combustor Kata siapa??? kalau bansos memang kecil tapi kalau Subsidi Lihat aja detail APBN sangat besar itu belum terhitung kewajiban APBN untuk pendidikan wajib minimal 20% (UU mengharuskan begitu) Untuk subsidi BBM saja sudah 123 trilyun 2020 listrik 63 trilyun subsidi LPG 50 trilyun belum lagi...
kalau negara punya Uang sendiri silahkan buat sendiri proyeknya nga perlu Utang, tapi sayangnya semua negara berkembang tidak punya Uang yg cukup per tahunnya untuk membiayai Pembangunan Negara mereka apalagi kalau mau MENGEJAR KETERINGGALAN PEMBANGUNAN dengan negara maju mau tidak mau harus Utang
3770372 pengelolaan bersama kan peminjam dapat pemasukan dari Infrastruktur yg sudah dibangun dengan cara bagi untung cth bangun jalan tol, pelabuhan, bandara, tambang SDA kan semuanya dapat penghasilan nyata kalau sudah jadi Negara tinggal atur bagi hasil berapa tahun saja kepada peminjam (beberap
Lucu aja kaum pendukung oposisi yg suka politisasi soal masalah utang, nanti juga ketika mereka berkuasa juga akan di balas lawannya soal utang juga lantaran mana ada sih negara yg tidak ber utang??? apalagi di masa luar biasa wabah covid ini di mana semua negara mengalami defisit pendapatan negara
3770372 baca post gw baik-baik dimana gw jelasin pilihannya"Hanya jual aset"??? kalau export iya bisa jadi pilihan tentunya dengan jangka waktu
bingsunyata memangnya gampang koreksi anggaran kalau sudah menyangkut isi perut orang banyak cth Gaji PNS TNI POLRI, Tenaga Kesehatan, Pemadam kebakaran, Bakamla dll gaji mereka tidak mungkin di koreksi kalau di koreksi artinya penurunan gaji dan tunjangan (nga bakal bikin masalah baru tuh) biaya...
Selama Dunia tidak mengalami bencana apocalypse kayak film-film Holywood, profesional yg bergerak dalam bisnis Peminjam akan selalu ada mereka selalu mempersiapkan dana untuk segala kondisi. orang-orang kaya yg bisa membeli Surat Utang negara juga banyak banyak cara untuk memanejemen Utang Negara...
masalahnya kalau hal-hal prioritas anggaran tidak mungkin di koreksi seperti bayar gaji PNS, Pendidikan, BPJS, dll dan segala subsidi juga nga bisa tidak tidak di anggarkan, ini lantaran subsidi kan tergantung pemakaian masyarakat. kemudian juga proyek yg sudah berjalan dan sudah di anggarkan tid
Negara lain yg kebetulan punya Uang yg bisa di utangin pinjam ke bank dunia atau bank-bank gabungan negara-negara jual surat utang negara ke publik kesepakatan Investasi dengan pihak development dalam bentuk utang yg akan dibayar dengan cara membiarkan development yg membangun mengelola infrakstr...
bebekberbulu Yg di subsidi Pemerintah 1. Listrik 2. BBM 3. Tabung gas 3 kg (malah di daerah timur minyak tanah masih di subsidi) 4. BPJS masih di subsidi juga 5. Bansos Covid 19 6. UU 20% APBN untuk pendidikan itu juga termasuk subsidi itu yg gw ingat mungkin ada yg bisa tambah lagi
yup terkadang sekelompok orang di pemerintahan mau coba mengatur ribuan variasi masalah yg terjadi antar orang per orang dalam pasar bebas malah bikin tambah masalah baru di lapangan. menurut gw yg sedikit mixed sistem lain yaitu yg benar bekerja di lapangan dan beberapa teori ekonomi sebelah yg am
anti.liberal kalau gw sih mending mixed tapi lebih condong ke kapitalis ambil yg baik dan terbukti bekerja saja dari sistem ekonomi lain sisanya biakan semua ikut aturan pasar secara alami
refiner ralat dikit VOC tidak pernah menyekolahkan kaum pribumi dan infrakstruktur yg dibangun cuma benteng-benteng pelabuhan, jalan-jalan sekitar pelabuhan-pelabuhan untuk pelancar perdagangannya yg menyekolahkan kaum priyai dan bangun-bangun jalan antar kota, bangun infrakstruktur kereta api, ban
ntar warga kita pada berkumpul di bandara coba mendekati peswat yg di bajak berusaha sedekat mungkin buat foto-foto, youtuban, instastory atau jadi reporter dadakan dll nga peduli sama larangan polisi. nga ketinggalan pedagang asongan ikutan jualan di kerumunan penonton pembajakan
refiner kenapa VOC harus bangun infrakstruktur untuk warga pribumi?? VOC kan perusahaan bukan negara apalagi kenyataan sejarah VOC hanya berkuasa mutlak di daerah-daerah post-post perdagangan mereka zaman VOC wilayah yg di kuasai sepenuhnya cuma kurang 10% wilayah Indonesia hanya terbatas di kota-k
bosan gw debat soal utang negara pada dasarnya mental kebanyakan orang Indonesia memang susah maju banyak maunya suka ngiri kalau lihat negara lain berhasil atau maju pengen negara harus memperhatikan semuanya pembangunan tidak boleh kalah dari negara lain kalau perlu infrakstruktur harus kelas du
Nentang kapitalisme tapi kalau lihat kemajuan negara seperti korsel, China zaman Deng Xiaoping, Taiwan, Singapore, lihat negara tetangga srunpun yg GDP per Capita sudah jauh dari Indonesia pada NGIRI harusnya Indonesia itu maju.... harusnya Teknologi Indonesia tidak boleh kalah dari negara lain apa
biar nga ada masalah ini sudah hilang Hype gw untuk beli PS5 masak brand jepang tapi banyak game developer jepang yg tidak buat game untuk PS5 sejak Sony pindahkan kantor Playstation ke amerika kebijakan-kebijakan PS banyak yg berubah lebih ke Ideologi dari pada untuk memuaskan konsumen pasar mere
shlddnyusufakhirnya gw dapat sumber saga Thorfinn Kalsefni Eiríks saga rauða Grœnlendinga saga Eirik the Red's Saga yup dia memang establish koloni di Vinland namun akhirnya kembali juga ke Iceland dia masih hidup sesaman Erick The Red menurut Saga dia merupakan pedagang kaya dari Reynines, Sk...