Sinopsis Film The World of Love

Dunia perfilman Korea Selatan kembali menarik perhatian global lewat film The World of Love, karya sutradara Yoon Ga-eun. Film ini menjadi salah satu rilisan paling berpengaruh tahun 2025 dan tengah menjadi tren di berbagai platform daring. Berdasarkan laporan media hiburan Korea, film tersebut mendapat sambutan luar biasa dari penonton dan kritikus, menempatkannya di posisi teratas box office film independen Korea.

Film The World of Lovemengisahkan tentang Ju-in, siswi berusia 17 tahun yang dikenal ceria namun menyimpan luka masa lalu yang mendalam. Trauma yang ia alami perlahan terbuka ketika di sekolahnya muncul petisi menolak kembalinya seorang pelaku kejahatan seksual anak. Situasi ini mengguncang kehidupan Ju-in, memaksa dirinya berhadapan dengan konflik moral dan tekanan sosial.

Menurut penjelasan dalam artikel yang sama, keputusan Ju-in untuk tidak menandatangani petisi memicu konfrontasi besar dengan teman-temannya. Ia mulai menerima catatan misterius yang mempertanyakan masa lalunya dan keputusannya. Melalui alur yang emosional, film ini menunjukkan bagaimana seorang remaja mencoba berdamai dengan masa lalu dan menemukan jati diri di tengah stigma sosial yang keras.

Tema, Prestasi, dan Pengakuan Internasional

Film The World of Love dikategorikan sebagai drama psikologis dan sosial, yang menggali isu trauma, ketahanan mental, serta pencarian identitas remaja. Karya Yoon Ga-eun ini tidak hanya menyentuh sisi emosional penonton, tetapi juga mengangkat pertanyaan mendalam tentang empati dan penyembuhan diri.

Sejak tayang perdana pada 22 Oktober 2025, film ini langsung menempati posisi pertama box office independen Korea. Berdasarkan data CGV Golden Egg Index, film tersebut memperoleh skor 96 persen, menunjukkan tingkat kepuasan penonton yang sangat tinggi. Banyak yang menyebutnya sebagai film Korea terbaik tahun 2025 karena keberaniannya menyajikan tema sensitif dengan cara yang hangat dan manusiawi.

Keberhasilan The World of Love tidak hanya terjadi di dalam negeri. Sebelum rilis resmi, film ini sudah menarik perhatian dunia internasional. Film tersebut menjadi satu-satunya karya Korea yang diundang ke kompetisi utama Toronto International Film Festival (TIFF) 2025, sebuah pencapaian langka bagi film independen Asia Timur. Menurut laporan dari penyelenggara festival, karya Yoon Ga-eun dipuji karena penggambaran karakter remaja yang realistis dan sinematografi yang kuat.

Tak berhenti di situ, The World of Love juga memborong berbagai penghargaan di ajang internasional, termasuk People’s Choice Award dan Jury Prize di Pingyao International Film Festival. Selain itu, film ini turut memenangkan FIPRESCI Award di Warsaw International Film Festival ke-41, mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu film Korea paling berprestasi di kancah global.

Pesan yang Dihadirkan dalam The World of Love

Melalui karakter Ju-in, film ini menyoroti bagaimana trauma masa lalu dapat memengaruhi kehidupan seseorang hingga dewasa. Perjalanan Ju-in menuju penyembuhan dan penerimaan diri menjadi inti dari narasi, menggambarkan betapa sulitnya remaja menghadapi luka batin sekaligus tekanan lingkungan sosial.

Film ini juga menyinggung isu stigma terhadap korban kekerasan, serta pentingnya dukungan emosional dari lingkungan sekitar. Dengan penyutradaraan yang sensitif dan naskah yang kuat, Yoon Ga-eun berhasil menghadirkan potret remaja yang rentan namun tangguh.

Diperankan oleh Seo Soo-bin sebagai Ju-in dan Jang Hye-jin sebagai sang ibu, akting keduanya berhasil menggugah emosi penonton. Chemistry mereka memperkuat pesan bahwa proses penyembuhan tidak selalu mudah, namun dapat dimulai dari keberanian untuk menghadapi masa lalu.

Referensi: TrenMedia.co.id