- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Johnathan 'Fatal1ty' Wendel, Juara dunia cyber


TS
durhakim
Johnathan 'Fatal1ty' Wendel, Juara dunia cyber
Trit ane najis
gan, dah ane cek.
Ente kenal sama atlet sepakbola kek Messi, Ronaldo, ato atlet MotoGP kek Rossi itu dah biasa, tapi ente kenal gak nih sama atlet gamers professional(salah satu idola ane) namanya Jonathan Wendel. Mungkin agan yg doyan ubek2 hardware pc, ato gamer pasti kenal, klo yg belum kenal ane cuma bagi2 info aja, sekedar nambah pengetahuan. langsung aja cekidot!!
Wendel saat ini barulah nama yang bergaung di sebagian kalangan saja, terutama mereka yang antusias pada komputer atau game. Wendel adalah salah satu gamer profesional yang paling sukses di dunia. Ia pernah meraup hadiah dengan nilai ratusan ribu dolar, sponsornya bertumpuk-tumpuk. Belum lagi, kini ia memiliki merek 'Fatal1ty' yang menjadi merek pakaian dan perangkat komputer.
Sejak kecil
Jangan membayangkan Wendel dalam wujud stereotip para gamer yang berkaca-mata tebal, gemuk, dan cenderung jarang bergerak. Atlet game ini juga memiliki metode kerja keras yang bisa menyaingi atlet fisik mana pun. Wendel mulai bermain game sejak usia 5 tahun. Ayahnyalah yang pertama kali memperkenalkan Wendel pada game, mulai dari game di PC hingga Nintendo. Namun, saat sedang tidak bermain game, Wendel bermain olahraga fisik. Ia dikenal gemar bermain tenis, selain kadang bermain football, golf, atau billiard. Sejak usia 13-18, saya merasa sangat senang saat saya bermain game atau berolahraga. Saya berada di lingkungan penuh kompetisi dan itu yang sangat saya sukai kompetisi, ujar Wendel dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Pertama kali ia mengikuti sebuah kompetisi game adalah di tahun 1999. Dalam kompetisi yang digelar di Texas itu, Wendel meraih posisi tiga dengan hadiah US$ 4.000.Saya merasa 'waah' saya bisa menda-patkan pendapatan yang cukup besar dari bermain game. Saya berpikir hal ini bisa jadi sampingan yang bagus, lalu sa-ya pun diundang ke Swedia, Wendel mengisahkan.
Di Swedia itulah Wendel kemudian mencetak kemenangan 18 kali berturut-turut. Ia pun dinobatkan sebagai pemain Quake III terbaik di dunia. Pengalaman itu membuat Wendel makin yakin pada karir di dunia game. Ia pun memutuskan untuk berhenti kuliah dan menjadi gamer profesional. Tujuan saya adalah berkeliling dunia dan menjadi juara dunia game, ujarnya mengenang saat-saat menentukan itu.
Wendel pun boleh dibilang berhasil. Tercatat, ia pernah menjuarai kompetisi Cyberathlete Professional League (CPL) sebanyak 4 kali (2000, 2001, 2002, 2005)dan satu kali di ajang kejuaraan dunia World Cyber Games pada tahun 2000. (
speechless ane gan...)
Sarang gamer
Sehari-hari Wendel menghabiskan waktunya di sebuah ruang bawah tanah yang dirancang khusus untuk berlatih. Pemandangan di 'sarang gamer' tersebut bisa ditebak. Mulai dari jajaran komputer yang saling terhubung dalam jaringan berbaris sepanjang dinding, headphone, router internet sebuah kasur air berukuran besar, beberapa piala emas dan cek simbolik berukuran raksasa dengan angka US$ 15.000 di atasnya, kondom bekas pakai (yg ini jangan dianggap gan, ane cuma bercanda
), hingga kabel yang mengular ke mana-mana. Pada masa-masa sebelum kompetisi, Wendel mengundang gamer dari berbagai wilayah mulai dari Finlandia, Swedia, Florida, dan Ohio. Mereka berlatih bersama Wendel, bagai sparring partner bagi atlet tinju.
Makin berumur
Wendel memulai perjalanannya sebagai atlet cyber profesional pada tahun 1999, ini berarti ia sudah melakukannya lebih dari 10 tahun. Faktor usia pun nampaknya sudah mulai menjangkiti sang legenda.
Kejuaraan terakhir yang dimenangkan Wendel terjadi di 2006, lima tahun lalu. Saat ini, Wendel nampaknya lebih fokus pada usaha-usahanya yang lain, termasuk memperkuat jajaran produk yang muncul dari brand Fatal1ty. Pada Desember 2010, Wendel bekerja sama dengan ASRock untuk membuat motherboard dengan merek Fatal1ty. Salah satu feature yang disukai Wendel adalah dukungan motherboard itu pada piranti F-Stream Tuning. F-Stream Tuning merupakan piranti lunak dari Fatal1ty yang digunakan untuk menyetel mouse port pada frekuensi mana pun antara 125Hz 1000Hz. Saya pribadi suka di 500Hz karena saya merasa lebih akurat saat bermain di frekuensi itu dan nampaknya saya juga mendapatkan fps lebih besar dengannya, ujar Wendel.
Kisah Wendel memang cukup menjanjikan. Seperti dikatakannya dalam sebuah wawancara dengan GameTarget, Wendel merasa sedang menjalankan mimpinya.
Saya benar-benar menjalankan mimpi saya. Sepanjang hidup, ada banyak sasaran yang ingin saya capai. Sasaran pertama adalah saya ingin berkeliling dunia dan bermain game, saya berpikir itu adalah hal yang keren. Ketika itu, di tahun 1999, pemikiran bahwa akan ada orang yang membiayai saya keliling dunia untuk bermain game adalah hal yang gila, tapi hanya dalam waktu enam bulan mimpi itu terwujud, ujar Wendel. Namun, mimpinya tak cukup di situ saja, sebagai seorang yang sangat kompetitif Wendel bermimpi untuk bisa menjadi juara dunia. Sasaran kedua saya adalah menjadi juara dunia. Saya benar-benar ingin melakukannya dan hal itu tercapai dalam waktu enam bulan juga. Kedua sasaran itu tercapai pada waktu yang hampir bersamaan, kenangnya.
Namun, tidak semua yang dilakukan Wendel berhasil. Setelah kemenangan berturut-turut yang memantapkan tekadnya menjadi gamer profesional, Wendel juga kerap mengalami kekalahan. Kekalahan, tentunya, adalah hal yang wajar dalam sebuah kompetisi. Bagi Wendel, hal itu juga jadi pemacu untuk terus mempelajari cara gamer lain bermain dan juga melihat game-game baru. Wendel juga pernah 'istirahat' dari kompetisi pada 2007. Ketika itu ia bergabung dengan Championship Gaming Series (CGS) sebagai analis dan komentator.
Saya berhenti sementara saja untuk melakukan ini. Saat itu adalah waktu yang tepat bagi saya untuk menunjukan seberapa besar perhatian saya pada gaming. Saya pikir saya bisa melakukan lebih banyak untuk gaming dengan hal ini daripada jika saya bermain, ujar Wendel ketika itu.
CGS merupakan kompetisi game dengan format liga yang disiarkan di televisi. Tim yang mengikuti kompetisi ini berasal dari berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Jerman, Meksiko hingga Dubai, Singapura, dan Malaysia. Sayangnya, kompetisi ini berhenti tiba-tiba setelah musim keduanya di 2008.
Melanjutkan perjalanan
Tapi tujuan hidup saya yang masih terus berlanjut adalah saya ingin menunjukkan bahwa dengan menjadi juara dunia saya tidak akan berubah menjadi orang yang brengsek seperti banyak orang kira. Banyak orang akan berpikir bahwa jika Anda adalah juara dunia, An-da akan menjadi orang yang sangat arogan. Saya ingin mematikan sikap seperti itu, tuturnya.
Wendel mengaku berusaha untuk selalu ramah dan menyambut orang-orang yang ia temui. Manakala orang melihat saya, mereka akan melihat bahwa saya cukup ramah dan akan dengan senang hati berbicara dan membantu orang untuk bermain game, kata Wendel.
Melalui brand Fatal1ty, Wendel juga banyak mensponsori gamer lain. Sebagian hasil penjualan produk-produk Fatal1ty pun akan digunakan untuk hal itu, mensponsori gamer berprestasi. Saya orang yang seperti itu. Saya selalu mencoba membangun olahraga ini dan memberikan kembali apa yang saya bisa. Saya melakukannya dengan senang. Ini adalah sebuah perjalanan dan saya ingin terus melakukannya, tutur Wendel.
=============================================
~Satu kata terakhir deh untuk Wendel...Mantap!!
I N F O
Nama: Johnathan Wendel
Lahir: Independence, Missouri, 26 Februari 1981
Jabatan: Atlet Game/Gamer Profesional
Prestasi:
5 kali juara dunia, 4 kali
juara Cyberathlete Professional League
dan 1 kali juara World Cyber Games

Ente kenal sama atlet sepakbola kek Messi, Ronaldo, ato atlet MotoGP kek Rossi itu dah biasa, tapi ente kenal gak nih sama atlet gamers professional(salah satu idola ane) namanya Jonathan Wendel. Mungkin agan yg doyan ubek2 hardware pc, ato gamer pasti kenal, klo yg belum kenal ane cuma bagi2 info aja, sekedar nambah pengetahuan. langsung aja cekidot!!
Johnathan 'Fatal1ty' Wendel, Juara dunia cyber
Quote:
Spoiler for Fotonya:
Wendel saat ini barulah nama yang bergaung di sebagian kalangan saja, terutama mereka yang antusias pada komputer atau game. Wendel adalah salah satu gamer profesional yang paling sukses di dunia. Ia pernah meraup hadiah dengan nilai ratusan ribu dolar, sponsornya bertumpuk-tumpuk. Belum lagi, kini ia memiliki merek 'Fatal1ty' yang menjadi merek pakaian dan perangkat komputer.

Sejak kecil
Jangan membayangkan Wendel dalam wujud stereotip para gamer yang berkaca-mata tebal, gemuk, dan cenderung jarang bergerak. Atlet game ini juga memiliki metode kerja keras yang bisa menyaingi atlet fisik mana pun. Wendel mulai bermain game sejak usia 5 tahun. Ayahnyalah yang pertama kali memperkenalkan Wendel pada game, mulai dari game di PC hingga Nintendo. Namun, saat sedang tidak bermain game, Wendel bermain olahraga fisik. Ia dikenal gemar bermain tenis, selain kadang bermain football, golf, atau billiard. Sejak usia 13-18, saya merasa sangat senang saat saya bermain game atau berolahraga. Saya berada di lingkungan penuh kompetisi dan itu yang sangat saya sukai kompetisi, ujar Wendel dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Pertama kali ia mengikuti sebuah kompetisi game adalah di tahun 1999. Dalam kompetisi yang digelar di Texas itu, Wendel meraih posisi tiga dengan hadiah US$ 4.000.Saya merasa 'waah' saya bisa menda-patkan pendapatan yang cukup besar dari bermain game. Saya berpikir hal ini bisa jadi sampingan yang bagus, lalu sa-ya pun diundang ke Swedia, Wendel mengisahkan.
Di Swedia itulah Wendel kemudian mencetak kemenangan 18 kali berturut-turut. Ia pun dinobatkan sebagai pemain Quake III terbaik di dunia. Pengalaman itu membuat Wendel makin yakin pada karir di dunia game. Ia pun memutuskan untuk berhenti kuliah dan menjadi gamer profesional. Tujuan saya adalah berkeliling dunia dan menjadi juara dunia game, ujarnya mengenang saat-saat menentukan itu.
Wendel pun boleh dibilang berhasil. Tercatat, ia pernah menjuarai kompetisi Cyberathlete Professional League (CPL) sebanyak 4 kali (2000, 2001, 2002, 2005)dan satu kali di ajang kejuaraan dunia World Cyber Games pada tahun 2000. (

Sarang gamer
Sehari-hari Wendel menghabiskan waktunya di sebuah ruang bawah tanah yang dirancang khusus untuk berlatih. Pemandangan di 'sarang gamer' tersebut bisa ditebak. Mulai dari jajaran komputer yang saling terhubung dalam jaringan berbaris sepanjang dinding, headphone, router internet sebuah kasur air berukuran besar, beberapa piala emas dan cek simbolik berukuran raksasa dengan angka US$ 15.000 di atasnya, kondom bekas pakai (yg ini jangan dianggap gan, ane cuma bercanda

Makin berumur
Wendel memulai perjalanannya sebagai atlet cyber profesional pada tahun 1999, ini berarti ia sudah melakukannya lebih dari 10 tahun. Faktor usia pun nampaknya sudah mulai menjangkiti sang legenda.
Kejuaraan terakhir yang dimenangkan Wendel terjadi di 2006, lima tahun lalu. Saat ini, Wendel nampaknya lebih fokus pada usaha-usahanya yang lain, termasuk memperkuat jajaran produk yang muncul dari brand Fatal1ty. Pada Desember 2010, Wendel bekerja sama dengan ASRock untuk membuat motherboard dengan merek Fatal1ty. Salah satu feature yang disukai Wendel adalah dukungan motherboard itu pada piranti F-Stream Tuning. F-Stream Tuning merupakan piranti lunak dari Fatal1ty yang digunakan untuk menyetel mouse port pada frekuensi mana pun antara 125Hz 1000Hz. Saya pribadi suka di 500Hz karena saya merasa lebih akurat saat bermain di frekuensi itu dan nampaknya saya juga mendapatkan fps lebih besar dengannya, ujar Wendel.
Kisah Wendel memang cukup menjanjikan. Seperti dikatakannya dalam sebuah wawancara dengan GameTarget, Wendel merasa sedang menjalankan mimpinya.
Saya benar-benar menjalankan mimpi saya. Sepanjang hidup, ada banyak sasaran yang ingin saya capai. Sasaran pertama adalah saya ingin berkeliling dunia dan bermain game, saya berpikir itu adalah hal yang keren. Ketika itu, di tahun 1999, pemikiran bahwa akan ada orang yang membiayai saya keliling dunia untuk bermain game adalah hal yang gila, tapi hanya dalam waktu enam bulan mimpi itu terwujud, ujar Wendel. Namun, mimpinya tak cukup di situ saja, sebagai seorang yang sangat kompetitif Wendel bermimpi untuk bisa menjadi juara dunia. Sasaran kedua saya adalah menjadi juara dunia. Saya benar-benar ingin melakukannya dan hal itu tercapai dalam waktu enam bulan juga. Kedua sasaran itu tercapai pada waktu yang hampir bersamaan, kenangnya.
Namun, tidak semua yang dilakukan Wendel berhasil. Setelah kemenangan berturut-turut yang memantapkan tekadnya menjadi gamer profesional, Wendel juga kerap mengalami kekalahan. Kekalahan, tentunya, adalah hal yang wajar dalam sebuah kompetisi. Bagi Wendel, hal itu juga jadi pemacu untuk terus mempelajari cara gamer lain bermain dan juga melihat game-game baru. Wendel juga pernah 'istirahat' dari kompetisi pada 2007. Ketika itu ia bergabung dengan Championship Gaming Series (CGS) sebagai analis dan komentator.
Saya berhenti sementara saja untuk melakukan ini. Saat itu adalah waktu yang tepat bagi saya untuk menunjukan seberapa besar perhatian saya pada gaming. Saya pikir saya bisa melakukan lebih banyak untuk gaming dengan hal ini daripada jika saya bermain, ujar Wendel ketika itu.
CGS merupakan kompetisi game dengan format liga yang disiarkan di televisi. Tim yang mengikuti kompetisi ini berasal dari berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Jerman, Meksiko hingga Dubai, Singapura, dan Malaysia. Sayangnya, kompetisi ini berhenti tiba-tiba setelah musim keduanya di 2008.
Melanjutkan perjalanan
Tapi tujuan hidup saya yang masih terus berlanjut adalah saya ingin menunjukkan bahwa dengan menjadi juara dunia saya tidak akan berubah menjadi orang yang brengsek seperti banyak orang kira. Banyak orang akan berpikir bahwa jika Anda adalah juara dunia, An-da akan menjadi orang yang sangat arogan. Saya ingin mematikan sikap seperti itu, tuturnya.
Wendel mengaku berusaha untuk selalu ramah dan menyambut orang-orang yang ia temui. Manakala orang melihat saya, mereka akan melihat bahwa saya cukup ramah dan akan dengan senang hati berbicara dan membantu orang untuk bermain game, kata Wendel.
Melalui brand Fatal1ty, Wendel juga banyak mensponsori gamer lain. Sebagian hasil penjualan produk-produk Fatal1ty pun akan digunakan untuk hal itu, mensponsori gamer berprestasi. Saya orang yang seperti itu. Saya selalu mencoba membangun olahraga ini dan memberikan kembali apa yang saya bisa. Saya melakukannya dengan senang. Ini adalah sebuah perjalanan dan saya ingin terus melakukannya, tutur Wendel.
=============================================
~Satu kata terakhir deh untuk Wendel...Mantap!!

I N F O
Nama: Johnathan Wendel
Lahir: Independence, Missouri, 26 Februari 1981
Jabatan: Atlet Game/Gamer Profesional
Prestasi:
5 kali juara dunia, 4 kali
juara Cyberathlete Professional League
dan 1 kali juara World Cyber Games
Spoiler for sumber:
Majalah CHIP edisi Mei 2011, dirangkum sebagian biar agak pendek.
Quote:
Kaskuser yg paling merugi ialah kaskuser yg cuma SR doank tapi gak pernah komen.
-karangan sendiri-
Quote:
Trid ane gan
-[hod+agak bb dikid] sering diputusin pacar karena payudara terlalu besar
-[NGILER]Perusahaan Game Jepang Menggaji karyawan Rp. 2,6 Miliar!!!
Spesial profil orang sukses
-Jonathan Fatal1ty Wendel, juara dunia cyber
-sid meier, dewanya dewa-dewa dunia game (mantan HT)
-[hod+agak bb dikid] sering diputusin pacar karena payudara terlalu besar
-[NGILER]Perusahaan Game Jepang Menggaji karyawan Rp. 2,6 Miliar!!!
Spesial profil orang sukses
-Jonathan Fatal1ty Wendel, juara dunia cyber
-sid meier, dewanya dewa-dewa dunia game (mantan HT)
Quote:
1.
+
=
2.
+
=



2.



Diubah oleh durhakim 20-01-2013 06:58
0
4.9K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan