KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Pagi Siang Malam Main Lato-lato, Nggak Capek Apa? Ada yang Terganggu, Nih

Mainan lato-lato tengah viral di Indonesia. Gansis patilah melihat anak di mana-mana main lato-lato. Tidak ketinggalan juga orang dewasa. Konten dan perbicangan tentang lato-lato pun marak di media sosial dan platform video. Namun maraknya lato-lato juga membuat sebagian orang heran karena ada yang keranjingan main lato-lato pagi siang, sampai malam. Bikin bising!
 
Trending Berdasarkan Data
 
Data Dimia.id menunjukkan bahwa tanda pagar #lattolatto dan #latolato meningkat pada awal tahun 2023. Meningkatnya pemakaian tagar tersebut menunjukkan semakin banyaknya orang yang membuat konten mainan bola plastik kembar itu. Jumlah view-nya telah mencapai ratusan juta kali.
 

Seminggu terakhir (31 Desember 2022 – 6 Januari 2023), empat tagar terkait lato-lato juga merajai tagar di Tiktok. Menariknya Indonesia menjadi negara tertinggi yang menggunakan tagar lato-lato di kawasan Asia. Mungkin hal ini juga terkait dengan besarnya pengguna internet dan media sosial di Indonesia.
 

Berdasarkan audies yang menikmati konten lato-lato, usia 24-34 tahun menempati urutan tertinggi lebih dari 50%. Di tempat kedua barulah audiens usia 18-24 tahun dan sebagian kecil usia 35+ tahun. Batas minimal usia pengguna TikTok adalah 13 tahun. Entah kenapa usia 13-18 tahun tidak muncul dalam persentasi audiens data Dimia. Mungkin saja remaja dan anak-anak mengguankan akun orang tuanya, atau memasukkan usia yang tidak sesuai dengan realita pada saat mendaftar di TikTok.
 

Peran Media Sosial
 
Ada Beberapa penyebab trennya lato-lato ini.
 
1. FoMo (Fear of Missing Out).
 
Media sosial sangat berperan dalam viralnya permaian lato-lato. Banyak orang memainkannya karena ingin jadi bagian warganet yang kekinian. Mereka FoMO (Fear of Missing Out).Tidak mau ketinggalan tren.
 
2. Connected Experience
 
Warganet memainkan lato-lato dan membagikan foto atau videonya ke media sosial. Terjadilah apa yang disebut Yuswohady, seorang konsultan marketing sebagai CONNECTED EXPERIENCE. Pengalaman yang terhubung dengan jutaan warganet lainnya sehingga sesorang merasa kekinian. Mengikuti tren.
 
4. Influencer Ikut Main
 
Presiden Jokowi, Gubernur Ridwan Kamil, artis dan seleb media sosial yang memainkan lato-lato ini juga memberikan stimulus kepada masyarakat kita. “Mereka yang terkenal aja main, masa saya enggak.” Jadilah masyarakat ikut main. Tidak terbatas pada kalangan anak-anak saja.
 

5. Harga Terjangkau dan Mudah Dibeli
 
Harga lato-lato terbilang murah. Kisaran Rp5.000-Rp15.000. Tergantung variannya. Ada lato-lato plastik biasa, bergambar, juga yang bolanya terlihat berpendar di kegelapan. Mendapatkan lao-lato juga mudah. Kita dapat membeli lato-lato di supermarket, toko mainanan, juga pedagang keliling.
 
6. Jago main lato-lato berpotensi viral dan terkenal
 
Tidak semua orang langsung bisa memainkan lato-lato, terutama yang berputar atas-bawah. Panjang tali, cara memegang, dan mengayunkan dan hal lain memengaruhi kemahiran bermain lato-lato. Maka orang yang jago main lato-lato jadi superior. Sebagian mendadak terkenal di platform video bahkan diundang konten kreator dan televisi swasta. Bocah bernama Arnol contohnya.
 
Berbagai mainan dan permainan ada musimnya. Dulu pernah marak fidget spinneryang sekarang bagai lenyap ditelan bumi. Entah sampai kapan lato-lato akan viral dan terus dimainkan. Bisa jadi masih akan marak dalam beberapa bulan atau sampai ada mainan lain untuk warganet yang selalu butuh something new.   

Sumber data Dimia.id
Foto dari Canva, dan radarkepahiang.disway.id
ilikeaAvatar border
evywahyuniAvatar border
mancitybestAvatar border
mancitybest dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan