KOMUNITAS
Home / FORUM / All / Entertainment / Movies /
Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/64181f98d6fd272ba218fecd/mengapa-film-superhero-luar-negeri-laku-sedangkan-superhero-indonesia-malah-tidak

Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?

Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?
Sumber Gambar

Akhir-akhir ini perfilman Indonesia memangs edang ramai semenjak pulih dari pandemi. Dimulai dari kesuksesan KKN di Desa Penari yang mencapai jutaan penonton, film-film lain pun mengikuti. Para penonton mulai kembali memiliki kepercayaan terhadap film-film Indonesia dan tidak ragu lagi mengeluarkan uang untuk film.

Tak hanya film-film yang sudah biasa muncul di layar lebar Indonesia. Film-film dengan genre baru pun ikut bermunculan menunjukkan eksistensinya, salah satunya adalah film superhero. Film superhero sedang banyak dibuat di Indonesia. Banyak sineas dan rumah produksi yang sudah membeberkan proyek jangka panjang mereka terkait film superhero ini.

Sebut saja Satria Dewa dan Bumilangit Universe yang sudah mengumumkan deretan filmnya untuk beberapa tahun ke depan, bahkan sejak 2019. Target mereka adalah membuat sebuah semesta superhero ala Marvel dan DC yang saling berkaitan satu sama lain. Hal ini menjadi angin segar bagi para pecinta film superhero Indonesia.

Konten Sensitif
Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?

Sumber Gambar

Apakah mendapat sambutan positif di Indonesia? emoticon-Bingung (S)

Sayangnya, film ini memang mendapat sambuta positif. Tapi hanya di kalangan tertentu saja. Masih belum bisa menjangkau dan menarik minat penonton awam di tengah besarnya genre horor di Indonesia. Entah mengapa jenis film superhero masih terlalu segmented di Indonesia.

Sebut saja Satria Dewa Gatotkaca, Sri Asih dan Virgo and The Sparklings yang menurut TS masih belum bisa menggemparkan bioskop. Bahkan dibandingkan Gundala di 2019, hype-nya masih kalah dengan Gundala. Entah TS yang kurang update atau gimana, tapi itu yang TS rasakan. Karena sebelum pandemic TS lumayan mengikuti dan menunggu-nunggu Bumilangit Universe ini.

Tapi kalau jenis film superhero jarang peminat di Indonesia, mengapa Spiderman, Superman dan Avengers masih laku di bioskop Indonesia?

Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?
Sumber Gambar

Menurut TS mungkin karena nama Spiderman dan Superman sendiri sudah lama terkenal disbanding Gundala dan kawan-kawan. Spiderman dan Superman bisa dibilang konsisten tampil di berbagai media yang dapat dijangkau oleh masyarakat kalangan bawah hingga atas. Superhero luar negeri selalu muncul di setiap generasi.

Superhero-superhero itu kerap muncul di iklan, TV, mainannya banyak dijual, film-nya konsisten dibuat, kartunnya pun ada. Pokoknya sulit untuk melupakan superhero-superhero seperti Spiderman dan kawan-kawannya. Bahkan kalau kalian tanya pengemis pun, pasti pengemis tahu Superman dan Spiderman. Tapi kalau ditanya Gundala, Godam, belum tentu.

Apalagi Gundala dan kawan-kawan sempat menghilang dari peredaran selama beberapa belas/puluh tahun. Sehingga ada beberapa generasi yang tidak mengetahui keberadaan superhero ini. Lantas di zaman gen Z dan milenial ini, mereka mau mengembalikan eksistensi superhero ini melalui film. Jelas tidak akan mudah!

Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?
Sumber Gambar

Seperti yang TS sebut di thread sebelumnya. Para sineas film perlu melakukan pendekatan kepada Gen Z dan milenial melalui cara-cara yang tren di masa kini. Seperti TikTok dan lain sebagainya. Apalagi di zaman ini apa-apa gampang viral. Biarlah superhero ini viral dulu, mendapat banyak atensi, baru dibuat film. Mungki bisa efektif.

Sedikit cerita, TS dulu sampai membaca komik-komik lawas Gundala, Sri Asih, Aquanus dan Godam demi mempelajari superhero-superhero lokal yang sudah lama terkubur ini. Awalnya memang TS tidak mengenal mereka, tapi mendengar mereka akan menjadi film superhero Indonesia akhirnya TS coba mencari tahu karena lumayan excited dengan proyek BCU ini.

Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?
Sumber Gambar

Tapi kembali lagi, tidak semua anak muda berpikiran seperti TS. Andai semua anak muda seperti TS yang penasaran, pasti film-film ini bisa laku.

emoticon-2 Jempol

Menurut kalian apa yang menyebabkan superhero Indonesia kalah dengan superhero luar negeri?

Tulisan, Narasi dan Opini Pribadi

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
profile-picture
profile-picture
profile-picture
MUF0REVER dan 17 lainnya memberi reputasi
Halaman 1 dari 5
2019, bersama Sancaka a.k.a. Gundala emoticon-Blue Guy Peace

Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?
profile-picture
profile-picture
jiresh dan mancitybest memberi reputasi
Lihat 4 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 4 balasan
Menurut kalian kenapa film superhero indo bisa flop di bioskop?
profile-picture
CoZiA memberi reputasi
Lihat 6 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 6 balasan
Kemarin Ant Man kurang rame menurut ane
profile-picture
junaedi1982new memberi reputasi
Lihat 14 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 14 balasan
Harus diakui ide saat kelahiran superhero Indonesia juga terinspirasi dari Superhero negeri Paman Sam
profile-picture
mancitybest memberi reputasi
Lihat 4 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 4 balasan
emoticon-Ngakak
Diubah oleh harrywjyy
Ya karena inti ceritanya hampir sama ama superhero dari DC & marvel, jadi penonton ya bakalan jelas milih yang mana

Sekalipun beda, ceritanya ya macam superhero klasik, dapat kekuatan > basmi penjahat > lawan musuh utama > menang

profile-picture
jiresh memberi reputasi
Lihat 2 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 2 balasan
Spiderman mah nenek gw jga tau
Lihat 11 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 11 balasan
Terlalu ber expetasi tinggi kalo kata saya sih
Lihat 2 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 2 balasan
Harusnya superhero indo ikutin pasar aja.
1. Wajahnya anime (wibu)
2. Berjanggut kambing, pake sorban (u tw lah)
3. Terdiri dari minimal 3 orang boleh lebih, bisa joget2 senada dan seirama (manusia plastik)
profile-picture
TripleCombo memberi reputasi
Diubah oleh mbeksajah
Lihat 3 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 3 balasan
emoticon-Hammer2
Kalah start sama superhero luar
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Penokohannya kurang kuat apalagi kalau dibandingkan dengan tokoh yang diambil dari mitologi seperti Thor. Sumber kekuatan tidak jelas. Tujuan penjahat kayak sinetron "pokoknya berbuat jahat".

Belum bicara soal kualitas akting, CGI, dll. Gw nonton Gundala sama Wiro Sableng jujur aja aktingnya ga menjual sama sekali. Gw ga percaya dia manggil petirlah, bisa terbang... Ga meyakinkan sama sekali. Memang kekurangan paling fatal dalam industri perfilman adalah aktor. Mungkin kalau dirunut lebih jauh = masalah pendidikan.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
jazzcoustic dan 4 lainnya memberi reputasi
Diubah oleh Yuffie
Lihat 5 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 5 balasan
Tanya kenapa... 🤭
Mengapa Film Superhero Luar Negeri Laku Sedangkan Superhero Indonesia Malah Tidak?
profile-picture
profile-picture
profile-picture
fachri15 dan 5 lainnya memberi reputasi
Lihat 7 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 7 balasan
Film superhero luar yg rame biasanya based on comic. Setidaknya sekian persen pembaca komiknya akan nonton filmnya. Komik mereka lumayan penjualannya. Lah komik kita udah lama mati. Ngarepin penonton dari awam? Itulah hasilnya
Film superhero luar juga gak ujug2 sukses
Sudah berapa tahun orang kenal spiderman, batman, marvel, dc
Buktinya yg komiknya gak terkenal kayak antman atau sangchi misal, gak terlalu rame juga

Belum ngomongin budget, beda jauh
Belum lagi bicara pengalaman, dari jaman hulk ijonya masih pake cat tembok hollywood uda garap film superhero, di sini baru kapan
profile-picture
profile-picture
profile-picture
parmansuparman dan 2 lainnya memberi reputasi
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Lagian nama superhero kok Sri Asih. Macam mbak-mbak penjual jamu
Pertanyaan yang sama dengan:

Kenapa Film dengan skrip yang bagus, dan Visual efect yang indah, dan budget yang besar, serta sudah punya fanbase yang besar.

Lebih laku dari

Film dengan budget yang kecil, visual yang apa adanya.
Lihat 2 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 2 balasan
karena kita katro, mau nya go internasional dlu baru dihargai, maunya hype trend luar negeri dulu baru dipuja puji, maunya iphone daripada dukung ilmuwan dalam negeri, maunya brand impor daripada lokal emoticon-Angkat Beer sungguh negeri ane luwar binasah emoticon-Wow:
Alasannya amat sangat simple:

Apapun yang superhero lokal coba, superhero luar sudah melakukannya jauh lebih baik (hampir di segala aspek).

Jujur aja, mau Gundala, Sri Asih, atau Virgo & The Sparklings, kesan kayak menonton Saras 008 masih ada. Dari segi efek, koreografi adegan berantem, cerita. drama, penokohan, masih terkesan standar.

Pesan yang disampaikan di filmnya juga masih terasa nanggung. Khawatir untuk film kedepannya cuma berlalu tanpa meninggalkan kesan yang dalam dimata penonton.

BCU tak ubahnya "MCU dan DCEU dengan citarasa sinetron." Sulit mengharapkan plot yang gritty dan edgy, apalagi kalau dibumbui dengan konspirasi dan misteri yang mendebarkan.

Bumilangit cinema dan otak para kreatornya terlalu jauh buat hal2 semacam itu.
profile-picture
jiresh memberi reputasi
Diubah oleh emranemboy
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Saya pernah nulis juga di thread lain. Menurut saya faktor pertama adalah karakternya.

Karakter superhero di film-film yang sudah beredar tidak menarik. Ini bukan soal kekuatan mereka. Tapi lebih ke "siapa mereka". Hal ini diperburuk dengan fokus produser dan sutradara yang terburu-buru ingin memperkenalkan Jagad Sinema mereka.

Kedua, superhero Amrik, memiliki fanbase setia yang besar. Mereka bukan tiba-tiba muncul di layar film. Komik dan animasi tiap karakter rutin dibuat sehingga terus dikenal publik, setidaknya menjaga fanbase mereka.

Iron Man meski superhero kelas B di Marvel (kalah dr Spider-man, Hulk, X-Men, Fantastic 4), tetap punya fanbase setia dan sudah dikenal. Demikian juga Thor.

Bandingkan dengan di sini, seberapa besar fanbase Gundala? Sri Asih? Godam? Komiknya juga sempat tidak terbit atau mungkin sangat sulit ditemukan. Apalagi Satria Dewa Gatot Kaca yang memang dibuat khusus untuk layar kaca, tapi lagi-lagi, ceritanya kurang membuat orang ingin menyimak.
profile-picture
profile-picture
parmansuparman dan jiresh memberi reputasi
Lihat 3 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 3 balasan
Halaman 1 dari 5


×
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di