- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(Share) Kenapa Banyak Rumah dan Sawah Pribumi "jatuh" ke warga keturunan?


TS
leeshemin
(Share) Kenapa Banyak Rumah dan Sawah Pribumi "jatuh" ke warga keturunan?
Assalammu'alaikum Wr.Wb.
Agan semoga threadnya bermanfaat ya gan
*******
Agan,
ini saya diskusi sama temen, kenapa banyak rumah atau bahkan sawah pribumi yang ketika diwariskan ke generasi selanjutnya, akhirnya dijual dan dibeli oleh warga keturunan
salah satu penyebabnya adalah kalau pribumi mewariskan rumah atau sawah,
tetapi kalau warga keturunan, seperti keturunan china, mewariskan usaha dan tempat usaha
contohnya relasi saya gan,
generasi pertama merintis usaha jual ban mobil,
nah anaknya itu sudah dibelikan toko ban juga gan,
buat dia jualan
ibunya bilang,"itu saya kasih toko, jadi nanti sudah nda boleh minta warisan lagi,
kalau dia bisa menjalankan ya bagus,
kalau nda bisa ya salah sendiri"
ketika diwariskan usaha dan tempat usaha,
ada juga yang diwariskan secara nda langsung gan,
yaitu relasi usaha serta ilmu usaha
sehingga peralihan ke generasi berikutnya smooth...
kalau pribumi, walaupun tidak semua, tetapi kebanyakan itu mewariskan rumah atau sawah gan
ada cerita,
bapaknya itu rumahnya besar gan, anaknya lima,
untuk bagi waris bapaknya menjual rumahnya, dibagi rata ke lima anaknya
yang mampu beli rumah itu pengusaha gan, kebetulan warga keturunan,
setelah ayahnya meninggal,
kelima anaknya tadi kerja di tempat pengusaha tadi gan
****
sama juga ketika pribumi punya sawah gan,
semisal anaknya 5 dan sawahnya 10 hektar,
pasti cepat lambat dijual, dan yang mampu beli ya pengusaha gan..
dan kebanyakan yang mau usaha warga keturunan...
mungkin kita bisa belajar dari warga keturunan, tentang kedisplinan dan ketekunan mereka dalam usaha serta dalam mewariskan usaha mereka ke generasi berikutnya gan
yang baik-baik kita ambil, yang buruk-buruk kita buang..
semoga bermanfaat ya gan
Agan semoga threadnya bermanfaat ya gan

*******
Agan,
ini saya diskusi sama temen, kenapa banyak rumah atau bahkan sawah pribumi yang ketika diwariskan ke generasi selanjutnya, akhirnya dijual dan dibeli oleh warga keturunan
salah satu penyebabnya adalah kalau pribumi mewariskan rumah atau sawah,
tetapi kalau warga keturunan, seperti keturunan china, mewariskan usaha dan tempat usaha
contohnya relasi saya gan,
generasi pertama merintis usaha jual ban mobil,
nah anaknya itu sudah dibelikan toko ban juga gan,
buat dia jualan
ibunya bilang,"itu saya kasih toko, jadi nanti sudah nda boleh minta warisan lagi,
kalau dia bisa menjalankan ya bagus,
kalau nda bisa ya salah sendiri"
ketika diwariskan usaha dan tempat usaha,
ada juga yang diwariskan secara nda langsung gan,
yaitu relasi usaha serta ilmu usaha

sehingga peralihan ke generasi berikutnya smooth...
kalau pribumi, walaupun tidak semua, tetapi kebanyakan itu mewariskan rumah atau sawah gan
ada cerita,
bapaknya itu rumahnya besar gan, anaknya lima,
untuk bagi waris bapaknya menjual rumahnya, dibagi rata ke lima anaknya
yang mampu beli rumah itu pengusaha gan, kebetulan warga keturunan,
setelah ayahnya meninggal,
kelima anaknya tadi kerja di tempat pengusaha tadi gan
****
sama juga ketika pribumi punya sawah gan,
semisal anaknya 5 dan sawahnya 10 hektar,
pasti cepat lambat dijual, dan yang mampu beli ya pengusaha gan..
dan kebanyakan yang mau usaha warga keturunan...
mungkin kita bisa belajar dari warga keturunan, tentang kedisplinan dan ketekunan mereka dalam usaha serta dalam mewariskan usaha mereka ke generasi berikutnya gan
yang baik-baik kita ambil, yang buruk-buruk kita buang..
semoga bermanfaat ya gan

Quote:
Diubah oleh leeshemin 08-01-2014 09:20
0
4.7K
53
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan