Sebuah drone jatuh di pelataran gedung Menara Danareksa pada Kamis (12/09/2024), menurut informasi Chatnews, drone yang dimaksud jatuh dan kemudian terbakar di pelataran pintu masuk utama gedung Menara Danareksa. Pada saat itu, di dalam gedung sedang berlangsung kegiatan yang dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.

Setelah jatuh, drone sempat terbakar, kobaran api setinggi pinggang orang dewasa dengan cepat dipadamkan oleh petugas gedung Danareksa. Berdasarkan informasi yang didapat Chatnews, tak lama setelah drone jatuh, seorang wanita bernama Saras yang mengaku dari PT Pindad mengatakan jika drone tersebut memang milik perusahaan asal Bandung tersebut. Saras juga meminta maaf atas kejadian jatuhnya drone tersebut.

Lebih lanjut, Saras mengatakan jika drone yang jatuh sedang dalam proses uji terbang. Drone sebenarnya diprogram untuk terbang di area Monas saja, tapi entah mengapa malah nyasar ke Danareksa. Di sisi lain, lokasi jatuhnya drone dan Monas sebenarnya tidak terlalu jauh.

Berdasarkan foto-foto yang beredar drone tersebut memiliki sayap, ekor, dan baling-baling. Pada bagian sayap terdapat tulisan Pindad dan BETA. BETA (PT Bentara Tabang Nusantara) merupakan start-up lokal Bandung yang bekerja sama dengan Pindad untuk membuat drone kamikaze. Sejauh ini belum diketahui apakah drone yang jatuh merupakan drone kamikaze ? Pindad sendiri belum memberi keterangan resmi soal kejadian kemarin.



Sebagai pengingat bagi Agan, produk drone kamikaze Pindad pertama kali muncul pada acara Indo Defence 2022. Drone ini memakai sumber tenaga dari baterai lithium polymer atau lithium ion. Drone bisa terbang selama 15 menit, punya berat 6 kg, bentang sayap 1,3 meter serta bisa membawa hulu ledak 800 gram. Drone kamikaze buatan anak Bandung ini diluncurkan memakai tangan, atau bahasa kerennya hand launched take off.

Merangkum informasi dari indomiliter.com, belum banyak spesifikasi yang diketahui dari drone buatan Pindad. Namun, media militer ini mengatakan, drone buatan Pindad desainnya sekilas mirip dengan Enrol Pilot. Drone kamikaze buatan PT Enrol Sistem Indonesia, perusahaan swasta yang berbasis di Bandung.

Drone kamikaze Enrol Pilot bisa terbang 15 - 20 menit dan punya jangkauan 20 - 30 km melalui kendali line of sight.Panjang drone Enrol Pilot adalah 0,8 meter, bentang sayap 1,2 meter serta bobot maksimal 3 kg. Hulu ledaknya sama dengan drone buatan Pindad, yakni 800 gram. Untuk kecepatannya, Enrol Pilot bisa tembus 250 km/jam.



Sebagai tambahan, drone seperti buatan Pindad punya kemampuan fully autonomousserta fly and forget dengan jarak kendali maksimal 40 km. Meskipun punya kemampuan terbang sendiri tanpa kendali pilot, pengujian di area terbuka yang banyak dikunjungi orang seperti di Monas; dirasa tidak pas. Pasalnya jika drone kehilangan kendali dan jatuh, bisa merusak fasilitas umum atau bahkan melukai masyarakat sipil. Alangkah baiknya jika drone yang masih berupa prototype ini diuji di fasilitas pengujian milik Pindad sendiri.







Referensi Tulisan: Chatnews& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera