bang.toyipAvatar border
TS
bang.toyip
Destiny (Al-Masir), 1997 - Averroes dan Rasionalisme yang 'Berbahaya'


Destiny (Le Destin, atau Al-Masir), sebuah karya film Youssef Chahine tentang filsuf abad ke-12 Averroës (Ibnu Rushd) bercerita seputar 'kritik' yang berani dan menarik untuk disimak terhadap dogma dan penindasan fundamentalis Islam pada masa tersebut. Film ini berlatar di Cordoba dan menggambarkan hubungan antara Khalifah dan Averroës, yang merupakan salah satu penasihatnya yang paling tepercaya. Dalam film tersebut digambarkan para fanatik agama mulai mendapatkan kendali dan mulai mempengaruhi keputusan Khalifah, yang menyebabkan penganiayaan terhadap filsuf dan kerusuhan politik di Andalusia.

Averroës dan para pengikutnya ditampilkan sebagai sosok cendekia liberal yang berpikiran bebas, serta penggambaran Khalifah (yang memerintahkan agar karyanya dibakar) hanya sebagai pion politik, namun penyajian dari kedua dari narasi itu sendiri menggunakan lagu dan tarian yang 'indah' dan 'eksotik' (dalam bentuk adaptasi tarian dan lagu tradisional) - dalam film tersebut sebagai perlambangan energi, kekuatan membebaskan yang mewujudkan gagasan Chahine bahwa 'pemikiran memiliki sayap'. Akal sehat, ketaatan/iman dan sensualitas menyatu dalam naskah yang cerdas, bersemangat dan penuh warna, memberikan campuran emosional yang unik dalam menontonnya.



Quote:


Film berdurasi 135 menit ini diputar di luar kompetisi di Festival Film Cannes 1997. Film tersebut juga terpilih sebagai perwakilan Mesir untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awardske-70, tetapi tidak masuk ke dalam nominasi.

Titik berat film ini berasal dari detail sejarah. Penonton dapat melihat kontribusi besar bahasa Arab untuk matematika, dan melihat penemuan yang menarik, seperti sebuah teleskop yang menggunakan optik dari air untuk bekerja. Penonton juga dapat melihat masyarakat yang sebagian Eropa, sebagian Arab, di mana Islam adalah gerakan politik sekaligus agama, dan kemudian ada cara luar biasa yang dimiliki para karakter untuk melihat ke arah kamera dan langsung bernyanyi. Namun ada kalanya, film ini menjadi kontroversial—bahkan (dinilai) berbahaya bagi kalangan tertentu. Musik dan romansa akan membantu film ini dalam menemukan audiens yang lebih luas untuk pesan yang ingin disampaikan.  Film ini pada beberapa bagian terlihat naif dan sederhana, bahkan kikuk dalam urutan musiknya, namun tersembunyi di bawah ceritanya adalah konflik antara rasionalisme dan fundamentalisme yang sama kuat dan relevannya pada masa kini, seperti pada jaman tersebut.

Bagaimana, apakah agan/aganwati sudah menontonnya? Bagaimana tanggapan kalian terhadap film ini?
lonelylontongAvatar border
lusfdlrrhmnAvatar border
amekachiAvatar border
amekachi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan