Kaskus

Entertainment

yantosauAvatar border
TS
yantosau
Sebuah Toko di Ujung Gang
Sebuah Toko di Ujung Gang

Di sebuah kota kecil yang sering luput dari peta, tersembunyi sebuah gang sempit yang hanya diketahui oleh penduduk lama. Di ujung gang itu berdiri sebuah toko tua dengan papan nama yang sudah kusam: *Toko Barang-Barang Lupa*. Tak banyak orang yang masuk ke sana. Mereka yang tahu keberadaannya pun menganggap toko itu sekadar gudang rongsokan yang tak layak dilirik.

Namun, bagi mereka yang pernah masuk, toko itu seperti dunia lain.

Raka, seorang pemuda yang baru pindah ke kota itu untuk mencari pekerjaan, tak sengaja menemukan toko tersebut saat hujan deras memaksanya mencari tempat berteduh. Awalnya, ia ragu untuk masuk. Pintu kayunya tampak rapuh, kaca jendelanya buram tertutup debu, dan dari luar hanya terlihat bayangan rak-rak tua penuh barang tak teratur. Tapi kilat menyambar, dan tanpa pikir panjang, ia mendorong pintu itu masuk.

"Selamat datang," ucap suara tua dari balik meja kasir yang tertutup tumpukan jam rusak dan buku usang.

Raka menoleh dan mendapati seorang pria tua berjenggot putih dengan mata tajam namun ramah. "Maaf, saya hanya mau numpang berteduh."

"Tak masalah. Tapi jangan kaget kalau kau menemukan sesuatu yang kau lupakan," jawab pria itu sambil tertawa kecil.

Raka tak mengerti maksudnya, tapi ia tersenyum sopan dan mulai mengamati isi toko. Ada boneka rusak, jam tangan patah, kunci tanpa gembok, hingga surat-surat cinta yang tak pernah terkirim. Semua barang seakan menyimpan kenangan yang tak lagi diingat oleh pemiliknya.

Saat berjalan di antara rak, mata Raka tertumbuk pada sebuah buku catatan kulit coklat yang tampak asing namun familiar. Ia mengambilnya dan membuka halaman pertama.

**“Catatan Harian Raka – Kelas 5 SD”**

Jantungnya berdegup. Ia masih ingat buku itu. Ia pernah memilikinya dulu, saat kecil. Tapi ia yakin buku itu hilang ketika keluarganya pindah mendadak karena sang ayah ditugaskan ke luar kota. Ia bahkan menangis karena kehilangan buku itu, sebab di sanalah ia menulis semua mimpinya: menjadi penulis, menjelajah dunia, membuat ibunya bangga.

"Bagaimana buku ini bisa ada di sini?" gumam Raka.

Pria tua itu muncul dari balik rak, tersenyum. "Toko ini menyimpan barang-barang yang ditinggalkan manusia—bukan karena hilang, tapi karena dilupakan. Tapi bila seseorang benar-benar merindukan sesuatu dari masa lalu, barang itu akan muncul kembali."

Raka termenung. Ia membolak-balik halaman demi halaman, membaca tulisan tangannya sendiri yang lugu namun penuh semangat. Tiba-tiba, air matanya jatuh tanpa ia sadari. Hidupnya beberapa tahun terakhir terasa begitu berat—kehilangan pekerjaan, hubungan kandas, dan kini ia tinggal di kota asing tanpa arah.

Tapi membaca buku itu, Raka merasa seperti dipeluk oleh versi kecil dirinya yang dulu sangat percaya bahwa segalanya mungkin.

"Boleh saya membawanya?" tanyanya lirih.

Pria tua itu mengangguk. "Tentu. Tapi ingat, setiap barang yang kau ambil dari toko ini akan membawamu kembali ke mimpimu yang pernah kau tinggalkan."

Raka tersenyum. Ia mengangguk dan keluar dari toko itu dengan langkah ringan, seolah beban hidupnya berkurang. Hujan pun sudah reda.

Beberapa bulan kemudian, Raka mulai menulis blog cerita fiksi dan perlahan mendapat banyak pembaca. Ia menulis setiap malam, menumpahkan isi hatinya seperti dulu saat kecil. Namanya mulai dikenal. Bahkan, sebuah penerbit tertarik menerbitkan kumpulan ceritanya.

Toko itu? Ia mencoba kembali, tapi gang itu kini seperti tak ada ujungnya. Bahkan papan namanya telah lenyap.

Namun Raka tahu, toko itu benar-benar ada. Dan di sanalah ia menemukan kembali sesuatu yang tak ternilai: dirinya sendiri.

---
intanasaraAvatar border
intanasara memberi reputasi
1
30
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan