Kaskus

Entertainment

ghaliezAvatar border
TS
ghaliez
Film Angkara Murka, Kritik Ketidak Adilan dan Kekuasaan
Film Angkara Murka, Kritik Ketidak Adilan dan Kekuasaan

Forka Films resmi menggelar gala premiere film panjang perdana karya sutradara Eden Junjung, berjudul Angkara Murka. Film ini dibintangi oleh Raihaanun, Simhala Avadana, Whani Darmawan, dan Rukman Rosadi. Suasana malam pemutaran perdana semakin intens dengan penampilan eksplosif dari band punk asal Purbalingga, Sukatani, yang membawakan lagu “Tumbal Proyek” lagu yang menjadi soundtrack resmi film ini.

“Dua minggu setelah kami merilis single Tumbal Proyek, Mas Eden Junjung menghubungi kami dan menawarkan lagu itu sebagai soundtrack filmnya. Kami lalu dikirim trailernya, dan setelah menontonnya, bulu kuduk kami langsung berdiri. Lagu ini seakan memang ditulis untuk film ini,” ujar Alectroguy, gitaris band Sukatani.

Ifa Isfansyah, produser dari Forka Films, menyampaikan bahwa Angkara Murka adalah langkah berani bagi rumah produksi yang dikenal dengan karya-karya artistik dan berbobot.

“Kami ingin menghadirkan kisah yang tak hanya menghantui secara visual dan emosional, tetapi juga mengguncang kesadaran sosial. Eden Junjung membawa nafas baru pada sinema kita, dan Angkara Murka adalah manifestasi kemarahan yang sangat relevan,” ujar Ifa.

Bagi Eden Junjung, film ini adalah wujud kegelisahan terhadap berbagai bentuk ketidakadilan yang tersembunyi di balik proyek-proyek besar dan ambisi kekuasaan.

“Film ini lahir dari kegelisahan akan pengorbanan-pengorbanan yang seringkali dianggap wajar. Dalam narasi pembangunan dan kemajuan, ada jiwa-jiwa yang dikorbankan. Angkara Murka mencoba memberi suara pada yang terpinggirkan,” tutur Eden.

Salah satu pemeran utama, Raihaanun, mengungkapkan tantangan emosional saat mendalami karakternya.

“Saya memerankan seorang ibu yang harus memilih antara mempertahankan keluarga atau tunduk pada sistem yang korup. Ini bukan sekadar peran, tapi pengalaman spiritual. Banyak adegan yang membuat saya menangis, bahkan setelah kamera dimatikan,” ungkap Raihaanun.

Film Angkara Murka merupakan eksplorasi kelam atas kuasa, pengkhianatan, dan kehancuran batin manusia. Dalam atmosfer penuh ketegangan, film ini menyoroti sisi gelap kekuasaan lokal yang menuntut tumbal dalam artian sesungguhnya.

Film genre mystery-thriller tayang perdana secara global. Angkara Murka dalam judul internasional: Mad of Madness, tayang perdana secara global di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia yang digelar pada 24 April-2 Mei 2025 lalu.

Di Indonesia, film ini hadir serentak diseluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 22 Mei 2025.
0
7
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan