tak apalah… sejatinya perhentian ini memberiku kabar pada ribuan sabar yang memaku di papan waktu, dan biarkan jejaring diam memapah tiap lelahku, pada pangkuan hujan yang ramah namun basah – menyerupai bibirmu diremang hatiku, berdiri pejalan sendu didekat pepohonan randu yang mulai menguning
Drupadi dan Sadewa Drupadi :bukan hanya kau yang pernah memelukku mesra Sadewa : kalau begitu, biarkan aku memeluk hatimu dengan lengan-lengan kasihku dan ditemaramnya langit, kulihat wajahmu melukiskan senja yang memeluk kesedihan Drupadi : kau bukanlah ciuman pertamaku Sadewa : dan kaulah ciu
Juli... Disinilah kehangatan, menyusup di sesaknya Juli menyentuh bahumu, melindungi tidurmu tak mungkin Juli memisahkan kita, ketika Mei menggenggam jari-jari sepimu sekarang tak ingin aku sendiri saat Agustus pernah dua puluh tujuh menit kau bercerita dilelahnya malam, diperistirahatan kamark
salam kenal mas bro, mbak sist ane baru tau ternyata ada lounge poetry kaksus euy :matabelo mohon bimbingannya :D :kiss http://www.kaskus.co.id/post/50caa77d0b75b4742c000038#post50caa77d0b75b4742c000038
akan habis matahari sebentar akan reda cahaya mentari yang tadi menguning akan menjadi jingga yang tadi lengang, perlahan merayap diam kau boleh menampakkan diri lagi dari balik bayang sore, dari punggung bulan datanglah seperti tetangga muka rumah, seperti debur laut yang menyapa pantai
jalanan yang layu, yang dilupakan waktu Kini, aku sudah tidak mengingatnya lagi. Tentang jalanan yang bercerita pada segalanya, segalanya yang dirahasiakan oleh roda waktu. Yang selama ini membeku, dan mengkristal – menunggu untuk berpendar. Mereka tetap tinggal, pada riuhnya bunyi burung, pad
panggilan lewat gemirisik sakura malam, tenangkan gemuruh dadaku ini pada keabadian yang absurd yang terlanjur tertanam pada bilik-bilik memar paling diam – paling sunyi pada keramahanmu, aku mempelajari kegelisahan yang membelai ingatan seperti kepik-kepik biru, terbang rendah pada kelopak mata
hujan yang terlupakan oleh pelukan aku tahu, hari ini akan tiba. hari dimana langit mencurahkan gula-gulanya kebumi, hari dimana embun bertebangan ditaman, hari dimanana akan tumbuh sayap - dihatimu, yang akan berkunjung kehatiku langit seakan tersenyum, ia seolah memaku waktu yang liar, yang mula
aku mau pesan mie jawa saja spaghetti puttanesca alle cozze pesananmu sepertinya masih lama sambil menunggu, aku memandang perahu-perahu kecil dari teras yang melayang, memanjakan punggungnya di Porta Venezia sang kemudi begitu riuh berbincang pada kanal-kanal yang ramah dan membimbingmu ke
om Yohan td udah gw transfer di BCA Rp. 2.655.000,-\nrincian:\n\nharga + ongkir = RP 2.6355.000\nfee rekber = RP 20.000\n\nuntuk pembelian Jual htc desire hd,fullset,garansi panjang,solo,rekber ok dari thread\nhttp://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14890993\n\...
entah ya gan, kayaknya ane msh ngeberatin HTC ini deh :D nyimak dulu aje gan, tp emang mau segera make sih
sore gan, salam kenal :D jujur gan, ane lg mau hijrah ke android nih tapi ane galau, pilih Sam Gal-W atau HTC one V please gan masukannya thanx
sore gan, salam kenal :D jujur gan, ane lg mau hijrah ke android nih tapi ane galau, pilih Sam Gal-W atau HTC one V please gan masukannya thanx