Di tengah persiapan Regional Jakarta yang sudah semakin mendekat, semakin jelas kalau Campus League bukan hanya kompetisi antar-kampus, tapi juga menjadi ekosistem yang melahirkan pemain-pemain masa depan futsal Indonesia. Seperti salah satu cerita dari Halus FC, salah satu klub PFL yang dikenal rajin membina pemain muda, berdiri di garis depan untuk menyambut talenta baru tersebut.

Pelatih Halus FC, Ananda Aprizal, menyebut bahwa keberadaan Campus League menjawab kebutuhan terbesar dunia futsal saat ini, yakni regenerasi pemain yang terukur dan berjenjang.
“Alhamdulillah ada lagi kompetisi resmi untuk tingkat universitas. Harapannya makin luas, tidak hanya di Pulau Jawa,” ujarnya.

Bagi Coach Nanda, level kampus adalah “jembatan” yang selama ini hilang. Banyak pemain punya skill, tapi tidak memiliki panggung untuk menunjukkan kualitas mereka. Campus League mengisi kekosongan itu dengan memberi ruang, ritme, dan atmosfer kompetisi yang menyerupai level profesional.

Kampus Jadi Sumber Penghasil Pemain Profesional

Halus FC tak pernah menyembunyikan DNA mereka, yang dikenal dengan tim muda, cepat, dan mengandalkan pemain kampus. Rekrutmen mereka hampir selalu dimulai dari lingkungan universitas. Jakarta dan Bandung sudah familiar menjadi rumah polesan pemain Halus FC. Dan pada musim ini, Campus League bisa menjadi lokasi scouting utama.

“Regenerasi di Halus itu terus jalan. Campus League tahun ini pasti kami pantau,” ucap Coach Nanda.

Dengan beberapa pemain muda Halus yang kini mulai dilirik klub besar, kebutuhan menemukan talenta baru makin mendesak. Kompetisi antar-kampus yang terstruktur akhirnya memberi mereka kesempatan lebih luas.

Fisik Jadi Pembeda

Di balik banyaknya pemain berbakat, Coach Nanda menyebut satu tantangan terbesar bagi atlet kampus adalah pembinaan fisik. Menurutnya, jurang antara pemain kampus dan pemain profesional lebih terasa di aspek kebugaran ketimbang taktikal.

“Setengah babak bisa ngembangin. Babak kedua habis. Itu bukti fisik mereka belum siap,” tegasnya.

Bagi pemain yang bermimpi masuk PFL, pesan Coach Nanda sederhana, cukup, gym, kerja keras, dan konsistensi.

Campus League Jadi Momentum Awal Sebelum Profesional

Dengan format profesional, dokumentasi pertandingan, hingga atmosfer kompetitif dari Regional Yogyakarta hingga menuju Jakarta, Campus League memberikan ruang ideal bagi pemain untuk memperlihatkan mental dan kualitas permainan.
Coach Nanda bahkan menilai turnamen ini bisa menjadi pintu masuk langsung ke level profesional.

Ia juga mengingatkan pentingnya pemahaman aturan futsal modern, mengingat perubahan law of the game terus terjadi. Pemain kampus yang ingin naik level harus siap baik secara fisik, mental, maupun regulasi. 17 kampus akan bersaing di Regional Jakarta tahun ini, persaingan dijamin makin ketat. Namun bagi Halus FC, ini bukan sekadar kompetisi, ini adalah pameran talenta. Dan mungkin saja, nama besar berikutnya di futsal Indonesia sedang bersiap mengambil langkah pertamanya di Campus League.