Selamat Pagi, selamat menjalankan ibadah puasa bagi agan-agan sekalian yang menjalankan ya, kembali lagi nih kita ulas tentang beberapa sejarah yang hampir dilupakan masih di DKI Jakarta, kali ini seputar fakta mengenai Lapangan Banteng, pasti agan-agan warga Jakarta tahu tempat ini, yang biasa dijadikan tempat berolahraga sampai pameran flora dan fauna, langsung aja yuk kita liat apa aja sih sejarah yang bisa kita telusuri disini.
Spoiler for Non Repost:
Spoiler for Pertama:
Asal Mula Lapangan Banteng
Tahun 1648, seorang pegawai VOC yang bernama Anthonij Paviljoen membeli wilayah tersebut yang dulunya adalah rawa dan hutan belantara untuk dijadikan lapangan yang luas yang biasa digunakan untuk berburu dan bahkan berternak, yang setelah itu berpindah tangan ke Cornelis Chastelein tahun 1693 yang menjadikan tempat tersebut sebagai area persawahan, dan dikenal dengan nama Weltevreden yang kemudian namanya cukup populer untuk dikenal
Spoiler for Kedua:
Pemindahan Pusat Pemerintahan VOC di Weltevreden
setelah banyak berpindah kepemilikan, akhirnya Weltevreden dijadikan tempat pusat administrasi Kolonial Belanda dari kantor dagang sampai kantor pemerintahan, yang bahkan bukan hanya untuk wilayah Batavia saja namun seluruh wilayah jajahan Belanda dari Asia-Afrika, yang kemudian sempat menjadi markas militer. Tahun 1809, Pada masa pemerintahan Daendels, tempat ini dibangun istana yang pembangunannya mencapai waktu 20 tahun dan sekarang menjadi kantor Kementrian Keuangan RI, bahkan Daendels sempat memidahkan pusat pemerintahan Batavia ke lokasi ini, karna saat itu Batavia sudah mulai padat, dan banyak penyakit yang mulai terjangkit seperti malaria dan kolera
Spoiler for Ketiga:
Sejarah seputar tempat pelopor Freemason di Asia
Loji La Choisie (Markas Kaum Terpilih), dibangun pada tahun 1761 bangunan dan masih berlokasi di wilayah Weltevreden, tempat yang sekarang di gunakan sebagai kantor PT. Kimia Farma (Persero) ini punya cerita menarik, pasalnya tempat ini dulu digunakan Freemason yang digunakan untuk membangun persaudaraan, yang membuat banyak sekali loji masonik masuk di wilayah Hindia Belanda bahkan Asia Kala itu
Spoiler for Keempat:
Julukan "Lapangan Singa"
Banteng bukanlah nama hewan pertama yang digunakan untuk memberikan julukan pada tempat ini, pada tahun 1828 untuk memperingati kemenangan Belanda atas Perancis pada pertempuran besar Waterloo, yang kala itu Perancis berada dibawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte, maka dibangun sebuah Monumen Patung Singa (de Nederlandse Leeuw) sama persis dengan yang berada di Waterloo, Belgia, sehingga banyak orang menyebut tempat itu sebagai lapangan singa, tapi pada saat penjajahan Jepang Tahun 1942 monumen tersebut dihancurkan karna dianggap sebagai salah satu kejayaan Kolonial Belanda di masa lalu, kemenangan Belanda di Waterloo pun itu menginspirasi nama baru tempat ini kala itu menjadi Waterlooplein
Spoiler for Kelima:
Sejarah Monumen di Lapangan Banteng
Tahun 1962 sebuah monumen kembali didirikan ditengah daerah lapangan banteng, yang diprakasai oleh Bung Karno pada saat itu untuk memperingati bergabungnya Irian Barat ke NKRI, dari patung tersebut dibuat seperti seseorang yang sedang melepaskan tangannya dari belenggu yang disini dianggap sebagai Penjajah Belanda, oleh karena itu monumen ini dinamakan sebagai Monumen Pembebasan Irian Barat
Spoiler for Keenam:
Asal Mula Nama "Lapangan Banteng"
Nama lapangan Banteng bukanlah berasal dari nama monumen atau apapun yang terkait berada di wilayah lapangan banteng, melainkan berasal dari nama sebuah partai yaitu PNI yang kebetulan berlogo Banteng. Pada tahun 1955, lapangan ini digunakan sebagai tempat untuk kampanye pemilu pada saat itu, dan pemenang pemilu saat itu adalah partai berlogo banteng ini, dan kemudian nama Lapangan Banteng menjadi nama populer yang terus dikenal sampai detik ini
Spoiler for Ketujuh:
Menjadi Lokasi Terminal Bus
Pada masa Orde Baru tepatnya tahun 1968, kawasan Lapangan Banteng sempat dijadikan Terminal Bus Antar Kota, mungkin sebagian agan-agan semua sudah tahu tentang ini, namun seiring pertumbuhan penduduk yang diatas rata-rata, membuat kondisi menjadi semakin semerawut akhirnya terminal pun ditutup pada Tahun 1985, kemudian lokasi ini digunakan kembali sebagai ruang terbuka hijau pada tahun 1993
Nah, itu dia gan yang bisa ane rangkum untuk agan-agan sekalian semoga ilmu kita semakin bertambah ya, sejarah itu akan semakin menarik jika kita telusuri dan tidaklah membosankan, mempelajari asal muasal suatu tempat, agar kita tahu dan tidak asal menebak, yang kemudian bisa dilestarikan untuk generasi bangsa kedepannya, makasih banyak buat agan-agan semua yang udah mampir ke thread ane ya