kisah seputaran matahari aku lupa bagaimana cara melipat kertas ini menjadi lekukan rapi yang menggoda saat kau menemukannya dibawah bantal aku sudah tidak ingat lagi kata-kata yang tepat untuk membuat tersenyum atau tertawa kecil saat kau membacanya perlahan aku benar-benar sudah tidak ingat mak...
insomnia cuaca tidurnya waktu adalah ketika malam berkunjung diam-diam dari balik pintu lelapnya rindu adalah saat kenangan mengigau pelan dalam tidur - "sebut namaku diudara" kepal tanganmu dan berdoa "menjelajahlah sayang" tutup matamu lalu terbang lihat, dirimu melayang den
nice thread gan, salut :D well, menurut ane apapun keyakinan elo, asal itu membuat elo tenang & tersenyum di dunia ini maka jalanilah dan ingat berbuat baik kepada sesama apapun akhirnya (kematian) nanti, masing2 dari kalian akan menjalaninya :kiss ane bukan agnostic, tapi tertarik mendalamin
langgam cerita nanti dinda, rindu kekal hanya cerita yang habis ditelan waktu sejatinya, keabadian adalah milik perubahan dari peluk malam dimimpimu dinda, coba ingatlah janji yang diucapkan bibirmu diatas keningku dahulu, siapa kenal dengan kecewa dan penyesalan? tiada terpikirkan sekarang,
salam kenal, selamat pagi mengingat itu seperti mengupas mangga bagaimanapun cara mengupasnya jemarimu tetap lengket karenanya jadi bagaimana mungkin melupakan dimimpipun masih bertemu kamu? mengingat itu seharusnya semudah tawa senang sesaat merasakan kegembiraan namun sesudahnya lupa apa yang te
mencoba bertahan lihatlah sekali lagi apa salah lelaki yang penuh rahasia ini? dia melupakanmu atau apa? pikirkan tentang kita tentang senja basah yang terlanjur resah ketika lembut lenganmu tak melepaskan tubuhku atau ada yang salah? maksudku selain jarak selain rembulan dan pagi selain mimpi
didadaku selalu ada kamu kepada malam yang menggurui bintang bulan serupa ratu pemuja kegelapan sebelum fajar datang, boleh aku jujur? bahwa tatapmu masih didadaku karena sekalinya berkedip maka selamanya tak pernah raib aku mencarimu dari seberang ketepian dari sepenggal kehamparan kemarilah
hari yang panjang untuk bersaksi biarkan batara surya melamun jenuh sampai bulan datang bersama peluh saat tangis hatimu jatuh dadaku penuh dengan gemuruh, lalu langit menjadi keruh oleh bintang-bintang luruh sementara ciuman bertumbuh kita merindu pelukan subuh sebab jarak menjadikannya jauh, -
allow gan, sori baru bisa komeng yups, gw senasib sama agan bbx si penjual kaula lanang awalnya selalu bilang sanggup bikin sepatu dg model yg gw mau & mengesankan dia bilang sanggup berkali2 gw orangnya gak mau basa-basi, dia bilang sanggup langsung gw bayar (transfer.red) tanggal 29 nov 2012 se...
mendingan nih tulisan posting di blog pribadi aja gan.. thanks gan masukannya, tapi kebetulan memang sudah :)
lalu kemana kita seharusnya meratap? keyakinan itu adalah bagaimana cara mengucapkan sedang jatuh hati adalah bagaimana cara kita menyatukan sebagai sesama ciptaan Tuhan tidakkah kita seharusnya tetap bisa disatukan? kau dengan Kiblatmu dan aku dengan Salibku dibumi yang sama kita berpijak dilang...
everlasting - kekal ada kalanya kenanga luruh saat kau memelukku sungguh menahan sore yang penuh derita dan kita tahu semua hanya air mata tak ada pertemuan abadi kecupku tak menjawab apa yang telah terjadi rindu berteriak kencang didada yang tuli dan gersang aku mengira esok adalah kemarin yang
pada senja kali ini pada senja kali ini hujan telah menulis tentang gerimis yang belum dimulai pada senja kali ini barangkali takdirmu telah basah ditelan ketiadaan pada senja kali ini barangkali takdirku belum ditanggalkan namun sesekali air matamu mengerumun ditengah pelukku mendayu semu sampa
berita lewat pelepah daun ingatan Perjalanan ini lebih dari ratusan hasta jauhnya, juga lebih dari ribuan kepak jaraknya. Melebihi jauhnya sajak yang coba kutebarkan. Biarlah jika kata dariku hanya akan mengabur pada samuderamu, dan rinduku hanya sekedip di langit ingatanmu, mungkin memang hanya s
kita dan secangkir teh pada teh gula batu itu tersirat kembali wajahmu, adakah karena sadarku yang tiada pada sesuatu yang tak ada atau sekedar puja yang berima... benarkah yang terbaca dari cangkir ini sesuatu yang palsu dari gugur bibirmu? yang nanti 'kan tercecer pada lantai doa, dan kita meny