- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dari Dominasi Mutlak ke Drama Menit Akhir, Bronze Battle Ternyata Gak Boring!
TS
kaskus.infoforum
Dari Dominasi Mutlak ke Drama Menit Akhir, Bronze Battle Ternyata Gak Boring!

Perebutan tempat ketiga Campus League Futsal Regional Yogyakarta 2025 memang bukan partai puncak, tetapi tensi dan emosinya sama sekali gak bisa diremehin. Dari dua laga baik dari kategori putri dan putra, sama-sama menghadirkan drama, gol-gol penting, dan momen penentu di detik-detik akhir yang membuat sorak penonton tidak di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo Rabu 12 November lalu tidak pernah mereda.
Di sektor putri, Universitas Gadjah Mada (UGM) tampil gemilang, karena enggan pulang tanpa membawa hasil. Bahkan sejak menit pertama mereka menekan Universitas Tidar (Untidar), dan tekanan itu langsung berbuah gol cepat dari Trully Keyra Mahesti. Dominasi UGM makin terasa saat eksekusi gesit Adwa Akifa Amali menggandakan keunggulan hanya empat menit kemudian.
Untidar berusaha bertahan sekaligus mencoba membalas melalui semangat pantang menyerah yang sudah jadi ciri khas mereka sepanjang turnamen ini. Namun, lini belakang UGM terlalu rapat, sangat sulit ditembus. Babak kedua pun kembali dikuasai UGM, dengan kerja sama menarik lini depan, dari Rinoa Deshiva dan Yola Novia menambah masing-masing satu gol untuk menutup laga dengan skor 4-0.
Kemenangan ini bukan hanya mengantarkan UGM ke posisi tiga, tapi juga jadi pengingat bahwa mereka adalah tim yang konsistensinya perlu diapresiasi sepanjang turnamen. Walaupun berada di posisi 3 dan 4, Baik UGM maupun Untidar juga berhak melangkah ke seri nasional di Jakarta untuk membuktikan permainan terbaik mereka di level nasional, perjalanan keduanya masih sangat panjang.

Di sisi lain tak kalah menarik, kalau partai putri ditutup dengan kepastian, laga perebutan tempat ketiga putra antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Islam Indonesia (UII) justru menyajikan ketegangan tanpa henti hingga detik terakhir.
UII sebagai tuan rumah tampil penuh energi sejak awal, lewat pressing intens, transisi cepat, dan dukungan tribun yang menggema menambah ketegangan pertandingan. Namun UAD tidak mudah goyah, lewat blok pertahanan yang disiplin dan permainan zona yang rapi, mereka membuat UII kesulitan menciptakan peluang bersih.
Laga sempat berjalan tanpa gol hingga babak kedua, sebelum satu momen mengubah semuanya. Lewat skema serangan bola mati yang dieksekusi Farid Angga, Arie Yeriko Navaro menyambar bola di depan gawang dan membawa UAD unggul 1-0 di menit-menit krusial. UII merespons dengan power play, namun pertahanan UAD terlalu disiplin untuk ditembus tanpa resiko counter attack yang membahayakan.
Saat peluit panjang berbunyi, pendukung UII terdiam sementara kubu UAD meledak dalam selebrasi, karena pencapaian ini bukan hanya karena menang, tetapi karena mereka mampu menyelesaikan turnamen dengan kepala tegak, berkat perolehan tempat ketiga yang sangat berarti untuk modal menuju seri nasional.
Dua laga, dua rasa. UGM dan UAD menutup semifinal dengan kemenangan yang tidak hanya memantapkan posisi, tapi juga membangun momentum untuk langkah berikutnya. Jika perebutan tempat ketiga saja semencekam ini, bisa dibayangkan bagaimana panasnya duel-duel di tingkat nasional nanti.
0
10
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan