bos karena deadline. Akan tetapi jika tidak mendesak walaupun penting, agan tidak harus bawa kerjaan pulang kerumah. Atau terkadang kita lagi mau konsen ngerjain kerjaan, ada rekan kerja yang ngajakin lihat diskon di mall sambil makan siang. Ajakana-ajakan kayak begini kan tempting banget, disini agan harus pastiin apa yang jadi prioritas agan. Kalau memang agan ngerasa kerjaan ini lebih penting dan ga ada waktu lain untuk ngerjain agan harus berani bilang “engga”. Atau Solusi lain agan cari waktu lain untuk kerjain kerjaan yang tertunda, misalnya dengan datang lebih pagi kekantor, misalnya biasa datang jam 8, ane dateng jam 7. Jangan membiasakan diri menunda pekerjaan, karena dengan menunda kita mau ga mau harus menemukan waktu lain untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Hal ini nanti berpengaruh pada waktu yang agan luangkan untuk urusan pribadi agan.

3. Atur jam tidur yang teratur dan cukup.

Sesibuk-sibuknya kita, usahakan tidur yang cukup. Ingat bahwa badan kita punya batas tertentu. Jangan tunggu sampai merasa gak enak badan atau sakit. Tidur harus cukup sekitar 7-8 jam. Kalau kita kurang tidur, kita jadi kurang fokus sama apa yang kita kerjakan dan hasilnya gak maksimal. Selain itu, emosi kita jadi labil, gampang marah atau lebih sensitif. Hal begini akan berpengaruh terhadap kelancaran pengerjaan pekerjaan kita.

4. Olahraga rutin dan jaga pola makan

Walaupun kerjaan banyak dan jadwal padet, olahraga itu wajib minimal seminggu 2 (dua) kali. Ane sendiri ngegym 2 (dua) kali seminggu, tenis dan berenang juga seminggu 2-3 kali dalam seminggu. Olahraga ga perlu ribet bisa juga dengan lari keliling komplek pagi hari atau seperti naik sepeda ke kantor. Selain olahraga, kita juga harus merhatiin pola makan. Kadang saking sibuknya, orang bisa lupa makan dan ujung-ujungnya sakit maag. Kalau tahu hari itu bakal sibuk dan gak sempet makan siang, sebaiknya kita siapin bawa snack pengganjal rasa laper. Kalau agan hobi makan makanan cepat saji dan minuman bersoda sebaiknya mulai dikurangi. Apa yang kita makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Kalau badan sehat, pikiran kita akan lebih fokus dan semangat untuk kerja.

5. Alokasikan waktu untuk keluarga, pasangan dan teman dekat.


Sumber: http://themasteryman.com/wp-content/...ily_header.jpg

Walau kerja sangat sibuk ane selalu mengalokasikan waktu untuk keluarga, pasangan dan teman dekat. Tidak hanya yang sudah berkeluarga, waktu untuk keluarga pasti lah sangat penting, tetapi kalau masih single pun, kita tetap harus mengalokasikan waktu dengan baik untuk orang tua, pasangan dan juga teman dekat kita. Ane selalu mengusahakan makan malam diluar bersama keluarga atau pasangan. Waktu weekend ane kosongkan untuk beraktivitas bersama keluarga. Memang ada waktu-waktu tertentu setelah jam kerja ane usahakan hang out sama temen dekat untuk diskusi dan saling update kabar terakhir. Kalaupun waktu terbatas, ane mengusahakan untuk sering telepon ke rumah atau berkunjung ke rumah orang tua. Beberapa bulan sekali ane pasti menyempatkan untuk rekreasi bareng keluarga, nonton film bareng temen atau pasangan. Alokasi waktu yang lebih panjang seperti rekreasi biasanya ane rencanakan jauh-jauh hari misalnya 2-3 bulan sebelumnya. Jadi ane bisa mengatur kerjaan supaya pas ane rekreasi ane tidak terganggu dan sebaliknya orang kantor juga ga merasa terganggu karena ane cuti.

Quote:


6. Punya hobi dan alokasikan waktu untuk hobi agan.
emoticon-Kaskus Radio

Kalau kita selalu disibukkan dengan pekerjaan, yang ada dalam pikiran adalah kerjaan terus. Hobi penting untuk kita lakukan, karena ga ada yang bisa menjamin urusan pekerjaan kita akan selalu lancar. Jadi ketika kita merasa down karena gagal, dengan memiliki hobi kita bisa menyalurkan energi kita. Dengan punya hobi kita jadi gak gampang stres. Ane sendiri punya hobi macem-macem, dari baca buku, nulis, ngeblog, cobain makanan/restoran baru sampai travelling. Jadi speaker di acara-acara kampus dan perusahaan juga hobi ane, karena ane suka belajar hal baru. Hobi orang beda-beda yang penting hobi kita positif. Dengan melakukan hal positif selain pekerjaan, bisa membawa efek positif ke pribadi kita.

7. Berliburlah dengan baik.

Ane berlibur cukup sering, minimal sekali dalam 3 bulan. Waktu ane kerja di IBM dan Microsoft, Alhamdulillah kantor sering kirim ane untuk conference atau meeting di luar negeri. Biasanya business trip akan di atur sekitar 2-3 bulan sebelumnya. Karena itu ane merencanakan liburan dengan ngambil cuti sebelum dan atau sesudah trip. Selain irit ongkos perjalanan, dengan liburan ke tempat-tempat yang ane belum kunjungi, ane merasa senang, seru dan dapet pengalaman baru. Rekreasi ga melulu harus keluar negeri, kadang-kadang ane juga rekreasi ke beberapa daerah di Indonesia. Memang karena teknologi sekarang sangat canggih, apalagi di Microsoft, ga cuma email tapi handphone dan chatting mengenai pekerjaan jalan terus. Tapi ane ga pernah mau kerjaan mengganggu liburan ane. Kalau memang tidak mendesak ane baru akan balas email malam hari. Cara seperti ini yang bener-bener bisa bikin ane menikmati waktu ane untuk lepas dari kerjaan kantor.
Tips dari ane cari tempat libur yang suasananya bener-bener merefresh otak kita. Coba wahana wisata, restaurant atau makanan baru atau lokasi yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Ingat bahwa tujuan dari liburan adalah untuk refreshing. Jadi fokusnya jangan balik lagi ke kerjaan kantor.


Sumber : Dokumen Pribadi. Lokasi Golden Gate, San Francisco, USA.

8. Konsultasi ke bos jika pekerjaan terlalu banyak

Tidak bisa dipungkiri sering kali kita merasa beban pekerjaan terlalu berat. Alasannya bisa macem-macem, karena ada deadline, atau ada rekan kerja yang sakit bahkan resign akhirnya kita harus mengerjakan pekerjaan yang terkadang bukan pekerjaan kita. Kalau situasi seperti ini hanya terjadi sesekali, menurut ane ga apa-apa karena sering kali kita juga jadi belajar. Akan tetapi jika hal seperti ini terjadi berulang-ulang ane sarankan untuk konsultasi ke bos agan. Tujuannya supaya bisa segera dicari solusinya, misalnya kerjaan bisa dibagi ke orang lain atau bos agan bantu agan menyelesaikan kerjaan agan. Kita harus tahu batas kemampuan kita dan tidak segan-segan untuk meminta bantuan orang lain jika membutuhkan.

9. Lakukan aktivitas sosial baik di kantor ataupun diluar kantor.

Bila kantor agan ngadain kegiatan sosial, jangan ragu atau malas untuk ikutan. Kalaupun kantor agan tidak mengadakan kegiatan sosial, agan bisa ikut organisasi sosial di luar kantor agan. Contohnya jadi relawan untuk korban banjir, pengajar anak-anak panti asuhan, atau membantu menggalang dana buat korban bencana. Ane sendiri aktif di kegiatan social di kantor. Jaman ane kerja di IBM dan Microsoft, kita buat yang namanya employee club. Ane kepilih jadi president employee club. Tugas ane dan tim, seperti perpanjangan tangan HRD. Kita bikin kegiatan-kegiatan seru seperti club masak, club basket, club futsal sampai acara Kick Off tahunan Microsoft tahun 2012 kita semua pergi ke Bali 3 hari dan employee club yang jadi panitiannya. Memang kadang capek juga, apalagi kalau kerjaan lagi numpuk, tapi dengan aktif dengan kegiatan seperti ini membuat kita jadi kenal banyak orang dikantor. Ane sendiri merasa senang ketika ane bisa berbagi dengan orang lain. Selain itu, ane juga jadi lebih bersyukur sama apa yang ane punya dan jadi lebih semangat untuk terus berkarya.

Itu sharing ane mengenai 9 Cara Terapkan Work-Life Balance. Semoga bermanfaat!

Twitter : @mayaarvini
Facebook : Maya Arvini & Career First
www.mayaarvini.com

emoticon-I Love Kaskus emoticon-Jempol emoticon-I Love Kaskus
Diubah oleh mayaarvini 23-07-2015 16:00
0
80.5K
435
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan